Anda di halaman 1dari 21

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

EBOLA DAN PENYAKIT MENULAR ZIKA


KELOMPOK 4 :
1. Annisa candra dewi 2013201005
2. Dini amsi ramadhan 2013201016
3. Emilya tri agustin putri 2013201018
4. Jihan sudira nursima 2013201030
5. meizi derian pama 2013201034
EPIDEMIOLOG
I PERTUSIS
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
PERTUSIS
Pertusis adalah Infeksi
yang disebabkan oleh
Kondisi ini dapat berlangsung selama 4-
bakteri Bordetella
8 minggu sehingga dikenal juga dengan
pertussis. sebutan batuk seratus hari. Selain batuk
Pertusis sering disebut berkepanjangan, pertusis juga disertai
juga sebagai batuk rejan dengan tarikan napas mengi (berbunyi
ngik-ngik). Mulanya batuk berlangsung
yang Penularannya dapat
ringan, tapi semakin bertambah parah
terjadi melalui droplet dan dapat disertai beberapa gangguan
cairan penderita pertusis kesehatan lainnya, seperti hidung
lainnya baik anak-anak tersumbat, mata berair, tenggorokan
kering, dan demam.
maupun dewasa
PENULARAN PERTUSIS

penularan penyakit ini Orang dengan portusis biasanya


terjadi melalui cairan menyebarkan penyakit melalui
batuk atau bersin dengan orang
yang dikeluarkan saat
lain yang terdekat, yang
seseorang batuk dan kemungkinan menghirup bakteri
terhirup oleh orang lain pertusis
GEJALA PORTUSIS
Stadium awal Stadium paroksismal Stadium penyembuhan

Terjadi sekitar 1 hingga 2


Terjadi sekitar 1-6 minggu
minggu setelah masa Terjadi beberapa minggu
setelah masa inkubasi
inkubasi hingga bulan tergantung
-batuk keras terus menerus dari pengobatan yang
- batuk ringan, bersin- diterima.
dengan bunyi dengkingan
bersin, hidung tersumbat,
mata berair dan disertai
panjang, rasa lelah dan Batuk akan menghilang
muntah-muntah secara bertahap
dengan demam ringan.

Masa inkubasi bakteri ini adalah 5-10 hari, akan tetapi dapat memanjang hingga 21 hari
dengan rata-rata 7 hari.
KOMPLIKASI AKIBAT PERTUSIS

Bayi dan anak – anak Remaja dan dewasa


Komplikasi lanjutan dari batuk
gangguan paru-paru atau
rejan yang tidak segera
pneumonia, penurunan berat
mendapatkan penanganan adalah
badan pada orang dewasa
infeksi paru-paru atau pneumonia,
hilangnya kontrol pada kantung
kejang-kejang yang tidak
kemih, pingsan, pecah pembuluh
terkendali, napas melambat atau
darah di mata atau patah tulang
apnea, ensefalopati, hingga
rusuk ketika batuk dengan keras
kematian.
PENCEGAHAN
PERTUSIS

Mendapatkan vaksin, baik Vaksin batuk rejan yang direkomendasikan untuk


untuk bayi, anak-anak, bayi dan anak adalah DTaP, yang membantu
remaja, hingga dewasa. melindungi terhadap difteri, tetanus, dan
pertussis. Meski begitu, perlindungan vaksin
untuk penyakit ini memudar seiring waktu

Vaksin DTaP adalah salah satu jenis imunisasi DPT


EPIDEMIOLOG
I EBOLA
EBOLA
EBOV merupakan patogen agresif yang
menyebabkan gejala demam dengan
perdarahan yang letal pada manusia dan
hewan. Penyakit virus ebola yang dikenal juga
dengan Ebola Haemorrhagic Fever (EHF)
disebabkan oleh Virus Ebola (VE).  yang
merupakan anggota keluarga filovirus
Ebola adalah salah satu dari beberapa jenis virus
penyebab demam berdarah, yang disebabkan
oleh infeksi virus dari famili Filoviridae, genus
Ebolavirus.
macam” genus virus ebola penyebab
penyakit ini

Ebola Reston hanya dapat


Ebola Zaire, Sudan, Bundibugyo dan
menyebabkan penyakit
Ivory Coast dapat menyebabkan
penyakit bagi manusia bagi yang bukan manusia
(monyet/primata).

Tingkat kematian akibat Ebola bervariasi tergantung pada jenisnya. Misalnya,


Ebola Zaire dapat memiliki tingkat kematian hingga 90 persen. Sementara
Ebola-Reston tidak pernah menyebabkan kematian pada manusia.
TRANSMISI VIRUS EBOLA

Transmisi virus Ebola masuk ke Sementara yang dimaksud


dalam tubuh manusia melalui dengan kontak langsung adalah
kontak langsung dari darah, saat cairan tubuh dari pengidap
sekret tubuh, organ atau ebola menyentuh hidung, mata,
cairan tubuh lainnya dari mulut, ataupun luka yang
individu yang terinfeksi. terbuka. Transmisi virus dari
Cairan tubuh yang bisa hewan ke manusia juga dapat
menjadi sarana penularan terjadi saat manusia berkontak
virus, yaitu urine, tinja, air dengan jaringan dan cairan
liur, ingus, serta air mani. tubuh dari hewan yang
terinfeksi.
Penularan Ebola Antar Manusia
Kontak langsung melalui kulit yang luka dan selaput
lendir dengan darah, organ tubuh, atau cairan tubuh lain
dari orang yang terinfeksi.

Kontak tidak langsung dengan lingkungan yang


terkontaminasi dengan cairan tersebut.

Paparan benda yang terkontaminasi, seperti jarum terkontaminasi virus

Paparan air mani orang yang terinfeksi Ebola atau yang


telah pulih dari penyakit. Pasalnya, virus masih dapat
ditularkan melalui air mani hingga 7 minggu setelah
sembuh dari penyakit.

Kontak dengan pengidap yang diduga atau dikonfirmasi


terinfeksi Ebola
Penularan dari Hewan ke
Manusia
Terjadi melalui cairan tubuh hewan yang
sudah terinfeksi, misalnya darah. Penularan
virus ebola bisa terjadi saat seseorang
memotong hewan tertentu, yang sudah
terinfeksi. Darah dari hewan yang sudah
terinfeksi ebola bisa dengan mudah
menyebarkan virus ke manusia dan
lingkungan sekitarnya.
virus Ebola yang awalnya ditemukan pada hewan, seperti
monyet, simpanse, dan primata lainnya
GEJALA DAN TANDA KLINIS EBOLA

Onset penyakit ini setelah terjadi


inkubasi ialah 2-21 hari. Gejala
klinis dapat dibagi dalam 4 fase,
Fase A Fase B
yaitu
Influenza like Bersifat akut
syndrome (hari ke 1-6)
Terjadi demam persisten yang
tidak berespon terhadap obat
panas tinggi, sakit anti malaria atau antibiotik,
kepala, artralgia, sakit kepala, lemah badan yang
mialgia, nyeri terus menerus, dan diikuti oleh
tenggorokan, lemah diare, nyeri perut, anoreksia, dan
muntah
badan, dan malaise.
Fase C
Pseudo-remisi
(hari ke 7-8) Fase D
Selama periode ini Terjadi agregasi
penderita merasa sehat (hari ke 9)
dengan konsumsi
terjadi penurunan kondisi kesehatan yang
makanan yang baik.
Sebagian penderita dapat drastis diikuti oleh gangguan respirasi;
sembuh dalam periode ini dapat terjadi gangguan hemostasis berupa
dan selamat dari perdarahan pada kulit (petekia) serta
penyakit, gangguan neuropsikiatrik seperti delirium,
koma, gangguan kardiovaskular, dan syok
hipovolemik.
DIAGNOSIS EBOLA
Diagnosis EHF didasarkan dengan patokan klinis
dan pengujian laboratoris. Diagnosis infeksi virus
Ebola dapat dikonfirmasi bila dicurigai adanya
demam yang diikuti perdarahan dan adanya
kontak dengan hewan yang dicurigai terinfeksi
virus Ebola.
Diagnosis dapat ditegakkan dengan menggunakan
metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan
isolasi virus dengan Vero cells.

Pemeriksaan laboratorium tambahan mencakup


Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
untuk mendeteksi antibodi spesifik IgG dan IgM
Ebola.
FAKTOR RISIKO EBOLA
Bepergian ke daerah dengan kasus Ebola, seperti
Sudan, Kongo, Liberia, Afrika Selatan, dan
Guinea
Petugas medis atau merawat seseorang yang
mungkin terinfeksi Ebola

Terpapar benda yang terkontaminasi, seperti


jarum Berinteraksi dengan hewan yang berisiko
menularkan virus, seperti hewan primata
Bekerja sebagai peneliti hewan, terutama jika
melakukan penelitian terhadap hewan primata
yang didatangkan dari Afrika atau Filipina
KOMPLIKASI
EBOLA
• Masalah sendi

• Kegagalan banyak
Rambut rontok;
• Kelemahan dan kelelahan yang organ
ekstrem; • Koma
• Peradangan hati dan mata; • Syok
• Perubahan sensorik;
• Penyakit kuning. • Pendarahan hebat.
PENCEGAHAN EBOLA
• Sterilisasi menyeluruh dan
• Memastikan semua petugas kesehatan pembuangan jarum yang tepat
memakai pakaian pelindung. di rumah sakit
• Menerapkan tindakan pengendalian • Pastikan buah dan sayuran
infeksi, seperti sterilisasi peralatan
lengkap dan penggunaan desinfektan
dicuci dan dikupas sebelum
secara rutin. dimakan.

• Mengisolasi pengidap ebola dari kontak • Hindari kontak fisik dengan


dengan orang yang tidak terlindungi. siapapun yang memiliki
kemungkinan gejala infeksi.
KESIMPULA
N
Pertusis dan ebola merupakan penyakit
menular, pertusis disebut juga dengan batuk
rejan sangat mudah menular terjadi melalui
cairan orang penderita pertusis, sedangkan
ebola adalah penyakit yang diakibatkan oleh
virue ebola yang masuk kedalam tubuh
manusia melalui kontak langsung dari
darah/ cairan tubuh lainnya dari individu
yang terinfeksi dan dapat menular melalui
hewan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai