Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wabah ebola menjadi perhatian masyarakat di seluruh dunia akhir-akhir ini. Hal ini
dikarenakan virus ebola merupakan virus mematikan yang sangat mudah menular.
Berdasarkan berita yang dilansir situs harian online KOMPAS.com pada tanggal 7 Agustus
2014, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 1.600 orang di Guinea,
Liberia, dan Sierra Leone telahterinfeksi virus ebola dan dikabarkan 937 diantaranya
meninggal sejak Maret 2014. Seseorang dapat terinfeksi virus ebola melalui kontak langsung
dengan cairan tubuh penderita. Virus ebola dapat bertahan hidup di permukaan benda.
Sehingga, benda apa pun yang terkontaminasi dengan cairan tubuh penderita, seperti sarung
tangan karet ataupun jarum suntik, dapat menjadi media penularan virus tersebut.Oleh
karena itu, virus ebola sangat mudah menyebar. (Liauw, 2014)

Penularan wabah ebola perlu mendapat perhatian khusus karena walaupun wabah ini
muncul dan berkembang di Afrika, tetapi bisa juga menyerang masyarakat dunia di luar
Afrika. Hal ini dikarenakan di zaman modern ini dengan sarana transportasi yang sudah
canggih memungkinkan masyarakat dunia bepergian ke berbagai tempat di dunia ini dan
membawa virus ebola ke negara yang dituju. Berdasarkan berita yang dilansir jawapos.com
tanggal 8 Oktober 2014, seorang perawat dari Spayol dinyatakan positif terjangkit ebola
setelah merawat dua pasien ebola di Afrika Barat dan saat ini pemerintah Spanyol sedang
mengarantina perawat tersebut, suami dan seorang perawat lagi yang bekerja bersamanya.
Masyarakat Indonesia sendiri seharusnya juga ikut waspada akan wabah penyakit ini.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa banyak sekali turis asing yang yang datang ke
Indonesia dan berpotensi membawa virus ebola. Selain itu, upaya preventif hendaknya juga
perlu diperhatikan, mengingat telah banyak korban jiwa karena wabah penyakit lain
sebelumnya, seperti flu burung dan flu babi.

Wabah ebola akan berdampak sangat buruk apabila pengetahuan masyarakat akan
penyakit ini masih kurang. Bisa saja masyarakat menganggap penyakit ini adalah penyakit
flu biasa sehingga tidak dikonsultasikan ke pihak medis. Pengetahuan masyarakat akan
bahaya wabah ebola menjadi sangat penting sebagai salah satu upaya preventif mencegah
penyebaran wabah ebola. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas
bahaya wabah ebola dan upaya untuk menghindarinya.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi Ebola?


2. Apa etiologi dari Ebola?
3. Apa tanda dan gejala dari Ebola ?
4. Bagaimana patofisiologi terjadinya Ebola?
5. Bagaimana penatalaksanaan Ebola?
6. Bagaimanakah konsep asuhan keperawatan dari Ebola?

C. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi Ebola


2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami etiologi Ebola
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tanda dan gejala Ebola
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami patofisiologi Ebola
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami penatalaksanaan Ebola
6. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan Ebola

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Penyakit Ebola

Sandjaja, A. (2014) memaparkan bahwa Virus Ebola merupakan virus dari famili
Filofiridae(filovirus) yang merupakan virus dengan partikel terdiri dari satu helai rantai
RNA. Virus ini mempunyai panjang sekitar 790-970 nanometer. Virus ini nampak dalam
keadaan melengkung atau melilit. Selubung lemak bagian luarnya sensitif terhadap pelarut
lemak atau deterjen. Virus akan rusak pada temperatur 600C dalam 30 menit dan dalam
keadaan asam tapi dapat hidup dalam darah pada temperatur ruangan.

Penyakit Ebola sangat mematikan. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit
badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 50%
sampai 90%.Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo.Penyakit Ebola dapat
ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit.Masa inkubasinya dari 2
sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari.Saat ini telah dikembangkan vaksin untuk
Ebola yang 100% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk manusia belum ditemukan.

B. Etiologi Ebola
virus Ebola ini disebabkan melalu kontak cairan tubuh hewan atau darah hewan yang
terjangkit virus ebola biasanya kelelawar atau monyet. Orang yang terjangkit virus ebola
dapat dengan cepat menular ke orang lain. Sampel darah untuk antibody virus, RNA virus,
atau virus itu sendiri untuk memastikan dignosisnya

Penyebab seseorang terkena virus Ebola adalah :


1. Dari kontak fisik/bersentuhan dengan cairan tubuh penderita baik air liur,keringat,darah,
dan cairan tubuh yang lainnya.
2. Memakan atau menyentuh buah-buahan yang telah tersentuh korban.

C. Tanda dan Gejala Ebola


Masa inkubasi infeksi virus ebola antara 2 – 21 hari. Penyakit ditandai dengan
gejalan yang timbul secara memdadak dan cepat berupa demam, malaise, sakit otot, sakit

3
kepala dan inflamasi pada faaring. Setelah 6 hari dilanjutkan dengan muntah dan diare
berdarah, pendarahan dan ruam maculopapular.
Gejala klinik yang umum terjadi adalah sakit pada lambung, demam, sakit kepala,
muntah darah, ruam pada kulit, malaise, sakit oto dan persendian, inflamasi pada faring,
darah tidak dapat membeku, sakit pada dada, gangguan syaraf pusat, dehidrasi, gangguan
tenggorokan, pendarahan, diareh dan muntah. Adanya purpura, petekia, sklerotika arteriol
dan penurunan tekanan darah adalah tanda bahwa perjalanan penyakit semaikin parah.
Demam berdarah ebola (DBE) bersifat mematikan disebabkan pendarahan internal dan
eksternal, syok hipovolemik dan gangguan organ tubuh lainnya

D. Patofisiologi
Penyakit ebola menyebar dan masuk ke dalam tubuh host melalui berbagai macam
cara antara lain melalui jarum suntik , donor darah , dan melalui kontak langsung tangan.
Tahapan penularan virus ebola dari penderita satu ke penderita lainnya antara lain :
1. virus Ebola menginfeksi subjek melalui kontak dengan cairan tubuh atau sekret dari
pasien yang terinfeksi dan didistribusikan melalui sirkulasi.melalui lecet di kulit
selama perawatan pasien, ritual penguburan dan mungkin kontak dengan daging
secara terinfeksi, atau di permukaan mukosa.Terkadang jarum suntik merupakan rute
utama dari eksposur kerja.
2. Target awal dari replikasi adalah sel-sel retikuloendotelial, dengan replikasi tinggi
dalam beberapa tipe sel di dalam hati, paru-paru dan limpa.
3. Sel Dendritic, makrofag dan endotelium tampaknya rentan terhadap efek cytopathic
produk gen virus Ebola in vitro dan mungkin in vivo melalui gangguan jalur sinyal
seluler dipengaruhi oleh mengikat, fagositosis serapan virus atau keduanya.
Kerusakan tidak langsung juga dapat ditimbulkan oleh faktor-faktor yang beredar
seperti faktor tumor nekrosis dan oksida nitrat sehingga kontak langsung antara
setiap individu sangat memegang peranan penting dalam penyebaran dan penularan
penyakit ebola di dalam masyarakat. Karena kita tidak bias menghindari kontak
secara individu .sebab, hal itu terjadi tanpa kita tahu kondisi dan sifat yang
sebenarnya.

4
E. Penatalaksanaan
Hingga saat ini masih belum ada vaksin ataupun obat untuk penyakit virus ebola
ini. sebagai gantinya perawatan pasien atau penderita ebola hanya bisa dilakukan untuk
menstabilkan gejala pasien. Selain itu, juga diperlukan dukungan atau penanganan
seperti:
1. Memberikan obat-obatan untuk mempertahankan tekanan darah
2. Memberikan cairan infus intravenous untuk mencegah penderita mengalami dehidrasi
3. Mengatur keseimbangan elektrolit dalam tubuh
4. Memberikan ekstra oksigen jika diperlukan
5. Merawat infeksi yang terjadi akibat efek samping dari penyakit dan mencegah
terjadinya infeksi lanjutan

Daya tahan tubuh setiap orang berbeda-beda dalam melawan virus ebola.Ketika
ada juga orang yang sembuh tanpa mengalami adanya komplikasi, dan ada juga yang
menderita efek samping berupa penyakit komplikasi akibat penyakit ini.

5
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama : Mencatat nama lengkap pasien yang terserang ebola
Usia : Mencatat usia pasien
Jenis kelamin : Genre pasien (laki-laki/perempuan)
Alamat : tempat tinggal pasien (mengkaji daerah pasien)
pendidikan : Pendidikan pasien saat ini
Status :Menikah atau belum (adanya kemungkinan istri/ suami/
anaknya sedang terserang virus penyakit ebola)
Diagnosa medis : Untuk mengetahui diagnosa pasien sebelum pengkajian
saat masuk rumah sakit sekarang
b. Keluhan utama
Alasan/keluhan yang menonjol pada pasien infeksi virus ebola untuk datang
ke Rumah Sakit biasanya demam yang disertai nyeri otot dan kelemahan fisik.

c. Riwayat penyakit sekarang


Timbul demam mendadak, kelemahan yang sangat, nyeri otot, sakit kepala
dan sakit tenggorokan; Yang disertai dengan muntah, diare, ruam, gangguan
fungsi ginjal dan hati, dan dalam beberapa kasus, terjadi perdarahan internal
dan eksternal (perdarahan pada gusi atau melena). Pada pemeriksaan laborat
ditemukan penurunan tajam sel darah putih dan trombosit serta terjadinya
peningkatan enzim hati.

d. Riwayat penyakit yang pernah diderita


Penyakit apa saja yang pernah diderita oleh pasien.

6
e. Pemeriksaan Fisik
- Breath : Takipnea
- Blood : Mata merah, hipotensi, hipovolemia, takikardi.
- Brain :-
- Bladder :-
- Bowel : Biasanya klien mual, muntah, sakit perut
- Bone : Biasanya klien kelemahan, kelelahan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Deficit volume cairan
4. Kerusakan integritas kulit
5. Resiko infeksi
6. Deficit pengetahuan

C. Intervensi

1 Hipertermia NOC : NIC : RASIONAL


Thermoregulation Fever treatment 1. Pola demam dapat
Definisi : suhu Kriteria Hasil : 1. Monitor suhu membantu dalam
tubuh naik diatas 1. Suhu tubuh sesering mungkin diagnosis.
rentang normal dalam rentang 2. Monitor IWL Mengetahui penyakit
normal 3. Monitor warna dengan nilai suhu
Batasan 2. Nadi dan RR dan suhu kulit dan membantu
Karakteristik: dalam rentang 4. Monitor tekanan dalam menetapkan
1. kenaikan suhu normal darah, nadi dan intervensi tindakan
tubuh diatas 3. Tidak ada RR 2. IWL (Insensible
rentang perubahan 5. Monitor Water Loss) adalah
normal warna kulit dan penurunan tingkat hilangnya cairan
2. serangan atau tidak ada kesadaran yang tidak dapat
konvulsi pusing, merasa 6. Monitor WBC, dilihat dengan
(kejang) nyaman Hb, dan Hct melalui evaporasi

7
3. kulit 7. Monitor intake dan respirasi.
kemerahan dan output Memonitor IWL
4. pertambahan 8. Berikan anti bertujuan untuk
RR piretik mengetahui jumlah
5. takikardi 9. Berikan cairan yang hilang
6. saat disentuh pengobatan untuk 3. Perubahan pada
tangan terasa mengatasi warna dan suhu kulit
hangat penyebab demam merupakan indikasi
10. Selimuti pasien demam
Faktor faktor yang 11. Lakukan tapid 4. Dengan adanya
berhubungan : sponge panas berlebihan
1. penyakit/ 12. Berikan cairan mengakibatkan
trauma intravena peningkatan denyut
2. peningkata 13. Kompres pasien nadi, penurunan
n pada lipat paha tekanan vena, dan
metabolis dan aksila penurunan tekanan
me 14. Tingkatkan darah dapat
3. aktivitas sirkulasi udara mengindikasikan
yang 15. Berikan hipovolemia yang
berlebih pengobatan untuk mengarah pada
4. pengaruh mencegah menurun perfusi
medikasi/a terjadinya jaringan
nastesi menggigil 5. Menentukan
5. ketidakma intervensi
mpuan/pen Temperature selanjutnya
urunan regulation 7. pemberian antipiretik
kemampua a. Monitor suhu dapat membantu
n untuk minimal tiap 2 menurunkan suhu tubuh
berkeringa jam
t b. Rencanakan
6. terpapar monitoring suhu
dilingkung secara kontinyu
an panas c. Monitor TD,
7. dehidrasi nadi, dan RR
8. pakaian d. Monitor warna
yang tidak dan suhu kulit
tepat e. Monitor tanda-
tanda hipertermi
dan hipotermi
f. Tingkatkan intake
cairan dan nutrisi
g. Selimuti pasien
untuk mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
h. Ajarkan pada

8
pasien cara
mencegah
keletihan akibat
panas
i. Diskusikan
tentang
pentingnya
pengaturan suhu
dan kemungkinan
efek negatif dari
kedinginan
j. Beritahukan
tentang indikasi
terjadinya
keletihan dan
penanganan
emergency yang
diperlukan
k. Ajarkan indikasi
dari hipotermi
dan penanganan
yang diperlukan
l. Berikan anti
piretik jika perlu

Vital sign Monitoring


a. Monitor TD,
nadi, suhu, dan
RR
b. Catat adanya
fluktuasi
tekanan darah
c. Monitor VS saat
pasien
berbaring,
duduk, atau
berdiri
d. Auskultasi TD
pada kedua
lengan dan
bandingkan
e. Monitor TD,
nadi, RR,
sebelum,
selama, dan
setelah aktivitas

9
f. Monitor kualitas
dari nadi
g. Monitor
frekuensi dan
irama
pernapasan
h. Monitor suara
paru
i. Monitor pola
pernapasan
abnormal
j. Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban
kulit
k. Monitor sianosis
perifer
l. Monitor adanya
cushing triad
(tekanan nadi
yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
m. Identifikasi
penyebab dari
perubahan vital
sign

2 Ketidakseimbanga NOC : NIC : 1. Memberikan rasa


n nutrisi kurang
Nutritional Status Nutrition kontrol
dari kebutuhan
: food and Fluid
tubuh Management 2. Mengetahui
Intake
Kriteria  Kaji adanya alergi perubahan berat badan
Definisi : Intake
makanan
nutrisi tidak Hasil : 3. mengetahui
 Kolaborasi dengan
cukup untuk
 Adanya ahli gizi untuk pemenuhan nutrisi
keperluan
peningkatan menentukan jumlah
metabolisme 4. mengetahui jumlah
berat badan kalori dan nutrisi
tubuh.
sesuai dengan yang dibutuhkan nutrisi yang masuk
tujuan pasien.
Batasan dan keluar
 Berat badan  Anjurkan pasien
karakteristik :
ideal sesuai untuk 5. mengetahui
1. Berat badan 20
dengan tinggi meningkatkan
% atau lebih di kekurangan
badan intake Fe
bawah ideal
 Mampu  Anjurkan pasien

10
2. Dilaporkan mengidentifika untuk kebutuhan nutrisi
adanya intake si kebutuhan meningkatkan
pasien
makanan yang nutrisi protein dan vitamin
kurang dari  Tidak ada C 6. mengetahui status
RDA tanda tanda  Berikan substansi
nutrisi
(Recomended malnutrisi gula
Daily  Tidak terjadi  Yakinkan diet yang
Allowance) penurunan dimakan
berat badan mengandung tinggi
3. Membran yang berarti serat untuk
mukosa dan mencegah
konjungtiva konstipasi
pucat  Berikan makanan
4. Kelemahan yang terpilih (
otot yang sudah
digunakan dikonsultasikan
untuk dengan ahli gizi)
menelan/meng  Ajarkan pasien
unyah bagaimana
5. Luka, membuat catatan
inflamasi pada makanan harian.
rongga mulut  Monitor jumlah
6. Mudah merasa nutrisi dan
kenyang, kandungan kalori
sesaat setelah  Berikan informasi
mengunyah tentang kebutuhan
makanan nutrisi
7. Dilaporkan  Kaji kemampuan
atau fakta pasien untuk
adanya mendapatkan
kekurangan nutrisi yang
makanan dibutuhkan
8. Dilaporkan
adanya
Nutrition Monitoring
perubahan
sensasi rasa  BB pasien dalam
9. Perasaan batas normal
ketidak  Monitor adanya
mampuan penurunan berat
untuk badan
mengunyah  Monitor tipe dan
makanan jumlah aktivitas
10.Miskonsepsi yang biasa
11.Kehilangan BB dilakukan
dengan  Monitor interaksi
makanan anak atau orangtua

11
cukup selama makan
12.Keengganan  Monitor
untuk makan lingkungan selama
13.Kram pada makan
abdomen  Jadwalkan
14.Tonus otot pengobatan dan
jelek tindakan tidak
15.Nyeri selama jam makan
abdominal  Monitor kulit
dengan atau kering dan
tanpa patologi perubahan
16.Kurang pigmentasi
berminat  Monitor turgor
terhadap kulit
makanan  Monitor
17.Pembuluh kekeringan, rambut
darah kapiler kusam, dan mudah
mulai rapuh patah
18.Diare dan atau  Monitor mual dan
steatorrhea muntah
19.Kehilangan  Monitor kadar
rambut yang albumin, total
cukup banyak protein, Hb, dan
(rontok) kadar Ht
20.Suara usus  Monitor makanan
hiperaktif kesukaan
21.Kurangnya  Monitor
informasi, pertumbuhan dan
misinformasi perkembangan
 Monitor pucat,
Faktor-faktor kemerahan, dan
yang berhubungan kekeringan jaringan
: konjungtiva
Ketidakmampuan  Monitor kalori dan
pemasukan atau intake nuntrisi
mencerna  Catat adanya
makanan atau edema, hiperemik,
mengabsorpsi zat- hipertonik papila
zat gizi lidah dan cavitas
berhubungan oral.
dengan faktor  Catat jika lidah
biologis, berwarna magenta,
psikologis atau scarlet
ekonomi.
3 Defisit Volume NOC: NIC : 1. catatan intake dan
Cairan
 Fluid balance

12
Definisi :  Hydration Fluid management output merupakan
Penurunan cairan  Nutritional
intravaskuler,  Timbang bahan pertimbangan
Status : Food
popok/pembalut
interstisial, and Fluid terhadap rencana
jika diperlukan
dan/atau Intake
intrasellular. Ini  Pertahankan tindak selanjutnya
mengarah ke Kriteria Hasil : catatan intake dan 2. mengenal adanya
dehidrasi, output yang akurat
- Mempertahanka  Monitor status tanda dan gejala
kehilangan cairan
n urine output hidrasi (
dengan gangguan
sesuai dengan kelembaban
pengeluaran
usia dan BB, BJ membran mukosa, keseimbangan cairan
sodium
urine normal, nadi adekuat,
HT normal tekanan darah
Batasan
- Tekanan darah, ortostatik ), jika
Karakteristik :
nadi, suhu tubuh diperlukan
9.Kelemahan
dalam batas  Monitor hasil lAb
10. Haus
normal yang sesuai dengan
11. Penurunan
- Tidak ada tanda retensi cairan
turgor
tanda dehidrasi, (BUN , Hmt ,
kulit/lidah
Elastisitas osmolalitas urin )
12. Membran
turgor kulit  Monitor vital sign
mukosa/kulit
baik, membran  Monitor masukan
kering
mukosa lembab, makanan / cairan
13. Peningkata
tidak ada rasa dan hitung intake
n denyut nadi,
haus yang kalori harian
penurunan
berlebihan
tekanan darah,  Kolaborasi
penurunan pemberian cairan
volume/tekana IV
n nadi  Monitor status
14. Pengisian nutrisi
vena menurun  Berikan cairan
15. Perubahan  Berikan diuretik
status mental sesuai interuksi
16. Konsentra  Berikan cairan IV
si urine pada suhu ruangan
meningkat  Dorong masukan
17. Temperatu oral
r tubuh  Berikan
meningkat penggantian
18. Hematokri nesogatrik sesuai
t meninggi output
19. Kehilanga  Dorong keluarga
n berat badan untuk membantu
seketika pasien makan
(kecuali pada
 Tawarkan snack (

13
third spacing) jus buah, buah
Faktor-faktor segar )
yang  Kolaborasi dokter
berhubungan: jika tanda cairan
20. Kehilanga berlebih muncul
n volume meburuk
cairan secara  Atur kemungkinan
aktif tranfusi
21. Kegagalan  Persiapan untuk
mekanisme tranfusi
pengaturan

4 Kerusakan NOC : NIC :


intergritas kulit
Tissue Integrity : Pressure Management
b/d edema dan
menurunnya Skin and Mucous  Anjurkan pasien
tingkat aktivitas untuk
Membranes
Definisi : menggunakan
Perubahan pada Kriteria Hasil : pakaian yang
epidermis dan longgar
 Integritas
dermis  Hindari kerutan
kulit yang
padaa tempat tidur
baik bisa
Batasan  Jaga kebersihan
dipertahank
karakteristik : kulit agar tetap
an (sensasi,
22. Gangguan bersih dan kering
elastisitas,
pada  Mobilisasi pasien
temperatur,
bagian (ubah posisi pasien)
hidrasi,
tubuh setiap dua jam
pigmentasi)
23. Kerusakan sekali
 Tidak ada
lapisa kulit  Monitor kulit akan
luka/lesi
(dermis) adanya kemerahan
pada kulit
24. Gangguan  Oleskan lotion atau
 Perfusi
permukaan minyak/baby oil
jaringan
kulit pada derah yang
baik
(epidermis tertekan
 Menunjukk
)  Monitor aktivitas
an
Faktor yang dan mobilisasi
pemahaman
berhubungan : pasien
dalam
Eksternal :  Monitor status
proses
25. Hipertermia nutrisi pasien
perbaikan
atau  Memandikan
kulit dan
hipotermia pasien dengan
mencegah
26. Substansi sabun dan air
terjadinya
kimia hangat
sedera
27. Kelembaban
berulang
udara
 Mampu

14
28. Faktor melindungi
mekanik kulit dan
(misalnya : mempertah
alat yang ankan
dapat kelembaban
menimbulkan kulit dan
luka, tekanan, perawatan
restraint) alami
29. Immobilitas
fisik
30. Radiasi
31. Usia yang
ekstrim
32. Kelembaban
kulit
33. Obat-obatan
Internal :
34. Perubahan
status
metabolik
35. Tulang
menonjol
36. Defisit
imunologi
37. Faktor yang
berhubungan
dengan
perkembanga
n
38. Perubahan
sensasi
39. Perubahan
status nutrisi
(obesitas,
kekurusan)
40. Perubahan
status cairan
41. Perubahan
pigmentasi
42. Perubahan
sirkulasi
43. Perubahan
turgor
(elastisitas
kulit)

15
5 Resiko infeksi NOC : NIC :
Immune Status Infection Control
Definisi :
Knowledge :
Peningkatan (Kontrol infeksi)
Infection control
resiko masuknya
organisme
Risk control  Bersihkan
Kriteria Hasil : lingkungan setelah
patogen
dipakai pasien lain
 Klien bebas
Faktor-faktor dari tanda  Pertahankan teknik
resiko : dan gejala isolasi
44. Prosedur infeksi  Batasi pengunjung
Infasif  Mendeskripsi bila perlu
45. Ketidakcukup kan proses  Instruksikan pada
an penularan pengunjung untuk
pengetahuan penyakit, mencuci tangan
untuk factor yang saat berkunjung
menghindari mempengaru dan setelah
paparan hi penularan berkunjung
patogen serta meninggalkan
46. Trauma penatalaksana pasien
47. Kerusakan annya,  Gunakan sabun
jaringan dan  Menunjukkan antimikrobia untuk
peningkatan kemampuan cuci tangan
paparan untuk  Cuci tangan setiap
lingkungan mencegah sebelum dan
48. Ruptur timbulnya sesudah tindakan
membran infeksi kperawtan
amnion  Jumlah  Gunakan baju,
49. Agen farmasi leukosit sarung tangan
(imunosupres dalam batas sebagai alat
an) normal pelindung
50. Malnutrisi  Menunjukkan  Pertahankan
51. Peningkatan perilaku lingkungan aseptik
paparan hidup sehat selama pemasangan
lingkungan alat
patogen  Ganti letak IV
52. Imonusupresi perifer dan line
53. Ketidakadeku central dan dressing
atan imum sesuai dengan
buatan petunjuk umum
54. Tidak adekuat  Gunakan kateter
pertahanan intermiten untuk
sekunder menurunkan infeksi

16
(penurunan kandung kencing
Hb,  Tingktkan intake
Leukopenia, nutrisi
penekanan  Berikan terapi
respon antibiotik bila perlu
inflamasi)
55. Tidak adekuat
pertahanan Infection Protection
tubuh primer (proteksi terhadap
(kulit tidak
utuh, trauma infeksi)
jaringan,  Monitor tanda dan
penurunan gejala infeksi
kerja silia, sistemik dan lokal
cairan tubuh  Monitor hitung
statis, granulosit, WBC
perubahan  Monitor kerentanan
sekresi pH, terhadap infeksi
perubahan  Batasi pengunjung
peristaltik)
 Saring pengunjung
56. Penyakit terhadap penyakit
kronik menular
 Partahankan teknik
aspesis pada pasien
yang beresiko
 Pertahankan teknik
isolasi k/p
 Berikan perawatan
kuliat pada area
epidema
 Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
kemerahan, panas,
drainase
 Ispeksi kondisi luka
/ insisi bedah
 Dorong masukkan
nutrisi yang cukup
 Dorong masukan
cairan
 Dorong istirahat
 Instruksikan pasien
untuk minum
antibiotik sesuai

17
resep
 Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan
gejala infeksi
 Ajarkan cara
menghindari
infeksi
 Laporkan
kecurigaan infeksi
 Laporkan kultur
positif
6 Kurang NOC : NIC :
Pengetahuan
Kowlwdge :disease Teaching : disease
process
Definisi : Process
Kowledge:health
Tidak adanya atau
Behavior 1. Berikan penilaian
kurangnya
Kriteria Hasil : tentang tingkat
informasi kognitif
pengetahuan pasien
sehubungan  Pasien dan
tentang proses
dengan topic keluarga
penyakit yang
spesifik. menyatakan
spesifik
pemahaman
2. Jelaskan
Batasan tentang
patofisiologi dari
karakteristik : penyakit,
penyakit dan
memverbalisasika kondisi,
bagaimana hal ini
n adanya masalah, prognosis dan
berhubungan
ketidakakuratan program
dengan anatomi
mengikuti pengobatan
dan fisiologi,
instruksi, perilaku  Pasien dan
dengan cara yang
tidak sesuai. keluarga
tepat.
mampu
3. Gambarkan tanda
melaksanakan
dan gejala yang
Faktor yang prosedur yang
biasa muncul pada
berhubungan : dijelaskan
penyakit, dengan
keterbatasan secara benar
cara yang tepat
kognitif,  Pasien dan
4. Gambarkan proses
interpretasi keluarga
penyakit, dengan
terhadap mampu
cara yang tepat
informasi yang menjelaskan
5. Identifikasi
salah, kurangnya kembali apa
kemungkinan
keinginan untuk yang dijelaskan
penyebab, dengna
mencari perawat/tim
cara yang tepat
informasi, tidak kesehatan
6. Sediakan informasi
mengetahui lainnya
pada pasien tentang
sumber-sumber
kondisi, dengan
informasi.
cara yang tepat
18
7. Hindari harapan
yang kosong
8. Sediakan bagi
keluarga informasi
tentang kemajuan
pasien dengan cara
yang tepat
9. Diskusikan
perubahan gaya
hidup yang
mungkin
diperlukan untuk
mencegah
komplikasi di masa
yang akan datang
dan atau proses
pengontrolan
penyakit
10. Diskusikan pilihan
terapi atau
penanganan
11. Dukung pasien
untuk
mengeksplorasi
atau mendapatkan
second opinion
dengan cara yang
tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
kemungkinan
sumber atau
dukungan, dengan
cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada
grup atau agensi di
komunitas lokal,
dengan cara yang
tepat
14. Instruksikan pasien
mengenai tanda dan
gejala untuk
melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan, dengan
cara yang tepat

19
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Demam Berdarah Ebola (Demam Hemorrhagic) adalah penyakit disebabkan oleh
suatu virus yang termasuk kedalam keluarga Filoviridae. Virus-virus ini telah
menyebabkan penyakit pada manusia di negara-negara Afrika. Penyebaran virus Ebola
dalam skala global masih terbatas. Hal ini berkaitan dengan transmisinya yang tidak
melalui udara dan juga jarak waktu yang diperlukan virus Ebola untuk menginfeksi satu
individu ke individu lainnya.
Selain itu, onset virus yang relatif cepat dapat mempercepat diagnosa terhadap
penderita sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit melalui penderita yang
bepergian dari satu wilayah ke wilayah lainnya dan tidak ada pengobatan standar untuk
demam Ebola.

B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan baik dalam
teknik penulisan maupun materi. untuk itu diharapkan krotik dan saran yang bersifat
membangun bagi kami untuk membuat makalah dalam bentuk yang baik lagi.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://health.kompas.com/read/2014/10/06/110527423/Bagaimana.Cara.Dokter.Mendeteksi.Infe
ksi.Ebola.

Bennett, John E., et al (2014) Principles and Practice of Infectious Diseases eight edition.
Kanada: Elsevier Saunders

http://emirzanurwicaksono.blog.unissula.ac.id/2014/08/01/ebola/

21

Anda mungkin juga menyukai