KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi umat-
Nya. Alhamdulilaah Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar
Epidemiologi dengan Judul “Penyakit Ebola”, karena terbatasnya ilmu yang dimiliki
oleh penulis maka Makalah ini jauh dari sempurna untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan.
Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada
semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga
bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT. Amin Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
APRILIA A LANTU
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……...…………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….............ii
1 Definisi Ebola...……………..……………………………………………………………....1
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..……………………...11
3
1. Definisi Ebola
Virus Ebola adalah penyebab dari penyakit demam dan perdarahan yang
menular. Seringkali mematikan dan menular pada manusia serta hewan primata
(seperti simpanse).
Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat berakibat fatal jika tidak segera
ditangani. Ebola pertama kali ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Kongo.
Para pakar menduga bahwa virus Ebola sudah hidup dalam tubuh kelelawar
pemakan buah atau codot. Virus tersebut kemudian menyebar ke hewan lain dan
kemungkinan menjangkiti manusia melalui darah saat mereka membersihkan
darah hewan buruan yang sudah terkontaminasi.
Ebolavirus adalah salah satu virus dari sekitar 30 virus yang diketahui
menyebabkan sindrom demam berdarah (hemorrhagic fever syndrome). Penyakit
ini pertama kali ditemukan di Sudan pada tahun 1976. Virus jenis Sudan, Zaire,
dan Ivory Coast berasal dari simpanse di Afrika sedangkan Reston dari Asia
Tenggara. Reston ebolavirus pertama kali ditemukan di laboratorium penelitian
HIV/AIDS di Virginia, Amerika Serikat pada kera berekor panjang (Macaca
fascicularis) yang diimpor dari Filipina. Penyakit ini tidak menyerang pekerja
laboratorium walaupun ditemukan virus dalam darah mereka.
2. Sejarah Penyakit
Tahun 1976 : Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi sebelah barat
negara Sudan serta wilayah Zaire ( sekarang Kongo ). Virus Ebola ini pertama
kali teridentifikasi setelah terjadi endemik penyakit di wilayah Yambuki, Kongo,
dan Nzara, Sudan.
Tahun 2000 : Terdapat 425 orang di Uganda terinfeksi serta lebih dari
separuhnya meninggal dunia.
Mei 2011 : Wanita yang berumur 12 tahun di Uganda meninggal dunia karena
Virus Ebola.
4
29 Juli 2012 : terdapat 20 orang yang diduga terinfeksi Virus Ebola di Uganda
serta 13 orang dari mereka meninggal dunia.
Dan ditahun sampai tahun 2014 menurut laporan dari Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mencatat 729 orang meninggal dunia hingga 31 Juli lalu karena
terjangkit virus Ebola. Sebanyak 57 kematian terjadi antara Kamis dan Ahad
pekan lalu di Guinea, Nigeria, dan Sierra Leone.
Kini Ebola Bisa Menyebar ke Eropa dan Asia. Sebagaimana menurut lansiran
dari dw.de yang merilis bahwa Presiden Sierra Leone, Ernest Bai Koroma
mengumumkan keadaan darurat kesehatan publik untuk mengatasi penyebaran
wabah Ebola yang tercatat paling buruk sepanjang sejarah. Presiden Koroma
juga memerintahkan pasukan keamanan untuk menjaga karantina wilayah yang
menjadi pusat penyebaran virus mematikan tersebut.
Virus Ebola yang sangat menular bertanggungjawab atas kematian 672 orang
di negara Afrika Barat: Liberia, Guinea dan Sierra Leone, demikian menurut
keterangan organisasi kesehatan dunia WHO.
5
“Epidemi ini belum pernah terjadi sebelumnya, benar-benar di luar kendali
dan situasi ini hanya akan memburuk, karena (virus) masih menyebar, terutama
di beberapa titik di Liberia dan Sierra Leone,” kata dia.
“Jika situasi ini tidak membaik dengan cepat, ada resiko nyata negara-negara
baru akan tertular,” kata dia kepada harian La Libre Belgique.
Ebola bisa membunuh korban hanya dalam hitungan hari, ditandai demam
tinggi dan nyeri otot, muntah, diare, dan dalam beberapa kasus terjadi kegagalan
fungsi organ tubuh dan pendarahan tanpa henti.
6
yang fatal pada kera tetapi pada manusia hanya infeksi dengan sedikit atau
tanpa gejala klinis.
Virus dari famili Filoviridae (filovirus) adalah virus dengan partikel virus
terdiri dari satu helai rantai RNA. Virus berukuran 790-970 nanometer
panjangnya. Virus nampak dalam keadaan melengkung atau melilit. Selubung
lemak bagian luarnya sensitif terhadap pelarut lemak atau deterjen. Virus
akan rusak pada temperatur 60 0C dalam 30 menit dan dalam keadaan asam
tapi dapat hidup dalam darah pada temperatur ruangan. Bagian permukaan
virus mengandung glikoprotein yang berbentuk runcing yang berperan pada
penempelan virus ke sel inang. Glikoprotein ini kaya akan kandungan gula
sehingga dapat menghindari antibodi yang menetralkan virus. Bentuk yang
lebih kecil dari glikoprotein virus yang mengandung antigen virus diproduksi
oleh sel yang terinfeksi dan ditemukan pada sirkulasi darah penderita.
Adanya antigen virus yang bersikulasi ini diduga menjadi mekanisme yang
menghambat respon daya tahan tubuh penderita terhadap protein permukaan
virus atau dengan kata lain memblok aktivitas antivirus tubuh penderita. Hal
inilah yang menyebabkan virus ebola mengakibatkan angka kematian tinggi.
Virus ebola ini sering menimbulkan wabah. Awalnya infeksi virus terdapat
pada reservoir (makhluk hidup tempat virus hidup dan berkembang biak) yang
tidak diketahui. Manusia tertular akibat kontak erat dengan makhluk/manusia
lain yang terinfeksi virus atau melalui cairan tubuh penderita.
7
hari. Harap diingat bahwa penularan virus Ebola hanya mulai terjadi pada
saat gejala sudah muncul.
Panas badan;
Nyeri pada pangkal tenggorokan;
Bercak pada kulit tampak jelas pada batang tubuh (pada hari ke 5-7);
Mata kemerahan.
Pada penderita yang bertahan hidup dari infeksi virus ebola dapat
mengalami gejala:
Nyeri otot;
Nyeri sendi yang berpindah-pindah;
Nyeri kepala;
Lemas;
Bulimia;
Tidak mendapat menstruasi;
Kehilangan daya pendengaran;
Suara mendengung di telinga;
Radang salah satu buah zakar;
Radang kelenjar ludah parotis.
Pada infeksi akut ditemukan banyak virus dan antigen virus pada
peredaran darah. Gejala klinis akan membaik bila kadar antibodi terhadap
8
virus telah menurun. Virus dapat dideteksi dengan pemeriksaan Enzyme
Linked Immunoabsorbent Assay (ELISA) dan fluorescent antibody testing.
Komplikasi yang dapat timbul pada infeksi virus ebola adalah komplikasi
pada mata, yaitu rasa nyeri pada mata, takut bila melihat cahaya karena rasa
tidak nyaman, mata berair dan penurunan ketajaman penglihatan. Komplikasi
lain adalah radang buah zakar dan hepatitis.
c. Diagnosis
Ebola termasuk penyakit yang sulit terdeteksi karena gejala awalnya yang
mirip dengan penyakit lain, seperti malaria dan kolera. Diagnosis infeksi
akibat virus ini hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan laboratorium.
Virus dapat diisolasi terutama dari darah pasien yang sakit parah dan
prosedur ini harus dilakukan dengan hati-hati di dalam laboratorium dengan
biosafety level 4 (BSL-4) dan instalasi harus benar-benar terjamin
keamanannya sehingga populasi disekeliling laboratorium dan/atau personel
laboratorium terhindar dari penularan penyakit. Selain itu, pengiriman sampai
ke laboratorium BSL-4 harus menerapkan sistem rantai dingin.
9
Konsentrasi tinggi dan virus ebola pada primate dapat ditemukan dihati,
limpa, paru dan nodus limpatikus. Pada kelelawar, virus ebola dapat
ditemukan di hati dan limpa. Sampel dari kulit juga dapat diambil dengan cara
biopsy pada saat postmortem, karena pada kulit juga banyak ditemukan
antigen dari virus ebola. Sampel kulit yang diambil dapat disimpan di dalam
larutan formalin untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan secara
immunohistokimia.
Epidemiologi Distribusi
Orang
Ebola dapat terkena pada manusia serta hewan primata (seperti simpanse).
Ebola pada manusia terjangkit dari hewan dan menyebar ke hewan lain pada
saat mereka membersihkan darah hewan buruan yang sudah terkontaminasi.
Jenis kelamin.
Penyakit ini dapat menyerang pada hewan dan terjangkit pada manusia siapa
saja baik pada, laki-laki maupun perempuan.
Tempat ( place )
Penyakit ebola atau virus ebola ini pertama kali diidentifikasi di provinsi Sudan
dan di wilayah yang berdekatan dengan Zaire (saat ini dikenal sebagai
Republik Congo) pada tahun 1976, setelah terjadinya suatu epidemi di
Yambuku, daerah Utara Republik Congo dan Nzara, daerah Selatan Sudan.
Sejak ditemukannya virus Ebola, telah dilaporkan sebanyak 1850 kasus
dengan kematian lebih dari 1200 kasus diantaranya (Anonimous 2004).
10
Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Ebolavirus yang tergolong famili
Filoviridae. Inang atau reservoir dari Ebola belum dapat dipastikan, namun
telah diketahui bahwa kelelawar buah adalah salah satu hewan yang
bertindak sebagai inang alami dari Ebola. Virus Ebola juga telah dideteksi
pada daging simpanse, gorila, Macaca fascicularis dan kijang liar.
Waktu ( time )
Penyakit ini pertama kali sudah diidentifikasi di provinsi Sudan dan di wilayah
yang berdekatan dengan Zaire (saat ini dikenal sebagai Republik Congo)
pada tahun 1976.
Epidemiologi Frekuensi
Penyakit ini dapat menyerang pada siapa saja baik pada, laki-laki maupun
perempuan. Tahun 1976 : Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi
sebelah barat negara Sudan serta wilayah Zaire ( sekarang Kongo ). Virus
Ebola ini pertama kali teridentifikasi setelah terjadi endemik penyakit di
wilayah Yambuki, Kongo, dan Nzara, Sudan.
Tahun 2000 : Terdapat 425 orang di Uganda terinfeksi serta lebih dari
separuhnya meninggal dunia. Mei 2011 : Wanita yang berumur 12 tahun di
Uganda meninggal dunia karena Virus Ebola. 29 Juli 2012 : terdapat 20 orang
yang diduga terinfeksi Virus Ebola di Uganda serta 13 orang dari mereka
meninggal dunia.
Dan ditahun 2014 menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mencatat 729 orang meninggal dunia hingga 31 Juli lalu karena terjangkit
virus Ebola. Sebanyak 57 kematian terjadi antara Kamis dan Ahad pekan lalu
di Guinea, Nigeria, dan Sierra Leone.
Agent
Penyakit Ebola adalah salah satu virus dari sekitar 30 virus yang diketahui
menyebabkan sindrom demam berdarah (hemorrhagic fever syndrome).
11
Host
Penyakit ini dapat menyerang pada hewan dan terjangkit pada manusia siapa
saja baik pada, laki-laki maupun perempuan. Ebola adalah penyakit
mematikan yang disebabkan oleh virus dan menyebar melalui kontak
langsung dengan darah atau cairan tubuh penderita seperti urine, tinja, air
liur, serta air mani. Dalam hal ini, ‘kontak langsung’ berarti darah atau cairan
tubuh lain (seperti air liur atau ingus) penderita yang langsung menyentuh
hidung, mata, mulut, atau luka terbuka.
Environment ( lingkungan )
Penyakit ini dapat muncul pada Lingkungan sekitar yang terkontaminasi virus
Ebola juga berisiko menularkan penyakit ini. Misalnya, pakaian, seprai, dan
jarum suntik bekas penderita. Karena itu, keluarga serta petugas medis yang
merawat penderita Ebola perlu meningkatkan kewaspadaan dan
memaksimalisasi perlindungan yang digunakan. Kelompok orang yang
berisiko tinggi tertular virus ini umumnya adalah keluarga yang tinggal
serumah dengan penderita dan orang yang merawat penderita seperti
petugas medis. Apabila ada anggota keluarga Anda yang diduga menderita
Ebola, Ada sebaiknya tidak merawatnya sendiri di rumah dan segera
membawanya ke rumah sakit.
12
Jika ada anggota keluarga atau orang di sekitar Anda yang mungkin
tertular Ebola, segera bawa mereka untuk menjalani pemeriksaan dan
perawatan di rumah sakit.
Hindari berhubungan seksual dengan penderita ebola tanpa
menggunakan pengaman (kondom). Sejumlah penelitian menunjukkan
bahwa virus ebola masih terdeteksi pada cairan semen pria, bahkan
hingga berbulan-bulan sesudah pria tersebut dinyatakan sembuh dari
ebola.
Senantiasa mencuci tangan dengan air dan sabun. Cairan pembersih
tangan berbahan dasar alkohol juga berguna.
Hindari kontak langsung dengan kulit, darah, serta cairan tubuh pasien.
Jangan memegang benda-benda di sekitar pasien, misalnya pakaian, atau
seprai.
Jenazah penderita Ebola harus ditangani dengan perlindungan maksimal
dan oleh pihak yang terlatih dan berpengalaman dalam menangani kasus
sejenis ini.
Hindari bepergian ke daerah dengan kasus Ebola yang tinggi.
Jika Anda berada di daerah yang berisiko menularkan Ebola, hindari
kontak dengan hewan-hewan yang berpotensi menularkannya, termasuk
daging atau darahnya. Contohnya, kelelawar pemakan buah atau codot
serta monyet.
Mencuci dan mengupas buah serta sayuran sebelum dikonsumsi.
Memasak daging hewan dan sayuran hingga benar-benar matang
sebelum dikonsumsi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Yanti, Henni Alvira dan Aryati. 2015. Penyakit Virus Ebola. Indonesia Journal Of
Clinnical Phatology and Medical Laboratory. Vol. 21(2) : 195-20
US Department of Health and Human Service. CDC (2015). Ebola (Ebola Virus
Disease) - Ebola-Associated Waste Management.
14