Anda di halaman 1dari 13

EBOLA VIRUS DISEASE

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. dr. Muhammad Nasrum Massi, Ph.D.


KELOMPOK 11
1. Nurul Hidayah (4519111053)
2. Zahra Khair (4519111054)
3. Melda Amalia (4519111055)
4. Siti Cindy H.J Sitorus (4519111056)
5. Nur Syafitri Rahman (4519111057)
6. Novelia Anjelly Omaratan
(4519111058)
01 Sejarah

02 Epidemiologi

03 Etiologi

04 Tatalaksana
Ebola virus disease (EVD) merupakan salah satu
zoonosis yang sangat menular dan memiliki tingkat
mortalitas yang tinggi pada manusia. EVD disebabkan
virus yang berasal dari genus Ebolavirus, famili
Filoviridae. Manifestasi klinis berupa demam, nyeri sendi,
diare, mual, muntah, dan perdarahan, bila tidak ditangani
dengan segera dapat menimbulkan syok bahkan
kematian.
Sejarah Virus Ebola
• Virus ebola pertama kali dideteksi pada tahun 1976 di Republik Demokratik Kongo di mana seorang
pasien bersama Mabalo yang dirawat di Rumah Sakit Yambuku Mission terlihat mengalami demam
tinggi dan diasumsikan menderita malaria.
• Kemudian salah satu suster yang merawatnya menyuntikan quinine, salah satu jenis obat untuk
penyakit malaria, dan mengizinkan Mabalo untuk istirahat di rumah. Karena rumah sakit tersebut
memiliki peralatan kesehatan yang minim, jarum suntik yang digunakan untuk menyuntik Mabalo
digunakan Kembali untuk menyuntik pasien lain yang sakit.
• Mabalo meninggal pada 8 September 1976 dan diritualkan secara tradisional oleh istri, ibu dan
teman- teman perempuan serta kerabatnya.
• Seminggu setelah ritual kematian Mabalo, sebanyak 21 orang dari teman dan keluarga Mabalo
serta orang-orang yang terlibat dalam ritual tersebut mengalami gejala serupa dengan Mabalo dan
meninggal dunia.
• Setelah kematian Mabalo, rumah sakit menjadi ramai dengan orang-orang yang terindikasi gejala
yang sama dengan Mabalo.Terdapat sebanyak 318 orang terinfeksi dan 280 orang telah meninggal
akibat wabah ebola pada tahun tersebut.
Ebola River, ca. 1932. Photo courtesy Pierre Rollin.

Virus ini diberi nama Ebola, mirip dengan nama sebuah sungai kecil dekat pusat penyebaran di Republik
Demokratik Kongo.
Ilmuwan Penemu Virus Ebola
Prof. Peter Piot
Ilmuwan pertama yang mengidentifikasi virus Ebola pada
tahun 1976, bersama koleganya :
- Dr. Pierre Sureau
- Dr. Joel Breman
- Dr. Joseph McCormick
- Dr. Karl M Johnson

Dr. Joel Breman Dr. Joseph McCormick Dr. Karl M Johnson


Epidemiologi

Virus ebola pertama kali diidentifikasi pada


tahun 1976 di dua tempat secara simultan
yakni di Yambuku, sebuah desa tidak jauh dari
sungai ebola di Republik Demokratik Kongo
dan di Nzara, Sudan Selatan.

Negara yang terkena dampak paling parah yakni, Guinea,


Liberia dan Sierra Leone. Enam negara di Afrika Barat yang
mengalami kejadian luar biasa (KLB) yaitu Liberia, Guinea,
Sierra Leone, Nigeria, Sinegal, dan Mali dengan jumlah 
28.652 kasus, dan 11.325 kematian, dengan total
kematian/total kasus 39,52% (data WHO per 10 Juni 2016). 
Inang atau reservoir virus Ebola
belum dapat dipastikan, namun
telah diketahui bahwa kelelawar
buah adalah salah satu inang alami
virus Ebola. Virus Ebola juga telah
dideteksi pada daging simpanse,
gorila, dan kijang liar. Beberapa
hipotesis mengatakan terjadi
penularan dari hewan terinfeksi ke
manusia. Kemudian dari manusia,
virus bisa ditularkan dengan
berbagai cara. Manusia dapat
terinfeksi karena kontak dengan
darah dan/ atau sekret orang yang
terinfeksi. Selain itu, manusia juga
bisa terinfeksi karena kontak
dengan benda yang terkontaminasi
oleh orang terinfeksi
Etiologi
Virus Ebola berasal dari genus Ebolavirus, famili
01 Filoviridae. 13 Famili Filoviridae memiliki garis
tengah 800 nm dan panjang mencapai 1000 nm.

02 Virus Ebola mengandung molekul lurus dan


RNA negatif.

Dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, bentuk virus


03 seperti berfilamen, atau kelihatan bercabang. Terdapat juga
virus yang berbentuk “U”, “b” dan berbentuk bundar.

Genus Ebolavirus terdiri dari 5 spesies yang berbeda, yaitu:


1. Bundibugyo ebolavirus (BDBV)
04 2. Zaire ebolavirus (EBOV)
3. Reston ebolavirus (RESTV)
4. Sudan ebolavirus (SUDV)
5. Taï Forest ebolavirus (TAFV)
Tatalaksana
Pengobatan
Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan spesifik dan vaksin yang efektif untuk
mencegah infeksi virus Ebola. Karena tingkat kematian tinggi dari penyakit karena virus
Ebola, banyak penelitian pengobatan yang sedang berlangsung, yakni :
1. Zmapp, obat – obatan percobaan, dikembangkan oleh Mapp Biopharmaceutical, Inc.,
adalah kombinasi dari tiga antibodi murine manusiawi yang dihasilkan oleh tikus yang
terinfeksi virus Ebola, dan kemudian diproduksi oleh tanaman tembakau.
2. Obat – obatan antivirus, Ribavirin dan Lamivudine dicoba yang berarti untuk mengobati
penyakit karena virus Ebola. Obat – obatan antivirus percobaan lainnya adalah Favipiravir,
yang dikembangkan oleh Fujifilm, Jepang, yang awalnya untuk mengobati infeksi virus
influenza

Pencegahan
Upaya pencegahan dengan menghindari area yang terkena serangan virus Ebola, tidak
melakukan kontak dengan pasien atau mayat yang terjangkit virus Ebola.
Source :
1. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/90
2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4622270/
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai