Anda di halaman 1dari 5

EBOLA

Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama
dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat mematikan. Gejalagejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam.
Tingkat kematian berkisar antara 50% sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di
Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau
kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini
telah dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 100% efektif dalam monyet, namun vaksin
untuk manusia belum ditemukan.8
Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar
Anus, dan demam. Tingkat kematian sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di
Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau
kulit.Virus Ini mulai menular dari salah satu spesies kera di kongo kemudian mulai menyebar
ke manusia, jangka waktu manusia mulai terjangkit virus ini sampai meninggal sekitar 1
minggu karena saking ganasnya virus ini.

Virus ini masih berada di dataran Afrika dan kabarnya juga telah sampai ke Filipina.
Transmisi antar manusia terjadi akibat kontak langsung dengan cairan tubuh yang berasal dari
diare, muntah dan pendarahan, kulit atau membran mukosa. Periode inkubasi virus
berlangsung selama 2 sampai 21 hari. Kejadian epidemik Ebola banyak terjadi pada rumah
sakit yang tidak menerapkan higiene yang ketat.infektivitas virus Ebola cukup stabil pada
suhu kamar (20 C) tetapi hancur dalam 30 menit pada 60 C.Infektivitas juga dihancurkan
oleh dan iradiasi ultraviolet, pelarut lemak, b-propiolactone, and commercial hypochlorite
and phenolic disinfectants. b-propiolactone, dan hipoklorit komersial dan desinfektan fenolik.

Virus Ebola memiliki struktur dari suatu Filovirus. Virionnya berbentuk tabung
dan bervariasi bentuknya. Biasanya selalu tampak seperti U, 6, gulungan atau bercabang.
Virion virus ini berukuran diameter 80 nm. Panjangnya juga bervariasi, bahkan ada yang
lebih dari 1400 nm, namun biasanya hanya mendekati 1000 nm. Di tengah virion terdapat
nukleokapsid yang dibentuk oleh kompleks genom RNA dengan protein NP, VP35, VP30 dan
L. Nukleokapsid berdiameter 40-50 nm dan berisi suatu chanel pusat berdiameter 20-30 nm.
Suatu glikoprotein sepanjang 10 nm yang sebagian berada di luar sarung viral dari virion
berfungsi membuka jalan masuk ke dalam sel inang. Diantara sarung viral dan nukleokapsid
terdapat matriks yang berisi protein VP40 dan VP24.
Epidemiologi penyakit Ebola
Asal-usul di alam dan sejarah alami dari virus Ebola tetap menjadi misteri.Secara
umum, virus ini ada yang menyerang manusia (Ebola-Zaire, Ebola-Ivory Coast dan EbolaSudan) dan ada yang hanya menyerang hewan primata (Ebola-Reston). Tidak ada carrier state
karena tidak ditemukan lingkungan alami dari virus. Namun dari beberapa hipotesis
mengatakan bahwa terjadi penularan dari hewan terinfeksi ke manusia. Kemudian dari
manusia yang terinfeksi ini, virus bisa ditularkan dalam berbagai cara. Orang bisa terinfeksi
karena berkontak dengan darah dan atau hasil sekresi dari orang yang terinfeksi. Orang juga
bisa terinfeksi karena berkontak dengan benda seperti jarum suntik yang terkontaminasi
dengan orang yang terinfeksi. Penularan secara nosokomial (penularan yang terjadi di klinik
atau rumah sakit) juga dapat terjadi bila pasien dan tenaga medis tidak memakai masker
ataupun sarung tangan.9
Ebola merupakan salah satu kasus emerging zoonosis yang paling menyita perhatian
publik karena kemunculannya yang sering dan memiliki angka mortalitas yang tinggi pada
manusia. Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi Sudan dan di wilayah yang
berdekatan dengan Zaire (saat ini dikenal sebagai Republik Congo) pada tahun 1976, setelah
terjadinya suatu epidemi di Yambuku, daerah Utara Republik Congo dan Nzara, daerah
Selatan Sudan. Sejak ditemukannya virus Ebola, telah dilaporkan sebanyak 1850 kasus
dengan kematian lebih dari 1200 kasus diantaranya (Anonimous 2004). Penyakit ini
disebabkan oleh virus dari genus Ebolavirus yang tergolong famili Filoviridae. Inang atau
reservoir dari Ebola belum dapat dipastikan, namun telah diketahui bahwa kelelawar buah
adalah salah satu hewan yang bertindak sebagai inang alami dari Ebola. Virus Ebola juga
telah dideteksi pada daging simpanse, gorila, Macaca fascicularis dan kijang liar.

Penyebaran virus Ebola dalam skala global masih terbatas. Hal ini berkaitan dengan
transmisinya yang tidak melalui udara dan juga jarak waktu yang diperlukan virus Ebola
untuk menginfeksi satu individu ke individu lainnya. Selain itu, onset virus yang relatif cepat
dapat mempercepat diagnosa terhadap penderita sehingga dapat mengurangi penyebaran
penyakit melalui penderita yang bepergian dari satu wilayah ke wilayah lainnya.Penyakit ini
dapat dikaitkan dengan kebiasaan manusia, terutama di daerah Afrika, untuk mengkonsumsi
daging hewan liar. Daging hewan liar yang terkontaminasi akan menjadi media yang efektif
dari penularan Ebola pada manusia.Gejala klinis dari penyakit ini adalah demam secara tibatiba, kelemahan, nyeri otot, sakit kepala dan tenggorokan kering. Kemudian diikuti dengan
muntah, diare, ruam pada kulit, gangguan fungsi ginjal dan hati serta pada beberapa kasus
terjadi pendarahan internal dan eksternal. Hasil temuan laboratoris menunjukkan penurunan
jumlah sel darah putih dan platelet serta peningkatan kadar enzim hati.
Patofisiologi penyakit ebola
Penyakit ebola menyebar dan masuk ke dalam tubuh host melalui berbagai macam
cara antara lain melalui jarum suntik , donor darah , dan melalui kontak lanmgsung tangan.

Tahapan penularan virus ebola dari penderita satu ke penderita lainnya antara lain:
1. virus Ebola menginfeksi subjek melalui kontak dengan cairan tubuh atau sekret dari
pasien yang terinfeksi dan didistribusikan melalui sirkulasi. melalui lecet di kulit
selama perawatan pasien, ritual penguburan dan mungkin kontak dengan daging
secara terinfeksi, atau di permukaan mukosa.Terkadang jarum suntik merupakan rute
utama dari eksposur kerja.

2. target awal dari replikasi adalah sel-sel retikuloendotelial, dengan replikasi tinggi
dalam beberapa tipe sel di dalam hati, paru-paru dan limpa.
3. sel Dendritic, makrofag dan endotelium tampaknya rentan terhadap efek cytopathic
produk gen virus Ebola in vitro dan mungkin in vivo melalui gangguan jalur sinyal
seluler dipengaruhi oleh mengikat, fagositosis serapan virus atau keduanya.
Kerusakan tidak langsung juga dapat ditimbulkan oleh faktor-faktor yang beredar
seperti faktor tumor nekrosis dan oksida nitrat
sehingga kontak langsung antara setiap individu sangat memegang peranan penting
dalam penyebaran dan penularan penyakit ebola di dalam masyarakat. Karena kita tidak
bias menghindari kontak secara individu .sebab, hal itu terjadi tanpa kita tahu kondisi dan
sifat yang sebenarnya.

Tahap pencegahan penyakit ebola


a. Health Promotion
Pendidikan kesehatan pada masyarakat untuk melakukan perubahan prilaku untuk
hidup bersih dan sehat serta meningkatkan higien pribadi dan sanitasi lingkungan
dalam lingkungan masyarakat dan sekitarnya
b. Spesifik protection
Menghindari diri dari gigitan serangga ,berusaha untuk tidak pergi ke daerah yang
kurang penyinaran matahari dan terdapat binatang ataupun serangga yang menjadi
sumber penularan penyakit tersebut untuk menghindari terjadinya komplikasi
penyakit dan penyebar luasnya penyakit tersebut dalam masyarakat.
c. Early Diagnosis
Program penemuan penderita melalui survey pada kelompok kelompok yang
berisiko atau pada populasi umum dan pada pelaporan kasus.
d. Disability limitation

Terapi kompleks pada penderita ebola agar tidak terjadi kematian dengan menambah
konsentrasi minum penderita agar tidak terjadi dehidrasi serta upaya peningkatan
kekebalan tubuh kelompok.
e. Rehabilitation
Pendidikan kesehatan kepada para penderita beserta keluarga serta dilakukannya
rehabilitasi fisik dan psikologis pada kasus dan penderita penyakit ebola

Anda mungkin juga menyukai