3 EMERGING DISEASE
1
dampak kimia/ radiasi, dll) yang menjadi perhatian internasional yang dapat
menyebar antar negara.
Faktor Predisposisi
Ada beberapa faktor yang menyebabkan dua permasalahan ini selalu muncul
hampir disetiap tahunnya,yaitu :Evolusi dari microbial agent seperti variasi
genetik, rekombinasi, mutasi dan adaptasi
Hubungan microbial agent dengan hewan perantara (zoonotic encounter)
Perubahan iklim dan lingkungan
Perubahan perilaku manusia seperti penggunaan pestisida, penggunaan obat
antimikrobial yang bisa menyebabkan resistensi dan penurunan penggunaan
vaksin.
Perkembangan industri dan ekonomi
Perpindahan secara massal yang membawa serta wabah penyakit tertentu
(travel diseases)
Perang seperti ancaman penggunaan bioterorisme atau senjata biologis.
2
Epidemiologi Emerging Infectious Diseases
a. Infeksi virus Ebola pertama kali ditemukan di Sudan dan Aire 1976. Kejadian
Luar Biasa (KLB) berikutnya 1995, 2000-2001. Sampai Desember 2003 masih
terjadi KLB di beberapa negara Afrika. Angka kematian 50-90%. Cara terinfeksi
kontak langsung dengan darah, sekret, organ, dan cairan tubuh penderita/binatang
terinfeksi. Reservoir alami adalah primata dan kelalawar. Dilaporkan bahwa tes
serologi pada kera di Jawa Barat dan Lampung menunjukkan positif terhadap
virus Ebola.
b. SARS merupakan penyakit infeksi pada jaringan paru manusia, pertama kali
ditemukan di Cina pada tahun 2003 yang disebabkan oleh Corona Virus
3
Pnemunia yang bermutasi hingga terjadi pandemi. SARS memiliki angka
penularan yang tinggi dan pada tahun 2003 WHO menetapkan SARS merupakan
ancaman kesehatan global. Penularan infeksi melalui inhalasi pernapasan dari
pasien yang menderita pada saat batuk atau bersin, atau kontaminasi tangan
penderita.
c. Infeksi virus hanta adalah penyakit infeksi paru yang jarang tapi serius, sering
fatal, disebabkan oleh virus hanta tipe Sin Nombre, sedangkan tipe lain
menyerang ginjal. Virus hanta ditemukan pada rodent, terutama di amerika utara.
Tertular bila menghisap debu terkontaminasi liur, kencing, cairan tubuh virus
yang terinfeksi. Dilaporkan beberapa jenis tikus tertentu di beberapa pelabuhan
laut menunjukkan tes serologi positif terhadap virus hanta.
d. Avian influenza disebabkan oleh virus influenza H5N1, terjadi KLB pada tahun
1997 dan 2003. Penyakit disebabkan oleh virus influenza yang menyerang
unggas, burung, ayam. Menular dari unggas ke unggas, ke hewan lain dan ke
manusia. Penularan dari manusia ke manusia kemungkinannya kecil tetapi
potensial terjadi terutama bila terjadi mutasi. Secara kumulatif kasus avian
influenza pada tahun 2007 mencapai 118 orang dan 95 diantaranya meninggal.
Februari 2008 jumlah kasus 126 orang dan 103 meninggal dunia. Angka kematian
mencapai 80,5%.
e. Influenza A baru disebabkan oleh virus influenza tipe H1N1. WHO
mengumumkan pandemi global pada tahun 2009. Meskipun influenza yang
ditimbulkan termasuk ringan, tetapi penyebarannya sangat mudah dari manusia ke
manusia menyebabkan tingginya tingkat kesakitan karena virus influenza ini.
Hingga sekarang karakteristik virus H1N1 masih tetap sama dengan karakteristik
virus pertama yang terjadi di Meksiko, tetapi ada kekhawatiran perubahan atau
mutasi genetik dari virus influenza A baru (H1N1) menjadi lebih berat daripada
saat ini.
2.4.1 EBOLA
4
A. Definisi
Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan
juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat
mematikan. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan
dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 50% sampai 90%. Asal
katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat
kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21
hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah dikembangkan vaksin untuk
Ebola yang 100% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk manusia belum
ditemukan.
Virus Ini mulai menular dari salah satu spesies kera di kongo kemudian mulai
menyebar ke manusia, jangka waktu manusia mulai terjangkit virus ini sampai
menemui ajalnya sekitar 1 minggu karena saking ganasnya virus ini.
Virus ini masih berada di dataran Afrika dan kabarnya juga telah sampai ke
Filipina. Suatu ketika Negeri Eropa melakukan pengimporan kera dari kongo, ketika
mengetahui virus ini akhirnya seluruh kera ini dimusnahkan agar tidak menyebar
kemana-mana, dan sampai saat ini belum ditemukan Vaksin yang dapat
menyembuhkan penyakit ini. Transmisi antar manusia terjadi akibat kontak langsung
5
dengan cairan tubuh yang berasal dari diare, muntah dan pendarahan, kulit atau
membran mukosa. Periode inkubasi virus berlangsung selama 2 sampai 21 hari.
Kejadian epidemik Ebola banyak terjadi pada rumah sakit yang tidak menerapkan
higiene yang ketat.infektivitas virus Ebola cukup stabil pada suhu kamar (20 C)
tetapi hancur dalam 30 menit pada 60 C. Infektivitas juga dihancurkan oleh dan
iradiasi ultraviolet, pelarut lemak, b-propiolactone, and commercial hypochlorite and
phenolic disinfectants. b-propiolactone, dan hipoklorit komersial dan desinfektan
fenolik.
Virus Ebola memiliki struktur dari suatu Filovirus. Virionnya berbentuk
tabung dan bervariasi bentuknya. Biasanya selalu tampak seperti U, 6, gulungan atau
bercabang. Virion virus ini berukuran diameter 80 nm. Panjangnya juga bervariasi,
bahkan ada yang lebih dari 1400 nm, namun biasanya hanya mendekati 1000 nm. Di
tengah virion terdapat nukleokapsid yang dibentuk oleh kompleks genom RNA
dengan protein NP, VP35, VP30 dan L. Nukleokapsid berdiameter 40-50 nm dan
berisi suatu chanel pusat berdiameter 20-30 nm. Suatu glikoprotein sepanjang 10 nm
yang sebagian berada di luar sarung viral dari virion berfungsi membuka jalan masuk
ke dalam sel inang. Diantara sarung viral dan nukleokapsid terdapat matriks yang
berisi protein VP40 dan VP24.
6
Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi Sudan dan di wilayah yang
berdekatan dengan Zaire (saat ini dikenal sebagai Republik Congo) pada tahun 1976,
setelah terjadinya suatu epidemi di Yambuku, daerah Utara Republik Congo dan
Nzara, daerah Selatan Sudan. Sejak ditemukannya virus Ebola, telah dilaporkan
sebanyak 1850 kasus dengan kematian lebih dari 1200 kasus diantaranya (Anonimous
2004). Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Ebolavirus yang tergolong
famili Filoviridae. Inang atau reservoir dari Ebola belum dapat dipastikan, namun
telah diketahui bahwa kelelawar buah adalah salah satu hewan yang bertindak sebagai
inang alami dari Ebola. Virus Ebola juga telah dideteksi pada daging simpanse,
gorila, Macaca fascicularis dan kijang liar.
Penyebaran virus Ebola dalam skala global masih terbatas. Hal ini berkaitan
dengan transmisinya yang tidak melalui udara dan juga jarak waktu yang diperlukan
virus Ebola untuk menginfeksi satu individu ke individu lainnya. Selain itu, onset
virus yang relatif cepat dapat mempercepat diagnosa terhadap penderita sehingga
dapat mengurangi penyebaran penyakit melalui penderita yang bepergian dari satu
wilayah ke wilayah lainnya.Penyakit ini dapat dikaitkan dengan kebiasaan manusia,
terutama di daerah Afrika, untuk mengkonsumsi daging hewan liar. Daging hewan
liar yang terkontaminasi akan menjadi media yang efektif dari penularan Ebola pada
manusia.Gejala klinis dari penyakit ini adalah demam secara tiba-tiba, kelemahan,
nyeri otot, sakit kepala dan tenggorokan kering. Kemudian diikuti dengan muntah,
diare, ruam pada kulit, gangguan fungsi ginjal dan hati serta pada beberapa kasus
terjadi pendarahan internal dan eksternal. Hasil temuan laboratoris menunjukkan
penurunan jumlah butir darah putih dan platelet serta peningkatan kadar enzim hati.
7
C. Patofisiologi penyakit ebola
Penyakit ebola menyebar dan masuk ke dalam tubuh host melalui berbagai
macam cara antara lain melalui jarum suntik , donor darah , dan melalui kontak
lanmgsung tangan.
1. virus Ebola menginfeksi subjek melalui kontak dengan cairan tubuh atau
sekret dari pasien yang terinfeksi dan didistribusikan melalui sirkulasi.
melalui lecet di kulit selama perawatan pasien, ritual penguburan dan
mungkin kontak dengan daging secara terinfeksi, atau di permukaan
mukosa.Terkadang jarum suntik merupakan rute utama dari eksposur kerja.
Virus Ebola mampu menular dari satu manusia ke manusia lain hanya dengan
kontak langsung saja. Untuk itu pencegahan terhadap penyakit infeksi Ebola ini pun
8
cukup sulit. Adapun 5 tahapan pencegahan penyakit ebola dalam lingkungan
masyarakat antara lain :
a. Health Promotion
a. Early Diagnosis
b. Spesifik protection
Menghindari diri dari gigitan serangga ,berusaha untuk tidak pergi ke daerah
yang kurang penyinaran matahari dan terdapat binatang ataupun serangga
yang menjadi sumber penularan penyakit tersebut untuk menghindari
terjadinya komplikasi penyakit dan penyebar luasnya penyakit tersebut dalam
masyarakat.
c. Disability limitation
Terapi kompleks pada penderita ebola agar tidak terjadi kematian dengan
menambah konsentrasi minum penderita agar tidak terjadi dehidrasi serta
upaya peningkatan kekebalan tubuh kelompok.
d. Rehabilitation
9
e. Pendidikan kesehatan kepada para penderita beserta keluarga serta
dilakukannya rehabilitasi fisik dan psikologis pada kasus dan penderita
penyakit ebola
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
laboratorium klinis dan pathologis, pendekatan secara epidemiologi dan kesehatan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
11
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Simposium Nasional Emergency-
Topik Emerging Infectious Disease. Jakarta. Available from:
http://www.pppl.depkes.go.id/index.php [Accesed 17 Januari 2015].
Mansons Tropical Diseases, 21st ed. 2003. Edited by Cook G.C and Zumla A. ELST
& Saunders, London.
Murphy FA, Kiley MP, Fisher-HochS. 1990. Filoviridae. Marburg and Ebola Viruses.
In: Fields BN, Knipe DM, et.al., ed. Virology, second edition. RavenPress :
New York.
Paul, W.E. Lippincot Williams & Wilkins. 2003. Fundamental Immunology, 5th ed.
Philadelphia, USA.
Rafei U.M. 1999. Epidemiologi Kependudukan. WHO SEARO, New Delhi.
World Health Organization. 2011. Emerging Diseases. Available from:
http://www.who.int/ [Accesed 17 januari 2015]
12