Anda di halaman 1dari 10

EMERGING DIESEASE

Emerging disease adalah penyakit baru, masalah baru


dan ancaman baru. Emerging disease termasuk wabah penyakit
menular yang tidak diketahui sebelumnya atau penyakitmenular
baru yang insidennya meningkat signifikan dalam dua dekade
terakhir.

RE-EMERGING DIESEASE

Re-Emerging Disease adalah salah satu penyakit yang


sebelumnya sudah dikontrol,namun muncul kembali menjadi
masalah kesehatan yang signifikan. Ini juga mengacu pada
penyakit yang awalnya terdapat pada satu area geografi yang
sekarang menyebar ke daerah lain.
Penyakit-Penyakit Emerging dan Re-emerging Disease

Emerging Disease Re-emerging Disease


HIV/Aids,
Norovirus,
Japanese
Encephalitis, Dengue,
Avian influenza H5N1, Chikungunya,
SARS, Cholera,
Ebola Tuberculosis,
Cholera Malaria,
Human ehrlichiosis, Syphilis,
Monkeypox di Kongo, Measles
Nipahvirus
enchepalitis
West nile fever
Epidemiologi Emerging Infectious
Diseases
Penyakit-penyakit infeksi terus menjadi tantangan utama di daerah Asia
Tenggara. Diperkirakan bahawa penyakit bertanggung jawab atas sekitar 40%
dari 14 juta kematian 2 setiap tahun di region Asia Tenggara dan sekitar 28%
merupakan penyakit infeksi yang menjadi permasalahan global.
Perkembangan berbagai penyakit re-emerging diseases dan new emerging
diseases kembali mengancam derajat kesehatan masyarakat. Sedangkan
kemunculan penyakit new emerging disease diantaranya ditandai dengan
merebaknya Avian Flu mulai bulan Juni 2005 yang lalu, hingga tanggal 18
Maret 2007 telah mendekati ribuan Kasus dan sebanyak 86 orang diantaranya
Positif Avian flu serta meninggal 65 orang. Case Fatality Rate (CFR) atau angka
kematian kasus Avian flu pada manusia di Indonesia kini adalah 75,6 persen.
Emerging Disease

Avian influenza disebabkan oleh virus influenza H5N1, terjadi KLB pada tahun
1997 dan 2003. Penyakit disebabkan oleh virus influenza yang menyerang unggas,
burung, ayam. Menular dari unggas ke unggas, ke hewan lain dan ke manusia.
Penularan dari manusia ke manusia kemungkinannya kecil tetapi potensial terjadi
terutama bila terjadi mutasi. Secara kumulatif kasus avian influenza pada tahun
2007 mencapai 118 orang dan 95 diantaranya meninggal. Februari 2008 jumlah
kasus 126 orang dan 103 meninggal dunia. Angka kematian mencapai 80,5%.

SARS merupakan penyakit infeksi pada jaringan paru manusia, pertama kali
ditemukan di Cina pada tahun 2003 yang disebabkan oleh Corona Virus Pnemunia
yang bermutasi hingga terjadi pandemi. SARS memiliki angka penularan yang tinggi
dan pada tahun 2003 WHO menetapkan SARS merupakan ancaman kesehatan
global. Penularan infeksi melalui inhalasi pernapasan dari pasien yang menderita
pada saat batuk atau bersin, atau kontaminasi tangan penderita.
Infeksi virus hanta adalah penyakit infeksi paru yang jarang tapi serius, sering
fatal, disebabkan oleh virus hanta tipe Sin Nombre, sedangkan tipe lain
menyerang ginjal. Virus hanta ditemukan pada rodent, terutama di amerika
utara. Tertular bila menghisap debu terkontaminasi liur, kencing, cairan tubuh
virus yang terinfeksi. Dilaporkan beberapa jenis tikus tertentu di beberapa
pelabuhan laut menunjukkan tes serologi positif terhadap virus hanta.

Infeksi virus ebola, pertama kali ditemukan di sudan dan aire 1976. Kejadian
Luar Biasa (KLB) berikutnya 1995, 2000-2001. Sampai deseber 2003 masih
terjadi KLB di beberapa negara Afrika. Angka kematian 50-90%. Cara terinfeksi
kontak langsung dengan darah, sekret, organ, dan cairan tubuh
penderita/binatang terinfeksi. Reservoir alami adalah 3 primata dan
kalelawaar. Dilaporkan bahwa tes serologi pada kera di Jawa Barat
(tanggerang) dan lampung menunjukkan positif terhadap virus Ebola.
Influenza A baru disebabkan oleh virus influeza tipe H1N1. WHO
mengumumkan pandemi global pada tahun 2009. Meskipun influenza
yang ditimbulkan termasuk ringan, tetapi penyebarannya sangat
mudah dari manusia ke manusia menyebabkan tingginya tingkat
kesakitan karena virus influenza ini. Hingga sekarang karakteristik virus
H1N1 masih tetap sama dengan karakteristik virus pertama yang
terjadi di Meksiko, tetapi ada kekhawatiran perubahan atau mutasi
genetik dari virus influenza A baru (H1N1) menjadi lebih berat
daripada saat ini.

HIV/AIDS merupakan penyakit yang mengancam penduduk dunia saat


ini. Ditemukan pertama kali di amerika 20 tahun yang lalu. Penyakit ini
adalah sekumpulan gejala yang terjadi akibat menurunyya daya tahan
tubuh seseorang. Disebabkan oleh virus HIV yang ditularkan melalui
hubungan seksual yang tidak aman, penggunaan jarum suntik yang
berulang kali dan bergantian
Faktor Yang Mempengaruhi Emerging Disease
1. Faktor demografi dan pertumbuhan ekonomi serta perubahan gaya hidup.
Perkembangan ekonomi di suatu negara selain memacu industrialisasi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga dapat berakibat
meningkatkan urbanisasi dan kepadatan di daerah perkotaan. Urbanisasi dan
kepadatan penduduk di daerah perkotaan dapat menyebabkan masalah akibat
keterbatasan berbagai sarana air bersih dan perumahan. Keadaan ini berdampak
pada peningkatan terjadinya penyakit menular. Pertumbuhan ekonomi juga
dapat berakibat perubahan gaya hidup seperti perilaku seksual dan penggunaan
obat narkotika dan psikotropika.
2. Kemajuan transportasi dan perjalanan internasional.
Kemajuan di bidang transportasi mengakibatkan arus perjalanan antar
daerah dan antar negara. Hal ini disebabkan oleh makin meningkatnya
kecepatan, kemampuan jelajah dan kapasitas angkut pesawat terbang.
Kemudian transportasi ini berdampak pada meningkatnya interaksi antar
penduduk antar daerah maupun antar negara sehingga meningkatkan risiko
penularan berbagai penyakit menular
3. Faktor lingkungan.
Penyakit yang ditularkan melalui air terus menjadi masalah utama. Perubahan
lingkungan yang terjadi secara mendadak pada lingkungan yang luas merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi terjadinya emerging infections. Utamanya yang berkaitan dengan
pembabatan hutan (deforestation) maupun penghutanan kembali (forestation). Keduanya dapat
mengakibatkan perubahan ekologi. Deforestation mengubah flora dan fauna, ekosistem
diseluruh dunia telah rusak. Perubahan ini menyebabkan meningkatnya pemaparan serangga
atau binatang lainnnya pada manusia

4. Sarana dan pelayanan kesehatan.


Memiliki infrastruktur pelayanan kesehatan masyarakat yang baik dapat mencegah
banyak infeksi. Keterbatasan atau kelemahan dalam sarana dan pelayanan kesehatan termasuk
pengamatan penyakit (surveilans) dan keterbatasan kemampuan diagnostik laboratorium dalam
mengidentifikasi kejadian penyakit memberikan kontribusi meningkatnya masalah emerging
infectious diseases. Pelayanan kesehatan yang efisien tidak hanya cepat mendeteksi dan
tanggap terhadap epidemik selama fase awal tetapi juga sensitif untuk menentukan titik infeksi
baru atau infeksi patogen yang tidak dikenal.

5. Pengolahan makanan dan bahan makanan.


Pengolahan, pengemasan dan pengiriman/distribusi makanan dan bahan makanan
juga merupakan faktor berkembangnya emerging infectious diseases. Peningkatan produksi
bahan makanan yang berasal dari tumbuh tumbuhan dan hewan melalui rekayasa 9 genetik,
penggunaan bahan pengawet, penggunaan antibiotik dan pemakaian insektisida merupakan
faktor yang dapat memberikan kontribusi.
Epidemiologi Re-emerging Disease
Demam Berdarah Dengue, Demam berdarah telah menyebar di banyak bagian
Asia Tenggara sejak tahun 1950 dan kembali muncul di Amerika pada 1990-an
menyusul penurunan pengendalian nyamuk aktif dan penyebaran vektor ke
daerah perkotaan . Infeksi virus dengue sering mengakibatkan berdarah demam
berdarah ( DBD ) di Asia , tetapi jarang di Amerika sampai wabah parah di Kuba
pada tahun 1981 . Demam berdarah dengue telah menyebar dan selama epidemi
di Amerika Tengah dan Selatan pada tahun 1995-1997 , DBD dilaporkan di 24
negara .

Kolera, Kolera telah kembali diperkenalkan ke negara-negara dan benua di mana


ia sebelumnya menghilang , dan di mana ia dapat menyebar karena sistem air dan
sanitasi telah memburuk dan langkah-langkah keamanan pangan yang tidak
memadai. . Pada tahun 1991 , pandemi kolera mencapai Amerika di mana kolera
belum terdaftar selama satu abad . Pada tahun itu , lebih dari 390 000 kasus telah
diberitahu di lebih dari 10 negara Amerika Selatan , yang secara keseluruhan
menyumbang 2/3 dari jumlah kasus diberitahukan di dunia. Pada tahun 1997 ,
wabah kolera terutama dipengaruhi Afrika Timur dan , sementara jumlah
keseluruhan telah menurun sejak tahun 1991 , masih ada lebih dari 147 000 kasus
yang dilaporkan secara global pada tahun 1997 . Pada tahun 1998 , penyebaran
epidemi di Afrika timur dan selatan dan wabah baru terjadi di Amerika Selatan .
Difteri, Difteri kembali muncul di Federasi Rusia dan beberapa negara
republik bekas Uni Soviet pada tahun 1994 dan mencapai puncaknya pada
tahun 1995 dengan lebih dari 50.000 kasus yang dilaporkan . Munculnya
kembali dikaitkan dengan penurunan dramatis dalam program imunisasi
menyusul terganggunya pelayanan kesehatan selama masa gelisah segera
setelah break- up dari Uni Soviet . Sejak itu layanan imunisasi telah didirikan
kembali , membalikkan tren : pada tahun 1996 , 13 687 kasus dilaporkan di
Federasi Rusia .

Meningitis Meningokokus, meningitis meningokokus terjadi di seluruh dunia


tetapi menghancurkan , epidemi berskala besar terutama telah di daerah Sub
- Sahara kering Afrika , ditunjuk " African meningitis belt " . Sejak pertengahan
1990-an , epidemi di daerah ini telah pada skala belum pernah terjadi
sebelumnya dan epidemi meningitis juga telah muncul di negara-negara
selatan " meningitis belt " . Strain baru Neisseria meningitidis ( serogrup A
III.1 clone ) , yang pertama kali terlihat pada tahun 1980 di Nepal dan Cina ,
telah menyebar ke barat dan sekarang telah didiagnosis pada wabah
meningitis utama di Afrika .

Anda mungkin juga menyukai