Anda di halaman 1dari 19

KARSINOMA SERVIKS

PENDAHULUAN
Karsinoma Serviks adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim atau serviks. 90 %
kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang
melapisi serviks dan 10% berasal dari sel kelenjar
penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju
ke dalam rahim. Kanker serviks biasanya
menyerang wanita berusia 35 55 tahun. Insiden
dan mortalitas kanker serviks di dunia menempati
urutan kedua setelah kanker payudara.
KANKER SERVIKS
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di
daerah leher rahim (serviks), yaitu suatu daerah pada
organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk
ke arah rahim yang terletak antara rahim dan liang
senggama (vagina). Kanker serviks merupakan
penyakit menular seksual.
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus
HPV (Human Papilloma Virus).
faktor resiko terjadinya kanker serviks ialah berganti-
ganti pasangan dan aktivitas seksual pada usia muda,
yang mempermudah terjadinya infeksi patogen
(Sarwono, 2006).
HOST, AGEN, DAN
ENVIRONMENT
A. Host (pejamu)
Host adalah organisme, biasanya berupa manusia atau hewan
yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah penyakit.
Host untuk kanker serviks diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Usia
b. Status pernikahan
c. Tingkat pendidikan
d. Merokok
e. Defisiensi zat gizi
f. Riwayat kanker serviks pada keluarga (Keturunan)
Agent
Agen adalah faktor esensial yang harus ada agar
penyakit dapat terjadi yang berupa benda hidup,
tidak hidup, energi, sesuatu yang abstrak, suasana
sosial, yang dalam jumlah yang berlebih atau
kurang merupakan penyebab utama/esensial
dalam terjadinya penyakit (Soemirat, 2010).
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi yang terus
menerus dari human papillomavirus (HPV) tipe
onkogenik (yang berpotensi menyebabkan kanker).
Environment
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar
dari host (pejamu), baik benda tidak hidup, benda
hidup, nyata atau abstrak, seperti suasana yang
terbentuk akibat interaksi semua elemen-elemen
tersebut, termasuk host yang lain (Soemirat, 2010).
Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi
adalah sebagai berikut.
1. Bergantiganti pasangan seksual
2. Pembalut yang mengandung bahan kimia
Riwayat Alamiah Penyakit

Riwayat alamiah penyakit merupakan perjalanan penyakit


yang alami dan tanpa pengobatan apapun, yang terjadi
mulai dari keadaan sehat hingga timbul penyakit.
Berdasarkan bagan diatas, riwayat alamiah penyakit
dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
1. Tahap prapatogenesis: Manusia (host) masih dalam
keadaan sehat namun pada saat ini pula manusia telah
terpajan dan berisiko terhadap penyakit yang ada di
sekelilingnya.
2. Tahap inkubasi: tahap ini bibit penyakit telah masuk ke
manusia, namun gejala belum tampak. Jika daya tahan
pejamu tidak kuat, akan terjadi gangguan pada bentuk
dan fungsi tubuh.
3. Tahap penyakit dini: tahap ini mulai timbul
gejala penyakit, sifatnya masih ringan, dan
umumnya masih dapat beraktivitas.
4. Tahap penyakit lanjut: tahap ini penyakit makin
bertambah hebat, penderita tidak dapat
beraktivitas sehingga memerlukan perawatan.
5. Tahap akut penyakit: tahap akhir perjalanan
penyakit ini, manusia berada dalam lima keadaan
yaitu sembuh sempurna, sembuh dengan cacat,
karrier, kronis, atau meninggal dunia (Rajab, 2009).
Riwayat alamiah penyakit kanker
serviks adalah sebagai berikut.

Gambar 2. menyajikan riwayat alamiah infeksi HPV dan potensi menjadi kanker.
Lima tahap Pencegahan Penyakit
(Five Level of Prevention)

Gambar 3. Lima tahappencegahan.


. Masa sebelum sakit (pre
patogenesis phase)
1. Mempertinggi nilai kesehatan (Health Promotion).
Promosi kesehatan (Health Promotion) merupakan upaya
pencegahan penyakit tingkat pertama. . Sasaran dari
tahapan ini yaitu pada orang sehat dengan usaha
peningkatan derajat kesehatan.
2. . Memberikan perlindungan khusus terhadap
sesuatu penyakit (spesific protection).
Upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan
penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi,
peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah
ajakan menggunakan narkotik dan untuk
menanggulangi stress dan lain-lain (Rivai, 2005).
Masa sakit (patogenesis phase)

1. Mengenal dan mengetahui penyakit pada tingkat awal serta mengadakan


pengobatan yang tepat dan segera (Early diagnosis &Promt Treatment).
Menurut Noor (2000), diagnosis dini dan pengobatan dini (Early Diagnosis and Prompt
Treatment) merupakan upaya pencegahan penyakit tingkat kedua. Sasaran dari
tahap ini yaitu bagi mereka yang menderita penyakit atau terancam akan
menderita suatu penyakit.
tujuan dari pencegahan tingkat ke dua ini yaitu sebagai berikut:

Meluasnya penyakit atau terjadinya tidak menular.

Menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi.

Melakukan screening (pencarian penderita kanker serviks) melalui penerapan suatu


tes atau uji tertentu pada orang yang belum mempunyai atau menunjukkan gejala
dari suatu penyakit dengan tujuan untuk mendeteksi secara dini adanya suatu
penyakit kanker serviks.
Melakukan pengobatan dan perawatan penderita penyakit kanker serviks
sehingga penderita tersebut cepat mengalami pemulihan atau sembuh dari
penyakitnya.
. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan
kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability Limitation).
Menurut Noor (2000), pembatasan kecacatan (disability limitation) merupakan
tahap pencegahan tingkat ketiga. Adapun tujuan dari tahap ini yaitu untuk
mencegah terjadinya kecacatan dan kematian karena suatu penyebab penyakit.

5. Rehabilitasi (Rehabilitation).
Rehabilitasi biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker
serviks. Penderita yang menjadi cacat karena komplikasi penyakitnya atau karena
pengobatan perlu direhabilitasi untuk mengembalikan bentuk dan/atau fungsi
organ yang cacat itu supaya penderita dapat hidup dengan layak dan wajar di
masyarakat. Rehabilitasi yang dapat dilakukan untuk penderita kanker serviks
yang baru menjalani operasi contohnya seperti melakukan gerakan-gerakan untuk
membantu mengembalikan fungsi gerak dan untuk mengurangi pembengkakan,
bagi penderita yang mengalami alopesia (rambut gugur) akibat khemoterapi dan
radioterapi bias diatasi dengan memakai untuk sementara karena umumnya
rambut akan tumbuh kembali (Rivai, 2005).
Tabel 1. Riwayat alamiah Penyakit & 5 Tingkat Pencegahan dalam Epidemiologi Penyakit Kanker Serviks

RAP (Natural 5 Level of Sasaran Rencana Tindakan


of Prevention
Occupational
Disease)
Patogenesis Promosi Host a. Promosi kesehatan pentingnya
(Masa sebelum Kesehatan menjaga dan meningkatkan kesehatan,
sakit) (Health khususnya masalah kesehatan reproduksi.
Promotion) b. Promosi tentang pentingnya
penggunaan alat pengaman (kondom) pada
saat berhubungan seks (suami-istri). Serta
pentingnya pemilihan dan penggunaan alat
kontrasepsi (misalnya IUD).
c. Promosi kesehatan tentang pentingnya
pendidikan seks bagi remaja.
d. Mengonsumsi makanan yang bergizi.
e. Tidak merokok.
cont
RAP (Natural 5 Level of Sasaran Rencana Tindakan
of Prevention
Occupational
Disease)
Agent a. Tidak menggunakan pembalut dan
pembersih alat reproduksi yang
menggunakan bahan kimia berbahaya.
b. Menghindari penggunaan talk pada
alat reproduksi.
Environment Menjaga kebersihan sanitasi air.

(Masa Spesific Host a. Pemberian vaksin HPV yang terdiri dari 2


Inkubasi) Protection jenis yaitu tipe 16 dan 18.
/Early b. Tidak berganti-ganti pasangan.
pathogenesis
Agent Menggunakan alat pengaman (kondom)
pada saat berhubungan seks (suami-istri).
Environment Menjaga sanitasi lingkunganMenjaga sanitasi
lingkungan
cont
RAP (Natural 5 Level of Sasaran Rencana Tindakan
of Prevention
Occupational
Disease)
Tahap dini / Early Host . A. Screening penderita kanke rserviks
demonstrable Diagnosis & (see and treat) sepertites pa, tes IVA
but early Prompt inspeksi visual dengan aplikasi asam asetat,
disease Treatment tes HPV.
b. Pemeriksaan secara rutin.
Agent a. Mendeteksi penyebab penyakit.
b. Tidak menggunakan alat kontrasepsi
yang tidak cocok.
c. Tidak menggunakan pembalut yang
berbahaya.
Environment a. Mendeteksi kebersihan lingkungan
(misalnya sumber air bersih).
b. Mendeteksi adanya PMS yang diderita
oleh pasangan (suami).
cont
RAP (Natural 5 Level of Sasaran Rencana Tindakan
of Prevention
Occupational
Disease)
Tahap lanjut Host a. Perawatan penderita sesuai tingkatan
/ advance or penyakit yang dideritanya.
manifest b. Tidak berhubungan seks (suami-istri).
disease

Agent Tidak menggunakan antiseptic yang


berbahaya.
Environment Tidak berhubungan seks (suami-istri).

Tahap akhir / Limitation Host a. Operasi (bedah)


convalcense Disability b. Radioterapi
c. Khemoterapi
Agent Tidak menggunakan antiseptic yang
berbahaya.
Environment Tidak berhubungan seks (suami-istri).
cont
RAP (Natural 5 Level of Sasaran Rencana Tindakan
of Prevention
Occupational
Disease)
Pasca Rehabilitation Host a. Melakukan gerakan-gerakan untuk
pathogenesis membantu mengembalikan fungsi gerak dan
/ convalcense untuk mengurangi pembengkakan.
: b. Pemeliharaan kesehatan secara
Karier maksimal.
Cacat c. Bagi penderita yang mengalami
Kronis alopesia (rambut gugur) akibat khemoterapi
Meninggal / dan radioterapi bias diatasi dengan
Rest in Peace memakai wig untuk sementara karena
(RIP) umumnya rambut akan tumbuh kembali.
Agent Tidak menggunakan antiseptic yang
berbahaya.
Environment a. Menggunakan sumber air bersih.
b. Mengonsumsi makanan yang bergizi.

Anda mungkin juga menyukai