Anda di halaman 1dari 12

Penggunaan kontrasepsi oral >= 5 th dapat meningkatkan risiko breast/cervix cancer.

Kontrasepsi yg
memungkinkan risiko ca servix terendah yaitu IUD tanpa hormonal.
Tindakan preventif
a. Primordial
b. Primer : dilakukan saat proses penyakit blm mulai (pre patogenesis),
bertujuan mengurangi insiden penyakit dgn mengendalikan penyebab dan
faktor risiko penyakit. Cth: health promotion, spesific protection. Kalau pada
kasus bisa dilakukan dgn PHBS, memakai kondom saat berhubungan,
kontrasepsi IUD, berhubungan dgn 1 pasangan, usis berhubungan pertama
>20 th, spesific protection dapat berupa vaksinasi HPV (16 dan 18) untuk
usia 19-26 tahun.
c. Sekunder : upaya pencegahan yg dilakukan saat proses berlangsung namun
blm timbul simptom (tahap patogenesis awal), mencegah penyakit lebih
lanjut/ komplikasi. Cth : deteksi dini dan pemberian obat. Pada kasus dpt
dilakuka IVA test, PAP smear, tes HPV dan pengobatan yg tepat
(pembedahan -> dilakukan dgn LEEP atau dengan pisau bedah, bisa juga
histerektomi (histerektomi biasa dilakukan pada stage 1A-2A),
penyinaran/radioterapi -> pada stadium 2B, 3 4, dan yang terakhir yaitu
kemoterapi -> utk membunuh sel dan menghambat perkembangan sel
kanker. Disability limitation.
d. Tersier : lanjutan early diagnosis dan prompt treatment -> rehabilitation
(pemeliharaan kesehatan maksimal misal memakai wig (utk pasien alopesia
krn radioterapi), bladder disfunction dan gangguan lain pada pasien ca
serviks harus dimonitor dan dilakukan rehabilitasi.

Odds ratio = digunakan oleh case control


RR = digunakan oleh penelitian cohort/ prospektif (tapi cohort bisa menghitung OR
dan RR). Pemakaian oral kb > 5 th lebih berisiko terkena ca servix.
Kualitas informasi : kualitas situs, sponsor website bagaimana?, penulis apakah punya
kredibilitas di bidang kesehatan, informasinya apakah ebm dan dapat membedakan
opini dan fakta dari penulis, relevansi, waktu (kapan informasi ditulis), privasi
website.
Observational studies = cohort, case control, cross-sectional ->
Vaksin bivalen (16 dan 18) dan tetravalen (6, 11, 16, 18, bisa buat kondiloma juga), vaksin untuk
remaja 10-18 tahun. Vaksin harus diberikan sebelum berhubungan seksual, lebih baik dilakukan saat
10-13 tahun (2 dosis) kalo 16-18 (3 dosis). Vaksin hanya ada di klinik/RS. Vaksin HPV aman dan
mudah diterima oleh tubuh krn vaksin HPV tidak berisi virusnya namun yg mirip.
Wanita yg membutuhkan pemeriksaan serviks di kemudian hari dianjurkan skrining setelah 18 tahun/
setelah aktif secara seksual.
HPV bisa kena laki-laki juga (prevalensi <10%), yg dapat menyebabkan kondiloma akuminata dan
kanker penis. Efektivitas vaksin HPV pada pria rendah. Wanita setidaknya pernah sekali kena HPV

Vaksin dengue 6-12 th (?)

Imunisasi sesuai kelompok umur :


0-1 th = imunisasi dasar (polio, tetanus, pertussis, campak, hepatitis B, rotavirus, BCG)
1-4 = ulangan/catch up
5-12 = catch up
13-18 =
Lansia = vaksin utk mengurangi morbiditas (misal influenza dan pneumococcus)

JUMP 1
1. Fase subklinis
a) Awal proses patologi penyakit yg masih asimptomatik

2. PAP smear
a) Prosedur pengambilan dan pemeriksan sel dari leher rahim (serviks) yg dapat
mengarah pd kanker serviks, deteksi dini

3. Odds ratio
a) Ukuran hubungan paparan : hasil, paparan : pil kb (risiko kanker serviks)
4. Relative risk
a) Ratio terkena suatu penyakit pada populasi yg terekspos/ terkena paparan
dibagi risiko terkena penyakit pada kelompok yg tidak terpapar
5. Prompt treatment :
a) Tindakan upaya kesehatan pada awal sakit, berupa gejala serta tatalaksana
dengan cepat

JUMP 2
1) Bagaimana cara menemukan risiko pasien terkena kanker serviks?
2) Bagaimana cara menghitung odds ratio?
3) Bagaimana cara melakukan prompt treatment?
4) Apa perbedaan case control dan cohort?
5) Bagaimana cara menginterpretasikan hasil odds ratio dan RR?
6) Apakah yang dimaksud pencegahan primer dan sekunder dalam pencegahan
kanker serviks?
7) Bagaimana keamanan dari vaksin HPV?
8) Imunisasi apa saja yg harus diberikan pada anak pasien?

JUMP 3
4. 5 kriteria :
 Desain pemilihan sampling -> terpisah utk kasus dan kontrol, Cohort ->
sampling terpisah untuk terpapar dan tidak terpapar
 Arah : case control -> retrospektif, cohort -> prospektif/ follow up selama
periode tertentu
 Kronologi pengumpulan data : case control -> data history/ sewaktu, cohort -
> data history maupun sewaktu
 Kualitas bukti kausasi : case control -> kausalitas awal, cohort -> kausalitas
dgn bukti sekuensi temporal
 Perbandingan risiko : case control -> odds= pengganti risiko, cohort -> ratio=
risiko
 Keterbatasan : case control -> terjadi bias (saat history taking bisa terjadi
recall bias (lupa pernah terpapar/tidak), co-funding factor (contoh : penelitian
tentang fraktur dan vit D, co-funding factornya konsumsi susu)), cohort ->
exposure >1 atau responden drop out karena diteliti dalam jangka waktu lama
2. Odds ratio
A = jml kasus dgn paparan
B = jml subjek terpapar dengan kasus
C = jml kasus tanpa paparan
D = jml subjek tidak terpapar
INTERPRETASI
1 : tanpa efek
<1 : paparan kurang berpengaruh, faktor protektif -> mengeliminasi risiko terpapar
suatu penyakit
>1 : paparan berpengaruh
Relative risk
Measurement utama pada studi cohort, mengukur rasio orang yg terekspos paparan
dibagi terkena penyakit tp tidak terpapar
>1 : paparan meningkatkan risiko terkena penyakit
<1 : menurunkan risiko terjadi suatu penyakit
1 : tidak ada efek
1. Ca serviks
a) Anamnesis : faktor2 kejadian ca serviks (usia -> 35-60 th, usia pertama
berhubungan -> kurang dr 20 th, ganti-ganti pasangan, paritas tinggi,
kontrasepsi jangka panjang (oral -> pil kb), status merokok (aktif/pasif)).
Nilai OR tinggi pada kontrasepsi jangka panjang (>3), lalu diikuti jumlah
pasangan seksual dan usia pertama berhubungan. Skrining ca serviks -> IVA
test dan PAP smear. Kalo faktor risiko banyak lebih baik dilakukan skrining.
b) Studi ekologi : membedakan suatu populasi di beberapa tempat, digali
secara analisis deskriptif. Karakteristik pasien dilihat, apakah memiliki faktor
risiko, demografis dan sosioekonominya bagaimana. Paparan utama
berpengaruh
c) Faktor predisposisi ca serviks : HPV 16, 18, 45, 56 (ditularkan mel. Hub.
Seksual), tembakau (menurnkan sist kekebalan tubuh dan mempengaruhi
kemampuan tubuh utk melawan infeksi HPV pd serviks, usia hubungan
seksual pertama di usia dini <20 th (semakin muda maka semakin besar
risiko ca serviks. Kalo <17 th maka risikonya 3x lebih besar), perilaku
seksual berganti pasangan seks meningkatkan risiko penyakit kelamin (>= 6
orang), pemakaian pil kb (meningkatkan risiko neoplasia intraepitelial
serviks, kalau > 6 th meningkatkan risiko ca serviks), suami yang tidak
sirkumsisi.
2. PROMPT TREATMENT
Prompt treatment : tindakan awalkesehatan di awal penyakit (masuk ke dalam
secondary prevention). 5 pencegahan penyakit mencakup :
1. Health promotion : dilakukan saat individu masih sehat, Meningkatkan status
kesehatan, Menjauhkan dari ancaman agen
Cth : hand hygiene
2. Spesific protection : perlindungan khusus ancaman agen suatu penyakit, pada
high risk group (ibu hamil dan anak-anak)
3. Nearly diagnosis prompt treatment : upaya menghentikan penyakit pada tingkat
permulaan agar penyakit tidak jadi parah
Cth : case finding, contact tracing
4. Disability limitation : Dilakukan saat penyakit sudah nyata dan lanjut agar
penyakit tidak menahun dan cacat tidak menetap
Cth : penyempurnaan pengobatan, peningkatan faskes
5. Rehabilitation : Tindakan yg dilakukan dlm taraf pemulihan, agar penderita
mandiri dan produktif, dan bersosialisasi
Cth : mengembalikan penderita ke masyarakat
Pecegahan primer 1-2, sekunder 3-4, tersier 5

Tatalaksana di awal penyakit -> case holding, lalu mencari orang-orang yang
kontakdengan penderita (contact person), pemberian pengobatan yg tepat pada setiap
permulaan kasus, dan pengawasan selektif pada penyakit tertentu.
Prinsip: pengobatan secepat2nya, pencegahan penyakit (menular), mencegah
kecacatan

Kriteria keperluan skrining :


Prevalensi harus cukup tinggi, morbiditas atau mortalitas yg bermakna kalau tidak
diobati, pengobatan dini harus punya manfaat lebih dibanding penyakit yg sudah ada
simptomnya
Testing -> sequential testing (PAP smear dulu baru IVA test), Pretest probability of
disease, post test probability of disease. Alat uji diagnostik harus memiliki sensitivitas
dan spesifisitas yang tinggi. Positive predictive value : kemungkinan seseorang
menderita sakit bila hasil uji negatif. Negative predictive value : kemungkinan
seseorang tidak menderita sakit bila hasil uji positif

6. Pencegahan penyakit
tindakan mengurangi, menunda, mencegah dan mengeliminasi penyakit dengan
menreapkan sejumlah intervensi yg terbukti efektif
e. Primordial
f. Primer : dilakukan saat proses penyakit blm mulai (pre patogenesis),
bertujuan mengurangi insiden penyakit dgn mengendalikan penyebab dan
faktor risiko penyakit. Cth: health promotion, spesific protection. Kalau pada
kasus bisa dilakukan dgn PHBS, berhubungan dgn 1 pasangan, usis
berhubungan pertama >20 th, spesific protection dapat berupa vaksinasi HPV
g. Sekunder : upaya pencegahan yg dilakukan saat proses berlangsung namun
blm timbul simptom (tahap patogenesis awal), mencegah penyakit lebih
lanjut/ komplikasi. Cth : deteksi dini dan pemberian obat. Pada kasus dpt
dilakuka PAP smear dan pengobatan yg tepat (pembedahan -> dilakukan dgn
LEEP atau dengan pisau bedah, bisa juga histerektomi (histerektomi biasa
dilakukan pada stage 1A-2A), penyinaran/radioterapi -> pada stadium 2B, 3
4, dan yang terakhir yaitu kemoterapi -> utk membunuh sel dan menghambat
perkembangan sel kanker.
h. Tersier
PROBLEM TREE

Wanita 40 th

Konsumsi pil KB rutin 2


tahun

Ca Serviks

Telaah kritis Sumber jurnal hasil


penelitian
- METODE
- JENIS
Risk factor
Diagnosis primer 5 langkah prevensi :
Patofisiologi
health promotion
Terapi
spesific protection
Pencegahan
early diagnostic prompt treatment
sekunder
Disabilty limitation
Rehabilitation
tersier

Imunisasi

Jenis penyakit dan


edukasi

JUMP 5
1. MMM mengetahui penengakan diagnosis kanker cervix
2. MMM terapi dan pencegahan kanker cervix
3. MMM prinsip dan jenis penggunaan KB
 Menunda/ mencegah kehamilan
 Menjarangkan kehamilan : AKDR, suntik, kontrasepsi mantap
 Menghentikan kesuburan kehamilan
MKJP : implan, MOW (syarat = sukarela, bahagia(dianugrahi anak min 2 th),
usia min 25 tahun). Faktor sosiodemografi diperhatikan.

4. MMM imunisasi untuk anak berusia di bawah 10 tahun


5. MMM metode dan jenis sumber penelitian yang digunakan sebagai telaah kritis

Anda mungkin juga menyukai