Anda di halaman 1dari 4

Emerging Infectious Disease

Posted on November 7, 2015 by Ade Heryana

There will come yet other new and unusual ailments in the course of time. And this disease will
pass away, but it later will be born again and be seen by our descendants. Girolamo Frascatoro,
ditulis 450 tahun yang lalu.

it is time to close the book on infectious diseases.. US Surgen General, 1967

Pada awal abad-21 muncul beberapa kasus penting penyakit infeksi antara lain:
Kemunculan patogen baru atau yang sangat baru seperti: H5N1, SARS, Nipah, H1N1, novel
coronavirus;
Kebangkitan penyakit-penyakit yang rentan pandemik, seperti: dengue, measles, yellow fever,
chikungunya, termasuk kolera, TBC, meningitis, shigellosis;
Risiko biologis akibat ulah manusia, seperti: ketidakpatuhan minum antibiotik; serta
Peningkatan penularan agen infeksi baik secara kebetulan dan disengaja, seperti: smallpox,
SARS, Ebola, Anthrax, tularaemia, dsb.

Kejadian di atas berhubungan dengan penyakit yang dikenal dengan sebutan Emerging
Infectious Disease (EID) dan Re-emerging Infectious Disease (REID). Frekuensi kejadian EID
secara signifikan meningkat sejak tahun 1940, dan mencapai puncaknya pada tahun 1980-1990.
Sebanyak 61% kejadian EID disebabkan oleh penularan dari hewan (zoonosis), dimana sebanyak
74% merupakan hewan di alam liar. Kejadian EID dari hewan liar mencapai proporsi tertinggi
pada dekade terakhir.

DEFINISI

Emerging Infectious Disease (EID) adalah penyakit yang sebelumnya tidak pernah terjadi pada
manusia atau pernah terjadi pada populasi kecil di tempat yang terisolasi (NIH, 2012).
Sedangkan menurut Aldhigieri (2012) dari WHO, emerging infectious disease adalah penyakit
baru yang belum pernah terjadi sebelumnya, atau penyakit yang diketahui meningkat serta
terancam meningkat dalam sebaran insiden/geografis. Emerging disease dapat merupakan
peningkatan kejadian tak terduga pada spesies dan area yang diketahui (Moutou and Pastoret,
2015)

Disamping EID terdapat satu kondisi penyebaran penyakit infeksi yang disebut Re-emerging
infectious disease atau resurgent infectious disease, yaitu penyakit yang pernah dikontrol dan
ditaklukkan dengan program imunisasi, penggunaan antibiotik, atau perubahan lingkungan, akan
tetapi saat ini muncul kembali. Sedangkan menurut NIH (2012), re-emerging infectious disease
(REID) adalah penyakit yang pernah menjadi masalah utama kesehatan secara global atau di
sebagian negara, yang secara dramatis menurun, tetapi kembali menjadi masalah kesehatan
dalam proporsi yang signifikan terhadap populasi (NIH, 2012).
JENIS EID

Menurut Moutou dan Pastoret (2015) kita tidak bisa secara langsung mendefinisikan apa itu
emerging disease. Menurutnya ada beberapa jenis emerging disease, yaitu:

Penyakit yang menyebar benar-benar baru, misalnya: penyebaran penyakit Bovine


Spongiform Encephalopaty pada tahun 1980;

Penyakit yang menyebar secara geografis di tempat yang memang belum pernah terjadi
sebelumnya, misalnya: penyebaran penyakit Bluetongue di Eropa Utara pada tahun 2006;
dan

Penyakit yang menyebar pada spesies yang tidak pernah terinfeksi sebelumnya, misalnya:
penyakit Bovine Tuberculosis pada spesies hewan liar di Perancis tahun 2000.

Loscher dan Kramer (2010:40) mengklasifisikasikan emerging infectious disease ke dalam 4


jenis:

1. Emerging diagnosis as infectious disease (seperti: H. Pylori-associated disease,


Borreliosis, Hepatitis C&E, Cervical Carcinoma)

2. Newly emerging infectious disease (seperti: HIV/Aids, varian baru dari Creutzfeld-Jakob-
Disease, Norovirus, Japanese Encephalitis, Avian influenza H5N1, SARS, Hemorrhagic
fevers: Hanta dan Ebola, LAssa, Marburg, Cholera non 01 type atau Cholera 139, Human
ehrlichiosis, Monkeypox di Kongo, Nipahvirus enchepalitis, dan West nile fever);

3. Re-emerging disease (seperti: Dengue, Chikungunya, Cholera, Tuberculosis, Malaria,


Syphilis, Measles); dan

4. Emerging resistence of infectious disease (seperti: Multiresistant tuberculosis,


Multiresistant malaria, MRSA, HIV)

KEJADIAN EID dan REID

Berbagai jenis EID dan REID yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain:
Adenovirus di Kanada
Aids tahun 1981 dari host primata bukan manusia;
Antimicrobial resistant threats (CRE, MRSA, C.diff, N. Gonorrhoeae) di Kanada;
Anthrax bioterroism (deliberate emerging) di Kanada;
BSE nvCJD di Eropa dan Asia Barat;
Cholera (vibrio cholera O139) tahun 1992 di benua Amerika, Afrika, dan Asia;
Cryptosporidiosis di benua Amerika dan Eropa;
Cyclosporiasi di Kanada;
Dengue di semenanjung Kanada;
Diphteria di Asia Utara;
Drug-resistant malaria di kawasan Asia dan Afrika;
Ebola hemorragic fever (filoviridae) di benua Afrika tahun 1977 dengan resevoir yang masih
belum diketahui serta penularan meningkat karena infeksi nosokomial;
Echinococcocis di Afriks;
Enterovirus 71 di pulau Sumatera;
Escheria Coli strain O104:H4 di eropa barat;
Escheria Coli strain O157:H7 tahun 1982 di kepulauan Hawaii, Asia dan Kanada;
Guanarito virus tahun 1991
Hantavirus pulmonary syndrome (Sir Nombre virus) tahun 1993 di Amerika Selatan; dan
Hawaii Disease Biocomplexity tahun 1990an dari host burung;
Hendra virus di benua Australia;
Hepatitis C tahun 1989
Hepatitis E (Human herpes virus 6) tahun 1988;
Human African trypanosomiasis di benua Afrika;
Human immunodeficiency virus (HIV) tahun 1983;
Human monkeypox di benua Afrika dan Kanada;
Human T-lymphotropic virus tahun 1980
Human T-lymphotropic virus type 2 tahun 1982
Influenza H7N9 di Asia Timur;
Influenza H5N1 tahun 2004 di Asia Timur;
Influenza H1N1 tahun 2009 di Amerika Serikat;
Influenza H3N2v di Kanada;
Lassa fever (arenavirdae) di Afrika, kasus pertama ditemukan tahun 1969, disebabkan arus
urbanisasi, peningkatan populasi sepsies rodentia, dan kasus infeksi noskomial;
Legionellosis di Asia Barat;
Lyme boreliosis di Kanada tahun 1975 dan tahun 1982 dari host tikus kecil;
Marburg hemorrhagic fever di Afrika;
MDR/XDR Tuberculosis di Afrika, Kanada, dan Asia;
MERS-Cov di wilayah Arab;
Monkeypox tahun 2003 dari host anjing prairie;
Multidrug-resistant Salmonella di Asia Barat;
Newcastle disease tahun 1990an dari host unggas;
Nipah virus tahun 1999 di Asia Tenggara;
Onyong nyong Fever di Afrika;
Plague di benua Afrika dan Asia;
Rift valley fever di benua Afrika;
SARS tahun 2003 dari host kucing civet;
Sea Otter Enchepalitis tahun 1990an dari host ikan paus;
SFTSV bunyavirus di Asia Timur;
Typhoid fever di benua Afrika;
Venezueland equine enchepalitis di benua Amerika;
West nile virus tahun 1999 di Kanada dari host burung;
Yellow fever di benua Amerika dan Afrika;

Referensi:
Aldhigiery, Sylvain, 2012. Global Response to Emerging and Re-emerging Disease, slide
presentation for 2012 Pre-conference Growing Global;

Loscher, Thomas dan Luise Prufer Kramer, Emerging and Re-emerging Infectious Disease,
Modern Infectious Disease Epidemiology, edited by Alexander Kramer et al, Spriger Publishing

Moutou, F dan Pastoret, P.P. 2015. Defining an Emerging Disease, Revue Scientifique Et
Technique (International Office Of Epizootics), Aptil 2015.

Anda mungkin juga menyukai