Rekomendasi:
bagi penelitian selanjutnya perlu
penelitian faktor-faktor lain
yang mempengaruhi dukungan
dan pengetahuan keluarga
dengan kepatuhan berobat
penderita tuberculosis paru.
3 Asra Judul: Desain Penelitian: Hasil:
Septia1 Siti HUBUNGAN Penelitian ini merupakan - Distribusi frekuensi
Rahmalia2 DUKUNGAN penelitian kuantitatif karakteristik responden
Febriana KELUARGA dengan desain penelitian berdasarkan alamat di Ruangan
Sabrian DENGAN survey analitik dengan Kenanga dan Poli Paru Rumah
KEPATUHAN rancangan survey cross Sakit Umum Daerah Arifin
MINUM OBAT sectional Achmad (n= 58) didapatkan 35
PADA orang beralamat di dalam kota
PENDERITA TB Populasi: Pekanbaru (60,34%), 10 orang
PARU Populasi dalam di luar kota Pekanbaru (17,24%)
penelitian ini adalah dan 13 orang di luar Provinsi
Tujuan:
semua pasien TB paru di (22,41%). Mayoritas responden
mengetahui
Ruang Kenanga Rumah pada penelitian ini
hubungan
Sakit Umum Daerah beralamatkan di dalam kota
dukungan
Arifin Achmad yang Pekanbaru.
keluarga dengan
menjalani pengobatan - Distribusi frekuensi
kepatuhan minum
TB Paru berjumlah 138 karakteristik responden
obat pada
orang; bahwa angka berdasarkan umur di Ruangan
penderita TB Paru
keberhasilan Kenanga dan Poli Paru Rumah
di Rumah Sakit
pengobatan TB Paru di Sakit Umum Daerah Arifin
Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Achmad (n= 58) didapatkan 5
Arifin Achmad.
Daerah Arifin Achmad orang remaja (8,62%), 17 orang
mengalami banyak dewasa awal (29,31%), 23 orang
kemajuan. dewasa akhir (39,66%) dan 13
orang lansia (22,41%).
Sampel: Mayoritas responden pada
Penelitian ini penelitian ini berada pada
menggunakan teknik kelompok dewasa awal dan
pengambilan sampel non akhir
probability sampling - Distribusi frekuensi
yaitu accindental karakteristik responden
sampling. Jumlah sampel berdasarkan jenis kelamin di
Ruangan Kenanga dan Poli Paru
dalam penelitian ini 58 Rumah Sakit Umum Daerah
orang Arifin Achmad (n= 58)
didapatkan 43 orang berjenis
kelamin laki-laki (74,14%) dan
Instrumen: 15 orang berjenis kelamin
Alat pengumpul data perempuan (25,86%). Mayoritas
penelitian ini, yang responden pada penelitian ini
terdiri dari kuesioner berjenis kelamin laki-laki.
karakteristik demografi - Distribusi frekuensi
responden, kuesioner karakteristik responden
dukungan keluarga berdasarkan pendidikan di
diadopsi dari Prodicano Ruangan Kenanga dan Poli Paru
dan Heller (Zahara, Rumah Sakit Umum Daerah
2007), mencakup Arifin Achmad (n= 58)
dimensi emosional 5 didapatkan 18 orang tidak
item (pertanyaan nomor sekolah (31,03%), 11 orang
1,2,3,4,5), dimensi berpendidikan SD (18,97%), 13
penghargaan 4 item orang berpendidikan SMP
(pertanyaan nomor (22,41%), 14 berpendidikan
6,7,8,9), dimensi SMA orang (24.14%) dan 2
instrumental 4 item orang berpendidikan PT
(pertanyaan 10,11,12,13) (3,45%). Mayoritas responden
dan dimensi informasi 3 pada penelitian ini tidak
item (pertanyaan sekolah.
14,15,16). - Distribusi frekuensi
karakteristik responden
Analisa data: berdasarkan penghasilan di
Untuk mengetahui Ruangan Kenanga dan Poli Paru
hubungan antara Rumah Sakit Umum Daerah
variabel digunakan uji Arifin Achmad (n= 58)
Chi-square dengan didapatkan 29 orang
kemaknaan (α) = 5% bepenghasilan rendah (50%), 17
orang berpenghasilan sedang
Waktu: - (29,31%), 12 orang
berpenghasilan tinggi (20,69%).
Tempat:
Mayoritas responden pada
di Poli Paru Rumah Sakit
penelitian ini berpenghasilan
Umum Daerah Arifin
rendah.
Achmad
- Distribusi frekuensi
karakteristik responden
berdasarkan tinggal bersama di
Ruangan Kenanga dan Poli Paru
Rumah Sakit Umum Daerah
Arifin Achmad (n= 58)
didapatkan 13 orang tinggal
bersama suami (22,41%), 25
orang tinggal bersama istri
(43,10%), 9 orang tinggal
bersama anak (15,52%), 7 orang
tinggal bersama ayah/ibu
(12,07%), dan 4 orang tinggal
bersama lainnya (kakek/nenek)
(6.90%). Mayoritas responden
pada penelitian ini tinggal
bersama istri
- Proporsi jawaban responden
yang mendapatkan dukungan
keluarga di Ruangan Kenanga
dan Poli Paru Rumah Sakit
Umum Daerah Arifin Achmad
(n= 58) didapatkan 43 orang
mendapatkan dukungan
keluarga positif (74,14%) dan 15
orang mendapatkan dukungan
keluarga negatif (25,86%).
Mayoritas responden pada
penelitian ini mendapatkan
dukungan keluarga positif.
- Proporsi jawaban responden
dapat dilihat kepatuhan minum
obat penderita TB Paru di
Ruangan Kenanga dan Poli Paru
Rumah Sakit Umum Daerah
Arifin Achmad (n= 58)
didapatkan 38 orang patuh
(65,52%) dan 20 orang tidak
patuh (34,48%). Mayoritas
responden pada penelitian ini
patuh.
- hubungan dukungan keluarga
dengan kepatuhan minum obat
penderita TB Paru di Ruangan
Kenanga dan Poli Paru Rumah
Sakit Umum Daerah Arifin
Achmad (n= 58) didapatkan 43
orang mendapatkan dukungan
keluarga positif (74,14%), 32
orang patuh minum obat
(55,17%), dan 11 orang tidak
patuh (18,97%). Responden
yang mendapatkan dukungan
keluarga negatif berjumlah 15
orang (25,86%), 6 orang patuh
(10,34%) dan 9 orang tidak
patuh (15,52%).
- Hasil uji statistik Chi-square
dengan tingkat kemakanaan (α)
= 5% dan tingkat kepercayaan
95% didapatkan nilai p-value =
0.036. Nilai p-value ini lebih
kecil dari (α) = 0.05
menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara dukungan
keluarga dengan kapatuhan
minum obat pada penderita TB
Paru di Rumah Sakit Umum
Daerah Arifin Achmad
- Dari hasil analisis diperoleh
nilai OR = 4,3 artinya penderita
yang mendapatkan dukungan
keluarga negatif mempunyai 4,3
kali untuk tidak patuh dalam
meminum obat jika
dibandingkan penderita yang
memperoleh dukungan positif.
Hal tersebut menunjukkan
terdapat hubungan yang kuat
antara dukungan positif dengan
kepatuhan minum obat
penderita TB Paru di Rumah
Sakit Umum Daerah Arifin
Ahmad.
Rekomendasi:-
4 Khoirul Judul: Desain Penelitian: Hasil:
Amin HUBUNGAN Penelitian ini - bahwa dari 41 orang
Subhakti1, DUKUNGAN menggunakan metode responden yang diteliti,
Arneliwati2, KELUARGA deskripsi korelasi dengan distribusi responden menurut
Erwin3 DENGAN pendekatan cross kelompok umur yang terbanyak
TINDAKAN sectional yaitu berada pada usia
PENDERITA TB produktif yaitu dewasa
PARU Populasi: pertengahan (31-60 tahun)
MELAKUKAN berjumlah 22 orang (53,6%).
KONTROL ULANG Sampel: - Pada jenis kelamin responden
DI PUSKESMAS Jumlah sampel sebanyak yang terbanyak adalah laki-laki
SIDOMULYO 41 orang responden yaitu sebanyak 25 orang
dengan menggunakan (61,0%) dan responden
Tujuan: teknik purposive perempuan sebanyak 16 orang
Mengetahui sampling (39,0 %).
hubungan - Pada status perkawinan
dukungan Instrumen: mayoritas responden adalah
keluarga dengan Alat ukur yang kawin yaitu sebanyak 29 orang
tindakan digunakan adalah responden (70,7%) dan belum
penderita TB Paru kuesioner dengan 27 kawin sebanyak 12 orang
melakukan kontrol pernyataan. Kuesioner responden (29,3%).
ulang di tersebut terdiri dari 3 - Pada tingkat pendidikan
Puskesmas bagian. Pada bagian mayoritas responden adalah
Sidomulyo. pertama terdiri dari data SMA yaitu sebanyak 27 orang
demografi (umur, jenis responden (65,9%).
kelamin, pendidikan, - Pada dukungan keluarga
status perkawinan). menunjukkan bahwa mayoritas
Bagian kedua berupa responden mempunyai
pernyataan terkait dukungan keluarga yang positif
dukungan keluarga yang yaitu sebanyak 23 orang
berisi 15 pernyataan responden (56,1%) sedangkan
dengan menggunakan responden yang mempunyai
skala likert, Pada bagian dukungan keluarga yang negatif
ketiga berisi 12 item sebanyak 18 orang responden
penyataan menggunakan (43,9%).
skala guttman untuk - Pada tindakan kontrol ulang
menilai tindakan mayoritas responden
penderita TB Paru melakukan tindakan kontrol
ulang secara rutin yaitu
Analisa data: sebanyak 31 orang responden
Adapun analisa yang (75,6%) sedangkan sisanya
digunakan adalah sebanyak 10 orang responden
analisis bivariat dengan (24,4%) tidak melakukan
menggunakan uji Chi kontrol ulang secara rutin.
Square - hubungan antara dukungan
keluarga dengan tindakan
Waktu: - penderita TB Paru melakukan
kontrol ulang secara rutin
Tempat: diperoleh hasil bahwa sebanyak
di wilayah kerja 22 orang responden (95,7%)
Puskesmas Sidomulyo memiliki dukungan keluarga
positif yang melakukan kontrol
ulang secara rutin pada
penderita TB Paru, dan sisanya
sebanyak 9 orang responden
(50,0%) memiliki dukungan
keluarga negatif yang
melakukan kontrol ulang secara
rutin pada penderita TB Paru.
Satu orang responden (4,3%)
mendapatkan dukungan
keluarga positif yang melakukan
kontrol ulang tidak rutin, dan
sisanya 9 orang responden
(50,0%) memiliki dukungan
keluarga negatif yang
melakukan kontrol ulang tidak
rutin pada penderita TB Paru
- Hasil uji statistik Chi square
terdapat 1 sel yang nilai E
(expected count) < 5 yaitu
sebesar 4,4 maka sesuai syarat
Chi square bila nilai E < 5
menggunakan nilai fisher’s
exact test (Dahlan, 2009).
Sehingga diperoleh nilai P Value
= 0,001 < α = 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan
antara dukungan keluarga
dengan tindakan penderita TB
Paru melakukan kontrol ulang di
Puskesmas Sidomulyo.
Rekomendasi:
- Peneliti selanjutnya
diharapkan untuk
mengembangkan ranah
penelitian seperti
menghubungkan tidak hanya
satu faktor, namun faktor-
faktor lain yang mempengaruhi
tindakan penderita TB Paru
untuk melakukan kontrol ulang
secara rutin di Puskesmas.
Selain itu, diharapkan peneliti
selanjutnya bisa
mengembangkan alat
pengumpul data, tidak hanya
menggunakan kuisioner tapi
juga bisa menggunakan
observasi atau alat pengumpul
data lainnya dan menggunakan
alat pengumpul data yang lebih
efektif seperti alat ukur yang
tepat dan jumlah pertanyaan
yang cukup untuk menggali
secara mendalam keterangan
yang diinginkan.