Acute
Flaccid
Paralysis
Tidak bisa Tidak bisa
gerakkan bangun
kaki dan
tangan
Tidak bisa
jalan
ISI FP-1
Kelumpuhan < 14 hari
Ambil spesimen
Segera setelah dinyatakan sebagai kasus AFP, dilakukan pengumpulan 2
spesimen tinja dengan tenggang waktu pengumpulan antara spesimen
pertama dan kedua minimal 24 jam.
Spesimen yang diambil sebanyak 8 gr (kira-kira sebesar satu ruas ibu jari
orang dewasa), Bila penderita AFP sedang diare, ambil spesimen tinja kira-kira
1 sendok makan.
Masukkan tiap spesimen ke dalam pot-tinja yang telah disiapkan, tutup rapat,
kemudian rekatkan dengan selotip pada batas tutup dan badan pot-tinja.
Beri label masing2 pot-tinja dengan menggunakan tinta tahan air yang
mencantumkan : Nama penderita dan tanggal pengambilan spesimen. Lapisi
label dengan cellotape agar tidak mudah lepas, tapi tetap terbaca.
Honor Rp 100.000
INDIKATOR KINERJA
1. AFP Rate pada penduduk usia < 15 th
Target ≥ 2/100.000
AFP Rate Bondowoso = 2 x 170.932 = 3.4 4 kasus
2017 100.000
10
PENEMUAN KASUS NP-AFP
0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
8.00
7.00
6.00
5.00
NP-AFP Rate
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Penemuan NP-AFP
0
2
3
4
5
6
7
8
1
Tegalampel
Tapen
Nangkaan
Kotakulon
Kademangan
Wringin
Curahdami
Grujugan
Sumber Wringin
Prajekan
Tenggarang
Pujer
Wonosari
Sukosari
Klabang
Taman Krocok
Pakem
Maesan
Jambesari
Tlogosari
Botolinggo
Cermee
Binakal
Tamanan
Sempol
Puskesmas melaporkan kasus AFP segera
setelah pertemuan sehingga target Penemuan
kasus AFP min.4 kasus di sisa tahun 2017 ini
bisa tercapai