A. Latar Belakang
1
Kejadian KLB perlu dideteksi secara dini dan diikuti tindakan yang
cepat dan tepat, perlu diidentifikasi adanya ancaman KLB beserta kondisi
rentan yang memperbesar risiko terjadinya KLB agar dapat dilakukan
peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan
KLB.
Atas dasar inilah maka sangat dibutuhkan peningkatan kapasitas
tenaga puskesmas khususnya Tim Gerak Cepat (TGC) Kejadian Luar
Biasa (KLB) dalam upaya melakukan respon pencegahan dan
penanggulangan KLB di wilayah kerjanya. Untuk itu diperlukan pelatihan
bagi tenaga TGC di Puskesmas guna meningkatkan kompetensi dalam
membantu penanggulangan KLB dan atau wabah di wilayah kerja
masing-masing.
Di Provinsi Lampung saat ini terdapat 311 puskesmas baik rawat
inap maupun rawat jalan yang tersebar di 15 kabupaten/kota. Dengan
jumlah puskesmas tersebut, belum semua puskesmas dapat mengikuti
pelatihan TGC pada tahun 2021. Sesuai dengan ketersediaan dana pada
DIPA (APBN) PPSDM Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, UPTD Balai
Pelatihan Kesehatan Provinsi Lampung akan memfasilitasi kegiatan
pelatihan penanggulangan KLB dan Wabah untuk Tim Gerak Cepat
(TGC) puskesmas sebanyak 300 orang peserta yang terbagi dalam 10
angkatan (@30 orang).
2
C. Kompetensi
Dalam mewujudkan Tim Gerak Cepat yang mampu melakukan upaya
penanggulangan KLB dan wabah di wilayah kerja puskesmas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, peserta memiliki kompetensi dalam :
1. Melakukan surveilans penyakit menular potensial KLB dan wabah
2. Melakukan penyelidikan epidemiologi penyakit menular potensial KLB
dan wabah
3. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi terkait penyakit
potensialal KLB dan wabah
4. Melakukan manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan
wabah
5. Melakukan pengelolaan spesimen penyakit menular potensial KLB
dan wabah
6. Melakukan komunikasi risiko penyakit menular potensial KLB dan
wabah
7. Melakukan kerjasama tim dalam penanggulangan penyakit menular
potensial KLB dan wabah
D. Peserta
1. Kriteria
a. Peserta dari Puskesmas diutamakan anggota Tim Gerak Cepat
(dibuktikan dengan SK Kepala Puskesmas)
b. Tiap Puskesmas mengirimkan minimal tiga (3) orang diutamakan
dokter, surveilans epidemiologi, dan pranata laboratorium
c. Pendidikan minimal D3 Kesehatan
d. Diutamakan ASN
e. Surat dari atasan bahwa setelah mengikuti pelatihan yang
bersangkutan akan tetap bekerja sebagai tim gerak cepat (TGC)
puskesmas minimal 2 (dua) tahun
f. Peserta mengikuti pelatihan sampai selesai
3
2. Jumlah
Jumlah peserta pada gelombang I ini sebanyak 60 orang yang terbagi
dalam 2 angkatan (@30 orang).
F. STRUKTUR PROGRAM
Struktur program pelatihan Penanggulangan KLB dan Wabah untuk Tim
Gerak Cepat (TGC) di Puskesmas adalah sebagai berikut :
NO MATERI ALOKASI WAKTU
T P PL JLH
A. MATA PELATIHAN DASAR :
1. Kebijakan Penanggulangan KLB dan Wabah 2 0 0 2
2. Manajemen Risiko Pandemi 2 0 0 2
Sub Total 4 0 0 4
B. MATERI PELATIHAN INTI :
1. Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB 2 3 0 5
dan Wabah
2. Penyelidikan Epidemiologi Penyakit Potensial 2 3 0 5
KLB dan Wabah
3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 2 3 0 5
Terkait Penyakit Potensial KLB dan Wabah
7
4. Manajemen Kasus Penyakit Menular 2 1 0 3
Potensial KLB dan Wabah
5. Pengelolaan Spesimen Penyakit Menular 2 3 0 5
Potensial KLB dan Wabah
6. Komunikasi Risiko Penyakit Menular 1 3 0 4
Potensial KLB dan
7. Kerjasama Tim 2 8 0 10
Sub Total 12 25 0 37
C. MATA PELATIHAN PENUNJANG
1. Building Learning Commitment 0 2 0 2
2. Rencana Tindak Lanjut 0 2 0 2
3. Anti Korupsi 2 0 0 2
Sub Total 2 4 0 6
JUMLAH 18 29 0 47
G. METODE
H. PENYELENGGARA
Penyelenggara pelatihan adalah UPTD Balai Pelatihan Kesehatan
Provinsi Lampung
2. Tempat :
Pelatihan akan diselenggarakan di UPTD Balai Pelatihan Kesehatan
Provinsi Lampung, Jalan Soekarno Hatta Nomor 7 Bandar Lampung.
J. PELAKSANAAN PELATIHAN
8
1. Kegiatan pelatihan menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya
pencegahan penularan Covid-19 pada pelaksanaan pelatihan, maka
seluruh peserta, panitia maupun fasilitator wajib :
a. Memakai masker
3. Penyelenggara pelatihan :
9
c. Kegiatan QC eksternal dapat dilakukan secara langsung di tempat
pelatihan atau memanfaatkan teknologi informasi (TI) dengan
mengisi Instrumen QC berbasis TI
K. SUMBER BIAYA
Penyelenggaraan pelatihan ini bersumber dari dana DIPA (APBN)
PPSDM Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2021.
L. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dalam proses pelatihan, yaitu :
1. Evaluasi Peserta
Evaluasi terhadap peserta pelatihan dilakukan melalui :
a. Penjajakan awal melalui pre-test
b. Pemahaman pembelajaran terhadap materi yang telah diterima
(post-test)
c. Evaluasi materi melalui penugasan dan pemberian quiz materi
2. Evaluasi Fasilitator
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui penilaian yang
menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan
pelatih/fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau
keahlian kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap
oleh peserta, meliputi :
a. Ketepatan Waktu
b. Penguasaan Materi
c. Sistematika Penyajian
d. Penggunaan Metode dan Alat Bantu
e. Empati, Gaya dan Sikap terhadap Peserta
f. Penggunaan Bahasa dan Volume Suara
g. Pemberian Motivasi Pada Peserta
h. Pencapaian Tujuan Pembelajaran (TIU)
i. Kesempatan Tanya Jawab
i. Kemampuan Menyajikan
10
j. Kerapian dalam berpakaian
k. Kerjasama antar Tim Pengajar
3. Evaluasi Penyelenggaraan
Evaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan terhadap penyelenggara
pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan
akademis, meliputi :
a. Pengalaman belajar dalam pelatihan ini
b. Rata-rata penggunaan metode pembelajaran oleh pengajar
c. Tingkat semangat (motivasi) peserta untuk mengikuti program
pelatihan
d. Tingkat kepuasan peserta terhadap penyelenggara proses belajar
mengajar
e. Kenyamanan ruang belajar
f. Penyediaan alat bantu pelatihan di dalam kelas
g. Penyediaan dan pelayanan bahan belajar (seperti penggandaan,
bahan diskusi dll)
h. Penyediaan dan kebersihan kamar kecil umum
i. Pelayanan sekretariat
j. Penyediaan dan pelayanan akomodasi
k. Penyediaan dan pelayanan konsumsi
M. SERTIFIKASI
Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan kehadiran
minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran akan diberikan
sertifikat pelatihan dengan angka kredit 1 (satu). Apabila tidak memenuhi
ketentuan tersebut, maka peserta hanya akan mendapatkan surat
keterangan telah mengikuti pelatihan yang ditanda tangani oleh
penyelenggara pelatihan.
N. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai
dasar dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan Penanggulangan KLB
11
Wabah untuk Tim Gerak Cepat (TGC) di Puskesmas. Segala sesuatu
yang diperlukan dan belum tercantum dalam kerangka acuan ini akan
diatur sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
12