Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN

PELATIHAN PENANGGULANGAN KLB DAN WABAH


UNTUK TIM GERAK CEPAT (TGC) DI PUSKESMAS
UPTD BAPELKES PROVINSI LAMPUNG, TAHUN 2021
(ANGKATAN 1 DAN 2)

A. Latar Belakang

Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan


makanan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dapat
menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian yang banyak,
menyerap anggaran biaya yang besar dalam upaya penanggulangannya,
berdampak pada sektor ekonomi, pariwisata serta berpotensi
menyebarluas antar kabupaten/kota, provinsi bahkan antar negara.
Diare, campak, difteri, demam berdarah, keracunan makanan adalah
jenis penyakit yang sering menyebabkan KLB di Indonesia. Jenis KLB
penyakit lainnya juga masih terjadi walaupun jarang yaitu KLB HFMD,
malaria, chikungunya, dan yang sekarang sedang terjadi adalah wabah
pandemi Covid-19.
Kasus pertama Covid-19 di Indonesia, dilaporkan pada tanggal 2
Maret 2020 berasal dari Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Munculnya
kasus pertama ini diikuti dengan terdeteksinya kasus-kasus baru yang
merupakan kluster kasus Covid-19 yang pertama. Kemudian dalam
waktu yang singkat ditemukan kasus Covid-19 lainnya di beberapa
daerah yang tersebar hampir di seluruh Provinsi di Indonesia.
Penanggulangan KLB dan wabah penyakit menular diatur dalam UU
Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, Peraturan
Pemerintah Nomor 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501 tahun
2010 tentang Penyakit Menular Tertentu yang dapat Menimbulkan
Wabah.

1
Kejadian KLB perlu dideteksi secara dini dan diikuti tindakan yang
cepat dan tepat, perlu diidentifikasi adanya ancaman KLB beserta kondisi
rentan yang memperbesar risiko terjadinya KLB agar dapat dilakukan
peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan
KLB.
Atas dasar inilah maka sangat dibutuhkan peningkatan kapasitas
tenaga puskesmas khususnya Tim Gerak Cepat (TGC) Kejadian Luar
Biasa (KLB) dalam upaya melakukan respon pencegahan dan
penanggulangan KLB di wilayah kerjanya. Untuk itu diperlukan pelatihan
bagi tenaga TGC di Puskesmas guna meningkatkan kompetensi dalam
membantu penanggulangan KLB dan atau wabah di wilayah kerja
masing-masing.
Di Provinsi Lampung saat ini terdapat 311 puskesmas baik rawat
inap maupun rawat jalan yang tersebar di 15 kabupaten/kota. Dengan
jumlah puskesmas tersebut, belum semua puskesmas dapat mengikuti
pelatihan TGC pada tahun 2021. Sesuai dengan ketersediaan dana pada
DIPA (APBN) PPSDM Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, UPTD Balai
Pelatihan Kesehatan Provinsi Lampung akan memfasilitasi kegiatan
pelatihan penanggulangan KLB dan Wabah untuk Tim Gerak Cepat
(TGC) puskesmas sebanyak 300 orang peserta yang terbagi dalam 10
angkatan (@30 orang).

B. Tujuan dan Sasaran


A. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan upaya
penanggulangan KLB dan wabah di wilayah kerja puskesmas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Sasaran
Terwujudnya Tim Gerak Cepat yang mampu melakukan upaya
penganggulangan KLB dan Wabah di wilayah kerja puskesmas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2
C. Kompetensi
Dalam mewujudkan Tim Gerak Cepat yang mampu melakukan upaya
penanggulangan KLB dan wabah di wilayah kerja puskesmas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, peserta memiliki kompetensi dalam :
1. Melakukan surveilans penyakit menular potensial KLB dan wabah
2. Melakukan penyelidikan epidemiologi penyakit menular potensial KLB
dan wabah
3. Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi terkait penyakit
potensialal KLB dan wabah
4. Melakukan manajemen kasus penyakit menular potensial KLB dan
wabah
5. Melakukan pengelolaan spesimen penyakit menular potensial KLB
dan wabah
6. Melakukan komunikasi risiko penyakit menular potensial KLB dan
wabah
7. Melakukan kerjasama tim dalam penanggulangan penyakit menular
potensial KLB dan wabah

D. Peserta
1. Kriteria
a. Peserta dari Puskesmas diutamakan anggota Tim Gerak Cepat
(dibuktikan dengan SK Kepala Puskesmas)
b. Tiap Puskesmas mengirimkan minimal tiga (3) orang diutamakan
dokter, surveilans epidemiologi, dan pranata laboratorium
c. Pendidikan minimal D3 Kesehatan
d. Diutamakan ASN
e. Surat dari atasan bahwa setelah mengikuti pelatihan yang
bersangkutan akan tetap bekerja sebagai tim gerak cepat (TGC)
puskesmas minimal 2 (dua) tahun
f. Peserta mengikuti pelatihan sampai selesai

3
2. Jumlah
Jumlah peserta pada gelombang I ini sebanyak 60 orang yang terbagi
dalam 2 angkatan (@30 orang).

E. TENAGA PELATIH / FASILITATOR


Tenaga pelatih/fasilitator pada pelatihan penanggulangan KLB dan
Wabah untuk Tim Gerak Cepat (TGC) di Puskesmas diatur sebagai
berikut :

No MATA PELATIHAN SYARAT PELATIH/FASILITATOR

A MATA PELATIHAN DASAR

1 Kebijakan Penanggulangan Pejabat Pimpinan Tinggi di Direktorat


KLB dan Wabah Surveilans dan Karantina Kesehatan
yang menangani penanggulangan KLB
dan Wabah atau yang didelegasikan

2 Manajemen Risiko Pandemi - Pejabat Pimpinan Tinggi di Direktorat


Surveilans dan Karantina Kesehatan
yang menangani penganggulangan
KLB dan Wabah atau yang
didelegasikan
- Perwakilan dari WHO

B MATERI PELATIHAN INTI


1 Surveilans Penyakit Menular - Tim Penyusun Kurikulum dan Modul
Potensial KLB dan Wabah Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Wabah bagi TGC di Puskesmas
- Atau pejabat fungsional epidemiolog
kesehatan jenjang ahli muda,
- Atau Widyaiswara yang menguasai
substansi
- Atau Akademisi/ PAEI yang
menguasai substansi
- Diutamakan telah mengikuti ToT
Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Wabah bagi TGC di Puskesmas atau
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih
Program Kesehatan (TPPK)/
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih
Kesehatan (TPK)
- Pendidikan minimal S1
2 Penyelidikan Epidemiologi - Tim Penyusun Kurikulum dan Modul
4
Penyakit Menular Potensial Pelatihan Penanggulangan KLB dan
KLB dan Wabah Wabah bagi TGC di Puskesmas
- Atau pejabat fungsional epidemiolog
kesehatan jenjang ahli muda,
- Atau Widyaiswara yang menguasai
substansi
- Atau Akademisi/ PAEI yang menguasai
substansi
- Diutamakan telah mengikuti ToT
Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Wabah bagi TGC di Puskesmas atau
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih Program
Kesehatan (TPPK)/ Pelatihan bagi
Tenaga Pelatih Kesehatan (TPK)
- Pendidikan minimal S1
3 Pencegahan dan - Tiim Penyusun Kurikulum dan Modul
Pengendalian Infeksi Terkait Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Penyakit Potensial KLB dan Wabah bagi TGC di Puskesmas
Wabah - Atau pejabat fungsional yang
bertugas di bagian Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
- Atau pejabat fungsional epidemiolog
kesehatan jenjang ahli muda yang
menguasai substansi.
- Atau Widyaiswara yang menguasai
substansi
- Atau Akademisi/ PAEI yang
menguasai substansi
- Diutamakan telah mengikuti ToT
Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Wabah bagi TGC di Puskesmas atau
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih
Program Kesehatan (TPPK)/
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih
Kesehatan (TPK)
- Pendidikan minimal S1
4 Manajemen Kasus Penyakit - Tim Penyusun Kurikulum dan Modul
Menular Potensial KLB dan Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Wabah Wabah bagi TGC di Puskesmas
- Atau pejabat fungsional epidemiolog
kesehatan jenjang ahli muda,
- Atau Widyaiswara yang menguasai
substansi
- Atau Akademisi/PAEI yang
menguasai substansi
- Diutamakan telah mengikuti ToT
Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Wabah bagi TGC di Puskesmas atau
5
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih
Program Kesehatan (TPPK)/
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih
Kesehatan (TPK)
- Pendidikan minimal D4
5 Pengelolaan Spesimen - Tim Penyusun Kurikulum dan Modul
Penyakit Menular Potensial Pelatihan Penanggulangan KLB dan
KLB dan Wabah Wabah bagi TGC di Puskesmas
- Atau pejabat fungsional pranata
laboratorium yang menguasai substansi
- Atau Widyaiswara yang menguasai
substansi
- Atau Akademisi/PATELKI yang
menguasai substansi
- Diutamakan telah mengikuti ToT
Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Wabah bagi TGC di Puskesmas atau
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih
Program Kesehatan (TPPK)/
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih
Kesehatan (TPK)
- Pendidikan minimal S1
6 Komunikasi Resiko Penyakit - Tim Penyusun Kurikulum dan Modul
Menular Penyakit Menular Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Potensial dan Wabah Wabah bagi TGC di Puskesmas
- Atau pejabat fungsional promotor
kesehatan yang menguasai substansi
- Atau Widyaiswara yang menguasai
substansi
- Atau Akademisi/ PAEI/PPKMI yang
menguasai substansi
- Diutamakan telah mengikuti ToT
Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Wabah bagi TGC di Puskesmas atau
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih
Program Kesehatan
(TPPK)/Pelatihan bagi Tenaga
Pelatih Kesehatan (TPK)
- Pendidikan minimal S1
7 Kerjasama Tim - Tim Penyusun Kurikulum dan Modul
Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Wabah bagi TGC di Puskesmas
- Atau pejabat fungsional promotor
kesehatan yang menguasai
substansi
- Atau pejabat fungsional epidemiolog
kesehatan jenjang ahli muda yang
6
menguasai substansi,
- Atau pejabat fungsional pranata
laboratorium,
- Atau pejabat fungsional yang
bertugas di bagian PPI RS
- Atau Widyaiswara yang menguasai
substansi
- Atau Akademisi/PAEI/PPKMI yang
menguasai substansi
- Diutamakan telah mengikuti ToT
Pelatihan Penanggulangan KLB dan
Wabah bagi TGC di Puskesmas atau
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih
Program Kesehatan (TPPK)/
Pelatihan bagi Tenaga Pelatih
Kesehatan (TPK)
- Pendidikan minimal S1
B MATERI PELATIHAN
PENUNJANG
1 Membangun Komitmen - Widyaiswara, Pengendali
Belajar (Buildinng Learning Pelatihan /MOT
Comitment/BLC)
2 Rencana tindak Lanjut - Widyaiswara, Pengendali
Pelatihan /MOT
3 Anti Korupsi - Penyuluh anti korupsi / widyaiswara
yang telah mengikuti TOT Anti
Korupsi

F. STRUKTUR PROGRAM
Struktur program pelatihan Penanggulangan KLB dan Wabah untuk Tim
Gerak Cepat (TGC) di Puskesmas adalah sebagai berikut :
NO MATERI ALOKASI WAKTU
T P PL JLH
A. MATA PELATIHAN DASAR :
1. Kebijakan Penanggulangan KLB dan Wabah 2 0 0 2
2. Manajemen Risiko Pandemi 2 0 0 2
Sub Total 4 0 0 4
B. MATERI PELATIHAN INTI :
1. Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB 2 3 0 5
dan Wabah
2. Penyelidikan Epidemiologi Penyakit Potensial 2 3 0 5
KLB dan Wabah
3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 2 3 0 5
Terkait Penyakit Potensial KLB dan Wabah
7
4. Manajemen Kasus Penyakit Menular 2 1 0 3
Potensial KLB dan Wabah
5. Pengelolaan Spesimen Penyakit Menular 2 3 0 5
Potensial KLB dan Wabah
6. Komunikasi Risiko Penyakit Menular 1 3 0 4
Potensial KLB dan
7. Kerjasama Tim 2 8 0 10
Sub Total 12 25 0 37
C. MATA PELATIHAN PENUNJANG
1. Building Learning Commitment 0 2 0 2
2. Rencana Tindak Lanjut 0 2 0 2
3. Anti Korupsi 2 0 0 2
Sub Total 2 4 0 6
JUMLAH 18 29 0 47

G. METODE

Pelatihan penanggulangan KLB dan Wabah untuk Tim Gerak Cepat di


Puskesmas ini dilaksanakan secara full klasikal (offline) dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan.

H. PENYELENGGARA
Penyelenggara pelatihan adalah UPTD Balai Pelatihan Kesehatan
Provinsi Lampung

I. WAKTU DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN


1. Waktu
Pelatihan penanggulangan KLB dan Wabah untuk TGC di Puskesmas
akan dilaksanakan dalam 5 gelombang. Tiap gelombang dilakukan
secara paralel (2 angkatan). Untuk Gelombang I ini akan
dilaksanakan pada tanggal 6 Juni s.d 12 Juni 2021.

2. Tempat :
Pelatihan akan diselenggarakan di UPTD Balai Pelatihan Kesehatan
Provinsi Lampung, Jalan Soekarno Hatta Nomor 7 Bandar Lampung.

J. PELAKSANAAN PELATIHAN

8
1. Kegiatan pelatihan menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya
pencegahan penularan Covid-19 pada pelaksanaan pelatihan, maka
seluruh peserta, panitia maupun fasilitator wajib :

a. Memakai masker

b. Menjaga jarak antar individu minimal 1 meter selama pelatihan

c. Menjaga kebersihan diri yaitu dengan rutin mencuci tangan pakai


sabun dan menjalankan etika bersin/batuk

2. Seluruh peserta, pelatih/fasilitator, instruktur dan panitia pelatihan,


wajib :

a. Menunjukan hasil rapid antigen atau hasil swab negatif dengan


pemeriksaan paling lambat 2 (dua) hari sebelum pelatihan
dilaksanakan, sebagai persyaratan mengikuti pelatihan
b. Dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk kelas

3. Penyelenggara pelatihan :

a. Menyediakan sarana untuk cuci tangan di lingkungan


penyelenggaraan pelatihan

b. Memastikan ruang kelas dan alat-alat pelatihan tetap higienis

c. Mengatur jumlah penghuni kamar maksimal 50% dari kapasitas


kamar tersebut

d. Menyediakan konsumsi (makan dan snack) dalam kemasan


box, minum menggunakan tumbler masing-masing

4. Pelaksanaan quality control pelatihan :


a. Kegiatan Quality Control (QC) dilaksanakan sesuai dengan
Pedoman QC masa covid-19.
b. Kegiatan QC internal dilakukan secara langsung di tempat
pelatihan

9
c. Kegiatan QC eksternal dapat dilakukan secara langsung di tempat
pelatihan atau memanfaatkan teknologi informasi (TI) dengan
mengisi Instrumen QC berbasis TI

K. SUMBER BIAYA
Penyelenggaraan pelatihan ini bersumber dari dana DIPA (APBN)
PPSDM Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2021.

L. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dalam proses pelatihan, yaitu :
1. Evaluasi Peserta
Evaluasi terhadap peserta pelatihan dilakukan melalui :
a. Penjajakan awal melalui pre-test
b. Pemahaman pembelajaran terhadap materi yang telah diterima
(post-test)
c. Evaluasi materi melalui penugasan dan pemberian quiz materi

2. Evaluasi Fasilitator 
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui penilaian yang
menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan
pelatih/fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau
keahlian kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap
oleh peserta, meliputi :
a. Ketepatan Waktu
b. Penguasaan Materi
c. Sistematika Penyajian
d. Penggunaan Metode dan Alat Bantu
e. Empati, Gaya dan Sikap terhadap Peserta
f. Penggunaan Bahasa dan Volume Suara
g. Pemberian Motivasi Pada Peserta
h. Pencapaian Tujuan Pembelajaran (TIU)
i. Kesempatan Tanya Jawab
i. Kemampuan Menyajikan
10
j. Kerapian dalam berpakaian
k. Kerjasama antar Tim Pengajar

3. Evaluasi Penyelenggaraan
Evaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan terhadap penyelenggara
pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan
akademis, meliputi :
a. Pengalaman belajar dalam pelatihan ini
b. Rata-rata penggunaan metode pembelajaran oleh pengajar
c. Tingkat semangat (motivasi) peserta untuk mengikuti program
pelatihan
d. Tingkat kepuasan peserta terhadap penyelenggara proses belajar
mengajar
e. Kenyamanan ruang belajar
f. Penyediaan alat bantu pelatihan di dalam kelas
g. Penyediaan dan pelayanan bahan belajar (seperti penggandaan,
bahan diskusi dll)
h. Penyediaan dan kebersihan kamar kecil umum
i. Pelayanan sekretariat
j. Penyediaan dan pelayanan akomodasi
k. Penyediaan dan pelayanan konsumsi

M. SERTIFIKASI
Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan kehadiran
minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran akan diberikan
sertifikat pelatihan dengan angka kredit 1 (satu). Apabila tidak memenuhi
ketentuan tersebut, maka peserta hanya akan mendapatkan surat
keterangan telah mengikuti pelatihan yang ditanda tangani oleh
penyelenggara pelatihan.

N. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai
dasar dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan Penanggulangan KLB

11
Wabah untuk Tim Gerak Cepat (TGC) di Puskesmas. Segala sesuatu
yang diperlukan dan belum tercantum dalam kerangka acuan ini akan
diatur sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Bandar Lampung, 28 April 2021


Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan

12

Anda mungkin juga menyukai