Anda di halaman 1dari 27

TUGAS MANDIRI

MATERI INTI 1
PENGELOLAAN SAMPEL UNTUK PEMERIKSAAN HIV DAN
SIFILIS
BIODATA

Nama Lengkap : Siswanti

Provinsi : Kalimantan Timur

Kab/Kota : Bontang

Nama Layanan : Puskesmas Bontang Selatan 2

Kode Layanan : P6474010203

Kelas Laboratorium : Kelas A


Pengambilan, Pengolahan, Penyimpanan, Pengemasan dan
Pengiriman Sampel Darah Vena dan Kapiler

Alat dan Bahan


Torniquet (untuk pembendungan darah)
Tabung vakum (penampung darah)
Tabung microtainer EDTA
Holder (untuk pemegang jarum)
Jarum (no. 20-22 G) atau wing needle (untuk pasien yang venanya kecil
atau untuk anak-anak) atau spuit (3-5cc)
Alkohol swab berisi isopropil alkohol 70%
Kapas kering steril / kasa steril
Plester
Sarung tangan
Wadah tahan tusukan
Wadah infeksius
Sentrifus
Tabung vakum berisi darah
Tabung sentrifus
Pipet Pasteur sekali pakai
Tabung penampung berlabel yang tahan pembekuan pada -20°C (cryot
be polypropylene)
Rak tabung
Parafilm
Pengambilan, Pengolahan, Penyimpanan, Pengemasan dan
Pengiriman Sampel Darah Vena dan Kapiler

Alat dan Bahan


Parafilm
Lakban
Gunting
Icepack gel
Cool box/Styrofoam Box
Zip lock bag
Spidol
Label biohazard
Form Permintaan Pemeriksaan dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pengambilan Sampel Darah Vena
Prosedur
1. Gunakan APD
2. Tentukan lokasi pengambilan.
3. Siapkan alat dan bahan untuk pengambilan darah vena.
4. Siapkan tabung penampung darah beri kode sesuai nomor ID.
5. Siapkan jarum dan beri tahu pasien bahwa jarum baru dan steril.
6. Pasang jarum pada holder, taruh tutup di atas meja pengambilan
darah.
7. Letakkan lengan pasien lurus di atas meja
8. Torniquet dipasang 7-10 cm di atas lipat siku bagian atas vena
( jangan terlalu kencang).
9. Pasien diminta mengepal
10. Ujung telunjuk kiri memeriksa/mencari lokasi pembuluh darah yang
akan ditusuk.
Pengambilan Sampel Darah Vena
Prosedur
11. Bersihkan lokasi dengan kapas alkohol 70% dan biarkan sampai kering,
kulit yang telah dibersihkan jangan dipegang lagi (selama desinfeksi
dengan alkohol bendungan torniquet harus dilonggarkan.)
12. Pegang holder dengan tangan kanan dan ujung telunjuk pada pangkal
jarum.
13. Torniquet dikencangkan lalu vena ditusuk perlahan dengan sudut
15-30 o .
14. Bila jarum berhasil masuk vena, tekan tabung sehingga vakumnya
bekerja dan darah terisap kedalam tabung.
15. Bila darah sudah masuk, buka kepalan tangan.
16. Isi tabung vakum sampai tidak mengisap lagi atau sampai garis batas.
17. Setelah cukup darah yang diambil, torniquet dilepas, keluarkan tabung,
letakkan kasa steril tepat di atas tusukan, keluarkan jarum perlahan-lah
an.
18. Homogenkan segera darah dengan cara membolak–balikan 5 kali
secara perlahan
Pengambilan Sampel Darah Vena
Prosedur

19. Pasien diminta untuk menekan bekas tusukan dengan kapas steril
selama 1-2 menit.
20. Tutup bekas tusukan dengan plester.
21. Buang bekas jarum ke dalam wadah tahan tusukan
Pengambilan Sampel Darah Vena

Membersihkan dengan alkohol 70 % Penusukan Vena Menutup dengan kassa steril


Pengambilan Sampel Darah Kapiler
Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Siapkan tabung mikrotainer EDTA dan beri kode sesuai nomor ID.
3. Siapkan lancet dan beri tahu pasien yang akan diambil darah sebelum
membuka lancet bahwa lancet baru dan steril, untuk bayi pakai lancet
2 mm.
4. Lokasi terbaik untuk tusukan lancet adalah jari tengah (3) dan jari ma
nis (4) yang non-dominan. Hindari sisi jari di mana ada sedikit
jaringan lunak,di mana ada kapalan dan daerah banyak saraf dan
di mana tulang yang dekat kepermukaan. Hindari menusuk jari yang
dingin atau sianosis, bengkak, bekas luka, atau ditutupi dengan ruam.
5. Dengan menggunakan lancet steril, buat tusukan kulit pada tepi
ujung jari. Tusukan harus dibuat tegak lurus terhadap sidik jari
sehingga setetes darah tidak menyebar ke seluruh buku jari.
6. Tetesan darah yang pertama keluar dihapus dengan kasa steril karena
cenderung mengandung cairan jaringan.
Pengambilan Sampel Darah Kapiler
Prosedur
7. Kumpulkan tetes darah berikutnya ke dalam tabung mikrotainer yang
mengandung EDTA. Hindari tekanan yang berlebihan dengan
memijat jari dapat menyebabkan cairan jaringan masuk ke dalam
tetesan darah yang dikumpulkan.
8. Homogenkan dengan mengoyang tabung selama pengambilan
darah agar terhomogenkan dengan EDTA untuk menghindari
pembekuan darah.
9. Lakukan penampungan darah hingga 250-500μl.
10. Tutup bekas tusukan dengan kasa steril selama beberapa saat untuk
menghentikan perdarahan.
11. Buang bekas lancet ke wadah tahan tusukan dan limbah lainnya ke w
adah infeksius.
12. Kirim segera ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
Pengambilan Sampel Darah Kapiler

Membersihkan dengan alkohol 70 % Penusukan Kapiler Meneteskan darah


Pengolahan Sampel Darah Vena
Prosedur
1. Biarkan darah membeku dalam tabung vakum selama sedikitnya
30 menit (untuk serum).
2. Sebelum memutar darah, siapkan tabung penyeimbang.
3. Letakkan tabung dengan posisi seimbang.
4. Putar kecepatan perlahan-lahan sampai 3000 rpm (1500 g).
5. Putar tombol waktu selama 10 menit.
6. Hentikan segera bila beban tidak seimbang atau terdengar suara aneh.
7. Jangan membuka tutup sentrifus sebelum sentrifus benar-benar
berhenti.
8. Ambil tabung bila sentrifus sudah benar-benar berhenti.
9. Lihat pemisahan darah dengan serum. Bila sudah sempurna, sampel
darah siap dilakukan pemeriksaan.
Penyimpanan Sampel Darah Vena
Prosedur
1. Pindahkan serum/plasma ke dalam tabung bertutup atau cup sampel
2. Berikan label dan simpan sampel sesuai dengan suhu di bawah ini
Jenis Spesimen 37°C 15-30° 4°C -20°C * -70°C *
(kondisi lembab) C
(suhu
ruang)
Whole blood (venous ED 6 jam** 6 jam* - - -
TA) *
Plasma 24 jam 24 jam 5 hari 1 tahun 5 tahun

Sumber: WHO 2014. Technical and operational considerations for implementing HIV Viral load testing .
* Maksimum siklus beku ulang adalah sebanyak 3 kali
** dalam waktu kurang dari 6 jam harus dilakukan sentrifugasi
Pengemasan Sampel Serum/Plasma

Pengemasan sampel serum atau plasma dilakukan dengan menggunakan sistem


kemasan wadah berlapis yang terdiri dari tiga lapis yaitu sebagai berikut:

Wadah lapis pertama, adalah suatu wadah/botol berisi spesimen, berlabel yang
kedap air, tertutup rapat dan anti bocor. Wadah tersebut kemudian dibungkus sel
uruhnya dengan bahan yang menyerap air, untuk menjaga kemungkinan wadah
pecah.

Wadah lapis kedua, suatu wadah yang keras, awet, tertutup rapat, anti bocor.
Di dalamnya berisi wadah lapis pertama yang terbungkus oleh bantalan
absorben yang cukup banyak untuk menghisap semua cairan spesimen yang
mungkin bocor
Pengemasan Sampel Serum/Plasma

Wadah kemasan luar. Wadah untuk melindungi isi kemasan terhadap pengaruh
luar, seperti kerusakan yang disebabkan oleh benturan fisik dari luar atau air
selama dalam perjalanan. Oleh karena itu, wadah luar tersebut terdiri dari suatu
wadah bertutup rapat anti pecah dan anti bocor.

Pada kemasan luar tertempel label biohazard, alamat tujuan, dan alamat
pengirim. Pada lapisan kedua ditempel formulir berisi data tentang spesimen
salinan masing-masing dikirim kepada laboratorium penerima, untuk dapat
mengidentifikasi spesimen, menentukan cara menangani dan memeriksanya dan
ada arsip untuk pengirim.
Pengiriman Sampel Serum/Plasma

 Sebelum melakukan pengiriman sampel, harus ada koordinasi yang baik


antara pengirim, jasa transportasi dan laboratorium penerima, untuk me
njamin bahwa spesimen dapat diterima dengan aman dan dalam keada
an baik.
 Pihak pengirim menghubungi pemberi jasa dan pihak penerima (lewat te
lepon atau fax) untuk menjamin agar spesimen diantar dan diperiksa.
 Siapkan sampel dan dokumen beserta form permintaan dan hasil pemeri
ksaan laboratorium HIV dan IMS yang sudah diisi secara lengkap.
 Perhatikan suhu dan waktu pengiriman dan pengaruhnya terhadap stabil
itas.
 Kirimkan informasi secara rinci tentang semua data transportasi kepada
pihak penerima.
SIMULASI
PENGELOLAAN DARAH
VENA DAN KAPILER
Pembuatan Sampel Darah Kering untuk Deteksi Dini pada
Bayi dan Anak <18 bulan (Early Infant Diagnosis/EID)

Alat dan Bahan

 Sarung tangan bebas bedak


 Lancet steril
 Kapas alkohol 70%
 Kasa steril
 Handuk kering
 Air hangat
 Kartu DBS (Whatman 903)
 Rak pengering (dry rack)
 Formulir permintaan
 Wadah tahan tusukan
 Wadah infeksius
Pembuatan Sampel Darah Kering
Prosedur
1. Hangatkan area pengambilan agar sirkulasi darah lancar.
2. Kenakan sarung tangan bebas bedak.
3. Bersihkan dengan air hangat dan keringkan kembali dengan kain lembut.
4. Bersihkan kembali dengan alkohol 70%.
5. Usap sampai kering dengan kasa atau biarkan kering dengan sendirinya lalu
lakukan penusukan. Area pengambilan yang terkena alkohol harus
dikeringkan sebelum penusukan karena alkohol dapat menyebabkan
spesimen terdilusi sehingga mempengaruhi hasil pemeriksaan.
6. Buang lancet pada wadah tahan tusuk untuk benda tajam.
7. Hapus tetes darah pertama dengan kasa steril.
8. Biarkan darah menetes dalam tetesan darah besar. Sentuhkan secara lembut
filter paper (Whatman 903) pada satu sisi kertas bagian depan (terdapat print
bulatan).
9. Biarkan darah menyerap dengan baik, dan seluruh bulatan terisi penuh.
Pengisian 1 bulatan filter paper harus dilakukan dengan sekali aplikasi tetesan
darah (minimal 3 lingkaran). Oleh karena itu, pastikan tetesan darah cukup
besar sebelum diaplikasikan ke filter paper.
Pembuatan Sampel Darah Kering
Prosedur

10. Untuk mempertahankan aliran darah, tekanan yang lembut dan intermiten
harus diberikan pada sekitar daerah penusukan
11. Setelah selesai, tekan dengan mantap daerah penusukan sampai darah
berhenti mengalir dengan kasa steril.
Pembuatan Sampel Darah Kering

Penetesan sampel darah di kertas whatmann Pengeringan sampel


Pengemasan Sampel DBS

Alat dan Bahan

 Kertas glassine bisa diganti dengan kertas minyak


atau kertas putih yg bersih
 Desikan/Silika gel
 Kartu indikator monitoring suhu
 Zip lock bag tebal (semakin tebal plastik semakin
kedap udara maka semakin baik)
 Amplop
Pengemasan Sampel DBS
Prosedur

1. Letakkanlah kartu DBS di antara lembaran kertas glassine sehingga


kartu-kartu DBS satu sama lain tidak saling bersentuhan dan tidak
lengket. Kemaslah 10-15 kartu DBS dalam wadah zip lock impermiabel
yang mengandung sedikit udara.
2. Tambahkan 5-10 paket desikan (untuk menghilangkan sisa
kelembaban di kartu), dan kartu indikator kelembaban
(sebagai penanda kelembaban relatif dalam wadah.
3. Setelah dikemas dengan rapat, masukkan kemasan plastik ke dalam
amplop kertas dan disegel rapat kemudian masukkan ke dalam
amplop besar pengiriman disertai lampiran dokumen identitas
spesimen dan formulir permintaan pemeriksaan.
Pengemasan Sampel DBS

Meletakkan kartu DBS diantara kertas glassine Menambahkan desikan Memasukan ke dalam amlpop besar bersama form permintan

Anda mungkin juga menyukai