2
TUGAS SIMULASI
Pengambilan Spesimen SHK
3
Tugas Simulasi Pengambilan Spesimen SHK
Tujuan
• 80
4
Tugas Simulasi Pengambilan Spesimen SHK
Langkah
5
TUGAS 1
Penentuan Titik Pengambilan Spesimen SHK
6
Tugas 1: Penentuan Titik Pengambilan Spesimen
Poin • 30
Alat & • Gambar tumit bayi 🡪 slide 4 pada file PPT
Bahan Lembar Tugas.
• Peserta menentukan titik pengambilan
spesimen pada gambar tumit bayi di slide 4
Prosedur file PPT Lembar Tugas dan memberi tanda
(X).
• Tanda harus tampak jelas.
7
Tugas 1: Penentuan Titik Pengambilan Spesimen
Area pengambilan sampel Dried Blood Spot (DBS) untuk Newborn
Screening (NBS)
8
Tugas 1: Penentuan Titik Pengambilan Spesimen
Contoh penandaan pada
gambar kaki bayi
x x
9
TUGAS 2
Pengisian Kartu Kertas Saring
10
Tugas 2: Pengisian Kartu Kertas Saring
• Poin = 30
• Prosedur:
1. Peserta mengisi data lengkap pada kartu kertas saring sesuai
kasus pada slide 5 di PPT Lembar Tugas.
2. Foto kartu kertas saring yang sudah diisi identitas lengkap.
3. Kartu kertas saring difoto di kedua sisi yaitu :
• Sisi depan 🡪 masukkan dalam slide 7 di PPT Lembar Tugas.
• Sisi belakang 🡪 masukkan dalam slide 8 di PPT Lembar Tugas.
4. Foto disajikan dalam bentuk power point dan harus berisi gambar
bulatan kertas saring secara jelas, identitas kartu secara jelas.
11
TUGAS 3
Penetesan Darah Pada Kertas Saring
12
Tugas 3: Penetesan Darah pada Kertas Saring
• Poin = 40
13
Tugas 3a: Penetesan Darah Pada Kertas Saring
• Alat dan Bahan:
a. Sarung tangan steril tanpa bedak.
b. Lanset pediatrik.
c. Kotak limbah tajam / safety box.
d. Kartu-kertas saring.
e. Kapas.
f. Alkohol 70% atau alcohol swab.
g. Kasa steril.
h. Rak pengering.
i. Plastik ziplock ukuran 12 x 20 cm.
j. Pulpen.
k. Amplop 11 x 23 cm.
14
Tugas 3a: Penetesan Darah pada Kertas Saring
• Poin =40
• Prosedur:
1. Peserta melakukan persiapan pengambilan spesimen (alat dan pasien),
termasuk kartu kertas saring yang sudah diisi pada Tugas 2.
2. Peserta melakukan pengambilan spesimen dari jari tangan salah satu
anggota kelompok lalu diteteskan ke kertas saring sesuai ketentuan
(hingga bulatan terisi penuh dan tembus ke kedua sisi, tidak boleh
berlapis-lapis).
3. Kertas saring difoto di kedua sisi yaitu :
• Sisi depan 🡪 masukkan dalam slide 9 di PPT Lembar Tugas.
• Sisi belakang 🡪 masukkan dalam slide 10 di PPT Lembar Tugas.
4. Foto disajikan dalam bentuk power point dan harus berisi gambar
bulatan kertas saring secara jelas.
15
Tugas 3a: Penetesan Darah Pada Kertas Saring
16
Tugas 3a: Penetesan Darah Pada Kertas Saring
17
Tugas 3a: Penetesan Darah Pada Kertas Saring
18
Tugas 3a: Penetesan Darah Pada Kertas Saring
19
Tugas 3b: Menilai Tetesan Darah pada Kertas Saring
• Tugas: Menilai apakah tetesan kertas saring pada slide 11-14
memenuhi syarat atau tidak lalu beri penjelasan dari jawaban.
• Poin = 10 untuk masing-masing gambar.
20
Rekap Tugas Simulasi
• Gambar tumit bayi yang sudah ditandai untuk titik pengambilan spesimen.
Tugas 1 • Poin = 30
• Gambar kartu kertas saring yang sudah berisi identitas lengkap, tampak
Tugas 2 depan dan tampak belakang.
• Poin = 30
• Poin = 40
• Terdapat 2 opsi:
Tugas 3 a. Meneteskan darah ke kertas saring
b. Menilai tetesan darah pada kertas saring
21
Rekap Tugas Simulasi
• Pastikan foto kartu dan kertas saring jelas dan terang.
• Nilai batas ambang lulus = 80
• Power point dikirim melalui tautan dari panitia.
22
STUDI KASUS
Pengambilan dan Pengelolaan Spesimen SHK
23
Studi Kasus Pengambilan & Pengelolaan Spesimen SHK
Tujuan
Waktu
24
Studi Kasus Pengambilan & Pengelolaan Spesimen SHK
Alat &
• Lembar Kasus
Bahan
• Peserta dibagi menjadi 3 kelompok yang
terdiri dari dokter, bidan dan perawat.
• Soal akan ditayangkan dan peserta
Prosedur
diberi waktu 10 menit untuk berdiskusi.
• Masing-masing kelompok kemudian
mempresentasikan hasil diskusi.
25
Studi Kasus 1
Bayi Ny. Mawar lahir tanggal 5 Mei 2023 jam 10.00 WIB melalui
persalinan normal dengan kondisi sehat. Tanggal 8 Mei 2023 jam 06.00
WIB, Ny. Mawar datang ke Puskesmas dan membawa bayinya untuk
dilakukan pemeriksakan SHK. Pada tanggal 14 Mei 2023, hasil SHK Bayi
Ny. Mawar keluar dengan hasil TSH 30 μU/mL.
a. Apakah tindak lanjut kondisi tersebut saat ini?
b. Apakah konsep pengobatan kasus Hipotiroid Kongenital?
c. Bagaimana pemantauan kasus tersebut?
26
Studi Kasus 2
Bayi Ny. Melati lahir tanggal 19 Juni 2023 jam 00.30 WIB melalui
persalinan normal dengan kondisi sehat. Tanggal 21 Mei 2023 jam 05.00
WIB, Ny. Melati datang ke Puskesmas dan membawa bayinya untuk
dilakukan pemeriksakan SHK. Pada tanggal 24 Mei 2023, hasil SHK Bayi
Ny. Melati keluar dengan hasil TSH 17 μU/mL.
a. Apakah tindak lanjut kondisi tersebut saat ini?
b. Apakah konsep prinsip pengobatan kasus Hipotiroid Kongenital?
c. Bagaimana pemantauan kasus tersebut?
27
Studi Kasus 3
Bayi Ny. Lili lahir tanggal 15 Mei 2023 jam 03.30 WIB melalui persalinan
caesar pada usia kehamilan 36 minggu. Tanggal 17 Mei 2023 jam 13.00
WIB, Ny. Lili datang ke Puskesmas dan membawa bayinya untuk dilakukan
pemeriksakan SHK. Pada tanggal 20 Mei 2023, hasil SHK Bayi Ny. Lili
keluar dengan hasil TSH 29 μ U/mL.
a. Apakah tindak lanjut kondisi tersebut saat ini?
b. Apakah konsep pengobatan kasus Hipotiroid Kongenital?
c. Bagaimana pemantauan kasus tersebut?
28
TAMBAHAN
Koordinasi Program SHK dan Pengelolaan Logistik
29
Skema
Koordinasi SHK
30
Laboratorium Rujukan SHK per September 2023
1. RSUP dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
2. RSUP dr. Hasan Sadikin, Bandung.
3. RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta.
4. RSUD dr. Soetomo, Surabaya.
5. RSUP H. Adam Malik, Medan.
6. RSUP dr. M. Djamil, Padang.
7. RSUP M. Hoesin, Palembang.
8. RSUP dr. Kariadi, Semarang.
9. RSUP Prof. Ngoerah, Denpasar.
10. RSUP dr. Wahidin Soedirohusodo, Makassar.
11. RSUP Kandou, Manado.
12. Labkesda DKI Jakarta.
31
Perencanaan Logistik
• Dilaksanakan sesuai sifat logistik:
– Barang Habis Pakai (BHP) 🡪 perhitungan berdasarkan jumlah sasaran bayi
baru lahir di faskes ditambah 10% (cadangan).
– Barang yang dapat digunakan dalam jangka panjang 🡪 diperhitungkan
sesuai rata-rata masa pakai (contoh: rak pengering spesimen = 1 tahun).
32
Perencanaan Logistik
Contoh: Jumlah bayi baru lahir pada tahun 2020 di fasyankes A adalah
75 orang, tahun 2021 adalah 69 orang dan tahun 2022 adalah
88 orang.
• Target sasaran bayi baru lahir fasyankes A tahun 2023 dihitung (75 + 69 + 88) : 3
= 77,3 🡪 pembulatan ke atas 🡪 target sasaran fasyankes adalah 78 orang.
• Perhitungan juga perlu mempertimbangkan masa kadaluarsa ), dimana rata-rata
masa kadaluarsa kertas saring dan lanset adalah 2 tahun.
• Misal kertas saring yang tersisa dari tahun 2022 adalah 12 buah dengan masa
kadaluarsa 3 bulan ke depan. Maka penghitungan jumlah kebutuhan kertas saring
pada contoh sebelumnya harus dikurangi dengan sisa tersebut, yaitu 78-12 buah =
66 buah.
33
Perencanaan Logistik
• Lakukan juga rata-rata perhitungan pengunaan bulanan yaitu 78 : 12 = 6.5 (6-7
buah).
• Bila masa kadaluarsa masih 3 bulan ke depan, rerata penggunaan per bulan 6-7
buah, maka 12 kertas saring yang tersisa dari tahun 2022 masih dapat digunakan
sebelum habis masa pakai apabila penggunaan kertas saring menggunakan
prinsip “First In First Out” (FIFO) dan “First Expired First Out” (FEFO)
• Yang lebih dulu masuk dan lebih dulu kadaluarsa yang akan dipergunakan.
• Kapas alkohol, kasa steril dan sarung tangan dihitung sesuai dengan pedoman
penghitungan kebutuhan alat kesehatan.
34
Formulir Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan pencatatan dan pelaporan SHK membutuhkan formulir berupa :
1. Register bayi yang mendapat pelayanan SHK.
2. Data individu, hasil SHK, tindak lanjut.
3. Pencatatan logistik.
4. Jumlah stok, pemakaian, sisa, masa kadaluarsa.
5. Laporan penyelenggaraan SHK ke Dinas Kesehatan.
6. Jumlah bayi yang dilakukan pemeriksaan SHK, jumlah yang positif, jumlah yang
gagal dilacak, jumlah spesimen darah yang rusak/tidak dapat diperiksa.
35
Format Pencatatan Hasil Pemeriksaan SHK
36
Format Pencatatan Skrining Bayi Baru Lahir di Faskes
37
Terima Kasih
38