Anda di halaman 1dari 23

PERTEMUAN KE 11

Peralatan Laboratorium II

MESIN APHERESIS
Oleh:
Cecep Y. Rachmat, ST., MT
MESIN APHERESIS
DONOR DARAH DENGAN METHODA APERESIS
(PENDAHULUAN)

Methoda Apheresis memiliki arti sebagai suatu cara


atau proses pengambilan salah satu komponen
darah dari pendonor dengan menggunakan
teknologi medis melalui alat apheresis.
Maksudnya adalah: Pendonor hanya akan
memberikan dan diambil salah satu dari komponen
yang ada di dalam darahnya sedangkan komponen
darah lainnya akan dikembalikan lagi ke dalam
tubuh si pendonor tersebut
MESIN APHERESIS

Adalah alat berteknologi medis yang digunakan untuk


melakukan ‘Penarikan’ darah (Whole Blood) dari
pendonor, melakukan pemisahan menjadi komponen
darahnya masing masing, melakukan pengambilan
komponen darah yang diperlukan, memasukan
komponen darah yang diperlukan kedalam
wadah/kantong serta ‘mengembalikan’ lagi sisa
komponen darah lain yang tidak diperlukan kembali
kedalam tubuh si pendonor
PERBEDAAN DONOR DARAH KONVENSIONAL DENGAN
APHERESIS
Donor dengan pengambilan darah secara konvensional
bisa dilakukan tanpa alat bantu tambahan hanya nerupa
jarum dan kantong darah dan jenis darah yang diambil
adalah ‘Whole Blood’ seluruh komponen darah utuh tanpa
ada pengembalian darah ke pendonor
Sedangkan dengan cara Apheresis, darah yang akan
diambil dapat dibilah sesuai komponen darah yang
dibutuhkan (Trombosit, sel darah merah, sel darah putih
atau plasma) dan harus dibantu dengan mesin Apheresis.
Selanjutnya komponen darah lain yang tidak dibutuhkan
akan dikembalikan lagi kedalam tubuh pasien
PENGAMBILAN DARAH KONVENSIONAL DAN DENGAN MESIN
APHERESIS
KENAPA DIPERLUKAN PEMBILAHAN KOMPONEN DARAH

Pada dasarnya pemberian ‘whole blood’ pada semua kasus


pasien yang memerlukan darah dapat saja dilakukan, hanya
saja pemberian tersebut bisa menjadi tidak efektif, tidak sesuai
kebutuhan bahkan bisa menjadi mubazir.
Sebagai contoh: penderita DBD (Demam Berdarah Dengue)
membutuhkan Trombosit darah karena jumlah trombositnya
menurun akibat serangan virus DBD. Jika langsung diberikan
‘Whole Blood’ maka bukan hanya trombosit yang akan masuk,
tetapi komponen darah yang tidak diperlukan seperti butiran
darah merah, butiran darah putih dan plasma darah juga akan
masuk dan beredar didalam sistem peredaran darah si pasien,
sedangkan persentase jumlah trombosit dalam ‘Whole Blood’
jumlahnya hanya 40-45% saja, selebihnya adalah komponen
darah yang tidak diperlukan pada kasus ini
Contoh lain:
Pasien COVID-19 memerlukan tambahan sel antibody untuk
untuk membantu melawan serangan virus Covid.
Maka akan dilakukan transfusi berupa Plasma darah yang
merupakan bagian/komponen dari darah lengkap (Whole Blood).
Karena pada plasma darah ini mengandung antibody untuk
melawan penyakit sedangkan komponen darah lain tidak
diperlukan pada kasus seperti ini
(Note: biasanya plasma darah/sel antibody yang diperlukan oleh
pasien covid diambil dari darah pasien covid yang sudah sembuh
dari covid)

# Setiap 1 kantong trombosit yang didonorkan memiliki kuantitas serupa dengan 10


kantong donor darah biasa
BEBERAPA JENIS PENGAMBILAN KOMPONEN DARAH DONOR
DENGAN APHERESIS

1. Trombaferesis yaitu proses untuk mengambil Trombosit


2. Eritraferesis yaitu proses untuk mengambil sel darah
merah
3. Leukaferesis yaitu proses untuk mengambil sel darah
putih
4. Plasmaferesis yaitu proses untuk mengambil Plasma
KOMPOSISI KOMPONEN DARAH
METODA PEMISAHAN KOMPONEN DARAH SECARA APHERESIS

Ada 2 metoda pemisahan:


1. Metoda Centrifugasi
Yaitu metoda dengan menggunakan prinsip gaya
centrifugal untuk memisahkan komponen darah
kedalam berat jenisnya masing masing. Thrombosit,
sel darah merah, sel darah putih dan plasma darah
memiliki masa jenis yang berbeda dan akan terpisah
secara fisik jika dilakukan pemutaran seperti yang
terjadi pada alat Centrifuge.
Pada metoda Centrifugasi:
darah (whole Blood) akan ditampung dalam kontainer yang akan diputar hingga
darah akan terpisah kedalam komponennya masing masing
Pada metoda Centrifugasi terdapat 2 cara pengumpulan
komponen darahnya yaitu:

A. Continuous flow centrifugation (CFC)


Pada dasarnya membutuhkan dua situs penusukan untuk
penarikan darah dan pengembalian secara terpisah. Darah
dikumpulkan, dipisahkan dengan pemutaran, penampungan
komponen darah dan dikembalikan secara bersamaan oleh mesin.
Keuntungan utama dari sistem ini bekerja pada prosedur volume
extracorporeal kecil, dan prinsip ini memiliki keuntungan besar
pada orang tua dan anak-anak. Contoh alat yang menggunakan
metode ini antara lain : Terumo BCT ( COBE Spectra, Trima, Trima
Accel, Spectra Optia), Fenwal (fresinius Kabi (Amicus , Alyx),
Fresenius Kabi (AS 104, Com.Tec).
Pada metoda Centrifugasi secara Continuous flow centrifugation (CFC)
terdapat 2 jarum yang terhubung ke pasien yaitu untuk satu jarum
untuk pengambilan darah dan satu jarum lagi untuk pengembalian
darah kembali kedalam tubuh
B. Intermittent flow centrifugation/ Discontinuous flow
centrifugation (DFC)
Unit centrifugasi yang bekerja berdasarkan siklus,
dimana unit mengumpulkan darah, berputar
memisahkan komponen yang diinginkan dari darah dan
kemudian mengembalikan komponen sisanya ke donor.
Keuntungan utama metode ini membutuhkan situs
venipuncture tunggal. Untuk menghentikan darah dari
pembekuan, antikoagulan secara otomatis dipompa dan
dicampur dengan darah ke dalam mesin aphaeresis.
Contoh alat yang menggunakan metode ini antara lain
Haemonetics ( PCS-2, MCS+8150, MCS+9000, Cymbal),
Therakos UVAR – XTS
Pada metoda Centrifugasi secara Intermittent flow centrifugation/
Discontinuous flow centrifugation (DFC) hanya terdapat 1 jarum yang
terhubung ke pasien tempat untuk mengambil sekaligus mengembalikan darah
dari dan ke pasien
2. Metode Pemisahan melalui filtrasi membran
Yaitu metoda yang menggunakan prinsip kerja
pemisahan komponen darah berdasarkan berat
molekul. Darah dipompa melewati serat berpori,
menggunakan kapiler penyaring plasma dengan
ukuran pori yang bervariasi. Berupa membran serat
berongga (hollow fiber membran).
Contoh: membran Pori-pori untuk pemisahan
plasma adalah sebesar: 0,2 s/d 0,6μm.
Metode Pemisahan melalui filtrasi membran
BAGIAN BAGIAN DARAI ALAT APHERESIS
A. Monitor
B. Pneumatic &
pump system
C. Centrifuge
D. Apheresis Set
LOKASI PENEMPATAN DAN KONDISI PASIEN YANG MEMERLUKAN

Lokasi penempatan alat biasanya pada Laboratorium


Transfusi darah atau Bank darah
Sedangkan kondisi pasien yang memerlukan Apheresis
biasanya pasien dalam kondisi:
1. Luka terbuka atau luka operasi (darah lengkap atau
Whole Blood)
2. Gangguan pembekuan darah (Trombosit)
3. Thalasemia (Sel darah merah)
4. COVID-19 (Plasma/Antibody)
5. Deman Berdarah Dengue (Trombosit)
6. Kanker (Trombosit)
KRETERIA CALON PENDONOR DARAH APHERESIS
Ada beberapa kreteria calon pendonor darah Apheresis:
Pria dengan berat badan minimal 55 kg dan wanita
minimal 60 kg.
Memiliki kadar Hb 13-17 gr.
Tekanan darah sistole antara 110-150 mmHg dan
diastole antara 70-90 mmHg. Jika tekanan darahmu
120/80, maka angka 120 merupakan sistole dan angka
80 merupakan diastole.
Rentang waktu donor apheresis minimal 2 minggu,
eritraferesis minimal 8 minggu, dan plasmaferesis
minimal 1 minggu
PROSEDUR MELAKUKAN DONOR APHERESIS
Ada beberapa prosedur standar yang harus dilakukan
oleh calon pendonor darah Apheresis:
1. Menjalani skrining darah terlebih dahulu sebanyak
sekitar 3-5 mL untuk pemeriksaan Hematologi untuk
mengetahui kemungkinan penyakit menular serta
untuk memperkirakan berapa volume dari komponen
darah dari pasien yang dapat di ambil
2. Mengisi Info concern tentang kesediaan serta akibat
yng mungkin terjadi selama atau setelah tindakan
donor
3. Menyiapkan kondisi fisik selama proses berlangsung
(1,5-2 jam)
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai