MESIN APHERESIS Oleh: Cecep Y. Rachmat, ST., MT MESIN APHERESIS DONOR DARAH DENGAN METHODA APERESIS (PENDAHULUAN)
Methoda Apheresis memiliki arti sebagai suatu cara
atau proses pengambilan salah satu komponen darah dari pendonor dengan menggunakan teknologi medis melalui alat apheresis. Maksudnya adalah: Pendonor hanya akan memberikan dan diambil salah satu dari komponen yang ada di dalam darahnya sedangkan komponen darah lainnya akan dikembalikan lagi ke dalam tubuh si pendonor tersebut MESIN APHERESIS
Adalah alat berteknologi medis yang digunakan untuk
melakukan ‘Penarikan’ darah (Whole Blood) dari pendonor, melakukan pemisahan menjadi komponen darahnya masing masing, melakukan pengambilan komponen darah yang diperlukan, memasukan komponen darah yang diperlukan kedalam wadah/kantong serta ‘mengembalikan’ lagi sisa komponen darah lain yang tidak diperlukan kembali kedalam tubuh si pendonor PERBEDAAN DONOR DARAH KONVENSIONAL DENGAN APHERESIS Donor dengan pengambilan darah secara konvensional bisa dilakukan tanpa alat bantu tambahan hanya nerupa jarum dan kantong darah dan jenis darah yang diambil adalah ‘Whole Blood’ seluruh komponen darah utuh tanpa ada pengembalian darah ke pendonor Sedangkan dengan cara Apheresis, darah yang akan diambil dapat dibilah sesuai komponen darah yang dibutuhkan (Trombosit, sel darah merah, sel darah putih atau plasma) dan harus dibantu dengan mesin Apheresis. Selanjutnya komponen darah lain yang tidak dibutuhkan akan dikembalikan lagi kedalam tubuh pasien PENGAMBILAN DARAH KONVENSIONAL DAN DENGAN MESIN APHERESIS KENAPA DIPERLUKAN PEMBILAHAN KOMPONEN DARAH
Pada dasarnya pemberian ‘whole blood’ pada semua kasus
pasien yang memerlukan darah dapat saja dilakukan, hanya saja pemberian tersebut bisa menjadi tidak efektif, tidak sesuai kebutuhan bahkan bisa menjadi mubazir. Sebagai contoh: penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) membutuhkan Trombosit darah karena jumlah trombositnya menurun akibat serangan virus DBD. Jika langsung diberikan ‘Whole Blood’ maka bukan hanya trombosit yang akan masuk, tetapi komponen darah yang tidak diperlukan seperti butiran darah merah, butiran darah putih dan plasma darah juga akan masuk dan beredar didalam sistem peredaran darah si pasien, sedangkan persentase jumlah trombosit dalam ‘Whole Blood’ jumlahnya hanya 40-45% saja, selebihnya adalah komponen darah yang tidak diperlukan pada kasus ini Contoh lain: Pasien COVID-19 memerlukan tambahan sel antibody untuk untuk membantu melawan serangan virus Covid. Maka akan dilakukan transfusi berupa Plasma darah yang merupakan bagian/komponen dari darah lengkap (Whole Blood). Karena pada plasma darah ini mengandung antibody untuk melawan penyakit sedangkan komponen darah lain tidak diperlukan pada kasus seperti ini (Note: biasanya plasma darah/sel antibody yang diperlukan oleh pasien covid diambil dari darah pasien covid yang sudah sembuh dari covid)
# Setiap 1 kantong trombosit yang didonorkan memiliki kuantitas serupa dengan 10
kantong donor darah biasa BEBERAPA JENIS PENGAMBILAN KOMPONEN DARAH DONOR DENGAN APHERESIS
1. Trombaferesis yaitu proses untuk mengambil Trombosit
2. Eritraferesis yaitu proses untuk mengambil sel darah merah 3. Leukaferesis yaitu proses untuk mengambil sel darah putih 4. Plasmaferesis yaitu proses untuk mengambil Plasma KOMPOSISI KOMPONEN DARAH METODA PEMISAHAN KOMPONEN DARAH SECARA APHERESIS
Ada 2 metoda pemisahan:
1. Metoda Centrifugasi Yaitu metoda dengan menggunakan prinsip gaya centrifugal untuk memisahkan komponen darah kedalam berat jenisnya masing masing. Thrombosit, sel darah merah, sel darah putih dan plasma darah memiliki masa jenis yang berbeda dan akan terpisah secara fisik jika dilakukan pemutaran seperti yang terjadi pada alat Centrifuge. Pada metoda Centrifugasi: darah (whole Blood) akan ditampung dalam kontainer yang akan diputar hingga darah akan terpisah kedalam komponennya masing masing Pada metoda Centrifugasi terdapat 2 cara pengumpulan komponen darahnya yaitu:
A. Continuous flow centrifugation (CFC)
Pada dasarnya membutuhkan dua situs penusukan untuk penarikan darah dan pengembalian secara terpisah. Darah dikumpulkan, dipisahkan dengan pemutaran, penampungan komponen darah dan dikembalikan secara bersamaan oleh mesin. Keuntungan utama dari sistem ini bekerja pada prosedur volume extracorporeal kecil, dan prinsip ini memiliki keuntungan besar pada orang tua dan anak-anak. Contoh alat yang menggunakan metode ini antara lain : Terumo BCT ( COBE Spectra, Trima, Trima Accel, Spectra Optia), Fenwal (fresinius Kabi (Amicus , Alyx), Fresenius Kabi (AS 104, Com.Tec). Pada metoda Centrifugasi secara Continuous flow centrifugation (CFC) terdapat 2 jarum yang terhubung ke pasien yaitu untuk satu jarum untuk pengambilan darah dan satu jarum lagi untuk pengembalian darah kembali kedalam tubuh B. Intermittent flow centrifugation/ Discontinuous flow centrifugation (DFC) Unit centrifugasi yang bekerja berdasarkan siklus, dimana unit mengumpulkan darah, berputar memisahkan komponen yang diinginkan dari darah dan kemudian mengembalikan komponen sisanya ke donor. Keuntungan utama metode ini membutuhkan situs venipuncture tunggal. Untuk menghentikan darah dari pembekuan, antikoagulan secara otomatis dipompa dan dicampur dengan darah ke dalam mesin aphaeresis. Contoh alat yang menggunakan metode ini antara lain Haemonetics ( PCS-2, MCS+8150, MCS+9000, Cymbal), Therakos UVAR – XTS Pada metoda Centrifugasi secara Intermittent flow centrifugation/ Discontinuous flow centrifugation (DFC) hanya terdapat 1 jarum yang terhubung ke pasien tempat untuk mengambil sekaligus mengembalikan darah dari dan ke pasien 2. Metode Pemisahan melalui filtrasi membran Yaitu metoda yang menggunakan prinsip kerja pemisahan komponen darah berdasarkan berat molekul. Darah dipompa melewati serat berpori, menggunakan kapiler penyaring plasma dengan ukuran pori yang bervariasi. Berupa membran serat berongga (hollow fiber membran). Contoh: membran Pori-pori untuk pemisahan plasma adalah sebesar: 0,2 s/d 0,6μm. Metode Pemisahan melalui filtrasi membran BAGIAN BAGIAN DARAI ALAT APHERESIS A. Monitor B. Pneumatic & pump system C. Centrifuge D. Apheresis Set LOKASI PENEMPATAN DAN KONDISI PASIEN YANG MEMERLUKAN
Lokasi penempatan alat biasanya pada Laboratorium
Transfusi darah atau Bank darah Sedangkan kondisi pasien yang memerlukan Apheresis biasanya pasien dalam kondisi: 1. Luka terbuka atau luka operasi (darah lengkap atau Whole Blood) 2. Gangguan pembekuan darah (Trombosit) 3. Thalasemia (Sel darah merah) 4. COVID-19 (Plasma/Antibody) 5. Deman Berdarah Dengue (Trombosit) 6. Kanker (Trombosit) KRETERIA CALON PENDONOR DARAH APHERESIS Ada beberapa kreteria calon pendonor darah Apheresis: Pria dengan berat badan minimal 55 kg dan wanita minimal 60 kg. Memiliki kadar Hb 13-17 gr. Tekanan darah sistole antara 110-150 mmHg dan diastole antara 70-90 mmHg. Jika tekanan darahmu 120/80, maka angka 120 merupakan sistole dan angka 80 merupakan diastole. Rentang waktu donor apheresis minimal 2 minggu, eritraferesis minimal 8 minggu, dan plasmaferesis minimal 1 minggu PROSEDUR MELAKUKAN DONOR APHERESIS Ada beberapa prosedur standar yang harus dilakukan oleh calon pendonor darah Apheresis: 1. Menjalani skrining darah terlebih dahulu sebanyak sekitar 3-5 mL untuk pemeriksaan Hematologi untuk mengetahui kemungkinan penyakit menular serta untuk memperkirakan berapa volume dari komponen darah dari pasien yang dapat di ambil 2. Mengisi Info concern tentang kesediaan serta akibat yng mungkin terjadi selama atau setelah tindakan donor 3. Menyiapkan kondisi fisik selama proses berlangsung (1,5-2 jam) SEKIAN TERIMA KASIH