Anda di halaman 1dari 18

SMF ILMU BEDAH RSUD DR PIRNGADI MEDAN

TROMBOELASTOGRAFI
Disusun Oleh:
RIZKI FERNANDO BATUBARA

Dokter Pembimbing : Dr. Muhammad Khadafi Sp. B


PENDAHULUAN 2

PENDAHULUAN
 Terdapat dua kondisi patologis utama HEMOSTASIS yang dikaitkan dengan
ketidakseimbangan sistem rumit ini: PERDARAHAN dan TROMBOSIS PEMBULUH DARAH.
 Secara tradisional, tes koagulasi yang digunakan : aPTT, PT, INR, ACT  tidak memiliki
kemampuan untuk mengukur fungsi trombost.
 Thromboelastography (TEG) adalah modalitas diagnostik yang menjanjikan yang 
Memberikan penilaian global tentang koagulabilitas darah, termasuk kaskade koagulasi,
fungsi trombosit, dan fibrinolisis
TABLE OF CONTENTS 3

01
HEMOSTASIS
02
TROMBOELASTOGRAFI
HEMOSTASIS
HEMOSTASIS 4

● Hemostasis adalah penghentian dari suatu pembuluh


darah yang rusak, yaitu penghentian hemoragia
(hemo berarti “darah”; stasis berarti
“mempertahankan”)
● Komponen Hemostasis :
1. endotel pembuluh darah,
2. trombosit,
3. kaskade faktor koagulasi,
4. inhibitor
5. koagulasi dan fibrinolisis
TROMBOELASTOGRAFI 5

TROMBOELASTOGRAFI
Tromboelastografi (TEG) adalah suatu
pemeriksaan hemostasis yang
mengukur perubahan viskoelastisitas
melalui induksi polimerisasi fibrin serta
mengevaluasi fungsi dan laju pembentukan
bekuan, kekuatan, stabilitas, retraksi serta
pemecahan bekuan yang terbentuk

Alat yang digunakan untuk merekam Tromboelastografi pertama kali


keseluruhan proses tersebut dikenal dengan dikembangkan oleh Hellmut Hartet pada
TROMBOELASTOGRAPH COAGULATION tahun 1948 di School of Medicine,
ANALYZER  TROMBOELASTOGRAM University of Heidelberg, Jeman
POKOK PEMBAHASAN 6

PRINSIP KERJA PERSYARATAN PARAMETER


DAN PROSEDUR PENGUKURAN
SPESIMEN

TROMBOELASTOGRAFI
KEUNTUNGAN
INTERPRETASI PENGGUNAAN DAN
KLINIS KLINIS KETERBATASAN
PRINSIP KERJA 7

Prinsip Kerja
● TEG  mendeteki dan mengukur perubahan dinasmis
dari sifat viskoelastik sampel darah selama pembekuan.
● Terdiri dari dua ruang tempat sampel darah yang
diperiksa secara bersamaan yang di dalamnya terdapat
cuvet sekali pakai.
● Cuvet akan berisolasi di sekitar pin deteksi dengan sudut
4 derajat 45’ setiap 5 detik dan sebuah pin akan
disuspensikan melalui gerakan torsio yang diturunkan ke
dalam sampel.
PRINSIP KERJA 8

Prinsip Kerja
1 2 3 4

Gerakan pin masih Saat darah Ia mulai melekat Ketika fibrinolisis


sedikit karena darah menggumpal, ikatan pada cuvet dan pin dimulai, struktur fibrin-
masih cair dan fibrin dan platelet dan pergerakan cuvet platelet mulai larut
memiliki viskositas yang terbentuk menginduksi gerakan secara bertahap, dan
minimal sehingga menghubungkan pada pin bekuan kehilangan
osilasi cangkir tidak cuvet dengan kontaknya dengan pin
ditransmisikan ke pin. gerakan pin. deteksi sehingga gerakan
pin akan semakin
Semakin besar viskoelastisitas bekuan, melambat
semakin tinggi amplitudo gerakan pin

Gerakan pin yang diinduksi dicatat dan


perubahan diukur sebagai fungsi waktu.
PERSYARATAN & PROSEDUR SPESIMEN 9

Persyaratan & Prosedur Spesimen


JENIS SAMPEL PADA TEG DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA
● Sampel darah dikumpulkan melalui venipuncture dalam botol
plastik dengan 3,2% larutan buffer sodium citrate dengan rasio
sitrat-darah 1: 9  Sitrat mengikat kalsium, kofaktor koagulasi
penting yang mencegah darah membeku sebelum tes dimulai
● sampel yang tidak beku dianggap stabil dan dapat digunakan
hingga 2 jam pada suhu kamar
● Darah utuh non-sitrat (TEG atau NATEM darah asli) juga dapat
diuji, tetapi harus segera digunakan. Tes dan reagen yang
digunakan adalah pada suhu kamar.
PARAMETER PENGUKURAN 10

PARAMETER PENGUKURAN
R- TIME

K-TIME

ANGLE

MAXIMUM
AMPLITUDO

A30 (60)

LY 30

COAGULATION
INDEX
INTERPRETASI KLINIS
INTERPRETASI KLINIS 11
INTERPRETASI KLINIS 12

INTERPRETASI KLINIS

Contoh Penelusuran Gangguan Pembekuan dengan


Thromboelastography (TEG), Nilai Karakteristik, dan
Perawatan
PENGGUNAAN KLINIS 13

PENGGUNAAN KLINIS

BEDAH TRANSPLANTASI OBSTETRI


JANTUNG HATI
TEG mampu memberikan Hasil TEG serial Skrining koagulasi pada
penilaian fungsi koagulasi membantu dalam pre- eklamsia dan
secara keseluruhan pada mengambil keputusan sindrom HELLP
pasien cardio-pulmonary transfusi, meliputi jenis Mengidentifikasi dan
bypass yang menerima produk darah yang membantu pengobatan
heparin dalam dosis digunakan, dan yang tepat pada
besarr. mengkualifikasi perdarahan post partum
kebutuhan trombosit
yang tepat dan faktor
koagulasi
KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN TEG 14

KEUNTUNGAN TEG
1. Memberikan penilaian global tentang koagulabilitas darah, termasuk kaskade koagulasi, fungsi
trombosit, dan fibrinolisis
2. Tes dapat dilakukan di samping tempat tidur pasien, cepat dan menggunakan metodologi
sederhana (pengujian di tempat perawatan).
3. Diagnosis perdarahan koagulopati
4. Panduan terapi transfusi dan mengurangi penggunaan produk darah yang berlebihan
5. Mendeteksi perubahan dinamis hemostasis selama resusitasi
6. Memprediksi efikasi klinis agen terapeutik yang mempengaruhi koagulabilitas darah.
KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN TEG 15

KETERBATASAN TEG
1. tidak dapat mengidentifikasi faktor- faktor koagulasi secara tersendiri seperti FVII, IX,
X.
2. tidak dapat mengidentifikasi inhibitor seperti antitrombin, faktor C dan protein S
3. Tidak dapat mengidentifikasi aktivator- aktivator seperti tromboxan A2, ADP dan
sebagainya.
KESIMPULAN 16

KESIMPULAN
Tromboelastografi merupakan suatu alat yang mampu memeriksa berbagai fase
berbeda dari koagulasi dan fibrinolisis serta dapat dilakukan dalam waktu singkat.
Interpretasi hasil dilakukan berdasarkan sejumlah parameter yang ditampilkan dalam
tromboelastogram. Pemeriksaan menggunakan sampel berupa whole blood dan saat ini
dikembangkan penambahan berbagai reagen secara in vitro sehingga alat ini berguna
untuk diagnosis koagulopati dan evaluasi terapi
THANKS
Does anyone have any questions?
RESOURCES 18

1. Shaydakov, M. E., & Blebea, J. (2019). Thromboelastography (TEG). In StatPearls [Internet]. StatPearls
Publishing. Diakses tanggal 11 Desember 2019 - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537061
2. Shawn Collins, D. N. P., & Ian Hewer, M. S. N. (2016). Thromboelastography: clinical application, interpretation,
and transfusion management. AANA journal, 84(2), 129.
3. Thakur, M., & Ahmed, A. B. (2012). A review of thromboelastography. Int J Periop Ultrasound Appl Technol, 1(1),
25-29.
4. Lauralee Sherwood .Fisiologi manusia : dari sel ke system.alih bahasa, BrahmU. Pendit ; editor edisi bahasa
Indonesia, Nella yesdelita.Ed. 6.Jakarta :EGC, 2011. Hh 443-440
5. Aaronson, P.I et al. At a Glance :Sistem Kardiovaskular.alih bahasa, JuwalitaSurapsari; editor edisi bahasa
Indonesia, Rina Astikawati.Jakarta :EGC, 2011. Hh 22-23
6. Department of Surgical Education, Orlando Regional Medical Center. (2014). Thromboelastography in Trauma.
[internet] Surgical critical care Diakses tanggal 11 Desember 2019 -
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=19&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiWku
Lt3b3mAhXUgeYKHXFSClMQFjASegQIChAC&url=http%3A%2F%2Fwww.surgicalcriticalcare.net%2FGuidelines%2F
TEG%25202014.pdf&usg=AOvVaw0ffJFg37QiTp-d1lq69dB3
7. Verma, A. (2017). Thromboelastography as a novel viscoelastic method for hemostasis monitoring: Its
methodology, applications, and constraints. Global Journal of Transfusion Medicine, 2(1), 8.
8. Trapani, L. M. (2013). Thromboelastography: current applications, future directions. Open journal of
Anesthesiology, 3(01), 23.

Anda mungkin juga menyukai