Anda di halaman 1dari 58

1

Usi Sukorini
Bagian Patologi Klinik FK UGM
Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta
2012
Golongan darah

Golongan darah dinamakan sesuai atau terkait dengan ekspresi antigen


di permukaan eritrosit
Ensim & gula yang berperan dlm penyusunan
antigen ABH

Gene Glycosyltransferase Immunodominant Antigen


(enzyme) Sugar

H -2-L-fucosyltransferase L-fucose H

-3-N- N-acetyl-D-
A acetylgalactosaminyl galactosamin A
transferase

-3-D-
B galactocylltransferase D-galactose B
5

Normal
Gol Anti-A Anti-B A Cells B Cells

A 4+ 0 0 4+

B 0 4+ 4+ 0

AB 4+ 4+ 0 0

O 0 0 4+ 4+
6

Pendahuluan

• Diskrepansi terjadi apabila...

Hasil cell (forward)-grouping


TIDAK SESUAI /TIDAK SETUJU
dengan hasil serum (reverse) grouping
• Weak- • Weak-
reacting or reacting or
missing missing
antibodies antigen
Group Group
I II

Group Group
III IV
• Unexpected • Unexpected
antigen Ab reactions,
reactions miscellaneus
8

Diskrepansi weak antigen:


Pasien Anti-A Anti-B A1 Cells B Cells

1 0 0 0 4+

2 0 0 4+ 0

3 0 mf 4+ 0
9

Diskrepansi weak antibodi:


Pasien Anti-A Anti-B A1 Cells B Cells

1 4+ 0 0 0

2 0 4+ 1+ 0
10

Diskrepansi ekstra antigen :


Pasien Anti-A Anti-B A1 Cells B Cells

1 4+ 1+ 0 4+

2 1+ 4+ 4+ 0
11

Diskrepansi ekstra antibodi :


Pasien Anti-A Anti-B A1 Cells B Cells

1 4+ 0 2+ 4+

2 0 4+ 4+ 1+
12

MENGAPA PENTING MENANGANI !!


• Sistim ABO merupakan sistim paling penting
terkait dengan transfusi
• Misinterpretasi diskrepansi ABO dapat
mengancam jiwa pasien
13

Diskrepansi
penggolongan darah
ABO

Kesalahan Kesalahan non


teknik teknik
Kesalahan Kesalahan
Cek
teknis? teknis (-)

Lakukan
Jika pakai Cell/serum
slide test tube test grouping?

Telusuri usia,
riwayat transfusi,
Resolusi Labeling
kondisi patologis
pasien dll
Kesalahan
klerikal

Disfungsi
Kesalahan
reagensia
prosedur
atau alat
16

Masalah Masalah
dengan eritrosit dengan serum

Antigen Antibodi
lemah/hilang lemah/hilang

Antigen Antibodi
ekstra ekstra

Mixed field
17
Anti-A Anti-B A1 Cells B Cells
0 0 0 4+

Group O Group A

Hasil cell grouping tidak setuju atau tidak sesuai dengan serum grouping:
terjadi diskrepansi (Ag hilang pada cell grouping)
Weak-reacting or missing Antigen
Cell grouping Serum grouping
Anti-A Anti-B Anti- A1 cells A2 cells B cells O cells Auto
A,B
Immedi 0 0 0 0 0 4+ 0 0
ate
spin RT
RT, 15- 0 0 +1 0 0 4+ 0 0
30 min
4°C, 1+ 0 2+ 1+ 0 4+ 0 0
15-30
min

Weak subgroup of A (A2) enhanced by incubation at RT and 4°C.


Anti-A1 is demonstrable in the serum at 4°C
Short cell panels, each consisting of three A1, A2 and O cells, are used to confirmed
an anti-A1
20

Lekemia
• Kehilangan/kekurangan enzim transferase
▫ Produksi N-acetyl-D-galactosaminyl transferase <<<<
atau kurang (enzim tsb berfungsi utk melekatkan GALNac* ke
antigen H) *GALNac = the terminal sugar of A antigen

▫ Produksi galactocylltransferase << (melekatkan D-


galactose ke antigen H)

Gol A: terbentuk antigeng A lemah = Ag


Gol B: terbentuk antigen B lemah = Bg

Mixed field (mf)


ditemukan Ag
Mixed-field Penting: goldar
Lekemia A atau B lemah agglutination sebelumnya
22

Figure 1: Left side: anti- A with A blood; Middle: anti-A with O blood;
Right side: anti-A with A- and O blood (= mixing field reaction)
>> blood group-specific soluble
substance (BGSS) dlm plasma

Menetralisir anti-A/anti B

Jika eritrosit tidak dicuci (dg salin)


maka tdk tdp anti-A/anti-B bebas yg
dpt mengaglutinasi eritrosit

NEGATIF PALSU atau REAKSI LEMAH


(pd cell grouping)
>> blood group-specific soluble substance (BGSS) dlm plasma

Anti-B
B Pasien Y
Gol A Anti-B
+ Y
BGSS Antisera A
BGSS

NEGATIF PALSU atau


NEGATIF LEMAH
Y BGSS menetralisir
antisera A atau B

Resolusi: eritrosit dicuci


Y Antisera A
Substansi (BGSS) gol. drh berlebihan dlm
serum pasien
Cell grouping Serum grouping

Anti-A Anti-B Anti- Sel A1 Sel B Sel O Auto


A1B
Eritrosit tak 0 0 0 4+ 0 0 0
dicuci
Eritrosit 0 4+ 4+ 4+ 0 0 0
dicuci

Eritrosit yg dicuci: membersihkan substansi spesifik dlm serum yg menghambat


reaksi reagensia anti-B
27

Anti-A Anti-B A1 Cells B Cells

4+ 1+ 0 4+
Acquired B Phenotype

• Terbatas pada individu


grup A1 dengan:
▫ Lower GI tract disease
▫ Cancer of colon/rectum
▫ Intestinal obstruction
▫ Gram negative
septicemia (i.e. E. coli)

28
29
Acquired B
• Bakteria (E. coli) mempunyai deacetylating enzyme yang
mempengaruhi gula A, atau
• Adsorpsi pasif B-like bacterial polysaccharide di permukaan
eritrosit

Group A Acquired
individual B
Phenotype

N-acetyl galactosamine Galactosamine


now resembles
D-galactose (found
Bacterial enzyme in Group B)
removes acetyl group
30

Resolusi Acquired B

• Cek diagnosis pasien


• Beberapa pabrik memproduksi reagensia anti-B yang tidak
bereaksi dgn acquired B

• Uji serum pasien dengan eritrositnya sendiri:


▫ Anti B pasien tidak akan bereaksi dengan acquired B antigen
di permukaan eritrosit (uji autolog)

• Reagensia anti-B diasamkan shg acquired B antigen tidak


bereaksi dgn anti-B tsb
31

B(A) phenotype
• Mirip dengan acquired B
• = pasien grup B dengan antigen ekstra A
• Gen B menstransfer gula A dlm jumlah sedikit ke
antigen H
• Kadang reagensia anti-A tertentu akan mendeteksi
antigen A tsb
• Resolusi: uji dangan reagensia anti-A lain dari pabrik
lain
REAKSI ANTIGEN TAK DIHARAPKAN
(Ag ekstra)

Sebab: Rouleaux:
• • Globulin >> : multiple mieloma, Waldenstrom
macroglobulinemia, plasma dyscrasia
• Eritrosit melekat spt ‘coin’ menumpuk
• Mengganggu serum
• Cara:
• cuci sel bebas serum (cuci dg salin), penggantian
salin (saline replacement technique = teknik
penggantian salin pd tahap final)
Rouleaux
Cell grouping Serum grouping
Anti-A Anti-B Anti- Sel A1 Sel B Sel O Auto
A1B
Eritr. tak 4+ 2+ 4+ 2+ 4+ 2+ 2+
dicuci

Eritr. 4+ 0 4+ 2+ 4+ 2+ 2+
dicuci
0 4+ 0 0

Pem. mikroskop autocontrol: tampak ‘coinlike’


Perlekatan kompleks imun in vitro

• Pewarna, obat atau pengawet dlm reagensia


menyebabkan terbtknya kompleks Ag-Ab
• Cara: cuci eritrosit dg salin

Bahan penyebab aglutinasi nonspesif

• Silica gel (dlm ‘serum separator tubes’)


• Salin terkontaminasi silika koloidal
• Tannic acid, trypan blue
35

• Polyagglutination : aglutinasi eristrosit dengan antisera


manusia dari golongan darah apapun
▫ Etiologi: infeksi bakterial
▫ Ekspresi hidden T antigens bereaksi dengan antisera
• Wharton’s Jelly
▫ Substansi gelatin berasal dari jaringan ikat pada cord
blood
▫ Menyebabkan aglutinasi palsu (hanya forward grouping
dilakukan thd cord blood)
▫ Resolusi cuci eritrosit, atau sampel baru dari tumit
37

Mixed Field Agglutination

• Aglutinasi tampak dengan latar belakang sel non-


aglutinasi
▫ Semua goldarh yg ditransfusi dgn sel O
▫ Bone marrow/stem cell recipients
▫ Fenotip A3 (kadang B3)
Mixed field (mf) agglutination
(aglutinasi campuran)

Cell grouping Serum grouping


Anti-A Anti-B Anti-A1B Sel A1 Sel B Sel O Auto

2 + mf 0 2+ mf 0 4+ 0 0

Kemungkinan penyebab: Chimerism (sementara atau genetik), subgrup A3 a/ Ag


harus dicek riwayat transfusi dan diagnosis pasien
39

Mixed Field Agglutination (Post transfusion)

~ (ABO Testing) Can be seen in A, B and AB individuals who have received O units. The antisera reacts with the patient’s RBCs, but
not with the transfused O cells.
~ (Antibody screen) Can also be seen post transfusion if a person makes an antibody to antigen on donor cells; antibody
agglutinates with donor cell, but not their on cells.
40
41

Masalah pada antibodi

Mempengaruhi • 1. Antibodi lemah/hilang


serum (reverse) • 2. Antibodi ekstra
grouping
42
Newborn

• Biasanya bayi baru lahir (infant)


mulai memproduksi Anti-A dan/a
anti-B antara 3-6 bulan, jml <<
• Antibodi yg terdeteksi dlm serum
a/ plasma biasanya secara pasif
didapatkan dari ibunya a/ transfusi

Antibodi lemah atau hilang

Cell grouping Serum grouping

Anti-A Anti-B Anti- Sel A1 Sel B Sel O Auto


A1B
0 0 0 0 0 0 0

Kemungkinan penyebab: Infant, orang tua atau hipogammaglobulinemia


Cek usia dan diagnosis
• Agammaglobulinemia
• Penyakit dg penurunan kekebalan
• Hipogammaglobulinemia
• Misalnya : lekemia (CLL), multiple mieloma,
• Waldenstrom’s macroglobulinemia
• Terapi imunosupresif
• Cek: Elektroforesis protein & kadar Ig
• Kegagalan mendeteksi Ab kemungkinan
disebabkan adanya Ag lemah atau hilang
• Penanganan: teknik peningkatan Ag dan
Ab
• Chimerism: > 1 populasi eritrosit
• Sebab: transfusi darah, intrauterin
transfusion, exchange transfusion,
perdarahan fetal-maternal, transplantasi
sumsum tulang alogenik
• Mengakibatkan hipogammaglobulinemia
krn terapi imunosupresif a/ penyakit yg
mendasari
50

Resolusi kasus antibodi lemah/hilang

• Tentukan umur, diagnosis


• Inkubasi serum 15 menit di suhu kamar utk
meningkatkan reaksi antibodi
• Jika negatif:
▫ Letakkan serum pada 4°C - 5 menit dengan kontrol
autolog (AC)

• Disebut : panel ‘mini-cold’ dan harus meningkatkan


reaktivitas Ab
51

• Cold antibodies (allo- or auto-)


▫ Cold antibodies: anti-I, H, M, N, P, Lewis
• Paraprotein
• Subgrup: Anti-A1 pada individu A2 or A2B
• Passively acquired anti-A or anti-B (ibu ke
anak)
52

Cold antibodies
• Aloantibodi: terbentuk thd eritrosit asing
• Autoantibodi: terbentuk terhadap eritrosit
sendiri
• Antibodi dingin menyebabkan aglurinasi eritrosit pada
suku kamar dan suhu di bawahnya
• AC akan positif
• Resolusi:
▫ Hangatkan tabung 37°C dan cuci eritrosit
▫ Menyebabkan aglutinasi lepas
53

Rouleaux
• Dapat menyebabkan: Ag dan AB ekstra
• “stack of coins”
• Kadang dikelirukan sbg aglutinasi karena peningkatan
paraprotein (globulin)
• Lebih kuat reaksinya pada IS dan lemah pada 37°C
• Tidak ada aglutinasi pada fase AHG
• Terjadi pada:
▫ Multiple meloma
▫ Waldenstrom’s macroglobulinemia (WM)
▫ Hydroxyethyl starch (HES), dextran, etc
54

Resolusi rouleaux

• Buang protein
• Jika forward grouping terpengaruh:
▫ Cuci sel utk membuang protein & ulangi pemeriksaan
• Jika reverse grouping terpengaruh:
▫ Lakukan saline replacement technique
▫ Sel (reagensia) dan serum (pasien) disentrifus spy Ag dan
Ab bereaksi (kalau ada)
▫ Serum dibuang, ganti dengan salin dg volume sama
▫ Campur, sentrifus dan baca ada tidaknya aglutinasi (makro
dan mikro)
55

Anti-A1
• individu A2 (atau A2B) membentuk Ab anti-A1 (1-8%
individu A2)
• Individu A2 (atau A2B) mempunyai antigen sites lebih
sedikit dp individu A1
• Antibodi: naturally occurring IgM
• Bereaksi dengan sel A1 tetapi tidak terhadap sel A2

+ A1 cells AGGLUTINATION
Anti-A1 from
patient + A2 cells
NO AGGLUTINATION
56

Resolusi diskrepansi anti-A1


• 2 tahap:
▫ Periksa eritrosit pasien dengan anti-A1 lectin
▫ Ulangi reverse grouping dengan sel A2 selain dengan
sel A1 dan anti H
▫ Hasil: Serum + sel A1 = +
Serum + sel A2 = -
Anti-A Anti-B Anti-H A1 A2 B Cells
Cells cells
4+ 0 3+ 2+ 0 4+
Grouping

Missing/Weak Extra Mixed Field Missing/Weak Extra

Young Cold
A/B Subgroup Acquired B O Transfusion Elderly
Immunocompromised Autoantibody

Disease Bone Marrow Cold


B(A) Phenotype
(cancer) Transplant Alloantibody

Rouleaux Rouleaux
May cause all +
reactions

Anti-A1

Wilkin RN (ASCP)
57
58

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai