CARDIO 2011
Febrina Sylva Fridayanti
c. Parameter pemeriksaan
Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan,
yaitu :
(1) Hemoglobin
(2) Hematokrit
(3) Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)
(4) Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
(5) Red Cell Distribution Width (RDW)
(6) Laju Endap Darah (LED) atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)
(7) Leukosit (White Blood Cell / WBC)
(8) Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)
(9) Trombosit (platelet)
(10) Platelet Disribution Width (PDW)
c. Nilai normal
Nilai normal bervariasi, tergantung usia.
Laki – laki dewasa : 4,3 – 5,9 juta
Wanita dewasa : 3,9 – 4,8 juta
Bayi : 5,0 – 7,0 juta
Anak usia 3 bulan : 3,2 – 4,8 juta
Anak usia 1 tahun : 3,6 – 5,2 juta
Anak usia 10 – 12 tahun : 4,0 – 5,4 juta
1 2
4
R 3
Mikroskop
Bahan
Sampel darah vena / arteri + antikoagulan EDTA
Reagen : Larutan Hayem berisi pengencer dan cat
Cover glass
e. Prosedur pemeriksaan
(1) Siapkan kamar hitung, beri gelas penutup di atasnya
(2) Letakkan kamar hitung di bawah mikroskop (mendatar) dengan pembesaran
obyektif 45x, cari daerah hitungnya.
(3) Hisap darah-EDTA dengan pipet Thoma untuk Eritrosit sampai tanda 0.5 dan
encerkan dengan reagen (larutan Hayem) sampai tanda 101 → pengenceran
(dilusi) 200x
(4) Campur larutan darah-Hayem ( kocok pipet dgn arah tegak lurus sumbu
pipet) selama 2 menit.
(5) Buang ± 4 tetes Larutan Darah-Hayem dari pipet karena bahan yang
terakhir dihisap adalah larutan hayem, sehingga menghindari kesalahan
dalam penghitungan akibat tetesan pertama di kamar hitung berupa larutan
Hayem
(6) Isikan larutan Darah-Hayem ke dalam kamar hitung melalui tepi cover-glass
(7) Hitung eritrosit pada kotak R1, R2, R3, R4, dan R5 dengan cara di bawah.
2
1
5 6
Keterangan :
1. Sel berada di dalam kotak dihitung dalam kotak tersebut (sesuai panah)
2. Sel berada / menyinggung garis sejajar bagian atas / dalam dihitung
dalam kotak di bawahnya (sesuai panah)
3. Sel berada / menyinggung di garis sebelah kanan kotak dihitung dalam
kotak di kanannya (sesuai panah)
4. Sel berada / menyinggung di garis sebelah atas kotak dihitung dalam
kotak di bawahnya (sesuai panah)
5. Sel berada / menyinggung garis sejajar bagian tengah dihitung dalam
kotak di bawahnya (sesuai panah)
6. Sel berada / menyinggung garis sejajar bagian bawah / luar tidak
dihitung dalam 1 kotak besar (yang dibatasi 3 garis sejajar)
Contoh :
4 7 2 5
1 5 5 5
5 7 5 5
6 4 8 6
g. Sebab kesalahan dalam hitung eritrosit
(1) Alat dan reagensia tidak sempurna (ujung pipet tidah utuh, lar. Hayem kotor)
(2) Kesalahan teknik pemeriksaan
(3) Kelelahan pemeriksa
(4) Bias
h. Interpretasi hasil
Penurunan jumlah eritrosit
Anemia : penurunan Hb, Ht dan jumlah eritrosit
Keganasan : limfoma, multipel mieloma, leukemia, SLE,
Peningkatan jumlah eritrosit (eritrositosis)
Primer : polisitemia vera
Sekunder : penyakit paru, tempat tinggi, perokok, Hb pathy,
penyakit ginjal
Relatif : dehidrasi
3. Pemeriksaan Hitung Leukosit
a. Tujuan pemeriksaan : Untuk menetukan jumlah total leukosit untuk melihat
adanya leukositosis / leukopenia
b. Leukosit
c. Nilai normal
Laki-laki : 4.700 – 10.300/cmm
Perempuan : 4.300 – 11.300/cmm
Neonatus : 10.000 – 30.000/cmm
Faktor yang mempengaruhi :
Variasi diurnal : jumlah pada siang hari > pagi
Leukosit meningkat : olah raga, tegang, cemas
d. Alat dan Bahan
Alat
Kamar hitung Improved Neubauer
1 2
W
3 4
W
W W
W : Kamar hitung leukosit W1 – W4
Pipet pengencer dari Thoma untul Lekosit
11
Mikroskop
Bahan
Sampel darah vena / arteri + antikoagulan EDTA
Reagen : Larutan Turk berisi pengencer dan cat
Cover glass
e. Prosedur pemeriksaan
(1) Siapkan kamar hitung, beri gelas penutup diatasnya.
(2) Letakkan kamar hitung dibawah mikroskop (mendatar) dengan pembesaran
obyektif 10x, cari daerah hitungnya.
(3) Hisap darah-EDTA dengan pipet Thoma untuk Leukosit sampai tanda 0,5 dan
encerkan degan reagen (larutan Turk) sampai tanda 11 → pengenceran
(dilusi) 20 x.
(4) Campur larutan darah-Turk ( kocok pipet dgn arah tegak lurus sumbu pipet)
selama 2 menit.
(5) Buang ± 4 tetes Larutan Darah-Turk dari pipet karena bahan yang terakhir
dihisap adalah larutan hayem, sehingga menghindari kesalahan dalam
penghitungan akibat tetesan pertama di kamar hitung berupa larutan Hayem
(6) Isikan larutan Darah-Turk berikutnya ke dalam kamar hitung melalui tepi
cover-glass.
(7) Hitung Lekosit pada kotak W1, W2, W3, dam W 4
2
1
5 6
Keterangan :
1. Sel berada di dalam kotak dihitung dalam kotak tersebut (sesuai panah)
2. Sel berada / menyinggung garis sejajar bagian atas / dalam dihitung
dalam kotak di bawahnya (sesuai panah)
3. Sel berada / menyinggung di garis sebelah kanan kotak dihitung dalam
kotak di kanannya (sesuai panah)
4. Sel berada / menyinggung di garis sebelah atas kotak dihitung dalam
kotak di bawahnya (sesuai panah)
5. Sel berada / menyinggung garis sejajar bagian tengah dihitung dalam
kotak di bawahnya (sesuai panah)
6. Sel berada / menyinggung garis sejajar bagian bawah / luar tidak
dihitung dalam 1 kotak besar (yang dibatasi 3 garis sejajar)
Contoh :
2 1 2 2
1 5 1 1
2 0 0 0
Kepotong
h. Interpretasi hasil
Leukositosis patologik
selalu diikuti oleh peningkatan
absolut dari salah satu atau lebih
jenis leukosit seperti leukositosis
dengan netrofilia
Kebutuhan meningkat
Infeksi & inflamasi akut
Produksi meningkat secara
primer :
Leukemia
polisitemia vera
trauma/operasi
zat toksik
keganasan
hemolisis / perdarahan
akut
nekrosis jaringan
obat (epinefrin /
adrenalin, ether)
Pemusnahan menurun
pasca splenektomi.
Pengaruh obat steroid
Leukopenia Jumlah leukosit kurang dari Produksi berkurang
nilai normal depresi SST Infeksi virus,
obat, leukemia, anemia
aplastik, anemia perniciosa,
Pemusnahan meningkat
hipersplenisme
Penghancuran meningkat
Immune associated
neutropenia
4. Pemeriksaan Hitung Trombosit
a. Tujuan pemeriksaan : Untuk menetukan jumlah total leukosit untuk melihat
adanya trombositosis / trombositopenia
b. Trombosit
1 2
3
T 4
T
T T
W : Kamar hitung leukosit = trombosit T1 – T4
Pipet pengencer dari Thoma untuk eritrosit = trombosit
Bahan
Sampel darah vena / arteri + antikoagulan EDTA
Reagen : Larutan Rees Ecker berisi pengencer dan cat
Cover glass
e. Prosedur pemeriksaan
Sama dengan hitung eritrosit pipet penghisap dari Throma
Kamar hitung yang digunakan adalah kamar hitung untuk lekosit, namun
dengan pembesaran mikroskop obyektif 45X.
2
1
5 6
Keterangan :
1. Sel berada di dalam kotak dihitung dalam kotak tersebut (sesuai panah)
2. Sel berada / menyinggung garis sejajar bagian atas / dalam dihitung
dalam kotak di bawahnya (sesuai panah)
3. Sel berada / menyinggung di garis sebelah kanan kotak dihitung dalam
kotak di kanannya (sesuai panah)
4. Sel berada / menyinggung di garis sebelah atas kotak dihitung dalam
kotak di bawahnya (sesuai panah)
5. Sel berada / menyinggung garis sejajar bagian tengah dihitung dalam
kotak di bawahnya (sesuai panah)
6. Sel berada / menyinggung garis sejajar bagian bawah / luar tidak
dihitung dalam 1 kotak besar (yang dibatasi 3 garis sejajar)
(2) Tidak langsung : dengan hapusan darah tepi
h. Interpretasi hasil
Trombositosis (peningkatan jumlah)
(1) Primer : trombositosis esensial keganasan hematologi
(2) Reaktif : jumlah trombosit < 1.000.000/ul
Anemia defisiensi besi
Anemia hemolitik
Acute blood loss
Trombositopenia (penurunan jumlah)
(1) Jumlah trombosit < 20.000/ul darah : perdarahan spontan,
pemanjangan masa perdarahan (BT), ptechiae, ecchymosis
(2) Gangguan produksi
(3) Peningkatan pemecahan
(4) Peningkatan pemakaian
(5) Sekuestrasi di limpa
5. Pemeriksaan Hapusan Darah Tepi
a. Hemopoiesis
b. Definisi
Sedian apus darah tepi (A peripheral blood smear / peripheral blood film)
merupakan slide untuk mikroskop (kaca objek) yang pada salah satu sisinya di
lapisi dengan lapisan tipis darah vena. Lalu diwarnai dengan pewarnaan
(biasanya Giemsa, Wright) dan diperiksa di bawah/ dengan menggunakan
mikroskop.
c. Indikasi pemeriksaan
(1) Hasil hitung sel eritrosit / leukosit / trombosit / ketiganya yang abnormal
Anemia/ Polisitemia
Leukopenia / Leukositosis
Trombositosis / Trombositopenia
Pansitopenia
(2) Perdarahan
(3) Curiga infeksi parasit
(4) Curiga keganasan
d. Tujuan pemeriksaan
(1) Menilai unsur darah tepi (eritrosit, leukosit, trombosit)
(2) Mencari adanya parasit (mikrofilaria, malaria, dsb)
Abnormal
Interpretasi hasil
Anisositosis : bentuk sel normal (bulat), tetapi
ukuran bervariasi
Anisopolikilositosis : bentuk dan ukuran sel bervariasi
Pada hal ini bentuk sel eritrosit abnormal yang ditemukan
dalam lapang pandang tersebut harus disebutkan
1
4
Normoblast
Normoblast
Merupakan eritrosit yang masih muda dan memiliki inti
Normalnya ditemukan hanya pada sumsum tulang, tidak pada
darah tepi
Apabila ditemukan pada apusan darah tepi hemopoiesis extra
medullaris
Gambar
Penghitungan
Dilakukan dengan menghitung retikulosit dalam 1000 eritrosit,
dinyatakan dalam % .
Hitung retikulosit yg tepat dapat mencerminkan aktivitas
eritropoisis keganasan
Nilai normal
Dewasa : 0.8 - 1.5 %
Bayi baru lahir : 2.5 - 6.5 %
Bayi : 0.5 - 3.5 %
Anak : 0.5 - 2.0 %
Interpretasi hasil
Retikulosit meningkat eritropoiesis meningkat
Anemia (hemolitik, sel sabit)
Talasemia mayor
Perdarahan kronis
Pasca perdarahan (3 - 4 hari)
Pengobatan anemia (defisiensi zat besi, vit B12, asam folat),
Leukemia
Eritroblastosis fetalis (penyakit hemolitik pada bayi baru lahir)
Penyakit hemoglobin C dan D
Kehamilan
Retikulosit menurun eritropoiesis inefektif
Gangguan sum.tulang (hipoplasia, infiltrasi sel – sel ganas)
Defisiensi Mineral, Vitamin, Protein
Eritropoisis inefektif atau kadar Eritropoitin rendah
(2) Leukosit
(a) Kesan Jumlah Sel
Menaksir jumlah leukosit pembesaran 100x
Pelaporan
Hasil penghitungan yang diperoleh ditulis sebagai berikut:
Eo/Ba/St/Seg/Ly/Mo
1 / 3 / 6 / 49 / 33 / 8
Teknik Pemeriksaan
1. Memeriksa hapusan darah dengan obyektif 100 kali dengan
menggunakan minyak emersi.
2. Penghitungan differential dilakukan di daerah penghitung
(counting area), yaitu daerah tempat eritrosit berdampingan
satu dengan yang lainnya dan tidak saling bertumpukan.
Penghitungan dimulai dari satu sisi dan bergerak ke sisi yang
lain, lalu bergeser ke kiri atau ke kanan menuju sisi semula dan
seterusnya.
4. Limfosit Agranulosit
Inti bulat hampir
memenuhi
sitoplasma
Sitoplasma basa
lemah biru
muda
5. Monosit Agranulosit
Inti lonjong,
bentuk ginjal atau
tapal kuda
(kadang2 ga jelas
bentuknya kyk
gambar yg di
bawah)
Inti besar
Sitoplasma sedikit
basofilik
Interpretasi Hasil
Tahapan :
Mieloblast
Promieloblast
Metamielosit
Band
Berada di darah tepi
Segmen
(b) Morfologi
Gambar
Evaluasi
Bentuk dan ukuran sama
Bentuk sama, ukuran bervariasi : anisositosis
Bentuk dan ukuran bervariasi : anisopolikilositosis
Theml, Harald, M.D. 2004. Color Atlas of Hematology – Practical Microscopic and Clinical
Diagnosis. New York : Thieme
Slide Pemeriksaan Hematologi : dr. Fatma C. Wijaya, Sp.PK - Bagian Patologi Klinik FK-UR/RSUD
Arifin Ahmad Pekanbaru
http://labkesehatan.blogspot.com/2009/12/hitung-retikulosit.html