Anda di halaman 1dari 5

POTENSI EFEKTIFITAS EKSTRAK TRIGONELLINE DALAM

KOPI ARABICA (Coffea Arabica) TERHADAP AKTIFITAS ENZIM


DPP-IV DAN JUMLAH SEL β PANKREAS PADA TIKUS DIABETES

BAB 1. PROPOSAL PENELITIAN

diajukan untuk melengkapi tugas akhir Matakuliah Metodologi Penelitian


di Fakultas Kedokteran Universitas Jember

Oleh
Henggar Allest Pratama
NIM 122010101080

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
/2013
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman modern ini tren penyakit di Negara berkembang seperti Indonesia mulai
bergeser dari penyakit infektif ke penyakit degeneratif. Seperti yang dimuat oleh situs berita
kesehatan online health.okezone.com, “Berdasarkan data dari WHO 2011, kematian akibat
penyakit tidak menular sekitar 60% dari seluruh penyebab kematian di negara-negara
berkembang. Di Indonesia, data RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) terakhir
menyebutkan, 60% kematian diakibatkan oleh penyakit degeneratif, dengan tiga urutan
penyakit tertinggi, yaitu stroke (26.9%), darah tinggi (12,3%), dan diabetes (10.2%).”.
Kondisi itu semakin parah dengan adanya peningkatan penderita diabetes melitus di
Indonesia. Seperti yang dimuat di Suara Pembaruan Kamis, 20 September 2012, “Organisasi
Kesehatan Dunia (World Health Organisation/WHO) memperkirakan jumlah penyandang
diabetes di Indonesia akan melonjak drastis. Bila di tahun 2000 jumlah penyandangnya baru
sekitar 8,4 juta, diprediksi meningkat menjadi 21,3 juta di tahun 2030.” Hal ini tentu saja
patut menjadi perhatian dan harus segera diupayakan upaya solutif untuk mengatasi lonjakan
penderita diabetes mellitus ini.
“Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua – duanya” (Sudoyo, Aru W. et al 2009:1880). Pada diabetes mellitus terjadi kelainan
pada insulin dimana insulin yang dihasilkan oleh sel β pancreas terlalu sedikit dan atau terjadi
resistensi insulin dimana kemampuan insulin berkurang sehingga glukosa yang ada dalam
darah tidak bisa terdistribusi sempurna ke sel – sel tubuh yang menyebabkan tingginya kadar
glukosa dalam darah.
Ada banyak isu yang berkembang di masyarakat terkait berbagai macam makanan yang
dapat menurunkan resiko diabetes mellitus, salah satunya adalah konsumsi kopi. Dalam
Doreat dan Da Costa, (2005:773-782) kopi mengandung berbagai senyawa aktif seperti
tannic acid, quinolic acid, chlorogenic acid, trigonelline, dan tentu saja caffeine sebagai
kandungan aktif utama. Dalam penelitian Van Dijk et al., (2009:1023-1025) disimpulkan
bahwa baik subjek penelitian yang diberikan kopi yang mengandung kafein maupun yang
diberikan kopi tanpa kafein menunjukkan penurunan kadar glukosa darag saat dilakukan tes
toleransi glukosa oral sehingga dapat disimpulkan bahwa penurunan kadar glukosa tidak
dipengaruhi oleh kafein yang merupakan zat aktif utama dalam kopi, namun ada zat lain yang
mempengaruhi.
Dalam Bicho, Natalina C., et al (2011: 301-303) diperoleh hasil bahwa kandungan
utama dalam kopi Arabica dan Robusta (yang banyak dibudidayakan di Indonesia) selain
kafein adalah trigonelline, dicaffeoylquinic acids, dan feruloylquinic acid. Dari penelitian itu
pula dapat diketahui bahwa kadar maksimal dari trigonelline (1,29 ± 0,002 %) dapat dicapai
pada jenis Arabica dengan pemanasan 2200 ± 100 selama 7 menit. Kemudian Hamden, dalam
Khaled et al., (2013:233-246) dilakukan penelitian tentang efek trigonelline terhadap aktifitas
enzim – enzim pencernaan (yaitu lipase, maltase, dan α-amilase) dan kadar glukosa plasma
pada tikus yang diinduksi diabetes. Hasilnya, pemberian trigonelline pada tikus diabetes
dapat menurunkan aktifitas ketiga enzim tersebut, yaitu enzim lipase, maltase, dan α-amilase
serta dapat menurunkan kadar gula darah plasma secara bermakna. Dari kedua penelitian
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa trigonelline sebagai salah satu zat aktif dalam kopi
dapat menghambat enzim – enzim pencernaan secara multiple (tidak hanya bisa menghambat
satu macam enzim saja) dan dapat menurunkan kadar gula dalam plasma.
Di dalam usus manusia terdapat enzim dipepthyl peptidase-4 (DPP-IV) yang
berfungsi menginaktifasi hormone Glucagon like peptide-1 (GLP-1) yang disekresi mukosa L
di usus halus bila ada makanan yang masuk ke dalam pencernaan. Hormon tersebut
merupakan perangsang kuat sekresi insulin sekaligus sebagai penghambat glucagon
(Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2011). Maka
dari itu, untuk meningkatkan sekresi insulin dapat dilakukan dengan cara menghambat enzim
DPP-IV sehingga GLP-1 tetap berfungsi. Selain itu, menurut Ansarullah et al, (2013) dalam
penelitiannya dibuktikan bahwa pada tikus diabetes yang diberikan Sitagliptin (Sitagliptin
adalah obat yang berfungsi menghambat DPP-IV) ternyata terjadi peningkatan jumlah sel β
pancreas dan terjadi perbaikan struktur sel β yang telah mengalami kerusakan. Hal ini
menandakan bahwa dengan adanya perbaikan pada sel β pancreas, maka insulin akan
menambah produksi insulin, suatu terobosan baru bagi terapi Diabetes mellitus yang hanya
bisa dicapai lewat mekanisme penghambatan DPP-IV yang secara tidak langsung
meningkatkan efektifitas GLP-1.
Berdasarkan berbagai hal tersebut di atas, maka muncul hipotesis penulis bahwa jika
trigonelline yang banyak terkandung dalam kopi Arabika yang banyak terdapat di Indonesia
mampu menghambat enzim – enzim pencernaan secara multiple maka bukan tidak mungkin
trigonelline juga mampu menghambat kerja enzim DPP-IV sehingga dapat memperbaiki dan
me-regenerasi kerusakan sel β pancreas.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada karya tulis ini adalah
sebagai berikut.
a. Apakah pemberian ekstrak trigonelline dari kopi Arabica dapat menurunkan
aktifitas enzim DPP-IV di intestinal tenue?
b. Apakah pemberian ekstrak trigonelline dari kopi Arabica dapat meningkatkan
jumlah sel β pancreas dibandingkan dengan kontrol negative (tikus diabetes tanpa
terapi) dan kontrol positif (tikus diabetes dengan pemberian terapi Sitagliptin)?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui efektifitas trigonelline dalam kopi Arabica terhadap aktifitas enzim
DPP-IV di intestinum tenue;
b. Mengetahui perbandingan jumlah sel β pancreas pada tikus diabetes yang diberikan
trigonelline dibandingkan dengan kontrol positif dan negatif.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari karya tulis ini adalah sebagai berikut.
a. Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang efektifitas trigonelline terhadap
aktifitas enzim DPP-IV dan pengaruhnya terhadap sel β pankreas.
b. Penelitian ini dapat memperkaya informasi tentang diabetes mellitus dan usaha
terapi nya serta manfaat dari ekstrak trigonelline dalam kopi Arabica.
c. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian – penelitian lain yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Sudoyo, Aru W., Setiyohadi B, Alwi I, K, Marcellus S, dan Setiati S., Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. 2009. Jakarta: InternaPublishing.
Konsensus
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2011,
Himpunan Endokrinologi Indonesia.

Jurnal
Ansarullah, Lu, Y., Holstein, M., DeRuyter, B., Rabinovitch, A., dan Guo, Z.. 2013. Stimulating β-
Cell Regeneration by Combining a GPR119 Agonist with a DPP-IV Inhibitor, PLOS
ONE. Volume 8 Issue 1.
Bicho, Natalina C., Leitao, Antonio E., Ramalho, Jose C., dan Lidon, Fernando C.. 2011.
Identification of Chemical Cluster Discrimination of The Roast Degree In Arabica And
Robusta Coffee Beans. Eur Food Res Technol, 233: 310-311.
Hamden, K., Mnafgui, K., Amri, Z., Aloulou, A., dan Elfeki, A.. 2013. Inhibition of Key
Digestive Enzymes Related to Diabetes and Hyperlipidemia and Protection of Liver-
Kidney Functions by Trigonelline in Diabetic Rats. Sci Pharm, 1(81): 233-246.
Van Dijk, Aimee E., Olthof, Margreet R., Meeute, Joke C., Seebus, Elin, Heine, Rob J., dan
Van Damm, Rob M., 2009. Acute Effects of Decaffeinated Coffee and the Major Coffee
Components Chlorogenic Acid and Trigonelline on Glucose Tolerance. Diabetes Care,
32(6): 1023-1025.

Artikel Ilmiah
Doreat, Jose G. dan Da Costa, Theresa H M, 2005. Is coffe a fungtional food. British Journal
of Nutrition, 10(93): 773–782.

Internet
Anonim. 2012. Penyakit Degeneratif Rentan Dialami Masyarakat Kota.
http://health.okezone.com/read/2012/09/14/482/689776/penyakit-degeneratif-rentan-
dialami-masyarakat-kota. [24 Desember 2013]

Majalah/Koran
Suara Pembaruan. 20 September 2012.

Anda mungkin juga menyukai