Anda di halaman 1dari 39

Oleh :

Henggar Allest Pratama


122011101080

PEMBIMBING :
dr. Rosmarini E. S. H, Sp.KK

SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN


KELAMIN
RSD. dr. Soebandi Jember
2016
1
DEFINISI
Dermatitis Atopik adalah keadaan
peradangan kulit kronis dan residif,
disertai gatal yang umumnya sering terjadi
selama masa bayi dan anak-anak, sering
berhubungan dengan peningkatan kadar
IgE dalam serum dan riwayat atopi pada
keluarga atau penderita (dermatitis atopi,
rhinitis alergika, asma bronkhiale, dan
konjungtivitis alergika)

2
ETIOLOGI
Interaksi berbagai faktor : genetik ,
imunologik , farmakologik ,
lingkungan, sawar kulit.

80 % penderita DA memiliki kadar


IgE dan eosinofil yang meningkat.

3
4
PATOGENESIS
• Pada DA, melibatkan IgE => hipersensitifitas type 1

• Antigen ditangkap APC (sel Langerhans) =>


dipresentasikan ke sel Tho => timbul respon
perkembangan Th2, namun lama kelamaan Th1
juga ikut berpartisipasi

• IgE mediated delayed hipersensitifity

5
Gambaran Klinis
Umumnya kulit kering , pucat/kusam , kadar lipid epidermis
kurang.
Pruritus >>, hilang timbul terutama malam hari  “eczema is the
itch that rashes”
Pasien menggaruk-garuk terus

Fase Fase Fase


Infantil Anak Dewasa

6
Usia 2 bln - 2 thn Usia 2-10 thn
Muka, leher>>, Fossa Cubiti-Poplitea
Lutut, madidans Lesi kering

Tipe Tipe
Infantil Anak

Dermatitis
Atopik

Tipe
Remaja-Dewasa
Usia 13-30 thn
Fossa Cubiti- Poplitea
Frontal periorbita

7
8
Fase Infantil
(2 bulan – 2 tahun)
Lesi mulai di muka
berupa :
Eritema
Papulo-vesikel yang halus
> gatal > digosok > pecah
> eksudatif > krusta
Lesi kemudian meluas ke
tempat lain :
¤ skalp + leher
¤ pergelangan tangan
¤ lengan + tungkai

9
10
FASE ANAK (2 – 12 tahun)
Kelanjutan bentuk infantile / timbul
sendiri (de novo)
Lesi > kering, kurang eksudatif,
papul >>, likenifikasi (+), skuama
<<<
Lokasi: Flexor, lipat dalam siku,
lutut, pergelangan tangan , kelopak
mata, leher, jarang di muka
Mudah infeksi sekunder
Hipersensitif terhadap bulu2 :
kucing, anjing, ayam, burung dan
Wol
11
FASE ANAK
 LINGKARAN SETAN :
gatal  garuk (++)
erosi >> likenifikasi
 DA > 50 % permukaan.tubuh gangguan
pertumbuhan

12
13
FASE DEWASA
Lesi kering, agak menimbul
Papul datar (+)
Plak likenifikasi (++)
Skuama (+)
Ekskoriasi  eksudasi
pelan2 hiperpigmentasi
♣ Distribusi lesi kurang
karakteristik

»sering mengenai tangan dan


pergelangan tangan
»dapat ditemukan setempat:
bibir, vulva, puting susu,
skalp
14
15
KRITERIA DIAGNOSTIK
Hanifin-Rajka

Anamnesis MINOR:
1. Xerosis
Gambaran klinis sesuai umur 2. Infeksi kulit (khususnya oleh S.aureus dan
3 kriteria mayor + minor virus herpes simpleks)
3. Dermatitis nonspesifik pada tangan atau
(menurut Hanifin-Rajka) kaki
4. lktiosis/hipediniar palmads/keratosis
pilaris
5. Pitiriasis alba
MAYOR : 6. Dermatitis di papila mamae
1. Pruritus 7. White dermographism dan delayed
2. Dermatitis di muka / ekstensor blanch response
pada bayi-anak 8. Keilitis
3. Dermatitis pd fleksura pd remaja- 9. Lipatan infra orbital Dennie-Morgan
dewasa 10. Konjungtivitis berulang
4. Dermatitis kronis residif 11. Keratokonus
5. Riwayat atopi penderita - keluarga 12. Katarak subkapsular anterior
13. Orbita menjadi gelap
16
14. Muka pucat atau eritem
15. Gatal bila berkeringat
16. Intolerans terhadap wol atau pelarut lemak
17. Aksentuasi perifolikular
18. Hipersensitif terhadap makanan
19. Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan
dan atau emosi
20. Tes kulit alergi tipe dadakan positif
21. Kadar IgE di dalam serum meningkat
22. Awitan pada usia dini.

17
KRITERIA DIAGNOSTIK
(kriteria William)
1. Harus mengalami gatal
2. 3 atau lebih dari gejala berikut:
 Riwayat keterlibatan lipatan kulit
 Riwayat asma atau hay fever pada anak tersebut, atau
riwayat penyakit atopik pada keluarga dekat jika
anak berusia kurang dari 5 tahun
 Riwayat kulit kering di tahun sebelumnya
 Munculnya gejala sebelum usia 2 tahun
 Eksema di bagian fleksor tubuh (lipatan siku,
lutut, pergelangan tangan)
18
DIAGNOSA BANDING
Bergantung pada fase atau usia, manifestasi klinis
serta lokasi DA.
 Pada Fase Bayi
 Dermatitis Seboroik
 Psoriasis
 Dermatitis Kontak
 Pada fase Anak
 Dermatitis numularis
 Dermatitis Intertriginosa
 Dermatitis Kontak
 Dermatitis Traumatika
 Pada fase dewasa
Liken simpleks kronikus

19
Dermatitis kontak alergi

dermatitis atopik

Psoriasis

Dermatitis atopik

20
Dermatitis seboroik

Dermatitis numularis

21
dermatofitosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Darah : p↑ IgE serum, eosinofilia


 White demographisme
 Percobaan asetilkolin
 Tes alergi pada kulit

22
40-60 %%
Sembuh spontan
Pada usia > 5 thn

30-50%
20 % Tipe infantil
DA meghilang saat Remaja Bersama Asma Bronkial

65 % 84 %
DA gejala ↓ saat Remaja Kadang2 berlangsung hingga
Masa Remaja

 Kronik residif
PROGNOSIS  Remisi pada masa anak dapat kambuh saat remaja –
dewasa
 Dapat komplikasi dengan infeksi S.aureus dan HSV

23
PENANGANAN UMUM

No rubbing, no Hindari


Kontak
scratching ! Iritan
Cari faktor pemicu dan sebisa Gunting Moist
mungkin dihindari kuku urizer

Warning : infeksi sekunder Penanganan


oleh S.aureus dan herpes umum

simplex  segera ke dokter. Sabun


Sarung
Lunak
tangan
pH <<
Kompres
dingin
24
MEDIKAMENTOSA
Pengobatan Topikal
1. Hidrasi Kulit
diberikan pelembab misalnya krim hidofilik urea 10%, asam
laktat 5%, emolien
2. Kortikosteroid Topikal
3. Imunomodulator topikal
 Takrolinus (untuk anak usia 2-15 tahun  0,03%; dewasa
 0,03%, 0,1%)
 Pimekrolimus
4. Preparat Ter (Likuor Karbonis Detergen 5%-10% atau crude
coal tar 1%-5%)
5. Antihistamin (krim dokasepin 5%)
25
Pengobatan Sistemik
Kortikosteroid
Antihistamin
 Sistemik  generasi I dan II
 Generasi I  difenhydramin HCl,
klorfeniramin maleat, hidroxyzine
 Generasi II  loratadin, cetirizine
Antiinfeksi
Interferon
Imunomodulator
siklosporin 2mg-5mg/kg/hari setelah gejala
hilang  tap off
26
PENGOBATAN SESUAI LESI

Penatalaksanaan
Dermatitis Atopik

AKUT KRONIS

Kompres Dingin
Krim Steroid AntiPruritus
Balut Basah Salap Tar LCD
Antibiotika Krim Steroid poten
Antiviral Balut Oklusif

27
REFLEKSI KASUS
IDENTITAS PENDERITA:
Nama : Tn. J
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 40 tahun
Alamat : Jl. Sumatra V, Jember
Agama : Islam
Pekerjaan : Guru Olahraga
Status : Sudah menikah
Suku : Jawa

28
ANAMNESIS
A. KELUHAN UTAMA
Gatal pada kedua kaki
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien dating ke poli Kulit dengan keluhan
gatal pada kedua kaki.Gatal dirasakan sejak 2
minggu yang lalu sering hilang timbul sejak 2 bulan
yang lalu. Awalnya pasien mengira gatal terjadi
karena kontak dengan lapangan rumput terkait
pekerjaannya sebagai guru olahraga yang biasa
menggunakan celana pendek. Namun, setelah
pasien mengurangi kontak dan menggunakan
celana panjang, keluhan gatal masih terus berlanjut.
Keluhan gata tidak sampai mengganggu aktifitas
sehari-hari dan kualitas tidur pasien.
29
ANAMNESIS

C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien sering merasa gatal hilang timbul pada
waktu kecil dan dewasa namun tidak terlalu
mengganggu.
D. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ibu pasien sering juga mengalami alergi pada kulit
dan menderita asma

E. RIWAYAT PENGOBATAN
Pemberian minyak kayu putih di tempat
kemerahan
F. RIWAYAT ALERGI
Pasien alergi dengan seafood dan suhu dingin 30
PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALISATA
Kondisi umum : cukup
Vital Sign :
td : 120/80 mmHg
HR : 84 x/menit
RR : 17 x/menit
Tax : 36,5 C
Kepala/leher : anemis/ikterik/sianosis/dispneu
: -/-/-/-
Thoraks : cor  S1S2 tunggal, e/g/m (-)
pulmo  VES +/+, Whz -/-, Rh -/-
Abdomen : Flat, BU(+), soepel, tympani.
Ekstremitas: AH OE

31
32
33
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS DERMATOLOGIS
- Regio cruris dextra et sinistra :
Multiple papula eritematousa, dengan dasar macula eritematosus
dengan batas yang tidak jelas, disertai erusi di beberapa bagian dan
likhenifikasi.

34
DIAGNOSIS

 DIAGNOSIS BANDING :
 Dermatitis Atopik
 Dermatitis Kontak
 Insect bite
 Tinea corporis
 Scabies

 DIAGNOSIS KERJA :
Dermatitis Atopik

35
PENATALAKSANAAN

MEDIKAMENTOSA
 TOPIKAL
 Momethasone furuate 0,1% + Tacrolimus 0,03%
diaplikasikan tipis-tipis sebanyak 2 kali sehari pada
lesi.
SISTEMIK
 Metil prednisolone 8 mg 2x1 tab
 Cetirizine 10 mg 1x1 tab
Kontrol 1 minggu

36
EDUKASI
1. Menjelaskan kepada penderita perihal
penyakitnya.
2. Menghindari alergi atau hal-hal yang dapat
mencetuskan terjadinya penyakit ini.
3. Menjelaskan untuk tidak menggaruk pada
daerah-daerah yang gatal tersebut supaya tidak
terjadi infeksi lagi yang lebih parah
4. Menganjurkan untuk banyak minum
5. Menganjurkan untuk memakai lotion supaya kulit
tidak kering

37
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam

38
TERIMAKASIH

39

Anda mungkin juga menyukai