Anda di halaman 1dari 32

REFERAT

Pembimbing : Dr. Retno Satuti, Sp.KK


Disusun oleh : Een Sunaenah (1102007096)

DEFINISI
Dermatitis atopik (DA) ialah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, gatal umumnya pada masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan IgE dalam serum dan riwayat atopi keluarga atau penderita (DA, rhinitis alergi, dan atau asma bronkial)

Kelainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifikasi, distribusinya di lipatan (fleksural)

Nama lain Dermatitis Atopik

Ekzema atopic, ekzema konstitusional, ekzema fleksural, neurodermatitis diseminata, prurigo Beisner.

BENTUK D.A
1. Bentuk Alergik (70-80% pasien) : sensitisasi thp alergen lingkungan + kadar IgE meningkat 2. Bentuk Intrinsik atau non-alergik (20-30% pasien)

Atau:
1. Bentuk Murni (Pure Type) 2. Bentuk Campuran (Mixed Type) : sensitisasi thp alergen + peningkatan kadar IgE

EPIDEMIOLO GI
Prevalensi pada anak-anak 10-20%, dan prevalensi pada orang dewasa 13%. Lebih sering pada wanita daripada pria, ratio sekitar 1,5:1 Bila salah satu orang tua menderita atopi, lebih separuh jumlah anak akan mengalami gejala alergi sampai usia 2 tahun, dan meningkat sampai 79% bila kedua orang tua menderita atopi

ETIOLOGI
Genetik

Disfungsi sawar kulit

Faktor endogen (predisposisi)


Psikis

Hipersensitivitas

Faktor eksogen (pencetus)

PATOGENESI S
Berbagai faktor ikut berinteraksi dalam patogenesis DA, misalnya faktor genetik, lingkungan, sawar kulit, farmakologik, dan imunologik. Konsep dasar terjadinya DA adalah melalui reaksi imunologik, yang diperantai oleh sel-sel yang berasal dari sumsum tulang.

Genetik
Ada 4 kelas gen yang mempengaruhi penyakit atopi Lesi akut D.A : ekspresi IL-4 dan IL-13 dominan Lesi kronik D.A : ekspresi IL-12, IL-5, IFN, TNF-, GM-CSF, infiltrasi makrofag dan eosinofil dominan Gen kimase sel mast yaitu serine protease berperan dalam timbulnya D.A

Sawar kulit

Hilangnya ceremide di kulit (sebagai pengikat air di stratum korneum) kelainan fungsi sawar kulit peningkatan TEWL kulit makin kering dan sebagai port dentry penetrasi alergen, iritan, bakteri dan virus

Lingkungan

Eksaserbasi D.A dapat dipicu oleh alergen hirup, alergen makanan, infeksi (jamur, bakteri, virus), tungau debu rumah dan binatang peliharaan.

Imunologik
Sel mast meningkat pelepasan histamin bertambah gatal/ eritema digaruk lesi ekzematosa Peningkatan kadar IgE dan eosinofil dalam darah Sel mast vasoaktif amin (histamin, kinin, bradikinin, PG, dsb) Respon hipersensitivitas lambat terganggu

MANIFESTASI KLINIS MANIFESTASI KLINIS


Umumnya kulit kering , pucat/kusam , kadar lipid epidermis kurang. Gejala utama : Pruritus , hilang timbul terutama malam hari Pasien menggaruk-garuk terus kelainan polimorfik
Fase Infantil Fase Anak Fase Dewasa

FASE INFANTIL (2 bulan-2 Fase Infantil (2 bulan 2 tahun) tahun)


Lesi mulai di muka (dahi,pipi Lesi mulai di muka (pipi, dahi) berupa :
Eritema (batas tegas) Papulo-vesikel yang halus karena gatal digosok > pecah > eksudatif > krusta Likenifikasi : usia >18 bulan
Lesi kemudian meluas ke tempat lain : skalp + leher pergelangan tangan lengan(lipat siku) + tungkai (lipat lutut) badan

FASE ANAK (2 10 tahun)


Kelanjutan bentuk infantil/timbul sendiri (de novo) Lesi > kering, kurang eksudatif, papul >>, likenifikasi (+), sedikit skuama Lokasi: lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan bagian fleksor, kelopak mata, leher, jarang di muka, dapat di paha dan bokong Hipersensitif terhadap bulu2 : kucing, anjing, ayam, burung dan Wol

FASE REMAJA & DEWASA


Remaja : di lipat siku, lipat lutut, dahi, sekitar mata dan samping leher Dewasa : Distribusi kurang karakteristik sering mengenai tangan dan pergelangan tangan dapat ditemukan setempat: bibir, vulva, puting susu, skalp Lesi kering, agak menimbul Papul datar (+) Plak likenifikasi (++) Skuama (+) Garukan Ekskoriasi & eksudasi pelan2 hiperpigmentasi Lesi sangat gatal malam hari

STIGMATA PADA DERMATITIS ATOPIK

Stigmata atopi adalah tanda yang dipakai untuk menentukan seseorang dalam keadaan atopi

Stigmata Atopi
1. White dermatographism 2. Reaksi vaskular paradoksal 3. Palmar hiperlinearlity of palms or soles 4. Garis Morgan atau Dennie 5. Sindrom buffed-nail 6. Allergic shiner 7. Hiperpigmentasi 8. Kulit kering 9. Delayed blanch 10.Keringat bertambah 11.Gatal dan garukan berlebihan 12.Variasi musim 13.Hertoges Sign

MINOR (bbrp):

DIAGNOSA
(Hanifin & Rajka)
MAYOR : Pruritus Dermatitis di muka / ekstensor pd bayi-anak Dermatitis di fleksura pd

dewasa
Dermatitis kronis atau residif Riwayat atopi pada penderita -

keluarga

3 kriteria mayor + minor (menurut Hanifin-Rajka)

Xerosis Infeksi kulit Iktiosis / hiperliniar palmaris/ keratosis pilaris Awitan usia dini Hipersensitif thp makanan Kadar IgE dalam serum meningkat Dermatitis non spesifik di tangan dan kaki Keilitis Aksentuasi perifolikular Gatal bila berkeringat White dermographism dan delayed blanch response Pitiriasis alba Dermatitis di papilla mamae Lipatan infraorbital Dennie-Morgan Keratokonus

KRITERIA DIAGNOSIS untuk BAYI (modifikasi) :


Tiga kriteria mayor : riwayat atopi pada keluarga Dermatitis di muka atau ekstensor Pruritus

Ditambah tiga kriteria minor : xerosis / iktiosis / hiperliniaris palmaris Aksentuasi perifolikular Fisura di belakang telinga skuama di skalp kronis

KRITERIA DIAGNOSTIK
(UK Working Party)

Harus mengalami gatal Dan 3 atau lebih dari gejala berikut: Riwayat keterlibatan lipatan kulit Riwayat asma atau hay fever pada anak tersebut, atau riwayat penyakit atopik pada keluarga dekat jika anak berusia kurang dari 5 tahun Riwayat kulit kering di tahun sebelumnya Munculnya gejala sebelum usia 2

tahun

Eksema di bagian fleksor tubuh (lipatan

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG PENUNJANG


Darah : p IgE serum dan eosinofilia White demographisme Percobaan asetilkolin Tes alergi pd kulit (uji tusuk, IgE-RAST, uji provokasi ) Kultur bakteri : koloni S.aureus di lesi kulit PA kulit : berbagai tingkat akantosis, spongiosis, infiltrasi dermis oleh limfosit, monosit,sel mast, dan eosinofil

DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis kontak alergi Dermatitis numularis Dermatitis seboroik Psoriasis Dermatitis herpetiformis Skabies Iktiosis

TERAPI NON-FARMAKOLOGI
Cari faktor penyebab dan faktor pemicu dan sebisa mungkin dihindari Pakaian bahan wol dihindari Perawatan kulit hidrasi : mandi 2 kali sehari (1520 menit) , disarankan sabun moisturizers Mengurangi stress Edukasi kepada pasien ataupun keluarga

TERAPI FARMAKOLOGI (TOPIKAL)


Pelembab ( krim hidrofilik urea 10%, as.laktat 5%) Bila lesi basah kompres PK 1:5000 Low potent steroid ( pd Bayi , daerah muka, genitalia ) Hydrocortisone 1-2,5 % Moderate potent steroid ( Pd anak dan dewasa ) : triamnisolon Preparat ter efek antipruritus dan anti-inflamasi; untuk lesi kronis, JANGAN pada lesi akut. Salep hidrofilik (likuor karbonis detergen 5%-10%) atau (crude coal tar 1%-5%) Imunomodulator ( usia > 2th) : tacrolimus 0,03% (2-15 tahun) , 0,003% dan 0,1% (dewasa) pimecrolimus 1% (tidak untuk anak < 2 tahun)

TERAPI FARMAKOLOGI (SISTEMIK)


Kortikosteroid : Hanya untuk eksaserbasi akut, jangka pendek, dosis rendah, selang-seling dan diturunkan bertahap Antihistamin (efek sedatif) : hidroksisin atau difenhidramin Antibiotika Eritromisin, Azitromisin , klaritromisin atau bila resisten bisa diberikan dikloksasilin atau sefalosporin generasi pertama Siklosporin : untuk jangka pendek dengan dosis per oral 5mg/kgBB Interferon (IFN-) : menurunkan jumlah eosinofil total dalam darah

TERAPI SINAR (phototherapy)


Untuk DA yang berat dan luas Kombinasi UVA dan UVB lebih baik UVA pada sel Langerhans dan eosinofil, UVB efek imunosupresif dengan cara memblokade fungsi sel Langerhans dan mengubah produksi sitokin keratinosit.

KOMPLIKASI
Infeksi sekunder akibat bakteri (folikulitis, impetigo) Infeksi virus (moluskum kontangiosu m)

DERMATITIS ATOPIK

Infeksi jamur kulit (P. ovale)

Eritroderma (efek KS sistemik)

PROGNOSI S

Prognosis lebih buruk bila kedua orang tua menderita DA


30-50% (DA infantil akan berkembang menjadi asma bronkial) 40-60% (Sembuh spontan setelah usia > tahun )

84% ( DA anak berlangsung sampai remaja)

Faktor yang berhubungan dengan prognosis kurang baik DA, yaitu: DA luas pada anak Menderita rhinitis alergik dan asma bronchial. Riwayat DA pada orangtua atau saudara kandung Awitan (onset) DA pada usia muda Anak tunggal Kadar IgE serum sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai