Anda di halaman 1dari 42

DERMATITIS ATOPI

dr. Herjuni Oematan, M. Biomed, Sp.KK


SASARAN

 BELAJAR : Dapat menegakkan diagnosis


dan melakukan penatalaksanaan d.atopi
 PEMBELAJARAN :
• Dapat menjelaskan etiopatogenesis dan
faktor pencetus d.atopi
• Dapat menjelaskan gambaran klinis dan
kelainan kulit lain yang menyertai d.atopi
• Dapat melakukan penatalaksanaan d.atopi
EPIDEMIOLOGI

 Pada negara berkembang  10-20%


anak dengan dermatitis atopi
 80% anak dengan DA berat disertai
dengan eksaserbasi
 Prevalensi pada dewasa  1-3%
ETIOPATOGENESIS

 Belum diketahui secara pasti


 Terdapat faktor/stigmata atopi pada
penderita/keluarga hipersensitivitas
bawaan  rhinitis alergi, asma
bronkial, kecenderungan timbul urtika
 alergi terhadap berbagai alergen
protein.
 Faktor pencetus : gangguan barier
kulit, infeksi (terutama S.aureus),
cuaca, pakaian (wol), stress, debu
dan alergen inhalan, diet (masih
kontoversi)  5 makanan yang 90%
terbukti menyebabkan DA
telur,kacang,susu,kedelai dan
gandum
 Peran IgE :
 Peningkatan produksi IgE  genetik
(80% kasus)  terdapat IgE spesifik
thd berbagai antigen
 Sel Langerhans mempunyai reseptor IgE
dgn afinitas tinggi
 Pelepasan histamin oleh sel mast dan
basofil
 Peran Th1 dan Th2  bifasik :
 Fase akut  IL 4 dan IL 13
 Fase kronis  IL 5, GM CSF, IL 12 dan INF ɤ
GAMBARAN KLINIS

GARUK

GATAL

LESI
GAMBARAN KLINIS

 Fase infant  lahir-2 thn (60%)


• muka terutama pipi tanpa mengenai
paranasal dan perioral (perioral pallor)
eritema, kering dan berskuama.
• bila berlanjut dapat mengenai perioral dan
paranasal plak, krusta, basah, skuama.
50% menghilang pada usia 18 bulan,
sisanya masuk ke DA anak
PERIORAL
PALLOR
GAMBARAN KLINIS
 Fase anak  2-12 thn
• Daerah fleksural fossa antecubitus,
fossa poplitea, leher, pergelangan tangan,
pergelangan kaki  papul, plak, pucat
atau sedikit inflamasi  digaruk 
eritema, skuama, erosi  garukan kronis
 likenifikasi (akibat ekskoriasi dan
inflamasi yang terus menerus).
Akibat garukan melanosit rusak 
hipopigmentasi
 p

Plak eritema
ERITEMA,
EROSI,
SKUAMA
LIKENIFIKASI
GAMBARAN KLINIS

 Fase dewasa >12 thn


• fleksural  fossa antecubitus, fossa
poplitea, leher, pergelangan tangan,
pergelangan kaki, inflamasi sekitar mata,
likenifikasi daerah anogenital.
• Bisa remisi pada usia sekitar 30 thn atau
menetap dengan rekurensi
GAMBARAN KLINIS

 Keadaan yang menyertai DA : xerosis


cutis, keratosis pilaris, pt. Alba,
hyperlinear palmar creases, Dennie-
Morgan infraorbital fold,white
dermographism, Hertoghe’s sign.
XEROSIS
CUTIS
KERATOSIS
PILARIS
HIPERLINEAR PALMAR CREASES
DENNIE MORGAN FOLD
WHITE DERMOGRAPHISM
HERTOGHE’S SIGN
DIGNOSIS
 Anamnesis
 Manifestasi klinis
 Kriteria Hanifin & Rajka:
- rasa gatal hebat dgn tempat predileksi
khas
- kronis residif
- stigmata atopik di keluarga
 3 mayor & 3 minor
KRITERIA MAYOR

Pruritus

Eksema dengan predileksi wajah dan ekstensor


 bayi dan anak, fleksural  dewasa

Eksema dengan predileksi wajah dan ekstensor


 bayi dan anak

Riwayat keluarga dengan penyakit atopi


(dermatitis, hay fever, asma)
KRITERIA MINOR
Xerosis Skin test (+)
Infeksi kutaneus Onset pada usia muda
Dermatitis non spesifik pada Lipatan infraorbital/Morgan-Dennie
ekstremitas superior dan inferior lines
Iktiosis, Hiperlinear telapak tangan Periorbital darkening
dan kaki, keratosis pilaris
Pityriasis alba Eritema pada wajah
Nipple eczema Perifollicular accentuation
Peningkatan IgE serum Hertoghe`s sign (penipisan alis
atau tidak ada alis di bagian
lateral)
Respon atipikal vaskular (facial Dipengaruhi oleh faktor lingkungan
pallor, white dermatographism atau stres
Katarak subskapular anterior,
keratokonus
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis seboroik Psoriasis

Dermatitis kontak alergi Skabies


PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Peningkatan serum IgE  mayoritas pada
pasien DA
 Pada pemeriksaan darah rutin
peningkatan eosinofil dan basofil
 RAST (Radio immunosorban assay)
 Prick Test
PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan :
 Mengeliminasi inflamasi dan infeksi

 Mempertahankan fungsi stratum korneum


sebagai barier dengan menggunakan
emolien
 Penggunaan antipruritus untuk mereduksi
kerusakan pada kulit dan mengontrol
eksaserbasi
Cont
 Menghindari paparan faktor pencetus
 Terapi topikal

 Terapi sistemik

 Fototerapi
Terapi topikal
 Kortikosteroid
 Topikal nonsteroidal antiinflamatory
agents
 Pimecrolimus cream 1% (mild - moderate AD)
 Tacrolimus (moderate -severe AD)

 Emolien (pelembab)
 Wet wrap dressing
Topikal Kortikosteroid
 Bayi & anak kecil  KS potensi rendah
 Lesi berat  KS potensi lebih kuat
jangka waktu pendek (< 2 minggu)
kemudian diturunkan potensinya
 Hindari potensi kuat u/ muka,
intertriginosa
 Setelah inflamasi berkurang, frekuensi
diturunkan 2-3x/minggu atau potensi
diturunkan, kemudian dihentikan
Mandi & Emolien
 Air mandi jangan terlalu panas, dpt
ditambahkan minyak (10-15`)
 Dikeringkan dengan menepuk handuk, jgn
digosok
 Hindari sabun antiseptik/antibakteri
 Segera setelah mandi lesi diberi
antiinflamasi topikal, kulit normal diberi
emolien
 Lama kerja emolien 6 jam  ulangi
Wet wrap dressing
 Wet wrap dressing: verban diberi lar KS
atau oles krim KS oles di kulit kemudian
dibalut basah dengan air hangat dan
ditutup dgn baju kering di atasnya 
± 2-3 minggu  efek seperti oklusi
 Pemberian emolien juga dpt secara Wet
wrap dressing
 Kompes basah >>>  kulit kering,
maserasi, fisura
Terapi Sistemik

 Antihistamin  menghilangkan pruritus


 Kortikosteroid prednison  jarang
 Antibiotik  untuk infeksi sekunder
 Interferon
 Siklosporin
Fototerapi

 PUVA (photochemotherapy)
 UVA
 UVB
KOMPLIKASI

 Altered life quality


 Pada okular  blepharitis kronik dan
keratokonjungtivitis atopik
 Infeksi
 Skin – urtikaria
 Rambut– alopesia areata
PROGNOSIS

 Periode remisi  >> frekuensinya saat


pasien beranjak dewasa

 Resolusi spontan  setelah 5 tahun (40-


60% pada pasien yang menderita DA
selama bayi, khususnya DA mild )
EDUKASI
 Atur suhu dan kelembaban kamar 
suhu kamar sejuk, suhu panas  gatal
 Hindari pakaian kasar, tebal atau wol 
iritasi kulit
 Kontrol stress
 Kuku dipotong pendek  cegah garukan
 Kurangi gatal: emolien, kompres basah,
antiinflamasi topikal
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai