eritroderma
Pembimbing:
dr. Nana Novia Jayadi, Sp.KK
Disusun oleh:
Michael Wonggokusumo (01073200036)
Serena Onasis (01073200041)
1
BAB I: PENDAHULUAN
Eritroderma: pendahuluan
1 SINONIM
Dermatitis exfoliativa 3 INSIDENSI
India → 35 per 100,000 orang
Di Indonesia → 3,5%
2 PENEMUAN
Eritema universal 4 BERBAGAI ETIOLOGI
Idiopatik, drug allergi, dermatitis
(90-100%) + skuama seboroik, kontak, atopi, limfoma/
leukemia, psoriasis
Eritroderma: pendahuluan
5 FASE AKUT
Demam, gatal, lemas, 7 DAPAT DICEGAH
Jika diagnosis cepat, tepat dan
lelah, anoreksia, tatalaksana dilakukan sesuai
penurunan berat badan, etiologi
menggigil, kedinginan
6 FASE KRONIK
Vasodilatasi sistemik → gagal 8 SKDI 3B
Kegawatdaruratan medis!
jantung, dehidrasi, gangguan Perlu untuk diagnosis +
elektrolit, hipoproteinemia, tatalaksana awal
edema, ARDS, infeksi sekunder
2
BAB II: TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
kegawatdaruratan yang ditandai
dengan dermatosis inflamasi
pada 90-100% permukaan kulit
mengalami eritema dan dapat
disertai dengan skuama.
— jika 50-90% → pre-eritroderma
EPIDEMIOLOGI
INDIA
35 per 100,000
pasien
CHINA
13 per 100,000
pasien
INDONESIA
Insidensi 5,3% dengan
demografi terbanyak laki-laki
dan kelompok usia >60 tahun
ETIOLOGI
DRUG ALLERGY/ SEBORRHOIC
IDIOPATIK ERUPTION DERMATITIS
30% 20% 2%
Marginasi dan area Akut Berbatas tegas, terbatas Menyebar dari area yang tepapar ke perifer, biasanya berupa papula kecil
terdampak pada area yang terpapar lalu dapat menjadi generalisata
Evolusi Akut Cepat (beberapa jam Tidak terlalu cepat (12 - 72 jam setelah paparan)
setelah paparan)
Agen penyebab Tergantung pada Relatif tidak bergantung terhadap jumlah atau konsentrasi paparan,
konsentrasi agen penyebab namun biasanya konsentrasi rendah cukup, namun bergantung pada
dan keadaan sawar kulit, derajat sensitisasi
hanya terjadi jika diatas
tingkat ambang batas
Insidensi Dapat terjadi pada semua Hanya terjadi pada orang yang mengalami sensitisasi
orang
Lesi Akut Eritema → vesikel → erosi Eritema → papul → vesikel → erosi → krusta → skuama
→ krusta → skuama
Α. Litchman G, Nair PA, Atwater AR, et al. Contact Dermatitis. [Updated 2022 May 8]. In: StatPearls [Internet].
Irritant and Allergic Contact Dermatitis – Skin Lesion Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
Characteristics.
Dermatitis Atopi
Tampak pruritus, ruam pada wajah, likenifikasi, relapse dermatitis, riwayat pada keluarga
adanya asma, alergi, rhinitis dan/atau dermatitis atopi.
Peningkatan
molekul adhesi
Memicu reaksi sel seperti VCAM-1,
endotel-leukosit ICAM-1, E-selectin,
P-selectin, IL-1,2,8
01 02 03 04 05
I. AKIBAT ALERGI
OBAT SISTEMIK
Alergi obat Cepat Morbilliform atau urtika Onset cepat dan resolusi
mendadak yang diikuti cepat
oleh makula eritematosa
yang bertambah besar
Psoriasis Terdapat lesi psoriatik ● Penyebab paling umum Skuama keputihan, Hiperplasia psoriasiform
sebelumnya, keratoderma ● Psoriasis kronis (lebih dari bintik merah epidermal dengan
palmoplantar, perubahan kuku, 10 tahun dari onset (dotted vessels), parakeratosis berlapis
arthritis, keterlibatan kulit diagnosis) dasar eritematosa neutrofil, hipogranulosis, dan
kepala seperti dermatitis ● Gejala putus dari homogen yang pembuluh darah papiler
seboroik kortikosteroid topikal atau tersusun teratur berliku-liku melebar,
sistemik, metotreksat atau mikroabses Munro, pustula
siklosporin(penggunaan spongiform Kogoj
jangka panjang)
Alergi obat Eksfoliatif didahului oleh ● Lihat riwayat pengobatan Infiltrat perivaskular dengan
erupsi morbiliform, edema antiepilepsi, allopurinol, eosinofil, dermatitis dengan
wajah, pruritus beta-laktam, sulfonamid, keratinosit nekrotik
herbal Cina, NSAID
● Biasanya sembuh 2-6
minggu setelah penghentian
obat/ penyebab
● Eosinofilia
● Peningkatan enzim hati
● Peningkatan kreatinin
Diagnosis Etiologi Berdasarakan PF dan PP
Limfoma sel-T Nyeri fissur ● Limfadenopati Mycosis fungoides: Nuklear Atipical dalam
(Sindrom Sezary dan palmoplantarkeratoderma, ● Alopesia pembuluh serpiginosa limfosit, pengelompokan sel
Mikosis pruritus, ● Leonine fasies dengan bentuk seperti atipikal dalam epidermis,
Fungicoides) hepatosplenomegali, ● Hepatosplenomegali spermatozoa, latar populasi sel T klonal,
hipertrofi kuku, ektropion ● Darah perifer: sel belakang spongiosis minimal,
sezary (inti keputihan-merah infiltrat inflamasi yang
serebriformis), rasio muda tidak spesifik
CD4:CD8 10 atau lebih
Dermatitis Skuama halus, likenifikasi, ● Memiliki riwayat Dermatitis atopi: Infiltrasi perivaskuler
pruritus berat, papul dermatitis atopi (9%), skuama kekuningan, superfisial pada kulit
eritematosa, plak dermatitis kontak plak yang tersebar dengan eosinofil
(6%), dermatitis
seboroik (4%)
Penemuan Kemungkinan Etiologi
Eritroderma
Psoriasis ● Siklosporin (lini pertama) dosis inisial 4mg/kg/hari dan secara perlahan
diturunkan 0.5mg/kg setiap 2 minggu setelah remisi
● Infliximab (lini pertama) emg/kg IV pada minggu 0,2,6 dan dilanjutkan setiap 8
minggu
● Acitretin (lini pertama, kerja lambat) 0.3-0.75mg/kg
● Metotreksat (lini pertama, kerja lambat) 7.5-15mg/minggu
● Etanercept 50mg injeksi subkutan 2x/minggu, diturunkan 50mg 1x/minggu seelah
3 bulan
● Fototerapi UVB-NB dosis inisial 130-400mJ/cm2 selama 3-5x/minggu
● Adalimumab 80mg pada minggu 0, 40mg pada minggu 1 dan dilanjutkan 40mg
setiap 2 minggu.
● Ustekinumab 45/90mg bergantung dengan BB pada minggu 0 dan 4 lalu
dilanjutkan setiap 12 minggu
PENGOBATAN BERDASARKAN ETIOLOGI
Dermatitis Kontak ● Sistemik steroid prednisone 0.5mg/kg setiap pagi dan dikurangi 5mg setiap 5 hari
● Antihistamine cetirizine 10mg/hari
Tatalaksana TEN:
1. Penghentian obat-obatan penyebab
2. Perawatan suportif:
- Penggantian cairan dari jalur perifer
- Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit
- Pemberian nutrisi via nasogastric tube
- Kultur kulit, urine dan darah, serta berikan antibiotik jika suspek infeksi
- Antikoagulan profilaksis
3. Perawatan kulit (debridement ekstensif tidak direkomendasikan)
4. Evaluasi dan perawatan oftalmologis dini
5. Antijamur dan obat kumur antiseptik
6. Steroid sistemik (dengan dosis sedang untuk waktu yang singkat beberapa hari
dibandingkan minggu)
7. Siklosporin A dosis 3mg/kg selama 10 hari
8. Antibodi monoklonal anti-TNF Etanercept mungkin bermanfaat
KOMPLIKASI → vasodilatasi perifer sistemik
01 02 03 04 05