Manifestasi klinis
Diagnosis Banding
Terapi
2
Dermatitis
3
Definisi
Penyakit yang disebabkan peradangan pada kulit yang ditandai dengan
ruam kemerahan , kering dan gatal yang disebabkan oleh multifaktorial.
4
Klasifikasi
• Endogen • Eksogen
Dermatitis atopik Kontak alergi
Dermatitis seboroik Kontak iritan
Pompholyx fotosensitif
Dermatitis numularis
5
Manifestasi klinis
Keluhan Dermatological
Ruam gatal Akut
Ruam kemerahan Sub akut
Ruam disertai skuama dan inflamasi kronis pada epidermis
xerosis dan dermis
Ruam yang polimorf Riwayat atopi pada keluarga
6
Gejala akut
• Makula atau plaque atas jelas,
eritem, dan edema
• Vesikel
• Erosi
• lokalisata
7
Gejala Sub akut
• Makula atau plaque mild eritem
• Skuama
• Papule
• Lokalisata dan general
8
Gejala kronis
• Hiperpigmentasi atau mild
eritem
• Likenifikasi
• Ekskoriasi
• Lokalisata atau generalisata
9
10
Dermatitis Atopik
• 10-20% populasi Karakteristik
• Keluhan utama gatal • 60% terjadi pada kehidupan
• Predileksi khas pertama kehidupan
• Terkait dengan riwayat atopi • Dipengaruhi oleh genetik dan
faktor lingkungan
• Banyak terjadi pada laki laki
• Distribus bilateral, lipatan kulit
dan area fleksor
11
Trigger faktor
Irritant Infeksi
• Dry skin • Bakteri
• Detergent • Virus
• Disinfektan • Jamur
• Occupational chemicals
Allergen Lingkungan
• Gigitan tungau • Suhu yang ekstrim
• food • stress
12
Fase infantil
• akut,
• Papule
• Lebih eksudatif
• Scalp, wajah, leher, dada,
ekstremitas
13
Fase childhood
• Mild eritem
• Subakut
• Fine scale
• Eye lid, scalp, lips
• pergelangan tangan, kaki, lipatan
paha, fosa poplitea
14
Fase dewasa
• Lesi hipo atau hiperpigmentasi
• Likenifikasi
• Batas tidak jelas
15
Diagnosis
• Kriteria Hanifin dan Rajka (3 mayor dan 3 Kriteria Minor
minor)
Katarak subskapular anterior
Hiperpigmentasi daerah orbita
• Kriteria Mayor
Kepucatan/eritema daerah muka
Pruritus dengan Morfologi dan distribusi Pitiriasis alba
khas : Lipatan leher anterior
Dewasa : likenifikasi fleksura Gatal bila berkeringat
Bayi dan anak : lokasi kelainan di daerah Intoleransi terhadap bahan wol dan lipid
muka dan ekstensor solven
Gambaran perifolikular lebih nyata
Dermatitis bersifat kronik residif Perjalanan penyakit dipengaruhi
Riwayat atopi pada penderita atau lingkungan dan emosi
keluarganya White dermographism
16
17
18
Differential diagnosis
19
Management Dermatitis Atopik
20
Dermatitis Numularis
• Dermatitis yang lesinya berupa
coin, berbatas jelas dengan
multiple etiologi
21
Manifestasi klinis
• Makula eritema berabatas jelas ( benbentuk coin, agak lonjong)
• Papule
• Papulovesikel di tepi lesi dan juga ditengah
• Krusta
• Skuama, likenifikasi
• Lesi ukuran 4-5 cm
• Predileksi di ekstremitas
22
Differential Diagnosis
23
Pemeriksaan penunjang
• Patch test
• Tidak selalu berhubungan dengan riwayat atopi dan kadar Ig E
• Biopsi kulit
24
Terapi
• Skin hydration
• Topikal steroid
• Fototerapi UVB
• Treat Secondary Infection
25
Neurodermatitis ( Lichen Simplex Kronikus)
• Karakteristik
• Patch kecil
• likenifikasi
• Tidak berhubungan dengan alergi dan
riwayat atopi keluarga
• Lebih banyak pada wanita
• Makin parah bila malam hari
• Unilateral
26
Differential Diagnosis
27
Pemeriksaan Penunjang
• Biopsi kulit
28
Terapi
29
Dermatitis Kontak Alergi
Karakterikstik
• Hipersensitifitas tipe 4
• Sensitisasi yang kuat menyebabkan reaksi cepat
• Sensitisasi lemah menyebabkan reaksi yang lambat
• Biasnya akan hilang bila menghindari agen penyebab
• Lesi awal biasanya terbatas pada area yang terpapar
• Lesi batas jelas
30
Etiologi
• Metal, nikel
• Detergent
• Fiber
• Bahan kimia
• Rubber
• Fragrance
• Preservative
31
Distribusi
32
Gambaran klinis
33
Differential Diagnosis
Diagnosis and Management of Contact Dermatitis RICHARD P. USATINE, MD, and MARCELA RIOJAS, MD University
of Texas Health Science Center, San Antonio, Texas, 2010
34
Diagnosis
Diagnosis and Management of Contact Dermatitis RICHARD P. USATINE, MD, and MARCELA
35
RIOJAS, MD University of Texas Health Science Center, San Antonio, Texas, 2010
Patch Test
Diagnosis and Management of Contact Dermatitis RICHARD P. USATINE, MD, and MARCELA
RIOJAS, MD University of Texas Health Science Center, San Antonio, Texas, 2010 36
Diagnosis and Management of Contact Dermatitis RICHARD P. USATINE, MD, and MARCELA
RIOJAS, MD University of Texas Health Science Center, San Antonio, Texas, 2010 37
Syarat Patch Test
1.Dermatitis harus sudah tenang (sembuh)
1.Uji temple dibuka setelah 2 hari lalu dibaca, dan pembacaan kedua
dilakukan pada hari ke-3 sampai hari ke-7 setelah aplikasi pertama.
38
Terapi
• Menghindari agen penyebab
• Kompres pada DKA akut
• Topikal steroid
• Sistemik steroid bila mengenai 20 % luas permukaan tubuh
39
Dermatitis Kontak Iritan
Definisi
• Inflamasi pada kulit sebagai respon terhadap pajanan bahan iritan
atau biologis yang kontak pada kulit
40
Kriteria diagnostik
• Terdapat riwayat pajanan dan hubungan temporal dengan bahan
iritan.
• Tangan adalah lokasi tersering, diikuti wajah, dan kaki.
• Gejala subyektif berupa rasa gatal, terbakar/nyeri.
• klinis bergantung pada jenis iritan dan pola pajanan.
• Biasanya disertai kulit kering atau gangguan sawar kulit.
• Bila pajanan dihentikan maka lesi membaik.
• Seringkali berhubungan dengan pekerjaan/lingkungan pekerjaan
41
Diagnosis banding
1. Dermatitis kontak alergi
2. Dermatitis numularis
3. Dermatitis seboroik (bila di kepala)
4. Dermatitis statis
Harus disingkirkan:
Lokalisata:
1. DKA
2. Penyakit Bowen
Diseminata:
1. DKA luas
2. Cutaneus T Cell Lymphoma
42
Diagnosis
• Uji tempel untuk membedakan dengan dermatitis kontak alergi
43
Terapi
Non medikamentosa
Medikamentosa
Identifikasi dan penghindaran
terhadap bahan iritan tersangka Kortikosteroid sistemik
Anjuran penggunaan alat pelindung Topikal steroid
diri (APD), misalnya sarung tangan
apron, sepatu bot. Pada beberapa
kondisi oklusif akibat penggunaan
sarung tanganterlalu lama dapat
memperberat gangguan sawar kulit.
Edukasi mengenai prognosis,
informasi mengenai penyakit, serta
perjalanan penyakit yang akan lama
walaupun dalam terapi dan sudah
modifikasiingkungan pekerjaan,
44
perawatan kulit.
Dermatitis Seboroik
Definisi Manifestasi klinis
• Kelaianan kulit yang umum • Plaque kemerahan
dijumpai pada area kulit yang • Skuama kekuningan atau putih
banyak kelenjar sebasea seperti yang berminyak
wajah, kulit kepala, telinga.
• Jarang ada ekskoriasi
• Predileksi pada area seboroik
45
46
Diagnostik
• Tidak ada pemeriksaan khusus
• KOH untuk menyingkirkan infeksi jamur
• Biosi kulit
47
Terapi
• Kortikosteroid potensi
ringan
• Anti jamur topikal :
ketokonazole shampo
• emolient
48
MIKOSIS
49
Definisi
Penyakit yang disebabkan oleh jamur
Ada 3 bentuk:
1. Superfisial : infeksi dermatofit yang mengenai kulit, rambut dan
kuku ( Dermatophytosis)
2. Subcutaneous
3. Deep/sistemik
50
Dermatofitosis
Definisi :
Penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk misalnya stratum
korneum pada epidermis, rambut dan kuku yang disebabkan
golongan jamur Dermatofita
Organisme penyebab:
Microsporum
Trichophyton
Epidermophyton
51
klasifikasi
Tinea kapitis
Tinea barbae
Tinea korporis
Tinea kruris
Tinea unguium (onikomikosis)
Tinea pedis et manum
Dermatophytid ( IDE reaction)
52
Tinea Kapitis
• Definisi
Tinea kapitis adalah infeksi jamur pada kulit kepala, rambut, alis mata dan bulu
mata yan disebabkan oleh Dermatofita spesies Microsporum dan Tricophyton
( pada hewan peliharaan )
53
• Ada 3 bentuk :
• Grey patch ring worm
• Lesi papula eritema di sekitar rambut melebar bercak pucat dan bersisik
• Rambut menjadi abu – abu dan tidak berkilat mudah patah alopecia setempat
• Gatal
• Lampu wood warna hijau kekuningan pada rambut yang sakit
54
• Black dot ring worm
Peradangan dimulai dari folikel rambut dan rambut
Lesi multiple dan tersebar di kulit kepala
Alopecia difus
55
• Kerion
Peradangan akut kulit kepala dan jaringan lebih dalam
Pembesaran kelenjar getah bening regional
Perabaan pembengkakan dan sakit, pus keluar dari folikel
Rambut rontok alopecia permanen
56
57
Trikotillomania Dermatitis seboroik
Alopecia areata
59
Tinea Barbae
• Dermatofitosis pada kulit dagu dan jenggot
• Etiologi : T. Verrucosum, T.Mentagrophytes
60
61
Tinea Corporis
• Adalah infeksi jamur Dermatofita pada kulit berambut halus /
glabrous skin
• Gambaran Klinik :
Lesi kulit klasik : lesi anular, bulat atau bulat lonjong, pinggir
polisiklik, kadang-kadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan,
daerah ditengah nya biasanya lebih tenang
Bila kronis : tanda radang akut tidak terlihat lagi
62
63
Diagnosis Banding
64
Tinea cruris
• Adalah Dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum dan sekitar
65
66
Diagnosis Banding
67
Tinea ungium ( onikomikosis)
• Tinea unguium adalah infeksi lempeng kuku oleh jamur Dermatofita
• Tipe onikomisis
68
69
Differential diagnosis
70
Tinea Pedis
• Dermatofitosis pada kaki terutama pada sela jari kaki dan telapak
kaki
• Tipe:
• Interdigital ( athlete’s foot)
• Chronic hyperkeratotic ( Moccasin)
• Vesikobulous Tipe
71
72
Differential Diagnosis
73
Tinea Manum
Biasanya Unilateral
Semua kelainan pada kaki dapat terjadi pula pada tangan
Ruam : - Eritematosa
• - Skuama
• - Pinggir batas tegas
Lokasi: Punggung tangan
Biasanya berbarengan dengan tinea pedis
74
Terapi Dermatofitosis
75
76
77
Malasezzia Infection
• Pitiriasis Versikolor : yang disebabkan oleh Malassezia Spesies
78
Differential diagnosis
79
Diagnosis
80
Pemeriksaan KOH
82
Daftar Pustaka
• Fitzpatrick’s dermatology Ninth Edition, 2019
• Fitzpatrick’s dermatology eighth Edition, 2012
83
Terima Kasih
84