• Dibagi 2 jenis :
1. Dermatitis kontak iritan : reaksi peradangan kulit non-
imunologik, kerusakan kulit langsung tanpa didahului proses
pengenalan / sensitisasi
2. Dermatitis kontak alergik : terjadi pada orang yang telah
mengalami sensitisasi suatu bahan penyebab/alergen
Dermatitis Kontak Iritan (DKI)
• Reaksi peradangan kulit non-imunologik,
kerusakan kulit langsung tanpa didahului proses
pengenalan / sensitisasi
ETIOLOGI
• Pajanan dengan bahan yang bersifat iritan (bahan pelarut,
deterjen, minyak pelumas, asam , alkali, serbuk kayu)
• Pengaruh lama kontak, kekerapan (terus menerus atau berselang),
oklusi kulit lebih permeabel
• Faktor individu : perbedaan ketebalan kulit perbedaan
permeabilitas, usia (< 8tahun & lansia mudah iritasi), ras (kulit
hitam lebih tahan dari kulit putih), jenis kelamin (perempuan lebih
banyak)
Buku ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi Ke-7. Halaman 158
PATOGENESIS
• Bahan iritan merusak sel tanduk, denaturasi keratin,
menyingkirkan lemak lapisan tanduk, & mengubah daya ikat
kulit terhadap air
• Bahan iritan merusak membran lemak keratinosit
menembus membran sel & merusak lisosom,
mitokondria & komponen inti
Membran rusak mengaktifkan fosfolipase, melepas asam
arakidonat (AA), diasilgliserida (DAG), platelet activating factor
(PAF), & inositida (IP3)
5. DKI Traumatik
• Berkembang lambat setelah trauma panas/ laserasi
• Menyerupai dermatitis numularis
• Penyembuhan lambat paling cepat 6 minggu
• Lokasi tersering : tangan
6. DKI non-ertematosa
• Perubahan fungsi sawar (stratum korneum) tanpa kelainan klinis
7. DKI subyektif
• Disebut DKI sensori
• Kelainan tidak terlihat, tapi pasien merasa sangat pedih seperti
tersengat / panas setelah kontak dengan bahan kimia seperti asam
laktat
Pengobatan
• Menghindari pajanan bahan iritan
• Menyingkirkan faktor pemberat
• Pelembab untuk memperbaiki sawar kulit
• Kortikosteroid topikal (hidrokortison) untuk peradangan
• Kortikosteroid kelainan kronis
• Pemakaian alat pelindung
Buku ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi Ke-7. Halaman 160
Dermatitis Kontak Alergi
Reaksi peradangan kulit akibat bahan yang menempel pada kulit
Definisi
(alergen) yang telah disensitasi sistem imun tubuh.
Etiologi Hapten, faktor: potensis sensitisasi, dosis per unit area, luas paparan,
lama pajanan, oklusi, lingkungan, faktor individu
An Riwayat paparan
Prognosis Baik jika tanpa dermatitis oleh faktor endogen dan bisa menghindari
pajanan alergen
Hasil Pemeriksaan
• +1 = reaksi lemah (non vesikular) :eritema, infiltrat, papul
(+)
• +2 = reaksi kuat : edema atau vesikel (++)
• +3 = reaksi sangat kuat (ekstrim) : bula atau ulkus (+++)
• ± = meragukan : hanya makula eritematosa
• IR = iritasi : seperti terbakar, pustul, atau purpura
• - = reaksi negatif
• NT = tidak dites
Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi 7. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2015.
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 6th ed. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc.; 2009.
Medical Mini Notes-Dermatovenereology edition.
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas
and synopsis of clinical dermatology. 6th ed.
New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.;
DERMATITIS SEBOROIK
Diagnosis banding Psoriasis, dermatitis atopik dewasa, dermatitis
kontak iritan, dermatofitosis, rosasea
Tatalaksana 1. Sampo selenium sulfide, zinc pirithione,
ketokonazol, ter + solusio terbinafine 1%
2. Antimikotik : imidazole dan turunannya
3. Asam salisilat / sulfur
4. Simtomatik : kortikosteroid topikal,
imunosupresan topikal (takrolimus dan
pimekrolimus)
5. Metronidazol topikal, siklopiroksolamin,
talkasitol, benzoil peroksida, salep litium
suksinat 5%
6. Tidak membaik → UVB / itrakonazol oral 21
hari
7. Tidak membaik dan lesi luas → prednison
30 mg/hari
Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi 7. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2015.
Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 6th ed. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.; 2009.
Medical Mini Notes-Dermatovenereology edition.
Dermatitis Numularis
Peradangan kulit kronis dengan lesi berbentuk koin sirkumskrip dengan
Definisi
efloresensi papulovesikel yang mudah pecah sehingga membasah
An Gatal
Elevasi tungkai saat tidur dan duduk, kaos kaki penyangga varises/
Pencegahan pembalut elastis saat beraktivitas
• Faktor psikologis
Eksternal • Lingkungan
Manifestasi Klinis
• Fase infantil
• Usia bayi 2 bulan-2 tahun
• Tempat predileksi utama: di wajah, kedua pipi, tersebar simetris, dapat meluas
ke dahi, kulit kepala, telinga, leher, pergelangan tangan, tungkai terutama
bagian volar.
• Bertambahnya usia, anak dapat merangkak: les kulit di temukan di bagian
ekstensor, lutut, siku, di tempat yg mudah mengalami trauma.
• Mirip dermatitis akut, eksudatif, erosi dan ekskoriasi
• Fase Anak
• Usia 2-10 tahun
• Dapat lanjutan / baru.
• Tempat predileksi: fossa cubiti, poplitea, fleksor, pernggelangan tangan,
kelopak mata, leher dan tersebar simetris.
• Kulit cenderung kering
• Lese dermatitis: kronis, hiperkeratosis, hiperpigmentasi, erosi, ekskoriasi,
krusta dan skuama.
• Fase remaja dan dewasa
• Usia > 13 thun
• Predileksi sama dengan fase anak, meluas ke telapak tangn, jari-jari,
pergelangan tangan, bibir, leher bagian anterior, skalp dan putting susu.
• Bersifat kronis: plak hiperpigmentasi, hiperkeratosis, likenifikasi,
ekskriasi dan skuamasi.
• Rasa gatal lebih hebat saat istirahat, udara panas dan berkeringat
• Berlangsung kronik residif sampai usia 30 thn bahkan lebih.
• KRITERIA DIAGNOSIS
Secara klinis: (KRITERIA MAYOR Hanifin-Rajka)
• Gejala utama gatal
• Penyebaran simetris di tempat predileksi ssuai usia
• Dermatitis kronik residif
• Riwayat atopi pada pasien n keluarga
• Kriteria William
• Harus ada: Kulit yang gatal (atau tanda garukan pada anak kecil)
• Ditambah 3 atau lebih dari:
• Riwayat perubahan kulit/kering di fosa cubiti. Fossa poplitea. Bagian
anterior dorsum pedis, atau seputar leher Ttermasuk kedua pipi pada anak
< 10 thn)
• Riwayat asma atau hay fever pada anak (anak < 4 tahun)
• Riwayat kulit kering sepanjang akhir tahun
• Dermatitis fleksural (pipi, dahi, dan paha, bagian lateral anak < 4 thun)
• Anak di bawah 2 tahun
Pemeriksaan Penunjang
Hanya bila ada keraguan klinis (IgE, kadar eosinofil, uji kulit) tapi tidak terlalu
untuk diagnostik
DD
• Fase bayi: dermatitis seboroik, psoriasis, dermatitis popok
• Fase anak: dermatitis numularis, dermatitis intertriginosa, dermatitis kontak
dan dermatitis traumatika
• Fase dewasa: neurodermatitis atau liken simpleks kronikus.
TATALAKSANA
• Terapi sistemik yang aman, mengurangi rasa gatal, reaksi alergik
dan inflamasi
• Antihistamin
• Kortikosteroid pada kasus yang parah atau rekalsitrans, es!!
• Topikal
• Kortikosteroid bahan vehikulum di sesuaikan dgn kondisi kulit
• Pelembab u/ g3 sawar kulit
• Obat penghambat kasineurin (pimekrolimus atau takrolimus)
• Kualitas kehidupan dan tumbuh kembang anak
• Edukasi