Anda di halaman 1dari 14

DERMATITIS NUMERALIS

MUHAMMAD FADZRUL ADHIWIRAWAN


161 – 0211 - 135
DEFINISI

▪ Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang merupakan respon


terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen,
menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi yang polimorfik
(eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan
gatal.
▪ Dengan gambaran umum bentuk menyerupai Uang logam dan
menyerang daerah ekstrimitas, biasanya mudah pecah sehingga
basah (oozing / madidans).
ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI

▪ ETIOLOGI : Belum jelas, infeksi Mikroorganisme bisa berperan


▪ Umur : biasanya Orang dewasa
▪ Jenis kelamin : lebih banyak pada wanita
▪ Bangsa/Ras : Individu dengan kebiasaan mengkonsumsi Alkohol
berpotensi tinggi
▪ Daerah/Musim/Iklim : lebih sering pada iklim panas
▪ Lingkungan : ketegangan jiwa dan tekanan mental mempermudah
terjadinya penyakit
GEJALA KLINIS

▪ KU dan KT :
Dimulai dengan Eritema berbentuk lingkaran, selanjutnya
melebar sebesar Uang logam dan terus melebar, dikelilingi oleh papul-
papul dan vesikel, kemudian ditutupi krusta cokelat.
Penderita mengeluh gatal hebat da rasa nyeri pada lesi.
PEMERIKSAAN KULIT
(ANAMNESIS DAN INSPEKSI)

▪ Lokalisasi :
Punggung Kaki, Punggung tangan, bagian ekstensor
ekstrimitas, Bokong dan bahu.

▪ Efloresensi :
Makula erimatosa eksudatif, besar lesi Numular hingga Plak.
Terkadang hiperpigmentasi dan likenifikasi berbatas tegas sebesar
uang logam.
EFLORESENSI

Bentuk : Numular – Plak


Eritema sampai
Hiperpigmentasi
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS

▪ Epidermis
Hiperkeratosis, akantosis, edema interselluler

▪ Dermis
Terjadi pelebaran ujung pembuluh darah (eritema) disertai
serbukan sel-sel radang limfosit dan monosit.
PATOFISIOLOGI

▪ Ada di Flipchart 
DIAGNOSIS BANDING

▪ Dermatitis Kontak (alergi & Iritan)


▪ Neurodermatitis Sirkumskript
▪ Tinea Pedis : Terdapat central Healing; terdapat Hifa dalam
pemeriksaan Lab
▪ Psosiasis : Skuama Putih tebal mengkilat dengan fenomena Koeber
TATA LAKSANA
▪ Pasien disarankan untuk menghindari faktor yang mungkin
memprovokasi seperti stres dan fokus infeksi di organ lain.
▪ Farmakoterapi :
1. Topikal – 2x Sehari
- Kompres terbuka dengan larutan PK (Permanganas Kalikus)
1/10.000
- kortikosteroid topikal: Desonid krim 0.05% (bila tidak tersedia
dapat digunakan fluosinolon asetonid krim 0.025%) selama
maksimal 2 minggu.
- Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason
valerat krim 0.1% atau mometason furoat krim 0.1%).
▪ 2. Oral sistemik
- Antihistamin sedatif yaitu: hidroksisin (2 x 1 tablet) selama
maksimal 2 minggu (mengurangi Gatal), atau
- Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu.
3. Jika ada infeksi bakterial, diberikan antibiotik topikal atau
sistemik seperti Eritromistin, tetraksilin 20-40 mg/kgBB
selama 7 – 10 Hari, Amoksilin 4 x 500 mg/hari selama 7 – 10
hari.
PROGNOSIS

▪ Baik..
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,
5th Ed. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2007.

2. James, W.D. Berger, T.G. Elston, D.M. Andrew’s Diseases of the Skin: Clinical
Dermatology. 10th Ed. Saunders Elsevier. Canada. 2000.

3. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Pedoman Pelayanan Medik.


2011.

4. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.


2013.

5. SARIPATI PENYAKIT KULIT E 3, TAHUN 2003


-Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai