Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
Semarang
DERMATITIS/EKSEMA ???
Eksema
Dermatitis atopik bentuk infantil
Menggambarkan kelainan kulit dalam kondisi
basah (lesi madidans)
Istilah sekarang Dermatitis
DEFINISI
Kelainan kulit dengan gejala subyektif rasa gatal
dan secara obyektif ditandai oleh ruam yang
polimorfi dan umumnya berbatas tidak tegas. 2
PERUBAHAN MORFOLOGIS
Eritema dan edema kulit
Pembentukan vesikel/bula
dan erosi
Eksudasi
Skuama
Papula dan likenifikasi
Efek inflamasi melanosit
terjadi
hipo/hiperpigmantasi
AKUT
KRONIS
KLASIFIKASI
Sampai saat ini kurang memuaskan
Umumnya digunakan istilah dermatitis +
kemungkinan penyebab/deskripsi kondisi.
Bisa juga dermatitis+kemungkinan etiologi
+ deskripsi klinis. Contoh: dermatitis
atopik impetigenisata.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
D. Atopik
D. Seboreik
D. Numularis
Neurodermatitis
D. Statis
D. Pomfolik/
dishidrosis
D. Kontak
D. Popok
D. Venenata
Dermatitis Atopik
Adalah dermatitis yang bersifat kronik residif, disertai gejala
subyektif gatal, tempat predileksi tertentu sesuai fasenya,
berdasarkan sifat hipersensitivitas, dan diturunkan secara
genetik
Ada 3 fase usia dan gejala klinis:
Fase infantil (usia < 2 tahun)
Klinis: dermatitis akut yang eksudatif di wajah meluas ke
sisi ekstensor ekstremitas, sangat gatal
DD: dermatitis seboroik
Fase anak (usia 2 12 tahun)
Klinis: dermatitis subakut, cenderung lebih kering
terutama di fleksural (lipat siku/lutut)
DD: dermatitis numularis
Fase dewasa (usia > 12 tahun)
Klinis: dermatitis kronis ditandai oleh hiperpigmentasi,
hiperkeratosis dan likenifikasi
7
DD: Neurodermatitis
Dermatitis Seboroik
Merupakan dermatitis dengan distribusi di daerah yang
kaya kelenjar sebasea (skalp, alis, lipat nasolabial,
belakang telinga, dada dan aksila.
Terdapat 2 bentuk klinis:
Infantil (usia 2-3 bulan)
Pengaruh rangsangan hormonal ibu
Klinis : jarang disertai gatal, tidak mengenai
lengan dan tungkai
Dewasa (usia 18-40 tahun)
Klinis : spektrum dari yang paling ringan
(pityriasis sica) sampai yang terberat
(sebopsoriasis)
9
Dermatitis Numularis
(numuler=koin kecil)
Ditandai bercak berskuama, bentuk bulat, batas
tegas dengan vesikel kecil di bagian tepi lesi,
lokasi daerah ekstensor ekstremitas.
Neurodermatitis (Lichen
Simplex Chronicus)
Istilah Lichen likenifikasi = penebalan
Insiden puncak : 30 50 tahun
Lesi awal : merah udem resolusi, bagian
tengah lesi berskuama, menebal dan
hiperpigmentasi.
Klinis : gatal hebat pada daerah likenifikasi yang
hilang dan timbulnya dipicu faktor stres/rabaansentuhan.
Predileksi : tungkai bawah, pergelangan kaki,
pubis dan skrotum.
11
Siklus gatal-garuk memperberat keadaan
Dermatitis Stasis
Penyebabnya diduga faktor hipertensi vena
(tungkai bawah) trombosis gangguan perfusi
jaringan dan kulit di lokasi lesi.
Klinis : lesi sisi medial pergelangan kaki
meluas dalam berbagai degradasi. Kulit
menebalskuamasilikenifikasi yang terasa
gatalgarukaneksematisasiulserasi (ulkus
venosum).
Pada penyembuhan : kulit tipis, mengkilat dan
hiperpigmentasi. Proksimal lesi dilatasi dan
12
tampak varises vena superfisialis.
Pomfoliks/dishidrosis
Klinis : merupakan kompleks gejala yang
ditandai munculnya vesikel yang deep seated ,
gatalkonfluen membentuk bula pada telapak
tangan/kaki tanpa eritem.
Kelainan bersifat akut, rekuren/kumulatif
Faktor diduga sebagai penyebab : atopi,
stres.
Sering diawali dengan dasar kontak alergik.
Kronik : palma/plantar hiperkeratotik, fisurasi
dengan rasa gatal hebat.
13
Dermatitis kontak
Terdiri dari 2 bentuk klinis yaitu:
DK Iritan (akut, akut lambat, kumulatif, Rx.
iritan, traumatik, noneritematosa, subyektif)
DK Alergika (DKA)
Bahan iritan primer :
antiseptik, deterjen, pemutih, minyak kayu
putih, urin, feses, air liur.
Derajat reaksi berbeda, tergantung:
kondisi kulit saat terpajan
konsentrasi bahan iritan
lama waktu kontak
efek kumulatif
lokasi kulit yang terkena
14
Patogenesis (lanjutan)
Dermatitis kontak Iritan
Kelainan kulit timbul
karena kerusakan sel
Kerusakan membran sel
mengaktifkan fosfolipase
asam arakhidonat PG
+ LT
Stimulasi keratinosit
eikosanoid
Dermatitis Popok
Istilah berbagai dermatosis di daerah
abdomen bawah, genitalia, bokong, dan
paha bagian atas pada bayi, anak, pasien
inkontinensia dan paresis.
Disebabkan beberapa keadaan berikut:
Oleh popok sendiri (basah, gesekan, iritasi,
candida).
Keadaan lain yang tdk berhubungan dengan
popok akrodermatitis enteropatika (defisiensi
17
zinc)
Dermatitis venenata
Klinis: lesi berupa vesikel diatas dasar
eritem dan edem yang muncul
mendadak, sering disertai pustul dan
krusta dengan kecenderungan tersusun
linear sesuai arah garukan.
Keluhan : gatal dan panas pada lesi.
DD : herpes zoster (dermatomal, demam
dan nyeri daerah syaraf yang terkena).
18