Anda di halaman 1dari 18

DERMATITIS NUMULARIS

OLEH :
CANDRA NURMALIA DEWI
2131210013
Pendahuluan
Latar Belakang

- Dermatitis merupakan peradangan kulit dengan lesi coin shape, batas


tegas disertai keluhan gatal
- Angka kejadiannya tinggi pada wanita dan pria usia 50-70 tahun
- Etiologinya belum diketahui pasti
- Kompetensi 4 A

Tujuan

Untuk mengetahui etiopatogenesa,


gejala klinis, diagnosa banding,
diagnosa klinis, diagnosa,
pemeriksaan penunjang, terapi,
komplikasi dan prognosa
dermatitis numularis
Definisi

 Dermatitis numular atau discoid eczema adalah


suatu peradangan kulit dengan lesi yang menetap,
dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi
berbentuk koin, sirkular atau lesi oval berbatas
tegas, umumnya ditemukan pada daerah ekstremitas
atas dan ekstremitas bawah.
Epidemiologi

 Angka kejadian pada pria lebih banyak terjadi


daripada wanita. Angka kejadian tertinggi yaitu pada
usia sekitar 50 – 65 tahun baik pria maupun wanita.
Angka kejadian tertinggi kedua yaitu pada usia 15 –
25 tahun pada wanita. Dermatitis numularis jarang
terjadi pada bayi maupun anak-anak.
Etiopatogenesa

 Penyebab dermatitis numularis sampai saat ini


belum diketahui
 Trauma lokal seperti gigitan serangga, kontak
dengan bahan kimia, dihubungkan dengan kondisi
kulit yang kering, frekuensi mandi yang sering dalam
sehari akan memperburuk kondisi penyakit ini.
Selain itu, alergen lingkungan seperti tungau,
Candida albicans , dan Staphylococcus juga
berpengaruh.
fissura pada permukaan kulit
yang kering dan gatal 
masuknya alergen 
mempengaruhi terjadinya
peradangan pada kulit Peran mast cell

Mengeluarkan histamin dan


sensasi gatal inflamasi mediator lainnya

Neural C fibers
Gejala Klinis

 Pasien mengeluh sangat gatal


 Penyembuhan dimulai dari tengah lesi
 Dalam 1-2 minggu lesi memasuki fase kronik berupa
plak dengan skuama dan likenifikasi.
 Jumlah lesi dapat hanya satu atau multipel dan
tersebar pada ekstremitas bilateral atau simetris.
Gambar 2.1. Gambaran lesi kulit pada dermatitis numularis (DermnNet NZ, 2010)

Keterangan gambar : Lesi kulit akut pada tangan dan kaki, coin shape,
eritematous dan batas tegas, menyebar. Lemab dengan permukaannya
keras. Lambat laun vesikel pecah dan terjadi eksudasi berbentuk pin
point. Selanjutnya eksudat mengering dan menjadi krusta kekuningan.
Gambar 2.2 Gambaran histopatologi ekzem nummularis (Fitzhpatrick 8th, 2008)

Keterangan gambar : adanya parakeratosis mengandung plasma


dan neutrofil dan hiperplasi epidermal psoariform dengan
spongiosis, disertai adanya infiltrat pada superfisial dermal
seperti limfosit, makrofag, dan eosinofil.
 3 bentuk klinis dermatitis nummular :

- Dermatitis numular pada tangan dan lengan.


Pada pada punggung tangan, terjadi pada sisi reaksi luka bakar, kimia
atau iritan. Lesi ini jarang meluas.

- Dermatitis numular pada tungkai dan badan.


Kelainan dapat sangat edematous dan berkrusta, cepat meluas disertai
papul-papul dan vesikel yang tersebar
Trauma lokal ataupun gigitan serangga.

- Dermatitis numular bentuk kering.


lesi diskoid berskuama ringan dan multipel pada tungkai atas dan
bawah serta beberapa papul dan vesikel kecil di bagian tepinya
Diagnosa Banding
 Dermatitis Atopik  DKA
- peningkatan kadar IgE - berkontak dengan bahan-
- riwayat atopi pada keluarga bahan yang bersifat
dan peran alergen lingkungan sensitiser/alergen
- Patch test dan prick test - Lesi akut bersifat eritematosa
berbatas tegas, diikuti edema,
papulovesikel, vesikle atau
bulla, yang nantinya pecah
menimbulkan erosi dan
eksudasi
 Psoriasis  Dermatofitosis
- bersifat kronik - penyakit jamur
- bercak-bercak eritema berbatas - stratum korneum pada
tegas, dengan skuama yang epidermis, rambut, dan kuku
kasar, berlapis,tanda khas yang disebabkan oleh
Wornoff’s ring dermatofita
Diagnosa Klinis

 Anamnesa
 Gejala klinis
- Gatal
- Lokasi lesi
- Ciri lesi kulit akut : “coin shape”
 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang

 patch test dan prick test


 pemeriksaan KOH
 biopsi dengan menemukan gambaran histopatologi
lesi akut spongiosis, vesikel intradermal, serbukan
sel radang, limfosit dan makrofag di sekitar
pembuluh darah. Pada lesi kronis ditemukan
akantosis teratur, hipergranulosis, dan
hyperkeratosis dan spongiosis ringan
Terapi

 Melindungi kulit dari trauma


 Emollients : aqueous cream, wool fat lotions
 Pengobatan topikal
- triamcinolone 0,025-0,1% sebagai anti inflamasi
- Flucinolone acetonide 0.025% cream sebagai
kortikosteroid topikal
 Pengobatan Sistemik
- antibiotik
- antihistmin oral : hidroksilin HCl
- steroid sistemik : prednilson dengan dosis oral 40-60 mg
4 kali per hari
Prognosis dan Komplikasi

Dermatitis numular cenderung berulang dengan


adanya secondary bacterial infection

Anda mungkin juga menyukai