Anda di halaman 1dari 18

MODUL 2

Bercak merah
Kelompok III
Muh. Ali Badar Adhytya Pratama A.
(F1E110033) (F1E110015)

jEILI angle worang Lidwina g.a.m.a.


(F1E110029) (F1E110007)

Agriawan al hikmah Rahmat Jaya


(F1E110011) (F1E110037)

Mei asriana Erlin dwi cahyani


(F1E110020) (F1E110002)

Angga arya nugraha Ervhin riyadhi


(F1E110053) (F1E110041)

Riris mayasari sulistianingsi


(F1E110049) (F1E110045)
Skenario

Seorang ibu rumah tangga


berumur 30 tahun datang
ke Puskesmas dengan
keluhankemerahan pada
daerah dada yang dialami
sejak 1 minggu lalu.
Kata Kunci

 Ibu rumah tangga


 Umur 30 tahun
 Kemerahan pada daerah dada
 Dialami sejak 1 minggu lalu
Pertanyaan
 Jelaskan anatomi, histologi dan fisiologi kulit
manusia?
 Bagaimana patomekanisme terjadinya bercak
kemerahan?
 Sebutkan penyakit-penyakit yang menyebabkan
kemerahan pada daerah dada?
 Sebutkan diferensial diagnosis dari scenario
tersebut!
 Sebutkan etiologi dari diferensial diagnosis
tersebut?
 Sebutkan gejala lain dan berbagai kelainan kulit
yang juga ditemukan pada penyakit tersebut?
Pertanyaan
 Bagaimana perubahan histopatologis
jaringan kulit yang terjadi pada penyakit-
penyakit tersebut?
 Jelaskan langkah-langkah untuk menegakkan
diagnosis dari penyakit-penyakit tersebut?
 Sebutkan penatalaksanaan dari penyakit-
penyakit tersebut?
 Jelaskan komplikasi dari penyakit-penyakit
tersebut?
 Bagaimana prognosis dari penyakit-penyakit
tersebut?
Jawaban
Anatomi dan Fisiologi
Fisiologi Kulit

 Proteksi
 presepsi
 Thermoregulasi
 Respirasi
 Eksresi
 Ekspresi
 Melindungi desinfeksi
 Membentuk prekusor vit. D
 Agen Immunologik
Patomekanisme Gejala

• Infeksi Respon Imun


• Luka pada kulit
• Stress berlebihan
• Cuaca dingin Sel T
• Merokok
• Minum alkohol
berlebihan
Patologis Kulit

Hipersensitivitas tipe I Sitokine

Menyebabkan sel
Endotel memproduksi
Histamin relaksan otot polos
seperti prostasiklin
dan oksidanitrat

kemerahan
Penyakit2 kemerahan pd dada

 Herpes Zooster  Malaria


 Morbus Hansen  Demam berdarah
 Ptyriasis Rosea dengue
 Tinea vesicolor  Eritroderma
 Candidiasis  Scabies
 Eritrasma  Fotosensitivitas
 Psoriasis  Varicella
 Dermatitis Kontak  Tinea corporis
 Urtikaria  Impetigo bullosa
 Dermatitis atopi
DIFFERENSIAL
DIAGNOSA
GEJALA HZ MH PR TV

Ibu rumah + + + +
tangga
Umur 30 thn + + + +

Kemerahan + + + +
pada daerah
dada
Dialami + + + +
sekitar 1
minggu lalu
Penjelasan Differensial
Diagnosa
Etiologi

HZ virus varisela-zoster

MH M. leprae

PR Blm jelas

TV Pityrosporum orbiculare, Malassezia furfur,

Pityrosporum ovale
Gejala klinik
HZ 1. Sistemik : demam, pusing, malaise
2. Lokal : Nyeri otot-tulang, gatal, pegal
2. Eritema, Pembesaran Kelenjar Getah Bening
(unilateral),Hiperestesi pada daerah yang terkena,
Neuralgia pasca herpetik
MH Keluhan utama biasanya sebagai akibat kelainan saraf tepi, yang
dalam hal ini dapat berupa bercak pada kulit yang mati rasa, rasa
tebal, semutan, kelemahan otot-otot dan kulit kering akibat gangguan
pengeluaran kelenjar keringat.
Gejala klinis yang terjadi dapat berupa kelainan pada saraf tepi, kulit,
rambut, otot, tulang, mata dan testis.
PR dimulai dengan lesi pertama (herald patch), umumnya di badan,
solitary, berbentuk oval, dan anular, diameternya kira-kira 3 cm. ruam
terdiri atas eritema dan skuama halus di pinggir. Lamanya beberapa
hari hingga beberapa minggu
Sebagian kecil didahului gejala pendahulu yang umumnya ringan,
yaitu demam dan malaise. Keluhan yang timbul biasanya gatal
ringan/ tidak gatal, hanya sebagian kecil mengeluhkan sangat gatal.
• Pd orang kulit berwarna  bercak hipopigmentasi, skuama halus.
TV
• Pd orang kulit putih  kecoklatan atau kemerahan.
• Gatal (+) terutama bila berkeringat.
Langkah diagnosis
HZ 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan dermatologis
3. Pemeriksaan penunjang → Tzanck Test → Sel datia berinti
banyak
MH 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan dermatologis
3. Pemeriksaan penunjang → Pewarnaan HE : Atrofi
epidermis, granuloma mengikuti saraf dan adneksa,
gambaran sesuai masing- masing tipe
Pewarnaan Fite Faraco : basil tahan asam

PR 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan dermatologis
3. Pemeriksaan penunjang : Tidak spsesifik. Pada epidermis
ditemukan spongiosis dan vesikel di atas lapisan malpighi dan
subkornea, terdapat juga parakeratosis.
1. Anamnesa
TV 2. Pemeriksaan dermatologis
3. Pemeriksaan penunjang :
- Pem. kerokan kulit  KOH 10% spora berkelompok & hifa
pendek bersepta (spageti and meatballs)
- Lampu Wood floresensi kuning emas
Penatalaksanaan
HZ Terapi sistemik : Analgetik, Antibiotik,Antivirus (Acyclovir 5 x 800 mg/hari (7
hari) atau Valacyclovir 3 x 1000 mg/hari) Imunostimulator →
Isoprinosin
Terapi topikal : Vesikel → bedak (mencegah infeksi sekunder)
Ulserasi → Salep Anti Biotik

MH Kortikosteroid 40-80 mg daily, tapering off


Clofazimine, 300 mg/hari, 2-4 minggu
Dapson, 50 mg/hari
Metotreksat, 5 mg/minggu
Pembedahan, jika terjadi neuritis
PR Topikal : bedak kocok atau liniment yang mengandung asam salisilat 2% yang
dibubuhi menthol 0,5-1% (untuk lesi yang luas), atau kortikosteroid potensi ringan
atau sedang (untuk lesi yang tidak luas).
·           Sistemik : antihistamin oral.
·           Apabila keadaannya sangat berat, dapat diberikan kortikosteroid 40mg,
kemudian ditapering selama 3-4 minggu.
·           Resolusi dapat dipercepat dengan mandi matahari.
 Topikal :
TV • Azol  krim mikonazole 2%, klotrimazol, ekonazol, ketokonazol  oles
2xsehari- 2 minggu
• Selenium sulfida 2,5% shampoo, ketokonazol shampoo oles pada lesi slm
10-15’ – 1 minggu
 Sistemik :
• Ketokonazole 200 mg/hr  10 hari.
• Itrakonazole 100 mg/hari  2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai