Anda di halaman 1dari 45

DERMATOSIS

ERITROSKUAMOSA
1. Psoriasis
2. Pitiriasis Rosea
3. Eritroderma
4. Dermatitis Seboroik
I. PSORIASIS

Definisi:
Peradangan kulit kronik dg dasar genetik
yg kuat dg karakteristik perubahan
pertumbuhan & diferensiasi sel
epidermis disertai manifestasi
vaskuler, diduga ada pengaruh sistem
saraf
Epidemiologi:
Prevalensi usia bervariasi di setiap wilayah

↑↑ kunjungan ke layanan kesehatan di


Indonesia

Remisi dialami 17-55% kasus. Dg beragam


tenggang waktu
 Etiopatogenesis
Hanseler & Christopher (1985) 
Tipe 1: <40 th 
fc genetik
fenotip lbh parah
Tipe 2: >40 th 
familialnya rendah
 Autoimun
 Genetik
 Sitokin, kemokin, maupun fc pertumbuhan
gangguan regulasi keratinosit (Turn over
time lebih cepat: 36 jam), sel2 radang, & pemb
drh  lesi menebal & berskuama tebal berlapis
Gambaran klinis:
Plak eritema, diliputi skuama putih
disertai titik2 perdarahan bila skuama
dilepas
Gatal
Besar lesi lentikuler – plakat
Simetris
Kulit, kuku, mukosa & sendi
Fenomena “Auspitz, Koebner”, tetesan
lilin
 Hot psoriasis (gatal) & cold psoriasis
 Lidah geografik
 Asimptomatik  generalisata
(eritroderma)
BENTUK KLINIS PSORIASIS

 Psoriasis vulgaris (tipe plakat) → terbanyak


 beragam bentuk

 gatal (70%), terbakar, nyeri, tu  skalp


 skalp, siku, lutut, punggung, lumbal &
retroaurikuler
 Psoriasis inversa (P.fleksural)
 Psoriasis gutata
 Dewasa muda
 Anak plakat
 Infeksi streptococcus beta hemolitikus
 Psoriasis pustulosa
 Von Zumbusch (generalisata) 
mengancam jiwa
 Lokalisata  palmoplantar

 Eritroderma :
 Psoriasis universalis  psoriasis plakat yg
luas
 Vasodilatasi generalisata mendadak :
infeksi, tar, obat/putus obat ks
 Psoriasis kuku: pits, yellowwish dis-
coloration, onikolisis, hiperkeratosis
subungual

 Psoriasis artritis: 30% kasus


Histopatologi: khas sekali, yaitu:

Hiperkeratosis, parakeratosis,
akantosis, papilomatosis, dan
vasodilatasi kapiler sub epidermal,
mikroabses Munro, spongioform
pustules of kogoj
 Fc pencetus:
• Lingkungan
• Kimia, mekanik, termal koebner
• Stress
• Obat (beta-bloker, ace-inhibitor,
antimalaria, litium, NSAID, gembifrosil,
bbrp antibiotik
• Bakteri, virus, jamur
 Komplikasi:
 Gangguan kardiovaskuler
 Limfoma malignum

 Gangguan emosional

 Hipotermia, hipoalbuminemia, gagal


jantung, pneumonia eritroderma
 Artralgia, mialgia pustulosa
PENGOBATAN

Obat Topikal
Preparat tar

Kortikosteroid

Ditranol (antralin) 0,2-0,5%: bersifat iritasi, mewarnai kulit,


pemakaian ½jam/hari

Penyinaran: UVA,PUVA, UVB apoptosis

Calcipotriol: suatu sintetik vit D, antiproliferatif, bersifat


iritasi

Retinoid topikal
Obat Sistemik

 Metotreksat  gangg fungsi hati & hematopoetik


 Dewasa: 7,5-15mg/ minggu
 Asitretin  gangg fungsi hati
 0,5-1 mg/kgbb

Siklosporin  gangg ginjal & HT


 2,5 mg/kgbb- 4mg/kgbb
 Agen biologik
PITIRIASIS ROSEA

Definisi:
Erupsi kulit akut yg sembuh sendiri,
dimulai dg lesi inisial berbentuk
eritema & skuama halus. Kemudian
diikuti o/ lesi yg lebih kecil di badan,
lengan, tungkai atas. Tersusun sesuai
lipatan kulit & biasanya sembuh 3-8mg
 Epidemiologi:
 semua umur (15-40 tahun)
 Perempuan:laki2 = 1,5:1

 Etiologi:
 HHV-7 dan HHV-6
Gejala Klinis

Gatal ringan
Herald patch (lesi inisial)
Susunannya sejajar kosta pohon
cemara terbalik
Swasirna dalam 3-8 minggu
 Diagnosis banding:
 Tinea korporis
 Sifilis sekunder

 Dermatitis numularis

 Psoriasis gutata

 Pitiriasis likenoides kronik

 Dermatitis seboroik

 Erupsi obat
 Pengobatan :
 Sedatif
 Bedak salisil+mentol 1/2%-1%

 Asiklovir 5x800mg selama 1 minggu flu

 Sinar UVB luas


 Prognosis
 Baik  swasirna
 Hipo/hiperpigmentasi pasca inflamasi
DERMATITIS SEBOROIK

Definisi:
Kelainan kulit eritroskuamosa dg predileksi
di daerah kaya kelenjar sebasea

Epidemiologi:
3-5% populasi umum
Awalnya usia pubertas & memuncak 40th
Bayi cradle cap
 Etiologi:
 Kelenjar sebasea  diperdebatkan
 Tanda awal HIV
 Malassezia
GEJALA KLINIS

Predileksi daerah “sebasea”

Makula eritema batas tidak tegas di atasnya


ada skuama berminyak warna kekuningan

Bila skuamanya kering dan warnanya putih


(P.sika = ketombe)

Eritroderma obat-obatan
 Diagnosis:
 Morfologi khas lesi

 Diagnosis banding:
 Psoriasis

 Dermatitis atopik

 Dermatitis kontak iritan

 Dermatofitosis

 rosasea
PENGOBATAN

Pengobatan topikal:

Sampo mengandung anti malassezia (selenium sulfida,


zinc pirithione, ketokonazal)

Sabun lunak utk cuci muka

Asam salisililat/ sulfur melunakkan skuama

Kst potensi sedang, imunosupresan topikal(takrolimus,


pimekrolimus

Metronidazol topikal, BPO


 kasus berat:
 UVB
 itrakonazole 100mg/hari21 hari
 Prednisolon 30mg/hari  respon cepat
ERITRODERMA

Definisi:

Eritema seluruh tubuh/hampir seluruh tubuh

Skuama +/-

Dermatitis eksfoliativa
Patofisiologi Eritroderma

eritema skuama

Vasodilatasi kapiler protein lepas↑

Permeabilitas↑ kehilangan panas↑ hipoprotein

dingin
edema

dehidrasi
 Gejala klinis:
 Eritroderma akibat alergi obat sistemik: eritema universal,
skuama pd masa penyembuhan
 Eritroderma akibat perluasa penyakit kulit
 Psoriasis eritroderma: eritema tdk merata
 Peny Leiner DS eritema universal, skuama kasar
 Eritroderma akibat penyakit sistemik/keganasan:
 Infeksi

 Sindroma Sezary (limfoma)


Pengobatan Eritroderma

1. Umum:
 Hindari obat penyebab
 Diet tinggi protein
2. Topikal:
 Emolien : Lanolin 10%, krim urea
3. Sistemik:
 Prednison : (I) 4X10mg (psoriasis:
asitretin), (II) 4X10-15mg
→ tapering off
 Prognosis:
 Gol I Baik
 Idiopatik  KS dependen

 Sindroma Sezary buruk  kematian

Anda mungkin juga menyukai