Anda di halaman 1dari 19

Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan

PSORIASIS
VULGARIS
penyakit kulit
kronik dan residif

Ditandai :
Bercak2 eritema
berbatas tegas
Skuama kasar
berlapis-lapis dan
transparan, disertai


Autoimun,
Herediter,
Psikis,
Infeksi lokal
- KU : tidak dipengaruhi
- Gatal ringan
- Predileksi :
1. kulit kepala
2. Perbatasan kulit kepala dan
wajah/muka
3. Ekstensor ekstremitas terutama siku,
lutut, lumbosacral

Kelainan Kulit :
- Bercak-bercak eritema yang meninggi
(plak) dengan skuama diatasnya
- Eritema berbatas tegas dan merata
- Pada stadium penyembuhan sering
eritema yang ditengah menghilang
- Bercak-bercak eritema yang meninggi
(plak) dengan skuama diatasnya
- Eritema berbatas tegas dan merata
- Pada stadium penyembuhan sering
eritema yang ditengah menghilang


Fenomena tetesan lilin,
Auspitz, dan Kbner

Histopatologi :
- Gambaran khas
hiperkeratosis,
parakeratosis dan
akantosis
- Pada stratum
spinosum terdapat
kelompok leukosit
abses monro
- Kecuali itu terdapat pula :
papilomatosis dan
vasodilatasi disub
epidermis

- Sifilis stadium II
- Dermatitis seboroik
- Dermatofitosis
psoriasis stadium
penyembuhan
Topikal :
1. Preparat ter
Efek, antiradang
asal : fosil : iktiol
kayu : oleum kadini dan oleum ruski
batubara : liantral, LCD

.Psoriasis menahun ter dari batubara
.Psoriasis akut ter dari kayu Konsentrasi 2-5%
Ditambah asam salisilat 3-5% meningkatkan
penetrasi

2. Kortikosteroid golongan potent
3. Ditranol (antralin)
4. Pengobatan penyinaran :
Sinar UV menghambat mitosis
** UVA + Psoralen
** UVA + Psoralen ter Goeckman
5. Calcipotriol
6. Sintetik vitamin D salap/krim

Sistemik :
1. Sitostatik : Metrotrexat 3 x 2.5 mg,
interval 12 jam dalam seminggu. Dosis total 7.5
mg.
Jika tidak ada perbaikan, dosis dinaikkan 2.5-5 mg
per minggu.
Dosis 3 x 5 mg permibggu biasanya sudah tanpak
perbaikan
2. Levodopa 2 x 250 mg - 3x 500 mg
3. DDS 2 x 100 mg psoriasis pustulosa tipe barber
4. Etretinat (Tigason)
5. Siklosporin : efek imunosupresif 6 mg/KgBB
6. Kortikosteroid : Hanya digunakan pada psoriasis
eritroderma
dan psoriasis pustulosa generalisata 40 60 mg



Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
PARA -
PSORIASIS
Adanya eritema
dan skuama,
berkembang
perlahan-lahan,
kronik

Klasifikasi :
1. Parapsoriasis
gutata
2. Parapsoriasis
variegate
3. Parapsoriasis en
plaque

Sering pada
pria,
Usia
pertengahan

Belum
diketahui,
diduga
autoimun
Parasporiasis gutata
- Pada dewsa muda ( >>pria)
- Papul miliar, lentikular, eritema ,
skuama, dapat hemoragik, kadang-
kadang berkonfluensi , umumnya
simetrik
- Predileksi badan, lengan atas, paha.
Tidak ada pada kulit kepala, muka dan
tangan

Parasporiasis variegata
Pred badan, bahu, tungkai

Parapsoriasis en plaque
Pred badan, ekstremitas
Bercak eritematosa, permukaan datar,
bulat/lonjong, skuama sedikit, merah
jambu atau kuning








Histopatologi :
Psoriasis gutata
infiltrat limfohistiositik di
sekitar pembuluh darah
superfisial, hiperplasia
epidermal ringan, sedikit
spngiosis

Psoriasis variegata
Epidermis tampak menipis,
parakeratosis
Dermis tampak infiltrat
seperti pita limfosit



- Pitiriasis rosea
- Psoriasis

- Penyinaran UV
UVA, UVB
- Kortikosteroid topikal
- Eritromisin (40 mg / KgBB) parapsoriasis gutata

Anak : 125mg
< 5 tahun : 200 mg
< 15 tahun : 250 mg
Dewasa : 500 mg

KI : Gastritis
Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
Dermatitis
Seboroik
Dermatitis seboroik
adalah penyakit
papuloskuamosa
kronik, yang
menyerang infantil
dan dewasa, dan
biasanya
dihubungkan
dengan
peningkatan
produksi sebum
pada skalp, wajah,
dan badan.

- 2-5%
POPULASI
- Puncaknya
mengenai :
infantil
(usia 3
minggu)
usia 40-
70an
- >
segala usia
- 85%
penderita
HIV
Seborrhea,
Mikroorgsm,
lain-lain :
OBAT,
ABNORMALIT
AS,
NEUROTRANS
MITTER,
FAKTOR FISIK,
PROLIFERASI
ABBERANT
EPIDERMAL,
KELAINAN
NUTRISI,
FAKTOR
GENETIK
A. DERMATITIS SEBOROIK INFANTIL
+ Umumnya pada awal kelahiran,
sebagai penyakit inflamasi yang
mengenai skalp dan lipatan
intertriginosa skuama berminyak
dan krusta.
+ Klinis pada area frontal & parietal,
ditutupi oleh skuama tebal, pecah-
pecah,berminyak,kekuningan (craddle
cap) meluas ke retroaurikuler,
telinga dan leher.

B. ERITRODERMA DESKUAMATIVUM
(LEINERS DISEASE)
+ = Dermatitis seborrheic infantum
+ 1908 oleh Leiner
+ Klinis eritroderma universal akut ,
berat, biasanya disertai infeksi
sekunder.

C. DERMATITIS SEBOROIK DEWASA
Berhubungan dengan seborea, skuama,
kemerahan ringan, gatal pada kepala,
alis, nasolabial, retroaurikular,
sternum, bahu.
Ketombe berwarna putih pada kepala
bentuk mildPitiriasis sicca
Patchy DS bentuk klasik kronik,
rekuren
Jarang: area intertriginosa
Berupa eritema dan skuama
kekuningan dan berminyak, berkrusta
pitiriasis steatoides
Umumnya, penyakit berlangsung
selama 1 sampai bbrp tahun, membaik
pada musim hangat dan memburuk
saat musim dingin
Histopatologi :
Akut atau subakut
infiltrat limfosit dan
histiosit superfisial
perivaskular, moderate
spongiosis, hiperplasia
psoriasiform , follicular
plug, krusta bersisik yang
mengandung neutrofil.

kronik Psoriasiform
(susah dibedakan dengan
psoriasis)
Pityriasis Amiantacea
spongiosis, parakeratosis,
migrasi limfosit menuju
epidermis, akantosis.

+ Psoriasis
+ Tinea kapitis
+ Kandidosis
+ Telinga :
otomikosis & otitis
eksterna

tujuan :
+ Menghilangkan skuama dan krusta
+ Menghambat kolonisasi bakteri
+ Mengontrol infeksi sekunder
+ Reduksi eritema dan pruritus

BAYI
Scalp:
menghilangkan krusta dengan asam salisilat 3%
dalam minyak zaitun
kompres minyak zaitun hangat, kortikosteroid
potensi rendah dalam krim/ losion (hidrocortison)
antifungal topikal (ketokonazol) dalam bentuk
shampoo
gunakan sampo bayi yang ringan, rawat kulit
dengan emolien, krim, dan pasta yang lembut
Area Intertriginosa:
Clioquinol 0,2-0,5% dalam zinc lotion atau zinc oil
Candidiasis: Losion nystatin atau ampgotericin B
dalam pasta yang ringan.
Dermatitis madidans: gentian violet 0,1-0,25%
Preparat imidazole dalam pasta, krim, atau losion

DEWASA
Scalp:
Shampoo: selenium sulfida 1-2,5%, Ketoconazol
2%, Zinc pyrithion, benzoil peroksida, asam
salisilat, preparat ter
Untuk menghilangkan krusta dan skuama:
kortikosteroid atau asamsalisilat pada malam hari
Hindari: tinktura, solusion alkohol, hair tonics,
produk lain Wajah dan badan:
Hindari salep berminyak, penggunaan sabun,
solusion alkoholik, losion setelah bercukur
Kortikosteroid potensi ringan

Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
PITIRIASIS
ROSEA
Penyebab belum
diketahui
Dimulai dengan
lesi inisial
berbentuk
eritema dan
skuama halus
Disusul oleh lesi-
lesi yang lebih
kecil di badan,
lengan dan paha
atas yang
tersusun sesuai
dengan lipatan
kulit
Sembuh dalam 3-
8 minggu

Belum
diketahui
Hipotesis :
Penyebab
virus
Bersifat self
limiting
disease -
swasirna

Gatal ringan
Pada umumnya tidak ada gejala
konstitusi
Penyakit mulai dengan lesi pertama
(Herald Patch), umumnya di badan
Soliter, oval dan anular, diameter 3 cm
Lamanya : beberapa hari hingga
beberapa minggu
Lesi berikutnya timbul 4-10 hari setelah
lesi pertama
Gambaran khas : sama dengan lesi
pertama hanya lebih kecil
Susunannya sejajar dengan kosta,
hingga menyerupai pohon cemara
Lesi timbul serentak atau dalam
beberapa hari
Pred badan, lengan atas bagian
proksimal, paha atas.



Tinea korporis

Simptomatis
Gatal sedativa
Topikal bedak asam salisilat + menthol 0.05%


Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
ICHTYOSIS
VULGARIS
(DIV)
Ditandai : adanya
xerosis menyeluruh
yang ringan
(keratosis pilaris)
sering dikaitkan
dengan atopi.

Onset
umur: 3
12 bulan
Seks: =
Autosomal
dominan
Kejadian
sering 1:
250

Tidak
diketahui
Pem.fisis: xerosis ( kulit kering ): skuama
halus skuama tebal, melekat kuat,
terikat kebawah pada pola skuama-ikan,
diffuse Lengan, punggung, bokong &
lateral paha Wajah, fossa axilla &
poplitea terkena.

Keratosis pilaris: papula hiperkeratosis
perifollikular.
Warna kulit N berkelompok maupun
tersebar.
> dipermukaan ekstensor ekstremitas
anakpipi, tangan, kaki terkena,
palmoplantar lebih terlihat

Dermatopatologi
hiperkeratosis padat;
lap.granuler berkurang
atau tidak ada;
lap.germinatif mendatar.
Mikroskop
elektron:granula
keratohyalin kecil
(abnormal)

- Xerosis /
hiperkeratosis.
- xerosis; ichtyosis
didapat(bisa
merupakan
sindrom
paraneoplastik);
- ichtyosis diinduksi
obat; ichtyosis dlm
bentuk lain

- berendam di bak mandi diikuti dengan pemakaian
petrolatum,krim berisi urea(2-10%) mengikat air di
stratum korneum. campuran Propylene Glycol-
Glycerin-Asam laktik.
- Asam salisilik 6% dlm propylene Glycol &
alkohol,digunakan dibawah oklusi plastik
- Asam hidroxy-(asam laktik atau asam glycolic).
- Retinoid sistemik hati-hati ok bersifat toksisitas.
ICHTYOSIS
TERKAIT-
X(XLI)
Onset
umur: baru
lahir atau
bayi pria
Kejadian:
1:2000 -
1:6000

Terkait X
resesif: locus
gen Xp 22.23

Pem.fisis:
- lesi kulit: skuama tebal yg tampak
coklat atau kotor.
- Leher posterior, lengan ekstensor,
fossa antecubital & poplitea dan
tubuh.
- Telapak tangan & kaki,wajah
terkena
- Lesi matakorneal stromal btk
comma50% dewasa

Pem.Lab: kadar kolesterol
sulfatase , peningkatan
mobilitas lipoprotein
pada elektroforesis, steroid
sulfatase menurun atau
tidak ada.

Dermatopatologi:
hiperkeratosis: tampak
lapisan granular; kadang-
kadang hiperkeratosis.

Riwayat keluarga dan
temuan klinis.
Riwayat prenatal: lewat
amniocentesis dan sampel
chorionic villus, pem.
Steroid sulfatase u/melihat
defisiensi enzim.




Topikal:
- emolienpetrolatum terhidrasi.
- keratolitik propyleneglycol, 44-60% dlm air.
- asam salisilik, urea & asam -hidroksi ( asam
glikolik, asam laktik )

Sistemik:
- Acitrasin 0,5 1 mg/kg oral sampai perbaikan.
- Monitor lab.berkelanjutan dan pd regimen jangka
panjang
- Pemeriksaan sinar X u/ kalsifikasi & sindrom
hiperostosis skeletal idiopatik diffuse ( DIHS ) harus
dilakukan



Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
Ichthyosis
Lamelar(LI)
LI kadang
tampak saat lahir
dengan bayi
terbungkus dalam
membran mirip
collodion(bayi
collodion) yg
segera lepas &
pembentukan
selanjutnya skuama
tebal, kasar
mengenai seluruh
tubuh, termasuk
semua daerah
fleksura juga
telapak tangan &
kaki.

masa anak &
dewasa kulit
dibungkus dalam
skuama seperti
plate

Onset umur:
saat lahir,
biasanya
sebagai bayi
collodion
Seks: =
Kejadian:
1: 300.000
Autusomal
resesif; locus
gen 149.11.
Riwayat:
intoleransi
panas

Anak baru lahir: bayi
collodion.terbungkus dlm membran
mirip collodion tembus pandanglepas
dlm beberapa minggu.
Ektropion, ellabion
Eritroderm enyeluruh

Anak-dewasa hiperkeratosis besar
mirip kertas dari kulitseluruh
tubuh.
Plate hiperkeratotik pola spt ubin
(tessalated), skuama besar,tebal &
coklathampir seluruh
tubuhektremitas baeah & daerah
flexural
Hiperkeratosis disekitar sendi bisa
veroucosa.
tangan/kaki: keratoderma, penonjolan
celah palmar/plantar, bisa terjadi
eritroderma
Rambut: terikat kebawah karena
skuama: sering infeksi tampak pada
alopecia berskar
Kuku: distropi sekunder dari inflamasi
lipatan kuku
Membran mukosa biasanya terkena
Lesi mata ektropion










Pem.Lab: kultur
menyingkirkan infeksi
sekunder & sepsis
terutama pada bayi baru
lahir.
Dermatopatologi:
hiperkeratosis, tampak
lapisan
granular=acanthosis.
Transglutaminase
epidrmal

- Ichtyosis terkait X,
- Hyperkeratosis
- epidermisitik,
- ichtyosiform
kongenital,
- eritroderma,
- sindrom
nethertons,
- trichothio
dystrophy.

Bayi baru lahir: rawat di unit perawatan intensif
neonatal, kamar kelembaban tinggi.
emolian pertrolatum berhidrasi spt pd XLI
monitor elektrolit, cairan, amati tanda-tanda
infeksi local
atau sistemik

Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
Miliria Miliaria merupakan
suatu bentuk yang
umum untuk suatu
sumbatan saluran
keringat yang
mengakibatkan air
keringat tertahan
didalam kulit yaitu
pada epidermis dan
papilla dermis,
yang terjadi secara
mendadak dan
menyebar secara
alami

Pembagian Jenis
Miliaria :
Miliaria Kristalina
Miliaria Rubra
Miliaria Pustulosa
Miliaria Profunda

Miliaria
dapat terjadi
pada:
Pria dan
Wanita
Semua Ras
dan Semua
Usia

Terjadi 3
gangguan
dalam Miliaria:
terjadinya
sumbatan
saluran
keringat oleh
keratin
robekan pada
saluran
pembentukan
vesikel yang
berisi tahanan
keringat

Faktor lain yang
mendukung
terjadinya
Miliaria:
Pajanan Panas
yang lama
Lingkungan
yang lembab
Pekerjaan
tertentu
Celana yang
tertutup rapat
Bakteri
normal kulit


Miliaria Kristalina
Biasanya terjadi pada neonatus umur < 2
minggu dan dewasa yang sedang demam
atau tinggal di daerah iklim tropis
Lesi muncul bersamaan dlm beberapa hari
sampai beberapa minggu setelah terpapar
cuaca panas dan tidak hilang dlm bbrp jam
sampai beberapa hari
Umumnya tdk memberi keluhan & sembuh
dengan sisik yang halus
Gambaran klinisnya: putih mengkilat

Miliaria Rubra
> berat dari pada miliaria kristalina
Terdapat pada badan dan tempat-tempat
tekanan atau gesekan pakaian
Trlihat papul merah / papul vesikular
ekstrafolikular yg sangat gatal dan pedih
Trdpt pda org yg tdk biasa pd daerah tropik
Lesi dpt sembuh dalam bbrp hari, bila pasien
dpindahkn dri ruangan yg panas & lembab

Miliaria Profunda
Bentuk ini sering terjadi pada orang-orang
yang tinggal di daerah beriklim tropis, dan
telah mengalami miliaria rubra secara
berulang
Lesi ini berkembang dalam beberapa menit
sampai beberapa jam setelah berkeringat,
serta bersifat asimptomatis
Lesi jenis ini cepat sembuh, biasanya kurang
dari satu jam setelah penyebab berkeringat
dihilangkan
Gambaran klinisnya: papul2 eritema

Miliaria Pustulosa
variasi dari miliaria rubra yang mengalami
respon inflamasi atau terjadi infeksi sekunder
setelah terjadi berulang-ulang miliaria rubra
sehingga terbentuklah miliaria pustulosa
dengan gejala papul putih yang dalam, sering
terjadi pada iklim tropis
Diagnosis ditegakkan
berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan
laboratorium tidak ada
hasil pemeriksaan
laboratorium yang
abnormal kecuali saat
cuaca sangat panas yang
disebabkan retensi
keringat
Hasil biopsi
memperlihatkan
sumbatan saluran
keringat, pecahnya
saluran keringat dan
vesikel berisi timbunan
keringat pada lapisan kulit
yang menandakan tipe
miliaria

Eritema toksikum
neonatorum
Folikulitis
Herpes Simpleks



Perawatan Umum :
Penempatan Pasien pada lingkungan yang sejuk.
Regulasi suhu yang baik.
Pakaian tipis yang menyerap keringat.

Terapi sistemik
Anti Histamin
Retinoid
Asam Askorbat Oral

Terapi Topikal
Antibiotik Topikal
Losion faberi dapat pula diberikan, dengan
komposisi :
Acid. Salicylic. 1 %
Talc. venetum 10 %
Oxyd. Zinc. 10 %
Amyl. Oryzae 10 %
Spiritus ad. 200 cc


Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
PalmoPlant
arPustulosa
Dermatitis yang
terjadi pada tangan
dan kaki
gambaran klinis
berupa vesikel
sampai bula dan
gambaran histologi
berupa spongiotic
vesicle

Klasifikasi :
Pompholyx
Chronic
vesiculobullous
hand dermatitis
Hyperkeratotic
hand dermatitis
Id Reaction

P > L
3 : 1

Usia 20 - 60
tahun
Beberapa
faktor
etiologi
dihubungkan
dgn
Pomfoliks
riwayat
atopi,
kontak
alergi, faktor
psikologis
dan cuaca
panas
Riwayat
pemberian
terapi
Imunoglobul
in i.v


Pomfoliks
Fase akut vesikel-vesikel pada
bagian lateral jari tangan
Pada anak remaja & dewasa muda
Pada musim panas
Infeksi bakteri sekunder selulitis &
dpt menimbulkan kerusakan jaringan
limfatik

Chronic vesiculobullous hand
dermatitis
vesikel-vesikel dgn ukuran 1-2 mm, isi
cairan jernih, pd bagian lateral jari-
jari tangan, telapak tangan, dan
telapak kaki.
fase kronis tampak fissura &
menjadi hyperkeratosis.

Chronic hyperkeratotic hand dermatitis
Biasa terjadi pada laki-laki
Pd usia pertengahan sampai orang
tua
chronic keratotic pruritic plaques,
disertai fisura-fisura pd telapak
tangan bagian tengah
telapak kaki jarang

Id Reaction
vesikel eritematous pd jari-jari tangan
& telapak tangan seperti pruritus
Erupsi vesikel terjadi tiba-tiba
akibat proses inflamasi, khususnya
infeksi jamur
akibat dari reaksi alergi terhadap
jamur atau beberapa antigen selama
proses inflamasi

Berdasarkan gejala
klinis, anamnesa &
gambaran histologi
Tes Patch
menegakkan diagnosa &
membandingkan dgn
penyakit palmoplantar
lainnya & menyingkirkan
kemungkinan faktor
eksaserbasi lainnya

Labolatorium :
Pasien dengan riwayat
atopi kadar
Imunoglobulin E dapat
Tidak ada hasil yang khas

Patologi :
Tergantung kronisitas
penyakit
Vesikel-vesikel primer
tampak seperti vesikel
intraepidermal spongiotic
Infiltrasi limfosit
lapisan epidermis
fase kronis lapisan
epidermis
hiperproliferasi,
hyperkeratosis,
terkadang gambaran
psoriasiform epidermal
hyperplasia.

Dermatitis kontak
alergi
Dermatitis Kontak
Iritan
Dermatitis Atopik
Infeksi
banyak diakibatkan
oleh Tinea.
Kasus
palmoplantar
eczema yang
kronis jamur &
infeksi dapat
menjadi
superimposed.

Terapi Topikal
Steroid topikal first line Glukokortikoid potensi
kuat.
Fase akut Domero soaks, Burows solution
(aluminium acetate) atau Larutan Permanganas
Potassium (1:8000)
Fase kronis Tacrolimus dapat digunakan pada
pasien dengan gejala ringan sampai berat

Terapi Sistemik
Prednison efektif Tx awal timbulnya gejala
gatal pd pomfoliks rekuren & chronic vesicular
dermatitis.
Glukokortikoid sistemik tidak dianjurkan untuk
jangka panjang efek samping
Siklosporin dosis 3mg/kg/d 5mg/kg/d tx chronic
vesicular dermatitis.
Retinoid Hyperkeratotic eczema

Terapi Radiasi
UVB dan Psoralen + UVA pada kasus-kasus
berat dari chronic vesicular eczema.

Terapi lainnya
Botulinum toxin A efektif tx hiperhidrosis &
tx chronic vesicular eczema.

Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
Leukoplaki
a
Leukoplakia
didefenisikan
sebagai bercak
atau plak putih
pada mukosa yang
menetap/ tidak
bisa dihapus
Lesi hiperkeratotik
yang sering
mencapai
permukaan
mukosa yang
berbentuk plak
putih
Lesi premaligna
pada mukosa
mulut yang
potensial menjadi
squamous cell
carsinoma

O Bercak
putih
disebabkan
oleh
peningkata
n uptake
air epitelial
O Paling
sering
didapatkan
pada
muk
osa oral,
anal &
genital
O
Hiperkerat
osis
mukosal
dapat
disebabkan
iritasi
kronik
yang
diinduksi
gigi palsu
yang tidak
terpasang
dengan
baik & pipa
rokok


Faktor Resiko :
- Rokok
- Alcohol
- Precancer
OSCC
- Virus HPV
- Candidiasis
Secara Klinik dibagi manjadi 2 subtipe;
Homogenous
Non homogenous oral leukoplakia

Plak putih dapat muncul secara
homogen, verukosa, berbintik-bintik.
Warna lesi bervariasi dari putih sampai
abu ataupun eritematous
Teksturnya dapat mengalami
peninggian, berfissura, berkerut,
verukosa at halus .
Ukuran dan lokasi bervariasi, namun
paling sering mukosa pipi dan sudut
mulut
Bila timbul pada lokasi resiko tinggi
ca.sel squamous ( dasar mulut, lidah
ventrolateral, palatum mole) maka lesi
ini harus diwaspadai

Diagnosis leukoplakia
dapat ditegakkan apabila
lesi / bercak putih
menetap pada mukosa
mulut dan tidak dapat
diidentifikasi sebagai
penyakit lain.
Masalah klinis ad.
Bagaimana membedakan
lesi-lesi yang preneoplastik
dan neoplastik dari hanya
melihat plak putih yang
sederhana


Histopatologi :
Polanya dapat beragam
dari tanpa displasia
menjadi displasia dan
menjadi penyakit Bowen
lalu ca. sel squamosa
invasif
Pada epitel didapatkan
hiperplasia dengan
akantosis, hiperkeratosis
dan parakeratosis





+ Lichen planus
+ Lupus
eritematosus
+ Kandidiasis oral

Terapi dan Pencegahan :
Belum ada terapi yang direkomendasikan,
dianjurkan diangkat tergantung dari lokasi, ukuran,
gambaran histopatologinya.
Pencegahan dengan melakukan pemeriksaan
standar, klinis dan histopatologi untuk
memprediksi kemungkinan premaligna
transformasi atau lesi oral prekanker.



Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
Acne
Vulgaris
Batasan
Akne vulgaris
peradangan
menahun folikel
pilosebasea yang
ditandai dengan
adanya komedo,
papul, pustul,
nodus dan kista
Predileksi
wajah, bahu,
punggung dan
ekstremitas
bagian atas

Faktor yang
berhubungan
dengan
patogenesis
penyakit
antara lain :
Perubahan
pola
keratinisasi
dalam folikel
Produksi
sebum yang
meningkat
Terbentukny
a fraksi asam
lemak bebas
yang
menyebabka
n terjadinya
inflamasi
Peningkatan
jumlah flora
folikel
(Propionibac
terium
acnes,
Pityrosporu
m ovale dan
Staphylococc
us
epidermidis)






KLASIFIKASI
Menurut Pillsburry, gradasi akne terbagi
atas :
1. Komedo di muka
2. Komedo, papul, pustul dan
peradangan lebih dalam di muka
3. Komedo, papul, pustul dan
peradangan lebih dalam di muka,
dada, punggung
4. Akne konglobata

Akne Grade I Akne Grade II







Akne Grade III Akne Konglobata


Diagnosis ditegakkan atas
dasar klinis dan
pemeriksaan ekskohleasi
sebum yaitu pengeluaran
sumbatan sebum dengan
komedo ekstraktor (sendok
unna)

Pengobatan Topikal
Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit
(peeling), misalnya sulfur (4 8%), resorsinol (1
5%), asam salisilat (2 5%), peroksida benzoil
(2,5 10%), asam vitamin A (0,025 0,1%),
asam azeleat (15 20%) dan asam alfa hidroksi
[AHA] (asam glikolat 3 8%)
Antibiotika topikal misalnya oksitetrasiklin (1%),
eritromisisn (1%), klindamisin fosfat (1%)
Antiperadangan topikal : Hidrokortison 1 2,5%,
suntikan intralesi triamsinolon asetonid 10 mg/cc
untuk lesi nodulo-kistik

Pengobatan Sistemik
Antibakteri sistemik :
Tetrasiklin 250 mg 1,0 mg/hari
Eritromisin 4 x 250 mg/hari
Doksisiklin 50 mg/hari

Obat hormonal untuk menekan produksi androgen
dan secara kompetitif menduduki resptor organ
target di kelenjar sebasea, misalnya estrogen (50
mg/hari selama 21 hari dalam sebulan) atau
antiandrogen siproteron

Vitamin A sebagai anti keratinisasi (50.000 ui
150.000 ui/hari)

Isotretinoin (0,5 1 mg/kgBB/hari) untuk
menghambat produksi sebum pada akne
nodulokistik dan konglobata
Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
Rosacea Rosacea ini
dikenal sebagai
gangguan kulit
kronis yang
terutama pada
kulit wajah
(pipi, dagu, hidun
g, dan dahi)
Tanda-tanda
pada kulit :
kemerahan,
eritema,
telangiektasis,
edema, papula,
pustula, lesi okul
ar dan
rhynophyma.

Rosacea
cukup
umum
terjadi
Sering
pada kulit
putih
Namun
bisa juga
terjadi
pada orang
Afrika, Asia
dan
Amerika
latin
Setiap jenis
kelamin,
usia
Onset
biasanya
dimulai
pada
usia 30-an.


Tidak
diketahui pasti
Kemungkinan :
- Pembuluh
darah
- Iklim eksposur
- Degenerasi
matrils dermis
- Bahan kimia
- Keradangan
perivascular
versus
keradangan
perifollicular
- Mikroorganis
m


Tanda Kardinal fisik adalah sebagai
pengikut:
Eritema
Telangiectasia
Papula
Pembengkakan
Pustula

Stadium Rosacea :
Episode Eritema : pada diatesis Rosacea
Stadium I : eritema persisten sedang
dengan telangiektasis tersebar.
Stadium II : eritema
persisten, telangiektasis
yang banyak, papula dan pustula
Stadium III. Eritema persisten dalam,
telangiektasis
padat papula, pustula, nodul dengan ede
ma berbentuk plak

Subtipe Rosacea :
Subtipe 1: eritematotelangiektasis
rosacea
Subtipe 2: papulopustular rosacea.
Subtipe 3: phymatous rosacea.
Subtipe 4: ocular rosacea.






Histopatologi :
Tergantung stadium dari
rosacea
Biasanya tidak untuk
diagnosis
Demodex folliculorum
sering ditemukan pada
semua tipe

Acne vulgaris,
Dermatitis
Seboroik
Sarkoidosis,
Lymorphous light
eruption,
Harbers
syndrome




Terapi Tambahan :
Menggunakan tabir surya SPF 15 atau yang lebih
tinggi
Massase wajah
Tidak mengkonsumsi rokok, alkohol, kopi, pedas

Pembedahan
Laser . Pembedahan laser menghilangkan lapisan
kulit
Dermabrasi. Prosedur ini dapat menghaluskan
kulit kasar dan benjolan dari hidung yang
disebabkan oleh rhinophyma.
Cosmetic surgery.
Bedah rekonstruksi dan bedah plastik dapat
membentuk kembali atau menghapus benjolan dari
hidung yang rusak akibat rhinophyma.


Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
Dermatitis
Numular
- Dermatitis kronis
- Gatal
- Berbentuk bulat
(coin) atau agak
lonjong
- Berbatas tegas
- Terutama
menyerang
daerah
ekstremitas.
- Insiden >>
usia
dewasa
- Laki-laki >
wanita
- Puncak
insiden:
usia 50-65
thn
- Jarang pd
bayi & anak

- Tidak
diketahui
- Banyak
faktor yg
berperan
-
- Stafilokokkus
dan
mikrokokus
- Sebagian
besar Px tdk
ada factor
atopi.
- Trauma fisik,
kimia, kulit
kering,
alkohol,
stres, kontak
bhn2
tertentu

- Objektif: lesi papulovesikel pd dasar
yg eritem, batas tegas, dpt
berkonfluensi mjd bentuk coin.
Vesikel pecah eksudasi
mengering mjd krusta.
- Kulit sekitar lesi (N) / xerotik.
- Lesi dpt satu atau menyebar, bilateral
atau simetris.
- Subyektif: Gatal
- Predileksi: extensor extremitas, dorsal
tangan dan badan.
- Cenderung hilang timbul, ada jg yg
terus menerus.

3 bentuk klinis:
(1) D.numularis pd lengan &
tangan.
(2) D.numularis pd tungkai &
badan.
(3) D.numularis bentuk kering.

Laboratorium:
- Tdk ada yg spesifik
- Tes tempel DKA
- KOH T.korporis
- Lesi vesikuler kultur utk
mengetahui strain
Stafilokokus AB yg sesuai
- Kondisi lain yg mirip
biopsi

Histopatologi:
- Lesi akut spongiosis,
mikrovesikel (+/-), infiltrat
limfosit & makrofag di
perivaskuler
- Lesi subakut
Parakeratosis, hiperplasia
dan spongiosis epidermal.
- Lesi kronik akantosis
teratur, hipergranulosis dan
hiperkeratosis, mgkn jg
spongiosis ringan

- Neurodermatitis
- Dermatitis Kontak
Alergi
- Pitiriasis rosea
- Dermatitis stasis
- Dermatitis atopik
- Psoriasis
1. Melindungi kulit dari trauma
2. Emolien
3. Steroid sistemik maupun topikal
4. Antibiotik oral atau topikal
5. Antihistamin
6. Calcineurin inhibitor
7. Fototerapi

Dermatitis
Perioral
Penyakit
inflamasi
terjadi
pada kulit
wajah yang
tidak
diketahui
penyebabn
ya
Wanita
muda 15
25 tahun
Dapat pula
terjadi pd
anak-anak
dan pria

Belum jelas
Pemakaian
kortikosteroid
topikal yang
lama poten
Infeksi
bakteri
fusiform,
candida sp,
tungau
demodex
Kosmetik
bentuk iritasi
Pasta gigi
berflouride/
air yang
berfluoridasi

Sekitar hidung bgn luar, bgn atas
lipatan nasolabial atau sekitar sudut
bibir meluas sampai mengelilingi
mulu
Papul-papul kecil, eritematous
polimorfi/kuning kecoklatan, vesikel
dan pustul simetris / unilateral
Sekitar mata periocular p.d
Rasa terbakar/nyeri dan GATAL

Rosacea
eritema persisten
dan telangektasis
Dermatitis
seboroik
skuama dan
dandruff
Akne
komedogenik
Lip-licking chelitis
Dermatitis kontak
PATCH TEST (+)

Kortikosteroid topikal lemah
Terapi oral dan sistemik


Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
Diaper
Dermatitis
Diaper dermatitis
biasa disebut
nappy rash, napkin
dermatitis, diaper
rash, perianal
dermatitis
Menunjukkan
terjadinya erupsi
inflamasi pada
daerah popok
Istilah diaper
dermatitis
sebaiknya dihindari
kecuali untuk
pengertian yang
lebih luas,
Istilah dermatitis
popok iritan primer
(DPIP) lebih tepat
dipakai pada
keadaan dimana
erupsi yang terjadi
akibat kontak iritan
dengan eksreta

- Air
- Urine
- Mikroorgans
- Gesekan
pada kulit
- Feses
- Eritem yang konfluens tampak pada
permukaan konveks yang bersentuhan
langsung pada popok , spt : bokong,
genitalia, abdomen bagian bawah dan
paha bagian atas
- Pada kasus ringan : hanya tampak
eritem, yg jika dibiarkan mengelupas
dan terjadi edema, mungkin disertai
vesikel dan bulla, jika erosigejala
klinis yg eksematous & piodermik.
- Pelepasan popok sering menimbulkan
bau amoniak yang berasal dari
pelepasan amoniak oleh bakteri feses &
urea pada urine

Jacquets dermatitis
Kasus berat,
menyerupai ekzema herpetikum
Umumnya akibat kontak kronis
dengan urine atau feses
Lesi berupa erosi, nodul atau ulserasi
Lesi erosi dengan tepi meninggi
memberi gambaran punch out
Sulit disembuhkan jika kelainan yang
mendasari tidak diatasi

Tide water dermatitis
Eritema dan kekeringan daerah tepi
popok, oleh karena gesekan berlebihan &
perubahan siklus lembab dan kering

Eritema papulosum postereosivum
Bentuk DPIP yg berhubungan dengan
erusi papul pada gluteal
Lesi menyerupai papel sifilis
Terapi kortikosteroid topikal yang
mengandung fluor mengakibatkan
tersebut berubah menjadi lesi yang
1. Dermatitis
seboroik
2. Psoriasiform
napkin dermatitis
3. Dermatitis atopi
4. Intertrigo
5. Neonatal
kandidiasis
6. Sifilis kongenital
7. Defisiensi zink
8. Defisiensi
karboksilase
multiple
9. Granuloma
glutea infantum

PENGGUNAAN POPOK
Higiene yang baik & menjaga daerah popok tetap
kering mengganti popok secara teratur &
menggunakan popok sekali pakai
Popok sebaiknya diganti lebih sering,minimal tiap
2 jam disiang hari & 1x dimalam hari
Daerah popok dibersihkan dengan aquous cream
dan air,dioleskan salep pelindung (spt :zinc oxide
oinment atau petrolatum)setiap kali mengganti
popok & hindari pemakaian sabun & celana karet

TERAPI SPESIFIK
DPIP sedang & berat tidak akan membaikjika
hanya krem pelindung
dianjurkan kortikosteroid topikal potensi rendah
& krim pelindung
hidrokortison 1% 2x sehari selama 3-5 hari
clotrimazole 1% atau miconazole 2%jika
curiga superinfeksi dengan candida
Hidrokortison & anti jamur dioleskan
bersamaan 2xsehari pada saat mengganti
popok, lalu dioles barier oinment diatasya
Hidrokortison 1% dengan bahan dasar
oinment
hindari kortikosteroid kuat ok popok
bersifat oklusif yg m absorbsi
kortikosteroid striae,atrofi kulit &
penekanan kelenjar adrenal
nistatin, amfoterisisn B atau turunan
imidazole powder untuk terapi lanjutan &
pencegahan
infeksi bakteri berespon baik terhadap
antibiotik spt mupirocin 2% 3-4x sehari
sampai sembuh pd DPIP + infeksi bakteri &
jamur
nistatin oral 150.000 unit 3x sehari DPIP
berat / yg disertai infeksi jamur saluran
menyerupai tumor.
Bayi yang mengalami dermatitis iritan
selama 3-5 hari sering disertai
kandidiasis
Lesi berupa patch,maserasi,erosi dan
lesi satelit, berupa papul eritematous
atau vesikopustul disekitar lesi.
Papul, pustul dapat mengalami erosi
membentuk collarette.
Lesi dimulai pada sekitar anus dan
meluas kedaerah popok dan daerah
kulit lainnya
Kebanyakan kasus, lesi ditemukan
dilipatan inguinal, sering disertai oral
thrust
cerna
infeksi stafilokokussebaiknya pakai
sefalosporin generasi I,dicloxacin atau
amoxicillin-clavulanat, & hindari pemakaian
eritromisin
DPIP eksudatif kompres dengan cairan
fisiologis atau larutan burowi yg dilakukan
sebelum aplikasi topikal atau pasta
pelindung

Pencegahan :
Tujuan: untuk mengurangi kontak antar kulit
dengan bahan iritan
Semakin sering popok diganti,semakim kecil
kemungkinan terkena dermatitis
Ganti popok segera setelah BAB/BAK untuk
membatasi jumlah bahan iritan & mencegah
tercampurnya feses dan urin
Penggunaan popok daya serap kuat mengurangi
kelembaban pada daerah popok
Pencucian & gosokan berlebihan daerah popok
dapat mengiritasi kulit
Setelah BAK/BAB cuci dengan air hangat &
pembersih ringan, tp hentikan pemakaian selama
DPIP episode sedang-berat untuk cegah iritasi &
discomfort
Tersedia lotion,krim,atau oinment yg
mengandung emolien, dapat ditambah
kaolin,talk atau zinc oxide mengurangi
gesekan & absorbsi bahan iritan
Emolien digunakan 2-3x sehari
Hidrokortison topikal oles tipis saat mengganti
popok efektif & aman digunakan
Jika tidak menghendaki penggunaan
kortikosteroid gunakan oinment 1-2-3 yg
terdiri dari racikan larutan burow :
1. lanolin anhidrous
2. lassars paste tanpa asam salisil
3. 120 gr dispense

Penyakit Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala Klinik Diagnosis DD Pengobatan
Neuroderm
atitis
sirkumskrip
ta
Nama lainnya
Liken Simpleks
Kronikus
Pertama kali
dipakai oleh Vidal
Liken Vidal
Peradangan kulit
kronis, gatal,
berbatas tegas
ditandai dengan
likenifikasi,
menyerupai kulit
batang kayu
akibat garukan
atau gosokan
yang berulang
ulang karena
berbagai
rangsangan
pruritogenik


Biasanya
pada orang
dewasa.
Puncaknya
umur 30-50
tahun.
Jarang
ditemukan
pada anak-
anak.
> wanita
Morfologi:
akut,
subakut,
kronis

Penyebab
pasti belum
diketahui
Faktor -
faktor yang
menyebabka
n : gigitan
serangga,luk
a akibat
trauma,post
herpetik,acn
e keloidalis
nuchae,xeros
is,kecemasan
.
Diinduksi
oleh gosokan
dan garukan
yang
berulang-
ulang
Dilaporkan
berhubunga
n dengan
dermatitis
atopik.

Penderita mengeluh gatal, tetapi tidak
terus menerus,timbul pada waktu tidak
sibuk.
Lesi bisa tunggal, pada awalnya berupa
plak eritomatosa, sedikit edematosa
Lambat laun edema dan eritema hilang
bgn tengah berskuama dan menebal
likenifikasi dan ekskoriasi
sekitarnya hiperpigmentasi, batas
dengan kulit normal tidak jelas

Daerah predileksi :
leher,tungkai bawah,pergelangan kaki
dan pergelangan tangan,di ats kelopak
mata,lubang telinga,punggung,belakang
telinga,skrotum,vulva,area anal,daerah
pubis,lipat siku dan fleksor lutut.





Liken planus
Reaksi obat
Photodermatitis
Dermatitis atopik
Dermatitis kontak
Cutaneus T-cell
lymphoma

Antipruritus antihistamin
Kortikosteroid topikal poten
Suntikan kortikosteroid intralesi
Kortikosteroid topikal dikombinasi ter yang
mempunyai efek antiinflamasi
Konsultasi Psikiatrik





Liken
Planus
Ditandai dengan
papul-papul
merah biru,
skuama dan
beberbentuk
siku-siku
Pred
ekstremitas
fleksor, selaput
lender, alat
kelamin
- Belum
diketahui
- Ada hipotesis
yang
mengatakan
oleh virus,
berdasarkan :
- Initial
lichenoma
mendahului
meluasnya
Gatal setelah satu/beberapa
minggu setelah lesi pertama
Predileksi kelainan pertama
ekstremitas bawah, fleksor
pergelangan tangan / lengan bawah
Distribusi simetrik
Terdapat fenomena Kbner

Bentuk Morfologi :
Hipertrofik plak verukosa merah
coklat / ungu, pada daerah tulang
Histopatologi :
Penebalan lapisan
granulosum
Degenerasi mencair
membrana basalis dan
sel basal
Infiltrat limfosit,
histiosit



Psoriasis
Granuloma anulare
Lupus
eritematosus
Dermatitis
seboroik
Skabies

Kurang memuaskan
Kortikosteroid setempat dan sistemik
Asam retinoat krim 0.05%
Fotokemoterapi


Sangat gatal
Membaik dalam
1-2 tahun

penyakit
setelah
beberapa
bulan
- Trauma
- penyembuha
n setelah
vaksinasi
- Fokus endemic
- pembiakan
dari papul
liken planus
pada

membran
korioalantoik

kering
Folikular papul seperti duri pada
kulit, selaput lendir dan kulit kepala
trias liken planopilaris
Vesikular dan bulosa
Erosif dan ulseratif pada mukosa
yang didahului oleh liken planus
Atrofi jarang




Granuloma
annulare
Benign self limited
disease
Tanda khas
berupa papul-
papul berbentuk
cincin yang
terlokalisir
Variasi klinik
berupa tipe
lokalisata,
generalisata,
subkutaneus,
perforata dan
makular

Semua umur,
bayi <<

Infeksi dan
imunisasi
Paparan
sinar
matahari
Obat-obatan
DM dan
penyakit
tiroid
Keganasan

Khas : satu atau lebih papul dg
pelebaran sentrifugal dan dan
penyembuhan sentral
Asimptomatis, kadang dg gatal yang
ringan dan rasa nyeri


Menunggu sampai terjadinya resolusi spontan
Pemberian Kortikosteroid topikal dg atau tanpa
oklusi
Triamsinolon intra lesi

Liken
schlerosus
et
atropicus
dermatosis dg
inflamasi kronis
pada daerah
anogenital yang
mengganggu
kualitas hidup
karena rasa gatal
yang hebat
Wanita >>
laki-laki
Dekade 5-
6, anak <10
tahun



Unknown
Diduga
bhubungan
dg penyakit
tiroid,
alopesia
areata,anemi
a pernisiosa
Papul poligonal dan plak putih porselen
dg kulit yang rapuh dan atrofi,
fisura,teleangiektasis,purpura, eritema
dan berbagai derajat sklerosis
Ukuran dari bbrp mm s/d ukuran besar
pada badan
Lesi pada anogenital gatal, nyeri,
dispareuni,dysuria,tdk nyaman saat
Histopatologi :
gbrn epidermis yang atrofi
dan sebuah infiltrat
likenoid pada dermal-
epidermal junction
hiperkeratotik epitelium,
pelebaran pembuluh darah
dermis
Lesi genital:
ballanitis
plasmacellularis
child abuse
dermatitis kontak
liken planus
neurodermatiti
vitiligo
KS topikal poten, mis clobetasol
Calcineurin inhibitor, mis :
Tacrolimus dan pimecrolimus topikal
Skin care
Terapi retinoid sistemik


Prognosis :
bila lesi
extragenital gatal
dan vitiligo

defekasi


Lesi ekstragenital :
Anetoderma
liken nitidus
liken planus
morphea
tinea versikolor

Pada umumnya baik
Mengalami penyembuhan sendiri, namun
pada kasus yang berat memerlukan
pengobatan korikosteroid

Pytiriasis
Lichenoides
Suatu kelompok pe
nyakit kulit ditandai
dengan adanya
gangguan dari
reaktifias sel T
yang terbagi ke
dalam bentuk akut
dan kronis dengan
gambaran klinis
yang polimorfik

Pityriasis
lichenoides chronic
(PLC)
Pityriasis
lichenoides et
varioliformis acuta
(PLEVA)

>> anak dan
dewasa
muda
Pria >> rasio
5:1
PLC >>
PLEVA
Belum
diketahui
Infeksius agen
mis,
toxoplasma
gondii, Epstein
Barr virus,
CMV,
parvovirus,
HIV
Terapi
estrogen-
progesteron
Obat-obatan
kemoterapi

Lesi biasanya asimptomatik
Rasa gatal dan terbakar kasus akut
PLC : papula berskuama dan
eritematosa, sembuh spontan dlm
bbrp mgg-bln
PLEVA : papul eritematosa yang
berkembang menjadi krusta, pustul
dan erosi seblm penyembuhan
spontan dlm bbrp mgg
Variasi dg ulkus yg berat : pityriasis
lichenoides with ulceronecrosis and
hyperthermia (PLUH) or febrile
ulceronecrostic Mucha-Haberman
Disease.
Lesi PL terkonsentrasi pada badan dan
ekstremitas proksimal

Leukositosis
Pe ratio CD4/CD8
Histopatologi :
adanya infiltrat yang
terdiri dari limfosit dg
neutrofil dan histiosit.
Exocytosis, parakeratosis
dan extravasasi dari
eritrosit.
Kerusakan epidermis.

PLEVA :
leukocytolastic
vaskulitis
Viral exantem :
varicella zoster,
herpes simpleks
PLC :
Pityriasis rosea
drug eruption
psoriasis gutata

Bisa sembuh sendiri
Lini pertama :
- Steroid topical
- Antibiotik (eritromisin 500 mg p.o 2-4x/hr,
tetrasiklin 500 mg p.o 2-4x/hr, minosiklin
100 mg 2x/hr)
- Fototerapi (berjemur, UV B, UV A + UV B, UV
B gelombang pendek)

Lini kedua :
- Tacrolimus topical
- Prednison (60/40/20 mg p.o tappering
down, 5 hari tiap dosis)
- Methotrexate (10-25 mg, p.o tiap minggu)
- Fototerapi (UV AA, psoralen + UV A)
- Cyclosporin (2,5-4 mg/kg/hr, diberikan 2x/hr
p.o)
- Retionoid (acitretin 25-50 mg PO/hari)


Melasma Disebut juga:
kloasma
Melasma
Hipermelanosis
simetris yang
umum terjadi
dan didapat
yang ditandai
oleh adanya
makula
berwarna coklat
keabuan yang
Dewasa
muda
Wanita >>
Pria
( 10%
Pria )
Ras
> kulit
coklat /
hitam

Belum
diketahui
Factor lain :
Genetic,
kehamilan,
kosmetik,
endokrin,
obat-obatan,
paparan
sinar
ultraviolet
Pemeriksaan Fisik :
w Bercak yang besar pada epidermal
atau dermal biasanya terjadi pada :
Pipi
Dahi
Hidung
Mustache area (perbatasan
hidung-bibir)
Alis
Dagu
w Tiga pola khas pada distribusi
melasma :
Histopatologi :
Epidermal
melanin
Basal and suprabasal
Jumlah melanin lebih
tinggi dari normal
Dermalbiru keabuan,
makrofag dalam
melanin pada
perivaskular
superfisial & mid-
dermal
Hiperpigment
asi Post
Inflamasi
Pitiriasis
Versicolor
Acquired
brachial
Cutaneus
dyschromatos
Tar Melanosis
Pellagra
Dermatitis
Prinsip terapi :
Perlindungan terhadap sinar matahari
Hambatan terhadap aktivitas melanosit
Hambatan terhadap sintesis melanin
Menghilangkan melanin
Gangguan terhadap granula melanin

Perlindungan terhadap sinar matahari
Sunscreen : Sun protection factor (SPF)
Cosmetics : acylglutamate (cleanser)
Obat sistemik: chloroquin, Vit.C & E,


irreguler, dan
bercak pada
area kulit yang
terpapar sinar
matahari

Centrofasial : pipi, dahi, bibir
bag. atas, hidung, dan dagu
Malar : hidung dan pipi
Mandibular : lebih jarang

Manifestasi Klinis :
Lesi makula:
- tepinya tajam spt gergaji/ serrated
- tidak teratur/irreguler
- batas geografika
- biasanya simetris

Tipe dari hipermelanosis:
- coklat (epidermal)
- biru-abu2 (dermal)
- coklat-abu2 (mixed)

Pemeriksaan Lampu Wood
- Epidermal type : lesi tampak kontras
dengan kulit normal sekitarnya
- Dermal type : lesi tidak tampak kontras
dengan kulit normal sekitarnya
- Mixed type : campuran dari 2 tipe
diatas
Ultrastruktur
menunjukkan :
- melanosit
- Melanogenesis
- Transfer dari
melanosomes
- Ukuran dan
persentase
melanosom pada
keratinosit


fotokontak

Penghambatan pada aktivitas melanosit
Hindari :
- Paparan sinar matahari
- Kehamilan
- Kontrasepsi oral
- Kosmetik dengan pewangi
- Obat2an fototoksik

Penghambatan sistesis melanin
Hydroquinone topikal 2% - 4%
Kojic acid 2 4 %
Azeleic acid 20 %.

Menghilangkan melanin
Trichloroacetic acid (TCA)
Jesners Solution
Glycolic acid 70 %

Gangguan pada granula melanin
Pigmented laser


Vitiligo Merupakan
kelainan kulit yang
didapat dan sering
merusak
penampilan,
dengan manifestasi
berupa makula
depigmentasi
berwarna putih

1 - 2% dari
populasi
(0.14 - 8.8%)

Semua
ras
Sex : Pria
= Wanita
Semua
usia
Puncak
usia : 10 -
30 tahun

Kompleks :
- Predisposisi
genetic
- Factor
pencetus
- Makula berwarna putih seperti kapur
atau susu
- Beberapa variasi:
- Trichrome vitiligo.
- Quadrichrome vitiligo.
- Pentachrome vitiligo.
- Inflammatory vitiligo.

Tipe Vitiligo :
1. Focal vitiligo
2. Segmental vitiligo
3. Generalized vitiligo
4. Abnormalitas kulit yang lain

Histopatologi :
Kehilangan dopa-
positive melanocytes
Tidak terdpt
peningkatan dari sel
langerhans

Repigmentasi spontan (15 - 25%)
Psoralen ultra violet A (PUVA): repigmentasi
(50 70%).
Steroid Systemic
Terapi pembedahan

Anda mungkin juga menyukai