“Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang baik, dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu
As-Sunni dan Ibnu Majah)
PENYAKIT KELAMIN
Uretritis
Terapi Azitromisin 500mh tab no II (single dose) atau Cefixime 400mg tab no I (single dose) atau
Doksisiklin 100mg tab no XIV 2x1 Ceftriaxone 125mg vial no I
tambah
Azitromisin 500mh tab no II (single dose) atau
Doksisiklin 100mg tab no XIV 2x1
Prognosis GO yang tidak diobati dapat menyebar dan
menjadi sistemik dan infeksi serius
Vaginosis Cervisitis
Bacterial vaginosis Vaginosis Kandida Cervicitis Non GO Cervicitis GO
Trikomonas Vulvovaginitis
Etiologi Gardnerella v. Trichomonas v. C. albican Chlamydia N. gonorea
trachomatis
Patofis - Kondisi yg sering - Parasit berflagella - F. predisposisi: - Faktor virulensi - Invasi
pada wanita usia STD pemakaian C. trachomatis: menyebabkan
reproduktif, - Transmision rate antibiotic pertumbuhan inflamasi
berkaitan dengan tinggi, 70% (antibacterial yang intraselular bisa leukosit pindah
PRM (Premature merubah microbial menghindar dari
Rupture of the - Anaerob, punya flora, keasaman system imun dan ke area
Membrane) & kemampuan lokal, atau sekresi), pengeluaran terbentuk pus
preterm labor. membentuk DM, kehamilan sitokin, dinding sel - Pada wanita:
- Infeksi sinergis hydrogen yg ↓ yang unusual lebih sering
menyebabkan berikatan dengan Mengganggu flora mencegah fusi asimtomatik
perubahan oksigen shg suasana vaginal lactobacilli phagolysosome namun
kompleks pada lingkungan menjadi ↓ memiliki efek
flora mikroba, anaerob Overgrowth - C. trachomatis, yang
dengan - Trophozoid form candida efek pada fetus: berbahaya,
peningkatan - 60% px BV infeksi mata, hanya pada
organisme G. bersama sama pneumonia serviks yang sel
vaginalis 100-1000 terinfeksi epitel
kali lipat sama trichomonas kolumnarnya
dengan bakteri vaginalis terinfeksi
anaerobik, &
penurunan
laktobasili
↓
G.vaginalis prod
as.amino
↓
Diubah bakteri
anaerob mjd Amin
↓
Test amin/ whiff
test +
- FR: alkalinisasi
vagina berulang Pd laki: balanitis
(pencucian vagina/ (inflam pd gland),
intercourse balanoposthitis
berulang) (inflam pd gland &
preputium)
Klinis Amstel Criteria - Keputihan berbuih - Gatal/ panas - Keputihan - Keputihan
(3/4): - Bau busuk - Keputihan - Bercak darah/ - Bercak darah
1. Vaginal - Pruritus vulva pendarahan post atau
discharge tipis, - Disuria coitus pendarahan
homogeny, putih pH >4,5 pH <4,5 - Ada cairan post coitus
ke-abuan Vaginal discharge Vaginal discharge mukopurulen - Inkubasi 3-5
2. Whiff test + kuning-hijau, putih seperti kuning-hijau hari
3. pH >4,5 berbuih lengket, gumpalan keju,
4. Clue cell + tambah banyak bertambah banyak
Strawberry cervix
- bs gatal
- discharge bisa
meningkat setelah
intercouse
Sindroma Ulkus
Herpes simpleks genital Ulkus Molle/ Chancroid Ulkus Durum/ Syphilis/ Lues
Etiologi HSV tipe 2 Haemophilus ducreyi (gram -, Treponema pallidum
anaerobik)
Patofis - HSV2 reaktivasi paling - Faktor virulensi: Hemolysin - Faktor virulensi: endotoksin
efisien & sering di ganglia sakral (exotoxin) lipopolisakarida
- >> mukokutan - Inkubasi 3-7 hari - STD
- Faktor virulensi: latensi - Lesi infeksius ke kulit atau
- Virus harus bertemu dengan membran mukosa genitalia
kulit terlebih dahulu untuk - Spirochetes bermultiplikasi
inisiasi infeksi secara local pada tempat
- Replikasi virus terjadi pada masuk beberapa penyebaran
tempat infeksi lalu menginvasi ke limfonodus – aliran darah
ujung saraf lokal dan - >> sosial-ekonomi rendah,
ditransportasikan oleh aliran sexual multipartner
axonal retrograde ke dorsal
root ganglia dan setelah Kontak (1/3 terinfeksi)
replikasi lebih lanjut, ↓ (10-90 hari)
terbentuklah infeksi laten (di Primary (chancre)
sacral ganglia). ↓ (3-12 minggu)
- Adanya virus pada infeksi Secondary (lesi mukokutan,
laten ganglia bisa bertahan keterlibatan organ)
seumur hidupnya host; ↓ (4-12 minggu)
stimulus provokatif dapat Early latent Relapsing (1/4)
mereaktivasi virus dari bentuk ↓
late, termasuk luka aksonal, Late latent (>1 thn)
deman, stress fisik/ emosianal,
dan paparan sinar UV Remisi (2/3) Tertiary (1/3)
- Infeksi HSV pada bayi baru Late benign (16%)
lahir bisa didapat di utero, saat, Cardiovas (10%)
Neurosyphilis (5-
atau setelah lahir; pada 75% 10%)
kasus herpes neonatal
ditransmisikan lewat kontak
dengan lesi pada jalan lahir
Shg, mending Caesar sectio
Klinis - Ulkus (vesicoulcerative lesion - Ulkus 1-2cm, ditutupi eksudat - Ulkus Chancre (cervix, vagina,
di penis, serviks, vulva, vagina, nekrotik, warna kuning keabuan vulva, anus)
dan perineum) - Nyeri + - Nyeri –
- Nyeri + - Menggaung - Tidak menggaung
- Tidak menggaung - Dasar kotor - Dasar bersih
- Inkubasi 2 minggu - Multipel - Single
- Lesi vesikel, eritema, papula - Pembesaran limfonodus
rupture ulkus krusta & regional + - Fase sifilis:
menyembuh/ infeksi sekunder - soft papul dilingkupi eritema 1. Tahap primer: chancre
- Rasa terbakar & nyeri hebat 24-48jam jadi pustular eroded
- Demam, malaise, & cephalgia & ulcerated
- Imunitas normal pertumb
virus terhambat
penyembuhan 1-2 hari
2. Tahap sekunder: erupsi kulit
- Paparan primer vase
dgn/tanpa limfadenopati &
vesikuler lebih lama, nyeri
penyakit organ
timbul 7-10 hari, penyembuhan
lebih lama (2-3 minggu)
- Paparan sekunder lebih
ringan, healing 2 minggu
PDx - Mikros (Tzank): - Mikros (gram): School of fish - Mikros (dark field):
multinucleated giant cell (bakteri kokobasil gram negative Treponema pallidum
- HSV-2 Antibodi berbaris) - Nontreponemal Ag test: VDRL
- Kultur dari lesi (Veneral Disease Research
- Inoculate scrapings dari dasar Laboratory) >1/32
ulcer ke agar IsoVitalex dan - Treponemal Ab test: TPHA
diinkubasi di 10% CO2 (Treponema pallidum
hemagglutination test) >1/640
(positif setelah 6 minggu)
PTx Acyclovir 3x400mg atau Azitromisin 1000mg (@500mg) Benzatine penicillin 2,4juta iU
Acyclovir 5x200mg ~7-10 hari single dose via IM (penicillin long acting)
Jika ulkus mulai kering, beri AB Pada syphilis laten diberi 3x
topical weeky intervals
Rekuren: Acyclovir 3x400mg
(5 hari) atau 2x800mg (2 hari)
Tumor
DKI DKA
Akut Kronis
Etiologi Iritan kuat Iritan lemah Sensitisizer
Bahan iritan: Adanya kontak ulang dengan allergen
Alkali: sabun, detergen, amoniak, toilet cleansers, plester
Asam: HCl, asam nitrat
Lai-lain: copper, merkuri, iodine, insektisida, gas, debu
Patofis Mediator keradangan (+) PA: limfosit
Ada 2 fase:
1. Fase induksi/sensitisasi
2. Fase elitisasi
PA: Leukosit
Iritan penetrasi sawar Sawar kulit rusak
kulit sel membrane & epidermal turn over Rx hipersensitivitas tipe IV (delayed)
lisozim rusak radang meningkat, kulit menebal,
kering
Klinis Eritema, edema, bula, Kering, menebal, skuama, Eritema, batas kurang tegas
epidermolysis, batas tegas fisur, batas tegas
Dx Tes tempel: eritema tegas, saat diangkat berkurang Tes tempel: tak tegas, saat diangkat tetap
Tx - Antihistamin: Loratadin 1x10mg - Antihistamin: Loratadin 1x10mg
- Kortikosteroid topikal: Desoximetasone 0,25% salep 2 dd - Kortikosteroid topikal: Desoximetasone
ue 0,25% salep 2 dd ue
- Pelembab: Petrolleum jelly 2 dd ue
KIE - Dapat sembuh sendiri juka menghindari iritan sebenarnya - Menghindari allergen
- Serangan akut kompres air dingin - Serangan akut kompres air dingin
- Rajin mengoles petroleum jelly agar kulit lebih lembab & - Rajin mengoles petroleum jelly agar
obat terabsorbsi dgn baik kulit tidak kering, gatal berkurang
- Jangan mandi dengan sabun antiseptic yang bikin kering, - Jangan mandi dengan sabun antiseptic
pake sabun bayi yang bikin kering, pake sabun bayi
Patofis - Kenapa muncul? Karna virusnya laten (berdiam Dia kegencet di kulit - α-Herpesvirus
diri di ganglio dorsal). Lalu yang menekan adalah ↓ menginfeksi multiple
antibody seluler, maka jika antibody seluler turun Mengeluarkan toksin cell types in culture,
bisa menyebabkan virusnya turun ke akson2 lalu paederin tumbuh cepat, dan
ke kulit cari sebab kenapa imun turun (mis. ↓ efficiently destroy the
stress) Pembentukan blister host cells.
- HSV1 reaktivasi
paling efisien & sering
di ganglia trigeminal
- D: sesuai dermatom ….
Vesikel bergerombol
- R: vesikel, bergerombol, multiple, ukuran dasar eritem
bervariasi 0,3-0,5cm, dasar eritematous, batas
tegas, herpetiformis, dengan krusta +
Pitiriasis Versikolor MH
PB MB
Anamnesis
Etiologi Malassezia furfur Mycobacterium leprae
Patofis - Merupakan bagian flora normal kulit, terutama - Cara masuknya: dari sal nafas bag atas
pd bag yg kaya sebum. Ragi Malassezia furfur (airborne, droplet) & melalui kontak kulit yang
bersifat lipofilik. Pada kelembaban, temperatur, tak utuh butuh kontak yg erat dan lama
dan CO2 yang tinggi dapat meningkatkan resiko - Inkubasi 2-5tahun
timbulnya pitiriasis versicolor
- Faktor predisposisi diantaranya imunosupresi,
malnutrisi, penyakit endokrin, hiperhidrosis,
lingkungan hangat dan lembab, penggunaan
kontrasepsi oral, dan penggunaan kortikosteroid
sistemik, dan komposisi kimia sebum.
Klinis L: >> non intertriginous place, seperti punggung;
lipofilik
D: tersebar
R: Makula, patch hipopigmentasi, batas tegas,
bentuk ireguler, ukuran bervariasi, tertutup 3 Cardinal sign (1 dari 3):
skuama tipis halus 1. Lesi anestesi
2. Gangguan fungsi saraf perifer +
3. BTA +
- Jml bercak kusta 1-5 - Jml bercak kusta >5
- Jml saraf yg terlibat 1 - Jml saraf yg terlibat
>1
- BTA - - BTA +
- Unilateral/ bilateral - Bilateral simetris
simetris
- Lesi kering, kasar - Lesi halus, mengkilat
- Batas tegas - Batas kurang tegas
- Sllu hilang rasa pada - Hilang rasa pd bercak
bercak dan tegas ga jelas, jika ada,
terjadi yg sudah lanjut
PDx - Coup de ongle of beisner + -Ada/tdk gangguan fungsi sensoris/motoris:
- woodlamp: kuning keemasan 1. N. facialis (merem, lagoptalmos)
2. N. aurikularis magnus
3. N. ulnaris (epikondilus-olekranon)
4. N. medianus (ibu jari)
5. N. radialis (tangan nyetir motor)
6. N. peroneus komunis (dorsum flex kaki)
7. N. tibialis posterior (telapak kaki)
- Tes sensibilitas (suhu, nyeri dan raba)
- Pengecatan ziehl Nielsen (cuping telinga DS,
ujung dahi, dagu)
1. Carbol fuhsin dipanasin 5 menit, cuci air
2. Alkohol asam 2-5 detik, cuci air
3. Metilen blue ±2 menit, cuci air
Klinis - L: Tmp predileksi di wajah, - Rasa gatal atau terbakar - L: Pada sentral wajah
bahu, dada bag. atas, & - L: daerah perioral, dapat timbul hidung, pipi, dagu, kening,
punggung bag atas. Juga bisa di di periorbital & perinasal. Lesi alis (daerah yang konveks).
leher, lengan atas, & gutea. sering simetris namun bisa Kadang meluas ke leher,
- D: tersebar unilateral pergelangan tangan atau
- R: Erupsi kulit polimorfi, dg lesi - D: terlokalisir kaki, >> lesi simetris
predominan salah satunya, ada - R: papul, vesikel, & pustule - D: Terlokalisir
komedo eritematous yg berukuran 1- - R: papul, pustule, plak
Lesi noninflam: komedo 2mm, komedo (-) eritematous, edema, facial
whitehead (closed) burning/stinging, dry
appearance, telangiektasia,
komedo (-)
- Ada 3 stadium:
blackhead (open) I: Eritema tanpa sebab/
akibat sengatan matahari
II: diselingi episode akut
timbul papul, pustule, edem,
eritem persisten +
telangiectasia
←Terapi rosacea
Urtikaria
Anamnesis Riwayat atopi
Etiologi Akut urtikaria/ angioedema: obat2an, makanan, infeksi yg IgE dependen (rx alergi), factor metabolic
Kronik urtikaria/ angioedema: autoimun
Patofis Allergen IgE sel mast mediator ke seluruh daerah ke pembuluh darah edema
pembuluh darah di dermis
collagen bundles.
- Gejala konstitusional:
Demam, malaise - Gejala konstitusional:
Demam, malaise
PDx - Gram: Gram: - Gram:
Streptococcus: gram (+) kokus, - Streptococcus: kayak sebelah Streptococcus: gram (+)
tersusun spt rantai - Staphylococcus aureus: gram (+) kokus, tersusun spt rantai
kokus, cluster
PDx
PTx 1. Causal:
AB topikal:
- Mupirocin 2%
- Asam Fusidat
- Neomisin basitrasin
AB sistemik:
2. Simtomatis
3. Suportif
KIE Komplikasi:
- Glomerulonefritis akut
Enzim:
Toxin: