Anda di halaman 1dari 14

Ulkus Mole

(Chancroid)
Here is where this percentation
Our Team
Kelompok 3

Melina Mia Monika Mujtahidah


Muthi’ah Nadila Natasya Nenden

Nuri Putri Ayu Putri Intan Putri Nur


Pengertian
Ulkus mole/chancroid adalah penyakit infeksi pada kelamin akut,
disebabkan oleh haemopilus ducrey. Chancroid merupakan infeksi menular
seksual yang ditandai dengan ulkus pada daerah genetalia disertai
pembengkakan kelenjar limfe inguinal dan penanahan yang disebebkan oleh
streprobacillus durcey (haemophilus ducreyi). Bakteri tersebut mati pada suhu
50˚C selama 1 jam serta mati dengan antiseptic. Ulkus mole ini bersifat
endemic tersebar di daerah tropis dan subtropics terutama kota dan
pelabuhan.
Penyebab Ulkus Mole
Penyebabnya adalah streptobacillus ducrey
(haemophilus ducreyi) merupakan bakteri gram
negative, anaerobic fakultatif, berbentuk
batang pendek dengan ujung bulat, tidak
bergerak, tidak membentuk spora dan
memerlukan hemin untuk pertumbuhannnya
dan penyakit ini hanya mengenai orang dewasa
yang aktif berhubungan seksual serta mayoritas
lebih pada kaum pria
Gejala Klinis
Masa inkubasi berkisar antara 1-14 hari, pada umumnya kurang dari 7 hari.
Lesi kebanyakan multipel, bisa soliter, biasanya pada daerah genital, jarang
ekstragenital. Mula-mula kelainan kulit berupa papul, kemudian berubah menjadi
vesiko-pustul pada tempat inokulasi, dan cepat pecah menjadi ulkus.
Ulkus kecil, lunak pada perabaan, tidak terdapat indurasi, berbentuk cawan,
pinggir tidak rata, sering bergaung dan dikelilingi halo yang eritematosa. Ulkus sering
tertutup jaringan nekrotik, dasar ulkus berupa jaringan granulasi yang mudah berdarah,
dan pada perabaan terasa nyeri. Tempat predileksi pada laki-laki adalah permukaan
mukosa preputium, sulkus coronarius, frenulum penis, korpus penis, dan dapat juga
timbul di uretra, skrotum, perineum, atau anus. Pada wanita ialah labia, klitoris,
vestibulum, anus, dan serviks.
Jenis-jenis Bentuk Klinis:
Ulkus Mole Folikularis
Timbul pd folikel rambut
disebabkan o/. coccus

Transient chancroid Dwarf Chancroid


Lesi kecil sembuh dlm Lesi sangat kecil
beberapa hari 2 3
Papular chancroid Giant chancroid
Gambaran mirip kondiloma Ulkus kecil meluas menutupi
lata pd sifilis stadium II satu daerah

Phagedenic Chancroid 4 Ulkus Mole Serpiginosa


Lesi kecil menjadi besar dgn Lesi membesar karena
jaringan nekrotik luas autoinokulasi
Pencegahan Ulkus Mole

Using condom Setia pd pasangan Sunat/Khitan


Gunakan kondom Tidak bergonta ganti Pembuangan kulit yang
dengan cara yang benar. pasangan. menutupi kepala penis
untuk mengurangi resiko
terjangkit

1 2 3
Diagnosis
Pemeriksaan Sediaan Diambil bahan pemeriksaan dari tepi ulkus yang tergaung, dibuat hapusan pada
1 hapus
gelas objek, kemudian dibuat pewarnaan Gram, Unna-Pappenhein, Wright, atau
Giemsa.

Bahan diambil dari pus suppurasi limfadenitis atau lesi, yang kemudian ditanam
2 Biakan Kuman pada pembenihan / pelat agar khusus yang ditambahkan darah kelinci yang
sudah didefibrinasi.

Immunofluorodensi
3 (ELISA)&PCR
Untuk menemkan antibodi

4 Biopsi Dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis

Sekarang sudah tidak dipakai lagi karena tidak spesifik. Vaksin yang
5 Test Ito-Reenstierna dipakai (Dmelcos) terdiri atas 225 juta kuman mati / ml

Bahan diambil dari lesi yang dicurigai, diinokulasikan pada kulit yang sehat
daerah lengan bawah atau paha penderita digores lebih dahulu. Pada
6 Autoinokulasi tempat tersebut akan muncul ulkus mole. Sekarang sudah tidak dipakai
lagi.
Diagnosis Banding

Herpes Genetalis Sifilis stadium I

Limfogranuloma
Granuloma Inguinal
venereum
Pengobatan

Sistemik:
sulfathiazol, sulfadiazine, atau sulfadimidine, diberikan dengan dosis
Sulfonamida pertama 2-4 gram dilanjutkan dengan 1 gram tiap 4 jam sampai sembuh
sempurna (kurang lebih 10-14 hari).

Disuntikkan tiap hari 1 gram selama 7-14 hari, dapat juga dikombinasikan
Streptomycin dengan sulfonamida. Kombinasi ini perlu, apabila terdapat limfadenitis
suppuratif, atau lesi genitalia tidak sembuh hanya dengan sulfonamida.

Penicilin Hanya sedikit efektif

Tetrasiklin/oksi Efektif kalau diberikan dengan dosis 4x500 mg/hari selama 10-20 hari,
antibiotik golongan ini menutupi gejala-gejala sifilis stadium I. Di beberapa
tetrasiklin negara H. ducreyi sudah resisten terhadap antibiotik ini.
Lanjutan…

Sistemik:

Disuntikkan 2x500mg selama 6-14 hari. Obat ini tidak punya efek terhadap
Kanamycin Treponema pallidum.

Chloramphenicol Efektif terhadap H. ducreyi tetapi karena efek toksik tidak digunakan lagi.

Eritromycin Diberikan 4x500 mg sehari, selama seminggu

Quinolone Ofloksasin cukup dosis tunggal 400 mg.


Lanjutan…
Lokal:

Jangan diberikan antiseptik karena Regimen penatalaksanaan yang direkomendasikan


akan mengganggu pemeriksaan oleh Centers for Disease Control and Prevention
(CDC), WHO, dan International Guidelines of STI
mikroskop lapangan gelap untuk
adalah sebagai berikut:
kemungkinan diagnosis sifilis
● Ciprofloxacine, 500 mg, 2 x 500, selama 3 hari.
stadium I. Lesi dini yang kecil dapat Atau;
sembuh sendiri setelah diberi NaCl ● Erithromycine, 500 mg, 4 x 500 mg, selama 7 hari.
fisiologik. Atau;
● Azithromycine, 1 gr, per oral, dosis tunggal. Atau;
● Ceftriaxone, 250 mg, injeksi intramuskular, dosis
tunggal.
Komplikasi

KOMPLIKASI KOMPLIKASI

Abses
Mixed Phimosis & Infeksi
Bubo Chancre
Kelenjar
Paraphimosis
Fistel Uretra Campuran
inguinal
Bila lesi pada Mengakibatkan Dapat disertai
preputium nyeri waktu infeksi
BAK organisme
Vincent
Terima kasih
Danke schӧn

Anda mungkin juga menyukai