Anda di halaman 1dari 14

Konjungtivitis Bakteri Akut ODS

Jean V C Tahapary
Skenario
 Seorang laki-laki usia 25 tahun, datang ke poli umum, dengan keluhan utama kedua mata
gatal dan berair sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai mata merah dan keluar secret yang
keruh dan berwarna kuning kehijauan. Teman satu kerja menderita hal yang sama kurang
lebih 1 hari sebelum pasien menderita hal yang sama.

Pemeriksaan Fisik

• visus ODS : normal


• Segmen anterior ODS : - Palpebra ODS  edema ringan Pemeriksaan Penunjang
- konjungtiva tarsalis  reaksi folikular dan reaksi papillary
- konjungtiva bulbi  injeksi silier, kemosis (+) secret purulent • Pewarnaan Gram
- lensa dan kornea jernih • Uji sensitivitas
- Camera oculi anterior  dalam tanpa sel-sel
• Tonometri per palpasi : Normotonus
• Segmen posterior ODS : reflex fundus (+)
• KGB leher dan telinga : sedikit membesar

WD : Konjungtivitis Bakteri ODS


DD : Konjungtivitis Virus ODS
Mata
Konjungtivitis

 Merupakan radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak
mata, dalam bentuk akut maupun kronis.
 Penyebab : bakteri, klamidia, alergi, virus, berkaitan dengan penyakit sistemik.

1. Konjungtiva Virus
Pembahasan 2. Konjungtiva Bakteri
Konjungtivitis Bakteri Akut Konjungtivitis Virus Akut
• Disebabkan oleh Staphylococcus Aureus, • Disebabkan oleh Adenovirus, Herpes
Staphylococcus epidermidis, H. influenza, simpleks, Herpes zoster, Klamidia, New
Streptococcus Pneumoniae, Streptococcus Viridans castle, pikorna, enterovirus.
Etiologi dll.

• konjungtiva bulbi hiperemis • Terdapat sedikit kotoran pada mata


• Lakrimasi • Lakrimasi
• Eksudat dengan mukopurulen terutama di pagi hari • Sedikit gatal
• pseudoptosis akibat pembengkakan kelopak mata • Injeksi
• Biasanya dari satu mata menjalar ke mata yang lain • Kadang disertai sakit tenggorok dan demam
Manifestasi Klinis dan dapat menjadi kronik • Disebarkan melalui droplet atau kolam
• Berlangsung <3 minggu dan sering terjadi renang
kekambuhan
Konjungtiva Bakteri

 Paling sering disebabkan oleh Staphylococcus Aureus


 Sindroma imunodefisiensi dan imunosupresi sistemik dapat menjadi predisposisi
dari konjungtiva bakteri akut
 Mudah menular dari mata satu ke mata sebelahnya dan juga mudah menular ke
orang lain melalui kontak langsung maupun benda yang kontak dengan mata
Epidemiologi

 Di negara maju seperti Amerika telah di perhitungkan bahwa 6 juta penduduknya


telah terkena konjungtivitis Akut.
 Diketahui insinden konjungtivitis bakteri sebesar 135 per 10.000 penderita baik
pada anak anak maupun pada dewasa dan juga lansia.
 Insiden konjungtivitis di indonesia saat ini menduduki tempat ke 2 (9,7%) dari 10
penyakit mata utama.
 Sebuah penelitian dilakukan di poli mata bagian infeksi rumah sakit mata cicendo
bandung tahun 2010 mengindentifikasi adanya hubungan antara perilaku pasien
dengan kejadian konjungtivitis.
 Perilaku pasien yang diteliti meliputi kebiasaan cuci tangan, penggunaan handuk
secara bersama sama, penggunaan sapu tangan secara bergantian, dan penggunaan
bantal atau sarung bantal secara bersama sama.
 Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara perilaku pasien
dengan kejadian konjungtivitis.
 Kesimpulannya : responden yang memiliki perilaku beresiko memiliki
kemungkinan menderita konjungtivitis lebih tinggi daripada responden yang tidak
memiliki perilaku beresiko.
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
Penatalaksanaan

Pemeriksaan Antibiotik tunggal Menunggu hasil


mikrobiologi  p. (neosporin, basitrasin, pemeriksaan
sediaan langsung gentamisin, eritromisin, mikrobiologi
sulfa dll)  3-5 hari

Antibiotik spektrum luas


P. Resistensi
Tidak ditemukan dalam bentuk tetes mata tiap
jika tidak
kuman dalam jam atau
membaik
sediaan langsung Salep mata 4-5 kali sehari
dalam 1
(sulfasetamid 10-15% atau
minggu
khloramfenicol.

Kemungkinan defisiensi air mata atau obstruksi


duktus nasolakrimalis.
komplikasi

 Staphilococcus dapat menyebabkan blefarokonjungtivitis


 Neisseria gonirrhoeae dapat menyebabkan perforasi kornea dan
endoftalmitis
prognosis

 Membaik bila segera ditangani.


Pencegahan

• Hindari kontak dengan penderita


1.

• Hindari pemakaian bersama handuk, sapu tangan, dan


2. barang yang ada kontak langsung dengan mata penderita.

• Hindari untuk mengucek mata saat tangan dalam keadaan


3. kotor.
Kesimpulan

Pada kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa


pasien menderita konjungtivitis bakteri dimana
terjadi radang konjungtiva yang disebabkan
oleh bakteri. Penanganan secara cepat dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien.

Anda mungkin juga menyukai