Anda di halaman 1dari 34

REVIEW KONJUNGTIVA

DAN KELOPAK MATA


SVH
KOMPETENSI 4A

• Benda asing di konjungtiva • Blefaritis


• Konjungtivitis • Hordeolum
• Perdarahan subkonjungtiva • Trikiasis
• Mata Kering
KONJUNGTIVA KELOPAK MATA
Benda Asing di Talak
Konjungtiva (Corpus 1. Berikan tetes mata pantokain 2% (1-2
Alienum) tetes) tetes pada mata yang
terkena benda asing
2. Gunakan lup
3. Angkat benda asing dengan
Definisi Diagnosis menggunakan lidi kapas atau jarum
Anamnesis suntik ukuran 23G
Benda yang dalam keadaan 
normal tidak dijumpai di  Pemfis 4. Arah pengambilan benda asing
konjungtiva.  dilakukan dari tengah ke tepi
Pasien datang dengan keluhan
5. Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan
Pada umumnya  bersifat adanya benda yang masuk ke betadin pada tempat bekas benda asing
ringan, pada beberapa dalam konjungtiva atau
matanya. Gejala yang 6. Berikan antibiotik topikal (salep atau
keadaan dapat tetes mata seperti kloramfenikol tetes
berakibat serius ditimbulkan berupa nyeri, mata mata,) gtt setiap ' jam selama ' hari
terutama pada benda asing merah dan berair, sensasi benda
yang bersifat asam atau basa asing,dan fotofobia 7. Edukasi: Tidak mengucek mata, pakai
kacamata pelindung, Keluhan
dan berpermukaan tajam. • Biasanya visus normal memberat (mata makin merah,
• Ada injeksi konjungtiva tarsal bengkak, penurunan visus  kontrol
atau bulbi kembali
8. Rujuk ! (bila ada penurunan visus)
• Pada konjungtiva ditemukan
Konjungtiviti
s
Anamnesis :
Definisi Etiologi
• Mata merah
Konjungtivitis Bakteri, klamidia,
merupakan radang alergi,viral toksik, • Perasaan seperti ada
konjungtiva atau radang berkaitan dengan benda asing
selaput lendir yang penyakit sistemik. • Pedih dan panas
menutupi belakang
kelopak dan bola mata, • Gatal-gatal
Diagnosis
dalam bentuk akut • Banyak keluar air mata dan
Anamnesis
maupun kronis eksudasi
Pemfis
• Fotofobia (jika kornea ikut
Pemeriksaan Penunjang:
terkena)
Lab klinik, kultur
Pemfis:
• Palpebra superior :
pseudoptosis (pada
trachoma,
keratokonjungtivitis
epidemik)
• Konjungtiva tarsalis
superior/inferior : hiperemis,
hipertrofi papil, folikel
• Apparatus lakrimalis : Jenis Konjungtivitis lain:
lakrimasi (+)
• Konjungtivitis Gonore  sekret yang purulen padat,
• Adenopati preaurikuler perdarahan subkonjungtiva dan kemosis
• Konjungtivitis Alergi  Konjungtivitis flikten, konjungtivitis
vernal, konjungtivitis atopi, konjungtivitis alergi bakteri,
konjungtivitis alergi akut, konjungtivitis alergi kronik, sindrom
Stevens Johnson, pemfigoid okuli, dan sindrom Sjorgen
Lanjutan Talak
• Konjungtivitis Vernal  reaksi • Konjungtivitis bakterial  tergantung
hipersensitivitas tipe I mengenai kedua mata kultur, sulfonamid sebagai terapi awal. Ada
dan bersifat rekuren. pertumbuhan papil yang sekret? Bilas dengan garam fisiologis.
besar (Cobble stone), karena musim
• Konjungtivitis flikten  reaksi
• Konjungtivitis gonore 
hipersensitivitas tipe IV disebabkan alergi Bayi : 50.000 unit/kg BB selama 7 hari
terhadap bakteri atau antigen tertentu. Pada Dewasa: Penisilin tetes mata dalam bentuk
pasien akan terlihat kumpulan pembuluh
darah yang mengelilingi suatu tonjolbn bulat
larutan penisilin G 10.000-20.000 unit/ml
dengan warna kuning kelabu seperti suatu setiap menit selama 30 menit, dilanjutkan
mikroabses yang biasanya terletak di dekat setiap 5 menit selama 30 menit berikut,
limbus kemudian diberikan setiap I jam selama 3
• dll hari + AB sistemik
Sekret dibersihkan dengan kapas yang
dibasahi air rebus bersih atau garam
fisiologis setiap 15 menit dan diberi salep
penisilin.
Talak
• Konjungtivis virus  self limited disease, Konjungtivis Trakoma 
kecuali • Tetrasiklin 1-1,5 gr/hari, peroral dalam
Herpes simplek: idosuridin 4x/hari selama 4 takaran yang sama selama 3-4 mingu
7-10 hari atau salep Acyclovir 3% 5x/hari • Doksisiklin 100 mg, 2 x/hari p.o selama
selama 10 hari 3 minggu
• Eritromisin 1 gr/hari p.o dibagi dalam
• Konjungtivitis jamur  4 takaran selama 3-4 minggu
Amphotericin B (3-8 mg/mL) dalam air • Salep mata atau tetes mata termasuk
(bukan larutan garam fisiologis) sulfonamid, tetrasiklin, eritromisin dan
Krim Nistatin (100000 U/gr) 4-6 x/hari rifampisin 4x/hari selama 6 minggu
• Tetrasiklin sistemik jangan diberikan
pada anak-anak dibawah 7 tahun atau
• Konjungtivitis vernal  sembuh sendiri
wanita hamil
• Konjungtivitis flikten  kortikosteroid
topikal
Perdarahan
Subkonjungtiva
Definisi Etiologi Talak
Perdarahan dibawah • Pembuluh darah rapuh • Edukasi
lapisan konjungtiva. (umur, hipertensi,
arteriosklerosis,
• Biasanya tidak perlu
Biasanya Monokuler. pengobatan karena
konjungtivitis
Tanda  hiperemis hemoragik,anemia, akan diserap dengan
terbatas pemakaian,antikoagula spontan dalam waktu
n dan batuk rejan). 1-3 minggu.
• Trauma lagsung tidak • Bila ada underlying
langsung disease atau event,
• Fraktur basis cranii obati penyebabnya
(+ racoon eye)
Dry Eye
Definisi Etiologi Diagnosis
1. Defisiensi komponen lemak air mata. Anamnesis
Keratokonjungtivitis sika
Misalnya : blefaritis menahun, distikiasis Pemfis
adalah suatu keadaan
dan akibat pembedahan kelopak mata. Schimmer Test
keringnya permukaan
2. Defisiensi kelenjar air mata: Sindrom
kornea dan konjungtiva
Syogren, sindrom Riley Day, alakrimia
yang diakibatkan
kongenital, aplasi kongenital saraf
berkurangnya fungsi air
trigeminus, sarkoidosis, limfoma kelenjar
mata.
air mata, obat-obat diuretik, atropin dan
usia tua.
3. Akibat penguapan yang berlebihan
seperti pada keratitis neuroparalitik,
hidup di gurun pasir, keratitis logaftalmus Talak
Karena parut pada kornea atau Tergantung etiopatologi
menghilangnya mikrovili kornea
dll. Air mata buatan 4x sehari,
kasus lebih berat 10-12x/hari
Blefariti
s

Patofisiologi
Definisi Etiologi
Berasal dari bahasa • Bakterial : streptococcus alfa
yunani  Blepharos atau beta, pneumococcus,
(kelopak). dan pseudomonas.
Peradangan kronis • Alergi : debu, asap, bahan
pada kelopak mata kimia iritatif, dan bahan
yang umumnya kosmetik
bilateral, bisa • Kelainan metabolik
melibatkan folikel dan
kelenjar rambut • Jamur
• Viral
Kriteria diagnosis Pemeriksaan Penunjang
Gejala umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit,
eksudat lengket, dan epiforia. Kultur
Klasifikasi:
a.Lokasi Tata Laksana
Blefaritis Superficial : sering et causa Staph
Blefaritis Angularis : pada tepi kelopak/kantus Blefaritis superfisial
bisa menyumbat pungtum lakrimal Sulfasetamid/sulfisoxazol
sering et causa Staph Aureus, Morax axenfeld Blefaritis angularis
b.Sifat
Sulfa, tetrasiklin dan Sengsulfat.
Blefaritis skuamosa : ada skuama dan krusta, rasa panas dan gatal
(dikelupas tidak menyebabkan luka) sering komorbid Blefaritis Skuamosa
dengan dermatitis seboroik Pembersihan dgn kapas basah dan steroid
kelainan metabolik atau jamur ointment
Blefaritis seboroik : sekret yang keluar dari kelenjar Meibom, Blefaritis Seboroik
air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia dan Kompres hangat selama 5-10 menit
hipertrofi papil pada konjungtiva
sering pada laki-laki usia 50 tahun pembersihan dengan nitrat argenti '1%
Keluhan  mata kotor, panas dan rasa kelilipan. Salep sulfonamid,
Blefaritis ulseratif : disertai tukak, ulkus yang kecil dan mengeluarkan darah, tetrasiklin oral 4 kali 250 mg
skuama kering keras  diangkat akan menyebabkan luka
Bleafaritis ulseratif
sangat infeksius bisa menyebabkan madarosis
 sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin +
AB sistemik + roboransia
INFO !
•Larutan 10%, 15%, atau 30% sulfacetamide: 1-2
tetes ke kantong konjungtiva pada mata yang
sakit, setiap 2-3 jam.
•Salep 10% sulfacetamide: Oleskan sekitar (sekitar
setengah inci) ke mata yang terinfeksi, setiap 3-4
jam serta sebelum tidur. Turunkan dosis dengan
memperpanjang jarak waktu pemberian obat, jika
ada kemajuan
Blefaritis viral
Blefaritis jamur
• Rasa sakit pada daerah yang terkena dan
• Pengobatan Amferoterisin B dimulai
badan berasa demam. Pada kelopak
dengan 0.05-0.1 mg/Kgbb, yang
mata terlihat vesikel dan infiltrat pada
diberikan intravena lambat selama 6-8
kornea bila mata terkena. Lesi vesikel
jam. Dilarutkan dalam dekstrose 5%
pada cabang oftalmik saraf trigemin
dalam air. Dosis dinaikkan sampai 1
• radang tepi kelopak ringan dengan mg/Kgbb, dosis total tidak boleh
terbentuknya krusta kuning basah pada melebihi 2 gram. Pengobatan diberikan
tepi bulu mata, yang mengakibatkan setiap hari selama 2-3 minggu setelah
kedua kelopak lengket. disertai dengan gejala berkurang.
keadaan yang sama pada bibir
merupakan tanda herpes simpleks
kelopak Blefaritis alergi
• Tatalaksana • Antihistamin
idosuridin 4x/hari selama 7-10 hari atau
salep Acyclovir 3% 5x/hari selama 10 hari
Hordeolu
m
Suppurative acute infection at eyelids
gland caused by Staphylococcus aureus
• Hordeolum internum : at meibom gland
• Hordeolum eksternum : at zeis, mole gland
• Therapy :
• Systemic & local antibiotics
• Incision :
• mostly common on hordeolum
externum
• Skin incision : margo
• Conjuctival incision : margo
• Complication : eyelids abscess
Trikias
is
Definisi Diagnosis
Anamnesis Talak
• bulu mata • Pengobatan
Pemfis
mengarah pada sementara dengan
• Gejalanya adalah
bola mata yang konjungtiva kemotik epilasi atau
akan dan hiperemi, pada mencabut bulu
menggosok kornea terdapat yang salah tumbuh
kornea atau erosi, keratopati • Terapi krio.
konjungtiva. dan ulkus. Pasien • Pada trakoma
akan mengeluh,
fotofobia, lakrimasi, dengan trikiasis
dan seperti kelilipan dilakukan
tarsotomiatau
dibedah plastik.
KOMPETENSI 3A

• Pterigium • Kalazion (Chalazion)

KONJUNGTIVA KELOPAK MATA


Pterigium
Definisi Etiologi
• Suatu pertumbuhan • Iritasi kronis akibat debu,
fibrovaskular konjungtiva yang cahaya sinar matahari, dan
bersifat degeneratif dan invasif udara yang panas.
• Terletak pada celah kelopak
• Etiologinya tidak diketahui
bagian nasal ataupun temporal
konjungtiva yang meluas ke dengan jelas dan diduga
kornea merupakan suatu neoplasma,
radang, dan degenerasi.
• Berbentuk segitiga dengan
puncak di sentral atau di kornea
• Mata merah tdak merata tanpa
penurunan visus
Pterigium
Diagnosis Talak Nice to know:
Anamnesis • Konservatif  Kacamata Pseudopterigium 
Pemfis pelindung. perlekatan konjungtiva
• Dapat tidak memberikan • Bila terdapat tanda radang dengan kornea yang cacat.
keluhan atau akan memberikan beri air mata buatan bila perlu Pseudopterigium sering
keluhan mata iritatif, merah dan dapat diberi steroid. ditemukan pada proses
mungkin menimbulkan astigmat • Tindakan pembedahan penyembuhan ulkus kornea
yang akan memberikan keluhan
kombinasi autograf Beda: dekat dengan tempat
gangguan penglihatan.
konjungtiva dan eksisi adalah ulkus sebelumnya dan dapat
• Pterigium mudah meradang dan suatu tindakan bedah plastik
bila terjadi iritasi, akan diselipkan sonde dibawahnya.
yang dilakukan bila pterigium
berwarna merah telah mengganggu Penguekula  Benjolan kecil
• Bisa terjadi bilateral penglihatan dan mengurangi kuning dekat tepi kornea
resiko kekambuhan.
Stadium Indikasi
• Derajat I : jika pterigium hanya Operasi
terbatas pada limbus kornea
• Derajat II : jika pterigium sudah • Pterigium yang menjalar ke kornea
melewati limbus dan belum mencapai sampai lebih 3 mm dari limbus,
pupil, tidak lebih dari 2 mm melewati • Pterigium mencapai jarak lebih
kornea. dari separuh antara limbus dan
• Derajat III : jika pterigium sudah tepi pupil,
melebihi derajat II tetapi tidak • Pterigium yang sering memberikan
melebihi pinggiran pupil mata dalam keluhan mata merah, berair dan
keadaan cahaya normal (diameter silau karena astigmatismus, dan
pupil sekitar 3-4 mm).
• Derajat IV : jika pertumbuhan • Kosmetika terutama untuk
pterigium sudah melewati pupil penderita wanita.
sehingga mengganggu penglihatan.
Kalazio
n
Definisi Diagnosis
• Peradangan • Anamnesis
granulomatosa kelenjar • Pemfis
Meibom yang tersumbat.
Kalazion akan memberikan
• Dapat bersifat kronis gejala adanya benjolan
• Kadang-kadang kalazion pada kelopak, tidak
sembuh atau hilang hiperemi, tidak ada nyeri
dengan sendirinya akibat tekan, dan adanya
diabsorpsi. pseudoptosis. Kelenjar
preurikel tidak membesar.
Talak
• Kompres hangat, antibiotik setempat
dan sistemik.
• ekskokleasi isi abses dari dalamya atau
dilakukan ekstirpasi kalazion tersebut
• lnsisi dilakukan seperti insisi pada
hordeolum internum.
• Bila berulang beberapa kali sebaiknya
dilakukan pemeriksaan PA untuk
menghindarkan kesalahan diagnosis
dengan kemungkinan adanya suatu
keganasan, uji resistensi, atau cari
underlying disease
KOMPETENSI 3B

- • Laserasi Kelopak Mata

KONJUNGTIVA KELOPAK MATA


Laserasi Kelopak
Mata Talak
• Menggunakan pinset bergigi, tarik
Penjelasan Diagnosis dengan hati-hati tepi luka, tentukan
• Laserasi palpebra dapat kedalaman dari laserasi
terjadi karena trauma
Anamnesis • Jika laserasi pada daerah nasal atas, atau
tumpul atau disebabkan Pemfis bawah pungtum dan irigasi dari system
oleh benda tajam, gigitan kanalikular untuk menyingkirkan
binatang, perkelahian keterlibatan kanalikular
dan luka bakar. • Pada anak yang tidak kooperatif,
pemberian sedative atau anestesi umum
• Laserasi tidak hanya
melibatkan kulit, tapi dalam pemeriksaan mungkin diperlukan
dapat juga mengenai untuk pemeriksaan yang menyeluruh
otot palpebra, margo kelopak dan bola mata - Konseling &
palpebra dan sistem
lakrimal • Edukasi : Prinsip dilakukan tindakan
bedah - Kriteria Rujukan : Semua kasus
laserasi kelopak mata
KOMPETENSI 2

- • Entropion
• Lagofthamos
• Epikantus
• Ptosis
• Retraksi kelopak mata
• Xanthelasma
KONJUNGTIVA KELOPAK MATA
Entropion
Definisi Etiologi
• Suatu keadaan melipatnya • Jaringan parut yang terjadi
kelopak mata bagian tepi pada trakoma,
atau margo palpebra ke • Mekanik (trauma termal,
arah dalam sehingga bulu kimiawi, trauma kelopak mata)
mata menggeser jaringan • Spasme otot orbikular
konjungtiva dan kornea terutama otot Rioland pada
atau apa yang disebut spasme tertentu
sebagai trikiasis. • Kongenital, senile
• Bisa menyebabkan iritasi
kornea  Ulkus kornea Talak
• Unilateral, bilateral • Eye lid reconstruction
• Tarsotomi pada trakoma
Lagofthalm
os Nice to know!
Definisi Etiologi • Lagofthalmos koma  pada
• Kelopak mata tidak dapat • Jaringan perut atau sikatrik psien koma
menutup bola mata yang menarik kelopak • Lagofthalmos parsial  pada
dengan sempurna. • Ektropion waktu tidur pasien histeria,
• konjungtiva dan selaput lelah, dan anak sehat.
• Paralisis orbikularis okuli  N.
bening menjadi kering dan
VII
terjadi infeksi (dry eye)
• lnfeksi ini dapat dalam
• Eksoftalmos goiter
bentuk konjungitivitis atau • Tumor retrobulbar
suatu keratitis.
Talak
Prinsip membuat mata
tetap basah
• Air mata buatan
• Blepharoraphy (mendekat
kan kelopak)
Epikantu
s
Definisi Epikantus merupakan bagian dari
 Blepharophimosis Ptosis EpicanthusSyndrome
Lipatan semilunar kelopak (BPES) yang merupakan penyakit autosomal
mata atas yang menutupi dominan 
sudut
mata bagian dalam, kadang dit
emukan sebagai variasi normal
 pada anak ras Asia.

Epikantus terbentuk dari kombinasi


hipertropi otot dan kelebihan lipatan
kelopakmata.
Ptosis
Definisi Etiologi Nice to know!
kelopak mata atas • Tidak baiknya fungsi m. levator Pseudoptosis  pada kelainan
palpebra, kelopak seperti hordeolum,
tidak dapat diangkat kalazion, tumor kelopak ataupun
atau terbuka sehingga • Praralisis N. lll untuk levator blefarokalasis yang
celah kelopak mata palpebra mengakibatkan kelopak tersebut
menjadi lebih kecil • Jaringan penyokong bola mata sukar terangkat.
dibandingkan dengan yang tidak sempurna, sehingga
keadaan normal. bola mata tertarik ke belakang
atau enoftalmos.
• Kelainan kongenital, miogenik,
dan neurogenik.
• Pada miastenia gravis pada
satu mata atau kedua mata.

Talak
Prinsip  Memperpendek levator
sehingga tarsus akan terangkat.
Xanthelasm
a
Definisi Talak
Penonjolan ringan kulit kelopak • Eksisi (cosmetical reasoning)
berwarna kuning, yang biasanya • pengontrolan pada hiperlipidemia
terletak dekat kantus internus. ! Pembedahan memperhatikan
kemungkinan akan terjadinya
Etiologi ektropion.
Degenerasi lemak, hasil dari keadaan:
• Kadar kolesterol dalam Serum,
hiperlipidemia esensial atau pasien
diabetes melitus
• pada wanita dalam masa
klimakterum, yang berjalan progresif
secara perlahan-lahan.

Anda mungkin juga menyukai