Anda di halaman 1dari 17

Trauma Mata

Definisi Trauma Mata

Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang


menimbulkan perlukaan mata dan merupakan kasus gawat
darurat mata.Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai
berat atau menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan
mata(Sidarta, 2005).
Klasifikasi Trauma Mata

1.    Trauma Mekanik
a.    Trauma Tumpul
b.    Trauma Tajam
2.    Trauma Kimia/Khemis
a.    Trauma Kimia Asam
b.    Trauma Kimia Basa
3.    Trauma Fisis
a.    Trauma termal
b.    Trauma bahan radioaktif
Macam Trauma mata
1. KONJUNGTIVITIS (MATA MERAH)
Konjungtivitis akut adalah inveksi pada konjungtiva, yakni Selaput yang melapisi kelopak
mata dan sklera. Penyebap Konjungtivitas akut diantaranya karna invksi bakteri, virus,
jamur, serta alergi dan iritasi kimia.
TANDA DAN GEJALA
•Kelopak mata tampak ‘’berkerak’’ dan menutup saat
•Bangun pagi.
•Sensasi terasa ada benda asing di mata
•Konjungtiva tampak kemerahan (eritema konjungtiva)
•Terdapat pus / purulent drainage (pada infeksi baktri)
•Terdapat discharge serosa / cairan bening (akibat aleregi
•Atau infeksi virus)
•Pruritus (pada konjungtivitis alergi)
Prosedur Diagnostik
•Diagnostik ditegakan berdasarkan pemeriksaan klinis
•Lakukan pemeriksaan kultur discharge (keluaran cairan) hanya jika konjungtivitis yang
terjadi sangat berat (terjadi “waterfall discharge” pada kasus gonorrhea), kronis, atau
tidak responsif terhadap pengobatan.
• Intervensi Terapeutik • Jangan menggunakan barang-barang pribadi
• Tetes mata atau salep antibiotik untuk infeksi bersama, misalnya handuk, waslap, dan bantal
bakteri yang mungkin terkena kontak cairan infeksi.
• Kompres dingin dan pemberian dekongestan untuk • Jangan berenang sampai tanda dan gejala hilang
konjungtivitis alergi • Jangan memasak atau kontak dengan makanan jika
• Jika terjadi konjungtivitis gonokokus, masih ada infeksi
pertimbangkan bahwa pasien juga mungkin • Hapus atau jangan gunakan riasan mata
mengalami konjungtivitis klamdia; pasien • Bersihkan mata menggunakan air hangat dapat
memerlukan terapi sistemik dan memerlukan membantu untuk menghapus eksudat dari kelopak
referal mata dan bulu mata secara lembut setelah tidur.
• Perlakukan konjungtivitis akibat zat kimia sebagai • Kompres dingin pada kelopak mata dapat
luka bakar kimia dan berikan irigasi mata segera. digunakan untuk meningkatkan kenyamanan dan
• Lakukan pemeriksaan ulangke pusat pelayanan mengurangi bengkak pada mata.
kesehatan atau dokter mata dalam 2-3 hari. • Gunakan kacamata untuk mengurangi fotofobia.
• Jangan gunakan kontak lensa atau riasanmata
• Edukasi Pasien sampai gejala hilang.
• Konjungtivitis bakteri dan virus sangat menular;
sehingga perlu dilakukan edukasi pada pasien
dengan mengajarkan langkah-langkah
pengendalian infeksi sebagai berikut:
• Cuci tangan secara teratur menggunakan teknik
cara mencuci tangan yang benar
• Anjurkan anak untuk tidak pergi sekolah sampai
infeksi diatasi dengan baik
Infeksi pada kelopak mata dan kornea
Infeksi pada kelopak mata (yaitu blepharitis, ordeolum dan chalazion) atau
infeksi kornea (keratitis) merupakan keluhan yang sedikit atau jarang ditemui
pada pasien yang datang ke unit gawat darurat. Penyebab patogen yang paling
mungkin untuk infeksi ini adalah Staphylococcos aureus. Tabel 27-1 merangkum
tanda dan gejala serta intervensi terapeutik untuk kasus infeksi mata ini.

Tabel 27-1 INFEKSI KELOPAK MATA DAN KORNEA


Deskripsi Tanda dan Gejala Intervensi Terapeutik
Blepharitis •Perasaan terbakar pada •Salep antibiotik mata
•Peradangan akut atau mata dan keluar air mata •Anjurkan pasien untuk
kronis yang terjadi pada berleih menjaga mata tetap bersih,
garis kelopak mata •Sensasi addanya benda bersihkan kerak kotoran
•Biasanya merupakan asing dimata mata secara teratur,
reaksi alergi atau reaksi •Terdapat kerak kotora berikan kompres hangat
akibat paparan zat kimia pada bulu mata pada kelopak mata,
•Mungkin dapat terjadi •Lipatan mata dan sklera kemudian cuci area
sekunder akibat: rosacea, berwarna kemerahan tersebut secara
herpes simpleks, varicella •Nyeri dan fotofobia menyeluruh menggunakan
zoster, seborrhea, atau •Penurunan ketajaman air bersih dan shampoo
staphylococcus dermatitis penglihatan bayi
Deskripsi Tanda dan Gejala Intervensi Terapeutik
Hordeolm •Abses kecil pada eksternal •Kompres hangat 3-4 kali/hari
•Juga dikenal sebagai mata •Pemberian salep antibiotik
“Timbilan” •Nyeri pada mata
•Merupakan infeksi kelenjar •Mata kemerahan •Abses yang terjadi biasanya
miinyak pada kelopak mata •Bengkak pada mata akan pecah spontan, tetapi
•Mungkin terjadi bersamaan mungkin memerlukan
dengan blepharitis dan tindakan insisi dan drainase
biasanya sembuh sendiri •Anjurkan pasien untuk tidak
memaksa mengeluarkan
keluaran baik nanah atau
cairan pada abses tersebut.

Salep antibiotik topikal


Kalazion Berikan kompres hangat 3-4
•Hordelolum internal yang •Bengkak yang tidak nyeri kali per hari
disebabkan oleh peradangan terlokalisasi dibawah kelopak Konsultasi ke dokter mata jika
pada kelenjar meibomian mata. chalazion tidak membaik
pada permukaan bagian dalam 3-4 minggu
dalam kelopak mata Insisi dan drainase mungkin
diperlukan jika chalazion
mempengaruhi ketajaman
penglihatan
Deskripsi Tanda dan Gejala Intervensi Terapeutik

Keratitis •Nyeri dan fotofobia •Angen antibiotik oral dan


•Istilah umum yang •Drainase mukopurulen topikal, agen antiviral,
didefinisikan sebagai (pada infeksi bakteri). antifungai, disesuaikan
peradangan pada kornea. •Terdapat pus pada ruang dengan organisme yang
•Etiologi: infeksi viral (herpes anterior mata (hipopion) menyebabkankeratitis
simplex atau zoster), infeksi •Penurunan penglihatan •Cycloplegic topikal untuk
amuba •Kemerahan pada mata menurunkan nyeri
•Penggunaan kontak lensa •Pemberian analgetik
dan paparan sinar ultraviolet sistemik untuk mengontrol
dapat meningkatkan risiko nyeri
keratitis. •Anjurkan pasien untuk tidak
•Keratitis yang tidak dapat menggunakan penutup mata
diobati dapat menyebabkan
kerusakan kornea permanen
dan kebutaan
• ABRASI KORNEA DAN ULERASI KORNEA
Abrasi kornea merupakan cedera mata yang paling
sering ditemui diunit gawat darurat. Disis lain,
ulerasi kornea merupakan kasus benar-benar
darurat, karena jika tidak segera ditangani, dapat
menyebabkan kebutaan dalam 24-48 jam.
Pemeriksaan ketajaman visual harus dilakukan pada
pasien ini, meski mungkin sulit dilakukan karena
sakit dan fotofobia yang dialami pasien.
Pemeriksaan fluorosens dan pemeriksaan slit lamp
juga diindikasi pada pasien ini. Tbel 27-2
membandingkan abrasi kornea dan ulerasi kornea.
TABEL 27-2 ABRASI KORNEA DAN ULSERASI KORNEA

Penyebab Tanda dan Gejala Intervensi Terapeutik

Abrasi kornea •Nyeri •Anastesi topikal


Benda asing menggores •Fotofobia •Berikan tetes mata yang
epitelium kornea. •Keluar air mata mengandung anastesi topikal
•Sensasi adanya benda asing di sebelum dilakukan
mata pemeriksaan mata
•Spasme kelopak mata •Antibiotik tetes mata topikal
•Agen optalmik non steroid
topikal
•Analgesik sistemik
•Penatalaksanaan disesuaikan
Ulerasi Kornea •Nyeri dan fotofobia dengan penyebab
•Biasanya disebabkan proses •Sensasi adanya benda asing di •Pemberian antibbiotik
infeksi. mata parenteral, oral atau topikal
•Faktor risiko yang •Keluar air mata berlebihan tergantung pada berat
meningkatkan ulerasi kornea: dan pandangan kabur. ringannya manefestasi klinik.
Kontak lensa •Kelopak mata bengkak •Pemberian agen cycloplegic
Trauma mata •Purulent discharge untuk menurunkan nyeri
Immunosupresi •Terdapat penampakan “bercak •Follow-up ke dokter mata
putih (white spots)” pada dalam 24 jam.
kornea
UVIEITIS
• Uvieitis merupakan peradangan dari Tanda dan Gejala
lapisan tengah mata. Uvea, atau lapisan • Nyeri dan kemerahan pada sebelah mata
tengah mata, terdiri dari iris, adan siliar (unilateral)
• Blurred vision (penglihatan mata kabur)
(cillary body), dan koroid. Inflamasi
• Fotofobia
mungkin melibatkan uvea anterior yang
• Keluar air mata (tearing)
akan mempengaruhi iris (iritis) atau kedua
• Pandangan berbayang lebih umum pada posterior
iris dan badan siliar (iridoclitis). Uveitis
Prosedur Diagnostik
posterior melibatkan inflamasi koroid
• Penurunan ketajaman visual pada mata yang
(koroiditis) atau koroid dan retina terkena uveitis
(korioretinitis); panuveitis menunjukan Intervensi Terapeutik
inflamasi yang melibatkan struktur • Tujuan utama adalah untuk mengurangi nyeri dan
anterior dan posterior uvea. inflamasi
• Uveitis akut paling sering karena • Cycloplegics untuk mengurangi nyeri dan fotofobia
penyebab idiopatik. Penyebab lainnya • Konsultasi mata dengan dokter spesialis mata
adalah trauma infeksi, penyakit autoimun • Pemberian steroid topikal atau steroid oral haya
seperti systemic lupus erythematosis dilakukan oleh dokter spesialis mata
(SLE) dan rheumatoid arthritis.
BENDA ASING PADA MATA (OCULAR FORGIVEN BODY)

Benda asing pada mata biasanya mengenai Prosedur Diagnostik


bagian superfisial mata (konjungtiva atau • Ketajaman visual secara umum menurun.
kornea), tetapi hal ini dapat menyebabkan • Teridentifikasinya benda asing didalam mata melalui
masalah kesehatan jangka panjang jika benda pemeriksaan menggunakan celah lampu (slit lamp
asing tersebut tidak dikeluarkan dengan segera. examination).
Hal yang sangat penting adalah memastikan
bagaimana karakteristik benda asing tersebut: Intervensi Terapeutik
• Objek organik memiliki risiko menimbulkan • Berikan tetes mata yang mengadung zat anestesi
infeksi lebih tinggi. sebelum melakukan pemeriksaan
• Objek metalik dapat menyebabkan karat pada • Balikkan kelopak mata atas, lakukan irigasi dengan
normal saline, kemudian angkat benda asing
mata kecuali jika objek tersebut segera
tersebut menggunakan lidi kapas yang sudah
dikeluarkan dilembabkan
• Benda asing yang masuk ke mata akibat • Jika benda asing menempel pada kornea, gunnakan
velositas/kecepatan tinggi dapat meningkatkan jarum ukuran 25-27 atau gunakan lidi mata
risiko penetrasi intraokuler. (ophtalmic burr) untuk mengeluarkan benda asing
Tanda dan Gejala tersebut
• Sensasi “merasakan adanya benda asing di • Setelah benda asing dikeluarkan, periksa kornea
apakah masih ada benda asing lain didalam kornea
mata”
atau terdapat karat/debris pada kornea. Gunakan lidi
• Keluarnya air mata yang masif, nyeri dan mata untuk menghilangkan karat/debris.
fotofobia • Berikan pengobatan lebih lanjut jika terjadi abrasi
kornea.
LUKA BAKAR OKULAR
• Luka bakar okular merupakan keadaan darurat medis
dan dapat menimbulkan risiko segera terhadap • Prosedur Diagnostik
penglihatan pasien. Luka bakar pada mata dapat • Penurunan ketajaman visual
diakibatkan karena zat kimia, panas, atau radiasi. Luka
bakar karena panas biasanya melibatkan kelopak mata, • Segera lakukan irigasi mata sebelum
bukan kornea dan ditangani dengan cara yang sama menentukan ketajaman visual
ketika menangani luka bakar pada bagian tubuh lainnya. Intervensi Terapeutik
Luka bakar akibat zat kimia dapat dapat disebabkan oleh
paparan zat asam, alkali, atau zat yang mengandung • Lakukan segera irigasi mata menggunakan
minyak. Luka bakar akibat paparan zat asam dapat normal saline atau larutan Ringer Laktat.
mengendap didalam jaringan protein dan sampai suatu • Periksa pH mata sebelum memulai irigasi
masa tertentu dapat menyebar dan masuk ke jaringan
lain. Luka bakar akibat alkali biasanya bersifat sangat • Periksa tetes anastesi topikal
berat; zat alkali seperti pembersih noda dan beton akan • Lakukan irigasi hingga pH maya: 7,0 sampai 7,5
terus penetrasi ke bagian dalam mata secara terus- • Irigasi mungkin dapat ilakukan sampai 60 menit
menerus sampai zat tersebut dibersihkan dari mata.
jika zat alkali masih ada
• Tanda dan Gejala
• Nyeri hebat (luka bakar radiasi akan menimbulkan nyeri • Berikan imunisasi tetanus jika dibutuhkan
yang sangat besar) • Pengobatan radioasi okular diantaranya adalah
• Penurunan ketajaman visual cycloplegics, pemberian antibiotik topikal dan
• Keluarnya air mata secara masif dan fotofobia menghindarkan mata dari paparan cahaya.
• Blepharospasm • Luka bakar okular berat memerlukan konsultasi
• Sensasi merasakan suatu benda asing di dalam mata oftalmologi dan mungkin memerlukan penutup
untuk kenyamanan dan perlindungan mata.
OKLUSI ARTERI RETINAL SENTRAL (CENTRAL RETINAL ARTERY OCCLUSION)

Oklusi arteri retina sentral dapat terjadi tiba-tiba, tidak


menimulkan sakit, namun menimbulkan kebutaan • Elektrokardiogram mungkin menunjukan adanya
segera, dan hal ini merupakan kondisidarurat medis. fibrilasi atrial
Sirkulasi ke retina harus dipertahankan dalam 60
• Tes darah mungkin mengindikasikan adanya
sampai 90 menit untuk mencegah hilangnya
kougulopati
penglihatan permanen. Kadang pasien mengalami
episode kebutaan sementara (disebut amaurosis Intervensi Terapeutik
fugax) sebelum terjadi oklusi total. Etiologi oklusi • Tepatkan pasien pada posisi supine untuk
retina pusat adalah sebagai berikut: mengoptimalkan sirkulasi ke kepala
• Emboli (biasanya akibat fibrilasi atrial) • Anjurkan pasien untuk bernapas melalui kantong
• Trombosis kertas (paper bag) mungkin dapat menghasilkan
• Hipertension peningkatan pCO2, hal tersebut dapat
• Giant cell arteritis menyebabkan vasodilatasi
• Angiospasme • Dokter mungkin dapat melakukan masase mata
Tanda dan Gejala intermiten untuk meningkatkan aliran darah
• Terjadi tiba-tiba, tidak sakit, kebutaan unilateral • Pemberian Acetazolamide (Diamox), 500mg secara
• Sering digambarkan sebagai “mata ditutupi bayangan intravena, dan beta-bloker toppikal, seperti timolol
atau penutup” (Timopic) mungkin dapat menurunkan intraokular
Prosedur Diagnostik • Pemberian nitrogliserin sublingual dapat digunakan
• Terjadinya peningkatan tekanan intraokular: tekanan
untuk vasodilatasi pembuluh darah retina
intraokular normal adalah 10-21 mmHg diukur • Pemberian terapi fibrinolintik mungkin dapat
menggunakan tonometer dipertimbangkan
ACUTE RETINAL DETACHEMENT
Intervensi Terapeutik
• Tujuan terapi adalah untuk memfasilitasi pengaliran drainase
• Acute retinal detachement atau lepasnya retina aqueous humor dan menurunkan tekanan intraokuler
(ablaso retina) adalah keadaan darurat mata. • Tetes mata miotik topikal seperti pilocarpine (Isopto Carpine)
dapat meningkatkan aliran aqueous humor
Robekan di retina dan koroid, sehingga
• Beta-bloker topikal seperto timolol maleate (Timoptic) dapat
menyebabkan penurunan suplai darah ke retina; menurunkan produksi aqueous humor
kehilangan penglihatan permanen mungkin • Inhibitor karbonik anhidrase seperti acetazolamide (Diamox) juga
terjadi. Terlepasnya retna mungkin terjadi akibat dapat menurunkan produksi aqueous humor
trauma atau penyebab lain yang tidak diketahui. • Pemberian antimetik untuk mengontrol mual dan muntah
Ablasio retina spontan lebih sering terjadi pada • Pemberian narkotik untuk mengontrol nyeri
individu yang mengalami rabunn jauh karena • Ajarkan pasien untuk melakukan langkah-langkah pencegahan
retina menjadi lebih tipis akibat miopia. peningkatan tekanan intraokular:
• Jangan menundukan kepala lebih rendah dari pinggang
Tanda dan Gejala • Hindari batuk dan gerakan tegang yang tiba-tiba
• Nyeri akut pada mata • Jangan mengangkat beban lebih dari 5 pound.
• Penurunan visual perifer • Tekanan pad pasien untuk melakukan pemeriksaan oftamologi
lanjut.
• Terlihat bayangan halo sekitar cahaya
• Jika penatalaksanaan medis tidak berhasil menurunkan tekanan
• Mual dan muntah intraokular dalam beberapa jam pertama, maka operasi laser
• Nyeri kepala hebat mungkin perlu dipertimbangkan untuk penetrasi ke ruang
anterior mata dan mengalirkan aqueous humor.
• Mata kemerahan
• Dilatasi pupil ringan atau menetap
• Kornea tampak berkabut (foggy appearance)
• Bola mata mungkin terasa kenyal/keras
Prosedur Diagnostik
• Terdapat peningkatan tekanan intraokular
MENENTUKAN KETAJAMAN VISUAL (VISUAL ACQUITY)
• Ketajaman visual merupakan salah satu “tanda • Gunakan grafik E (E-Chart) pada pasien yang
vital” pada pasien dengan masalah mata dan buta huruf atau pasien yang tidak menggunakan
harus dikaji pada seluruh pasien dengan bahasa Inggris.
gangguan penglihatan. Pengecualian untuk
aturan tersebut adalah pada pasien dengan • Jika pasien tidak dapat melihat Grafik Snellen,
lakukan penilaian ketajaman visual melangkah ke
chemical burn (luka bakar karena bahan kimia) arah pasien dan mengangkat beberapa jari
pada mata: karena hal tersebut adalah kondisi pemeriksa.
true medical emergency (keadaan gawat darurat
medis) dan perawat harus sesegera mungkin • Kemudian berhenti melangkah ketika pasien
melakukan treatment dengan melakukan irigasi mampu untuk menyebutkan berapa jari yang
mata sebelum mengkaji ketajaman visual. diangkat dengan tepat. Dokumentasikan
jawaban pasien (berapa jumlah jari pemeriksa
• Tentukan ketajaman visual sebelum melakukan yang diangkat) dan berapa jarak dari pasien
pemeriksaan mata secara manual karena (misalnya: tiga jari pada jarak 15 kaki). Kartu
manipulasi pada mata akan menyebabkan penglihatan jarak dekat (near-vision cards) juga
penglihatan akan menjadi kaur (blurring) dan dapat digunakan pada pasien yang tidak dapat
menurunkan ketajaman visual. bergerak atau mengalami hambatan mobilisasi.
• Pertimbangkan pemberian agen anestesi topikal
sebelum melakukan pemeriksaan ketajaman • Jika pasien tidak dapat melihat jari pemeriksa,
kaji persepsi pasien pada terhadap cahaya dan
visual. gelap
• Mengukur ketajaman visual dengan atau tanpa
lensa korektif
• Gunakan grafik snellen (Snellen Chart),
kemudian ditempatkan pada jarak sejauh 20 kaki
(6,09 meter) lakukan pengujian pada mata yang
bermasalah terlebih dahulu, dilanjutkan dengan
menguji pada mata sehat, dan kemudian pada
kedua mata.
Sekian & Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai