Anda di halaman 1dari 7

MENOPAUSE DAN ANDROPAUSE

(MATERI SESUAI PPT)


SLIDE 1

MENOPAUSE
Kata menopause berasal dari dua kata Yunani yang berarti "bulan” dan “penghentian sementara”. 
Menopause merupakan bagian dalam fase atau siklus kehidupan seorang wanita ketika masa
kesuburan dan masa reproduksi mengalami penurunam hormonal. Secara medis istilah menopause
mengandung arti berhentinya masa menstruasi, akibat penurunan fungsi folikel di ovarium atau
sering disebut siklus menstruasi.  Seorang wanita dikatakan telah menopause bila tidak mendapat
haid lagi sejak 1 tahun terakhir. Proses ketuaan pada wanita ditandai dengan siklus haid bulanan
yang mulai terganggu dan akhirnya menghilang sama sekali.

SLIDE 2

TAHAP-TAHAP MENOPAUSE
1. PRAMENOPAUSE
Pada tahap ini, akan terjadi kekacauan siklus haid, perubahan psikologis, perubahan fisik,
perdarahan memanjang dan relatif banyak yang terkadan disertai nyeri haid. Pramenopause
merupakan permulaan dari transisi klimaterik yang dimulai 2 hingga 5 tahun sebelum
menopause. Pramenopause terjadi pada usia antara 45-55 tahun.
2. PERIMENOPAUSE
Perimenopause adalah masa ketika kondisi tubuh menyesuaikan diri dengan masa
menopause yang berkisar antara 2-8 tahun ditambah dengan 1 tahun setelah periode
terakhir menstruasi. Usia perimenopause berkisar antara 46-55 tahun.
3. MENOPAUSE
Pada tahap ini, ovarium berhenti mengeluarkan hormon esterogen dan progesterone namun
bagi pria, tetap mengeluarkan hormon testosteron dan androtenedione yang menyebabkan
semakin menonjolnya perubahan serta keluhan psikologi dan fisik. Tahapan ini biasanya
terjadi pada usia antara 49-50 tahun.
4. PASCAMENOPAUSE
Pada tahap ini, sudah terjadi adaptasi perubahan psikologis dan fisik, ovarium juga sudah
tidak berfungsi. Selain itu hormon gonadotropin meningkat. Usia rata-rata wanita berada
pada tahap pascamenopause adalah 50-55 tahun.

SLIDE 3

1. Gangguan neurovegetatif (vasomotorik-hipersimpatikotoni) yang mencakup:


• gejolak panas (hot flushes)
• keringat malam yang banyak
• rasa kedinginan
• sakit kepala
• desing dalam telinga
• tekanan darah yang goyah
• berdebar-debar 
• susah bernafas
• jari-jari atrofi (mengecil)
• gangguan usus (meteorismus)
2. Gangguan psikis
• mudah tersinggung
• depresi
• lekas lelah
• kurang bersemangat
• insomania atau sulit tidur
3. Gangguan organik
• infark miokard (gangguan sirkulasi)
• hiperkolesterolemia
• osteoporosis
• gangguan kemih (disuria)

SLIDE 4

FISIK
a. Ketidakteraturan Siklus Haid
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat
waktu, tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah
darah yang sangat banyak, tidak seperti volume pendarahan haid yang normal. Keadaan ini
sering mengesalkan wanita karena ia harus beberapa kali mengganti pembalut yang
dipakainya. Normalnya haid akan berakhir setelah tiga sampai empat hari, namun pada
keadaan ini haid baru dapat berakhir setelah satu minggu atau lebih.  
b. Gejolak Rasa Panas 
Gejolak panas ini seperti sensasi rasa panas yang muncul pada daerah dada, leher dan
wajah lalu menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain. Hal ini berlangsung selama dua
sampai tiga menit yang disertai pula oleh keringat yang banyak. Ketika terjadi pada malam
hari, keringat ini dapat menggangu tidur dan bila hal ini sering terjadi akan menimbulkan
rasa letih yang serius bahkan menjadi depresi. 
c. Kekeringan Vagina 
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir.
Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi lebih
tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut, Liang senggama kering
sehingga menimbulkan nyeri pada saat senggama, keputihan, rasa sakit pada saat kencing.
d. Perubahan Kulit 
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti maka kulit
akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah sekitar wajah, leher dan lengan.
Kulit di bagian bawah mata menjadi mengembung seperti kantong, dan lingkaran hitam
dibagian ini menjadi lebih permanen dan jelas (Hurlock, 1992)
e. Keringat di Malam Hari 
Berkeringat malam hari,  bangun bersimbah peluh. Sehingga perlu mengganti pakaian
dimalam hari. Berkeringat malam hari tidak saja menggangu tidur melainkan juga teman
atau pasangan tidur. Akibatnya diantara keduanya merasa lelah dan lebih mudah
tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak.  
f. Sulit Tidur 
Insomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini mungkin ada
kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari, wajah memerah dan
perubahan yang lain. 
g. Perubahan Pada Mulut 
Pada saat ini kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka,
sementara yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah
tanggal/terlepas. 
h. Kerapuhan Tulang 
Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis (kerapuhan tulang).
Osteoporosis merupakan persoalan bagi yang telah berumur, dan paling banyak menyerang
wanita yang telah menopause. Biasanya kita kehilangan 1% tulang dalam setahun akibat
proses penuaan (mungkin ini yang menyebabkan nyeri persendian), tetapi kadang setelah
menopause kita kehilangan 2% setahunnya. Menurunnya kadar estrogen akan diikuti
dengan penurunan penyerapan kalsium yang terdapat dalam makanan. Kekurangan kalsium
ini oleh tubuh diatasi dengan menyerap kembali kalsium yang terdapat dalam tulang, dan
akibatnya tulang menjadi keropos dan rapuh.
i. Badan Menjadi Gemuk 
Banyak wanita yang menjadi gemuk selama menopause. Rasa letih yang biasanya dialami
pada masa menopause, diperburuk dengan perilaku makan yang sembarangan. Banyak
wanita yang bertambah berat badannya pada masa menopause, hal ini disebabkan oleh
faktor makanan ditambah lagi karena kurang berolahraga.
j. Penyakit 
Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami oleh wanita menopause, yaitu
meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya
mineral dan protein di dalam tulang (osteoporosis). Penyakit jantung dan pembuluh darah
dapat menimbulkan gangguan seperti stroke atau serangan jantung. Selain itu penyakit
kanker juga lebih sering terjadi pada orang yang berusia lanjut. Misalnya kanker payudara,
kanker rahim dan kanker ovarium. Sementara kanker indometrium (kanker tubuh rahim)
terutama menjangkiti wanita diatas usia 45 tahun, yang paling menanggung resiko adalah
yang pernah mendapat haid agak lambat, dan yang mempunyai kombinasi antara tekanan
darah tinggi, diabetes, dan berat tubuh berlebih. Gejalanya adalah pendarahan tak normal,
pendarahan antara haid, keluaran darah yang lebih lama atau lebih kental dibandingkan
biasanya, dan pendarahan haid terakhir dalam menopause.

PSIKOLOGIS

a. Ingatan Menurun 
Sebelum menopause, wanita memang lebih baik dalam har memori dibanding pria.
Namun setelah menopause, wanita justru lebih buruk dalam hal memori. Faktor
menurunnya ingatan pada wanita yaitu turunnya hormon estrogen. Hormon ovarium juga
ikut berpengaruh pada fungsi memori otak sehingga penurunan fungsi ovarium atau alat
reproduksi wanita juga berpengaruh pada masalah memori otak.
b. Kecemasan 
Adapun simtom-simtom/gejala psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari beberapa
aspek, menurut Blackburn and Davidson (1990) adalah sebagai berikut : 
•    Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti: mudah
marah, perasaan sangat tegang. 
•    Pikiran yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti: khawatir, sukar konsentrasi,
pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman, memandang diri sebagai sangat sensitif,
merasa tidak berdaya. 
•    Motivasi yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti : menghindari situasi,
ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan. 
•    Perilaku gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti : gugup, kewaspadaan
yang berlebihan, sangat sensitif dan agitasi. 
•    Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti : berkeringat, gemetar, pusing,
berdebar-debar, mual, mulut kering. 
c. Mudah Tersinggug 
penyebabnya karena hormon estrogen yang mengatur sebagian besar fungsi reproduksi
wanita. Etrogen berperan dalam mengendalikan seberapa banyak kadaar serotonin yg
diproduksi. Serotonin yaitu bahan kimia yg membantu mengatur suasana hati. Jadi jika
produksi hormon estrogen sedikit, maka produksi serotonin juga sedikit sehingga hal ini bisa
berdampak lgsg pada kestabilan emosi dan percaya diri yang dirasakan,
d. Stress 
Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan,
sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi kita dapat menimbulkan beragam reaksi,
mulai dari hanya ekspresi marah sampai akhirnya ke hal-hal lain yang lebih sulit untuk
dikendalikan. Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress ini tergantung pada
beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat itu dan sikap orang itu dalam
menanggapi stress tersebut.
e. Depresi
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan kemampuan
untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena
kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai
wanita dan harus menghadapi masa tuanya.

SLIDE 5

Perubahan Hormon

Dua hingga delapan tahun sebelum menopause, kebanyakan wanita mulai melompat-
lompat ovulasinya. Selama tahun-tahun tersebut, folikel indung telur (kantung indung telur), yang
mematangkan telur setiap bulan, akan mengalami tingkat kerusakan yang semakin cepat hingga
pasokan folikel itu akhirnya habis. Penelitian menunjukkan bahwa percepatan rusaknya folikel ini
dimulai sekitar usia 37/38 tahun. Inhibin,yaitu zat yang dihasilkan dalam indung telur, juga semakin
berkurang sehingga mengakibatkan meningkatnya kadar hormon perangsang folikel.

Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen perempuan sering relatif stabil
atau bahkan meningkat di masa pra-menopause. Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari 1
tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum menopause, estrogen utama yang dihasilkan
tubuh seorang wanita adalah estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh wanita mulai
menghasilkan lebih banyak estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang
dihasilkan di dalam indung telur maupun dalam lemak tubuh.

SLIDE 6

PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI PADA MASA MENOPAUSE:

1.    Uterus (kandungan) : mengecil. 


2.    Tuba Falopi : lipatan tuba menjadi memendek, menipis dan mengerut. 
3.    Ovarium (indung telur) : ovarium menciut, terjadi penurunan fungsi ovarium untuk
menghasilkan hormon estrogen dan progesterone berhenti menghasilkan sel telur. Akibatnya timbul
keluhan akibat berkurangnya kadar hormon. 
4.    Cervix (leher rahim) : mengerut. 
5.    Vagina : terjadi penipisan dinding vagina, selain itu secret/lendir vagina mulai mengering.
6.    Vulva (bibir rahim) : jaringan vulva menipis karena berkurangnya jaringan lemak, kulit menipis,
pebuluh darah berkurang. Akibat sering timbul rasa gatal. 
7.    Rambut kemaluan pada wanita mulai menipis, sebagian rontok dan mulai memutih/uban. 
8.    Payudara : jarigan lemak berkurang, putting susu mengecil. Akibatnya payudara mulai lembek,
mengendor dan keriput. 
9.    Hipertensi : turunnya hormon estrogen dan progesteron menyebabkan : 
    HDL Cholesterol (Cholesterol baik) menurun. 
     LDL Cholesterol (Cholesterol jahat) meningkat .
10.    Osteoporosi (pengeroposan tulang). 
Dengan turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron, maka mulai terjadi proses
pengeroposan tulang (walaupun seorang wanita cukup mendapat tambahan calcium seperti dari
susu).  Rendahnya kadar hormon estrogen dan progesteron menyebabkan zat calcium/kapur tidak
dapat disimpan dalam tulang, sebaliknya calcium dalam tulang pelan-pelan menyusut. 
Tandanya adalah mulai terasa nyeri pada tulang yang dianggap sebagai rematik yang bila berobat
acap kali hanya mendapat obat penghilang rasa nyeri. Bila proses pengeroposan sudah sangat lanjut
bisa terjadi patah tulang belakang dan tulang panggul secara spontan.

SLIDE 7
ANDROPAUSE

Andropause adalah kondisi pria diatas usia tengah baya yang mempunyai kumpulan gejala,
tanda dan keluhan yang mirip dengan menopause pada wanita. Istilah andropause berasal dari
bahasa Yunani, Andro artinya pria sedangkan Pause artinya penghentian. Jadi secara harfiah
andropause adalah berhentinya fungsi fisiologis pada pria.Berbeda dengan wanita yang mengalami
menopause, dimana produksi ovum, produksi hormon estrogen dan siklus haid yang akan berhenti
dengan cara yang relatif mendadak, pada pria penurunan produksi spermatozoa, hormon
testosteron dan hormon – hormon lainnya sedemikian perlahan.
MEKANISME TERJADINYA ANDROPAUSE 

Mekanisme terjadinya andropause adalah karena menurunnya fungsi dari sistem reproduksi
pria, yang selanjutnya menyebabkan penurunan kadar testosteron sampai dengan dibawah angka
normal. Hormon yang turun pada pada andropause ternyata tidak hanya testosteron saja, melainkan
penurunan multi hormonal yaitu penurunan hormon DHEA, DHEAS, Melantonin, Growth Hormon,
dan IGFs (Insulin like growth factors). Oleh karena itulah banyak pakar yang menyebut andropause
dengan sebutan lain seperti Adrenopause (deficiency DHEA/DHEAS), Somatopause ( deficiency
GH/Insulin like Growth Factor), PTDAM (Partial Testosteron Deficiency in Aging Male), PADAM
(Partial Androgen deficiency in Aging Male), Viropause, Climacterium pada pria, dsb.

SLIDE 8

Penyabab Andropause 
Andropause terjadi karena menurunnya fungsi dari sistem reproduksi pria, yang selanjutnya
menyebabkan penurunan kadar testosteron sampai dengan di bawah angka normal dan penurunan
hormon DHEA, DHEAS, Melantonin, Growth Hormone, dan IGFs (Insulin like growth factors).
Penurunan hormon pada andropause terjadi secara perlahan sehingga sering kali tidak menimbulkan
gejala. Keluhan baru timbul jika ada penyebab lain yang mempercepat penurunan hormon
testosteron dan hormon-hormon lainnya, diantaranya: 
1. Bahan kimia yang bersifat estrogenik yang sering digunakan dalam bidang pertanian, pabrik dan
rumah tangga 
2. Kebisingan, perasaan kurang nyaman, dan hubungan tidak harmonis 
3. Penyakit-penyakit tertentu seperti diabetes mellitus (kencing manis), varikokel (pelebaran
pembuluh darah testis), prostatitis kronis (infeksi pada prostat), kolesterol yang tinggi, obesitas,
atropi testis, dsb. 
4. Psikogenik, sering dianggap sebagai faktor timbulnya berbagai keluhan andropause setelah terjadi
penurunan hormon testosteron.

SLIDE 9

Gejala Andropause 
1. Gangguan vasomotor: tubuh terasa panas, berkeringat, insomnia, rasa gelisah dan takut. 
2. Gangguan fungsi kognitif dan suasana hati: mudah lelah, menurunnya motivasi, berkurangnya
ketajaman mental/institusi, keluhan depresi, hilangnya rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri. 
3. Gangguan virilitas: menurunnya kekuatan dan berkurangnya tenaga, menurunnya kekuatan dan
massa otot, kehilangan rambut tubuh, penumpukan lemak pada daerah abdominal dan
osteoporosis. 
4. Gangguan seksual: menurunnya minat terhadap seksual/libido, perubahan tingkah laku dan
aktifitas seksual, kualitas orgasme menurun, berkurangnya kemampuan ereksi/disfungsi
ereksi/impotensi, berkurangnya kemampuan ejakulasi, dan menurunnya volume ejakulasi.

SLIDE 10

1. Perkaya phytoestrogen. Hormon estrogen pada perempuan akan turun secara drastis
sebelum mengalami menopause. Hormon ini merupak sekelompok senyawa steroid yang
berfungsi sebagai hormon seks pada perempuan. Kurangnya steroid menyebabkan
perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada perempuan,
seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam
pengaturan siklus haid.  Untuk mencegahnya, konsumsi makanan yang mengandung
phytoestrogen seperti yang terdapat dalam gandum dan kedelai, tahu, dan tempe.
2. Konsumsi susu, namun jika anda tidak menyukai susu dapat diganti dengan mengkonsumsi
tahu, tempe atau sayur, tentunya dengan dosis yang lebih rendah. Misalnya, 50 gram tempe
atau 120 gram tahu yang mengandung fitoestrogen, cukup untuk sehari.
3. Dalam memasak jenis sayuran apapun jangan terlalu lama karena vitamin yang terdapat
dalam sayuran akan larut dalam air bila dimasak terlalu lama.
4. Cobalah mengganti minyak goreng dengan minyak zaitun atau mentega rendah kalori untuk
memasak makanan anda baik dalam menumis atau hanya menggoreng biasa, agar tidak
terlalu banyak minyak yang masuk ke dalam tubuh.
5. Jangan malas berolahraga. Ovulasi yang tidak berjalan normal karena tubuh yang tidak
sehat merupakan salah satu penyebab menopause datang lebih cepat. Meskipun usia
bertambah, pastikan Anda tetap menjaga kebugaran dengan berolahraga atau hanya
sekedar melakukan peregangan paling tidak 30 menit setiap harinya.
6. Jauhi rokok. Bukan hanya berakibat fatal bagi kesehatan paru-paru, para perokok biasanya
lebih rentan mengalami menopause dini. Pasalnya, merokok bisa menghambat peredaran
darah sehingga mempengaruhi masa menstruasi.
7. Konsumsi antioksidan. Makanan yang diperkaya dengan antioksidan bukan hanya baik bagi
sistem kekebalan tubuh. Namun juga bersifat mengusir racun dari dalam tubuh dan
menunda tanda-tanda penuaan.
8. Mengkonsumsi vitamin dengan dosis yang tepat, terutama vitamin A dan D. Karena vitamin
A dan D tidak dengan mudah dikeluarkan oleh tubuh, jika berlebihan dapat menimbulkan
racun dalam tubuh. Jangan sembarangan mengkonsumsi vitamin A dan D. Dosisnya harus
tepat, karena kedua vitamin itu tak bisa dikeluarkan begitu saja dari dalam tubuh. Selain itu,
jika terus dikonsumsi, bisa-bisa malah menimbulkan racun di dalam tubuh.
9. Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat datangnya menopause
antara lain kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.
10. Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena bagaimana pun, menopause pasti
akan datang. Tentu saja, anggota keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi sikap
wanita yang menopause.
11. Tambahkan vitamin dalam menu sehari-hari. Vitamin yang diperlukan antara lain :
 Vitamin A, C dan E untuk antioksidan. Vitamin A dapat diperoleh dengan mengkonsumsi
hati, kuning telur, susu dan mentega. Sedangkan dari tumbuhan, vitamin ini bisa diperoleh
lewat sayuran warna hijau, jingga dan buah seperti tomat. Sedangkan vitamin E banyak
didapat lewat kacang-kacangan, sayur dan buah.
 Vitamin D untuk penyerapan kalsium yang terdapat pada kuning telur, hati, mentega dan
keju.
 Vitamin B kompleks yang berguna untuk memperlambat datangnya menopause terdapat
pada kacang-kacangan dan sereal.
 Untuk memperlambat datangnya menopause, hindari kafein, kopi, alkohol, minuman
bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.

Anda mungkin juga menyukai