Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 LATAR BELAKANG Blepharitis adalah radang kelopak mata, yang sering mengenai bagian kelopak mata dan tepi kelopak mata. Pada beberapa kasus disertai tukak atau tidak pada tepi kelopak mata, biasanya melibatkan folikel dan kelenjer rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar didekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit.1 Biasanya orang sering menganggap kelelahan pada mata, atau yang berpasir, dan terasa silau dan tidak nyaman bila terkena sinar matahari atau pada saat berada pada lingkungan yang berasap, memberikan gambaran berupa mata merah, dan seperti ada benda asing didalamnya.2 Blefaritis biasanya dilaporkan ekitar 5% dari keseluruhan penyakit mata yang ada pada rumah sakit (sekitar 2-5% penyakit blefaritis ini dilaporkan sebagai penyakit mata). Blefaritis lebih sering muncul pada usia tua tapi dapat terjadi pada semua umur. Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi biasanya berjalan kronis atau menahun. Blefaritis alergi biasanya berasal dari debu, asap, bahan kimia iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak mata dapat disebabkan kuman streptococcus alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Dikenal bentuk blefaritis, skuamosa, blefaritis ulseratif dan blefaritis angularis. Gejala umum pada blefaritis adalakelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengket. Blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan, kerusakan sistem imun atau kerusakan disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa buangan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat ditingkatkan dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjer meibom.1 Dalam banyak kasus, kebersihan dan rajin membersihkan kelopak mata bisa mencegah blefaritis. Termasuk sering keraas dan mencuci muka. Pada beberapa kasus yang disebabkan karena bakteri, penggunaan antibiotik dapat digantikan

dengan hanya menjaga kebersihan kelopak mata. Pentingnya membersihkan kelopak mata sebelum tidur, karena proses infeksi terjadi saat sedang tidur. 1.2. Tujuan Diagnosis Blepharitis Anterior a. Gejala : Harus diketahui baha dengan gejala klinis yang ada, klinisi tidak selalu dapat membedakan tipe blepharitis. Gejala blepharitis timbul sebagai akibat adanya penurunan fungsi normal penglihatan dan penurunan stabilitas air mata. Sensasi seperti terbakar, berpasir dan fotofobia ringan dengan episode remisi dan eksaserbasi merupakan gejala yang khas. Gejala biasanya memburuk di pagi hari, bahkan pada pasien yang juga menderita dry eyes, perburukan gejala meningkat terus sepanjang hari. b. Tanda : Blepharitis Staphylococcus Adanya skuama dan krusta yang keras yang terutama berlokasi di sekitar basis dari bulu mata. Konjungtivitis papiler ringan dan hiperemia konjungtival sering dijumpai. Terbentuknya jaringan parut dan tylosis tepi kelopak mata, madarosis dan trichiasis sering menjadi komplikasi dari kasus-kasus yang lama. Perubahan sekunder meliputi marginal keratitis dan terkadang phlyctenulosis. Gangguan penyerta seperti instabilitas film air mata dan dry eye sering terjadi. Blepharitis Seborheik Tepi kelopak mata yang hiperemis dn berminyak, disertai kerontokan bulu mata Skuama yang terbentuk halus dan dapat berlokasi dimana saja pada tepi kelopak mata, maupun menempel pada bulu mata.

Terapi Terdapat sedikit sekali bukti penelitian yang memaparkan protokol terapi khusus untuk blepharitis. Pasien harus selalu diingatkan baha pengobatan yang kontinyu sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan terapi. Kesembuhan secara permanen memang sangat sulit untuk dicapai, namaun pengendalian gejala masih sangat mungkin untuk dikerjakan. Adapun penatalaksanaan blepharitis anterior meliputi: a) Tindakan Higienitas Palpebra : Kompres hangat yang diaplikasikan selama beberapa menit untuk melunakkan krutsa yang melekat pada dasar bulu mata. Pembersihan kelopak mata secara mekanis dengan cotton bud yang mengandung cairan, membantu melepaskan/membersihkan krusta yang menutupi tepi kelopak mata satu sampai dua kali sehari. Kelopak mata juga dapat dibersihkan dengan samphoo saat keramas Secara bertahap aktivitas yang tergolong lid hygiene ini dapat diturunkan frekuensi pelaksanaanya, saat kondisi pasien telah berhasil dikontrol. b) Antibiotik Topikal : Asam fusidat, bacitracin, atau chloramphenicol yang biasanya digunakan untuk mengobati folikulitis akut dapat diaplikasikan pada sisi kelopak mata yang meradang setelah dilakukannya tindakan lid hygiene. c) Antibiotik Sistemik : Azithromycin (500 mg/hari selama 3 hari) kemungkinan dapat membantu mengontrol penyakit ulkus pada tepi kelopak mata. d) Steroid Topikal dengan Potensi Lemah : Agen steroid topikal dengan potensi rendah misalnya fluorometholone yang dioleskan sebanyak 4x/hari berguna untuk mengatasi konjungtivitis papiler dan keratitis marginal. e) Terapi pengganti Air Mata : Diperlukan untuk mengatasi instabilitas film air mata.

Diagnosis Banding : Adapun diagnosis banding dari keadaan ini, meliputi: a) Dry Eye : Dapat memberikan gejala yang sama, tetapi berkebalikan dengan blepharitis, iritasi okuler yang terjadi pada dry eye jarang bersifat berbahaya dan biasanya terbentuk setelah beberapa hari. b) Tumor Palpebra Infiltratif : Sebaiknya dipertimbangkan pada pasien yang mengalami blepharitis kronis yang asimetris maupun unilateral, khususnya bila juga disertai dengan madarosis. Blepharitis Posterior Diagnosis Terdapat korelasi yang buruk antara tingkat keparahan gejala dan tanda klinis a. Gejala : Gejala blepharitis posterior sama dengan blepharitis anterior

b. Tanda : Berupa tanda-tanda disfungsi kelenjar meibom : Sekresi kelenjar meibom yang berlebihan dan abnormal yang ditandai oleh tertutupnya orifisium kelenjar meibom oleh gelembung minyak Sumbatan orifisium kelenjar meibom disertai oleh hyperemia dan telangektasia margo posterior palpebra Penekanan pada margo palpebral yang meradang mengakibatkan keluarnya secret kelenjar meibomyang tampak seperti pasta gigi Pada transiluminasi terhadap palpebra yang meradang, tampak hilangnya kelenjar, dan dilatasi kistik dari duktus meibomian Film air mata menjadi berminyak dan bebusa, dengan busa yang terakumulasi pada margo palpebra maupun kantus medial. Adanya perubahan sekunder berupa konjungtivitis papiler dan erosi epitel kornea di bagian sentral.

Terapi Seperti halnya blepharitis anterior, pada blepharitis posterior kesembuhan permanen sangat sulit dicapai. Meskipun remisi dapat terjadi, namun rekurensi masih sangat mungkin terjadi, terutama bila terapi dihentikan. a. Tindakan Higienitas Palpebra Kompres hangat dan higienitas palpebra seperti halnya pada blepharitis anterior, kecuali tindakan pemijatan kelenjar meibom untuk mengeluarkan secret yang tertahan dianggap kurang bermanfaat. Kompres hangat berguna untuk mencairkan secret yang mengeras, sehingga lebih mudah terdrainasi, sehingga mengurangi jumlah sekret yang mengiritasi kelenjar. b. Tetrasiklin Sistemik Merupakan terapi utama dalam penatalaksanaan blepharitis posterior. Penggunaan antibiotika golongan ini didasarkan pada kemampuan agen ini dalam menghambat pembentukan produk lipase stafilokokus. Namun agen ini tidak boleh digunakan pada anak-anak dibaah umur 12 tahun dan anita hamil maupun menyusui, karena agen ini terakumulasi di tulang dan gigi (akibat terikat oleh kalsium) sehingga sangat mungkin menyebakan perubahan arna gigi dan hipoplasia gigi. Antibiotika golongan ini tersedia dalam bentuk : Tetrasiklin 4 x 250 mg selama 1 minggu pertama, selanjutnya 2 x 250 mg selama 6-12 minggu berikutnya. Doksisiklin 2 x 100 mg selama 1 minggu pertama, dilanjutkan dengan pemberian sebanyak 1 x 100 mg selama 6-12 minggu berikutnya. Minosiklin 1 x 100 mg selama 6-12 minggu.

c. Eritromisin atau azitromisin digunakan sebagai pengganti golongan tetrasiklin apabila terdapat kontraindikasi penggunaan, namun efektifitasnya tidak sebaik golongan tetrasiklin. Komplikasi Blepharitis Blepharitis dapat menyebabkan masalah lain di dalam dan sekitar mata Anda. Beberapa komplikasi utama seperti di bawah ini.

Suatu bintil di tepi pelupuk mata. adalah pembengkakan yang menyakitkan di bagian luar kelopak mata . Biasanya disebabkan oleh bulu mata yang terinfeksi. Masalah bulu mata . Jika blepharitis parah bulu mata mungkin akan jatuh, tumbuh ke dalam atau kehilangan warnanya. Konjungtivitis. adalah peradangan konjungtiva, lapisan transparan yang melapisi kelopak mata dan meliputi bagian putih mata. Kalazion adalah benjolan seukuran kacang, mirip dengan tembel, yang disebabkan oleh peradangan kelenjar tersumbat. Kadang-kadang, hal ini dapat memberikan tekanan pada kornea (bagian depan mata Anda yang meliputi pupil) menyebabkan ia berubah bentuk (astigmatisme). Dry eye syndrome. Ini adalah ketika Anda tidak memiliki cukup air mata untuk menjaga mata Anda lembab. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kekeringan, grittiness dan nyeri pada mata. Pembengkakan akibat kista meibom pada bagian dalam kelopak mata . Kista dapat berkembang jika salah satu dari kelenjar meibom akibat blepharitis. Prognosis Prognosis baik meskipun perjalanan klinis gangguan tersebut adalah seringkali sangat berkepanjangan. Blepharitis akut paling sering merespon pengobatan tetapi bisa kambuh, dan berkembang menjadi blepharitis kronis, atau keduanya. (kelenjar yang menghasilkan cairan lemak yang melindungi mata Anda) menjadi meradang

Anda mungkin juga menyukai