Mata
Mata
A picture is worth
DI SUSUN
a thousand words OLEH
A complex idea can be conveyed with just
a single still image, namely making it ZULIVIA
possible to absorb large amounts of data
quickly. NATANIA
19360225
UNMAL 1
“ Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan
bagian depan badan siliar (pars plicata), kadang-
kadang menyertai peradangan bagian belakang
“
bola mata, kornea dan sklera.
DEFINISI
KLASIFIKASI
01 Uveitis anterior akut
04
Etiologi
Penyebab spesifik (infeksi) Disebabkan
oleh virus, bakteri, fungi, ataupun parasit
yang spesifik.
Penyebab non spesifik (non infeksi) atau
reaksi hipersensitivitas
Eksogen
Endogen
PATOFISIOLOGI
Peradangan uvea biasanya unilateral, dapat disebabkan
oleh efek langsung suatu infeksi atau merupakan fenomena
alergi. Infeksi piogenik biasanya mengikuti suatu trauma
tembus okuli, walaupun kadang-kadang dapat juga terjadi
sebagai reaksi terhadap zat toksik yang diproduksi oleh
mikroba yang menginfeksi jaringan tubuh diluar mata.
Uveitis yang berhubungan dengan mekanisme alergi
merupakan reaksi hipersensitivitas terhadap antigen dari
luar (antigen eksogen) atau antigen dari dalam (antigen
endogen). Dalam banyak hal antigen luar berasal dari
mikroba yang infeksius. Sehubungan dengan hal ini
peradangan uvea terjadi lama setelah proses infeksinya
yaitu setelah munculnya mekanisme hipersensitivitas.
PATOFISIOLOGI
Radang iris dan badan siliar menyebabkan rusaknya Blood
Aqueous Barrier sehingga terjadi peningkatan protein, fibrin,
dan sel-sel radang dalam humor akuos. Pada pemeriksaan
biomikroskop (slit lamp) hal ini tampak sebagai flare, yaitu
partikel-partikel kecil dengan gerak Brown (efek tyndall).
Pada proses peradangan yang lebih akut, dapat dijumpai
penumpukan sel-sel radang berupa pus di dalam COA yang
disebut hipopion, ataupun migrasi eritrosit ke dalam COA,
dikenal dengan hifema. Apabila proses radang berlangsung
lama (kronis) dan berulang, maka sel-sel radang dapat
melekat pada endotel kornea, disebut sebagai keratic
precipitate (KP).
PATOFISIOLOGI
Apabila tidak mendapatkan terapi yang adekuat, proses
peradangan akan berjalan terus dan menimbulkan berbagai
komplikasi. Sel-sel radang, fibrin, dan fibroblas dapat
menimbulkan perlekatan antara iris dengan kapsul lensa
bagian anterior yang disebut sinekia posterior, ataupun
dengan endotel kornea yang disebut sinekia anterior. Dapat
pula terjadi perlekatan pada bagian tepi pupil, yang disebut
seklusio pupil, atau seluruh pupil tertutup oleh sel-sel
radang, disebut oklusio pupil.
Manisfestasi klinis
Keluhan pasien dengan uveitis anterior adalah mata sakit,
mata merah, fotofobia, penglihatan turun ringan dengan mata
berair. Keluhan sukar melihat dekat pada pasien uveitis dapat
terjadi akibat ikut meradangnya otot-otot akomodasi. Dari
pemeriksaan mata dapat ditemukan tanda antara lain :
Hiperemia perikorneal, yaitu dilatasi pembuluh darah siliar
sekitar limbus, dan keratic precipitate. Pada pemeriksaan slit
lamp dapat terlihat flare di bilik mata depan dan bila terjadi
inflamasi berat dapat terlihat hifema atau hipopion. Iris
edema dan warna menjadi pucat, terkadang didapatkan iris
bombans. Dapat pula dijumpai sinekia posterior ataupun
sinekia anterior. Pupil kecil akibat peradangan otot sfingter
pupil dan terdapatnya edema iris. Lensa keruh terutama bila
telah terjadi katarak komplikata. Tekanan intra okuler
meningkat, bila telah terjadi glaukoma sekunder. Pada proses
akut dapat terjadi miopisi akibat rangsangan badan siliar dan
edema lensa. Pada uveitis non-granulomatosa dapat terlihat
presipitat halus pada dataran belakang kornea. Pada uveitis
Karena penyebab yang tersering
adalah bakteri, maka obat yang
sering diberikan berupa antibiotik,
Terapi spesifik yaitu :
Dewasa : Lokal berupa tetes mata
kadang dikombinasi dengan
steroid.
Anak : Chloramphenicol 25
mg/kgbb sehari 3-4 kali.
Contents Title
Komplikasi
Glaucoma, Endofltalmitis
peninggian tekanan
bola mata
Katarak Panoftalmitis
“
“