Anda di halaman 1dari 24

R E F E R AT

IRIDOSIKLITIS
Anatomi Uvea
1
2
1. Iris
2. Corpus ciliare
3. Koroid
3
Iris Letak: memisahkan COA
dan COP

Isi stroma iris: m. sfingter


dan m. dilatator

Lapisan posterior iris:


lapisan berpigmen pekat

Vaskularisasi : circulus
major iris

Inervasi: serabut n.
ciliares
Corpus Ciliare Memiliki dua zona: pars
plicata dan pars plana
Susunan proc. Ciliares:
kapiler dan vena
Fungsi Proc. Ciliares dan
epitel:produksi humor aq

Musculus ciliaris

Vaskularisasi : circulus
major iris
Inervasi: serabut n.
ciliares
Koroid Letak diantara retina dan
sclera

3 lapis pembuluh darah


koroid

Darah dialirkan melalui v.


verticosa

Batas koroid dan ruang


suprakoroid

Memvaskularisasi retina
bagian luar
Definisi

Uveitis anterior adalah inflamasi di iris


dan badan siliar. Inflamasi di iris saja disebut
iritis sedangkan bila inflamasi meliputi iris dan
badan siliar maka disebut iridosiklitis.
Epidemiologi
Insidensi iridosiklitis di negara maju lebih
tinggi dibandingkan negara berkembang karena
ekspresi human leukocyte antigen (HLA-B27)
yang merupakan faktor predisposisi uveitis
anterior, lebih tinggi di Negara maju. Uveitis
anterior (bentuk yang paling umum dari uveitis:
75% dari semua kasus uveitis). Insidensi
tahunan 12 per 100.000 populasi.
Etiologi
Kelainan sistemik

Trauma

Infeksi

Idiopatik
Faktor Risiko
Usia di atas
20 tahun

Penyakit Memiliki antigen


sistemik HLA-B27
Klasifikasi Iridosiklitis

Spesifitas
Uveitis Infeksius
Uveitis non infeksius
Patofisiologi

Proses peradangan  dilatasi pembuluh darah gejala hiperemia silier


eksudasi ke dalam Sel-sel radang, Perlekatan-perlekatan Sel2 radang
akuos fibrin, dan berlangsung lama menutup
humorpeningkata (kronis)  maka sel-
n konsentrasi protein fibroblas  sel radang dapat trabekular 
 akuos flare (akut) Sinekia melekat pada endotel Glaukoma
 Hipopion kornea  KP
Posterior sekunder
Manifestasi Klinis

Gejala akut

• mata merah
• Fotofobia
• Nyeri
• penurunan tajam penglihatan penglihatan
• hiperlakrimasi.
Tanda

• Edema palpebra
• Corneal sign
• Anterior chamber sign
• Iris sign
• Pupillary sign
Diagnosis

Anamnesis

• Visus
• visus biasanya normal atau dapat sedikit menurun
• Tekanan intraokular
• yang meradang lebih rendah dari pada mata yang sehat
• Konjungtiva
• terlihat injeksi silier
• Kornea :
• KP (+), udema stroma kornea
• Camera Oculi Anterior (COA)
• sel-sel flare dan/atau hipopion
• Iris
• dapat ditemukan sinekia posterior
• Lensa dan korpus vitreus anterior
• lentikular presipitat

Pemeriksaan oftalmologi
TATALAKSANA

Terapi uveitis anterior dapat


dikelompokkan menjadi :
Terapi
Terapi
non
spesifik
spesifik
Tujuan utama  pengobatan uveitis
anterior untuk mengembalikan / Terapi
memperbaiki fungsi penglihatan. terhadap Terapi
komplikas Bedah
i
Terapi Non-Spesifik

Midritikum/ sikloplegik : Agar otot-otot iris dan


badan silier relaks, sehingga mengurangi nyeri
K
o
m
n
p

u
h
na
na

m
nat
h
bita
m
u:
Kra
nac
m
dat
ha
nita
m
m
be
nert
ui
nj
ugkat
na
n

u
n
n
dt
uar
hk
m
n
h

u
n

nres
ogi
e
P

resg

ngat:rs

yerikac
ak

erk

g,

alir

se

ig

gar

rf
dan mempercepat panyembuhan. Midriatikum
juga bermanfaat mencegah sinekia, ataupun
o
b
siel-t
ora
df
oa
b
n
gi
daki
ba
pat
m at
lei
d
b
irat
hik
u
m ce
p
at.

melepaskan sinekia yang telah ada.


Midriatikum yang biasanya digunakan adalah:

•Sulfas atropin 1% sehari 3 kali tetes


•Homatropin 2% sehari 3 kali tetes
•Scopolamin 0,2% sehari 3 kali tetes
Anti inflamasi

Dewasa :
Topikal dengan dexamethasone 0,1 %
atau prednisolone 1 %. Bila radang sangat Anak : prednison 0,5 mg/kgbb sehari
hebat dapat diberikan subkonjungtiva 3 kali
atau periokuler :

Pada pemberian kortikosteroid, perlu


• Dexamethasone phosphate 4 mg (1 ml) diwaspadai komplikasi-komplikasi yang
• Prednisolone succinate 25 mg (1 ml) mungkin terjadi, yaitu glaukoma sekunder pada
• Triamcinolone acetonide 4 mg (1 ml) penggunaan lokal selama lebih dari dua
• Methylprednisolone acetate 20 mg minggu, dan komplikasi lain pada penggunaan
• Bila belum berhasil dapat diberikan sistemik Prednisone oral
sistemik.
mulai 80 mg
Terapi Spesifik
Terapi yang spesifik dapat Dewasa : Lokal berupa tetes mata
diberikan apabila penyebab pasti kadang dikombinasi dengan
dari uveitis anterior telah steroid Subkonjungtiva kadang
diketahui. Karena penyebab yang juga dikombinasi dengan steroid
tersering adalah bakteri, maka secara per oral dengan
obat yang sering diberikan berupa Chloramphenicol 3 kali sehari 2
antibiotik, yaitu : kapsul.

Walaupun diberikan terapi


Anak : spesifik, tetapi terapi non
Chloramphenicol 25 spesifik harus tetap diberikan,
sebab proses radang yang
mg/kgbb sehari 3-4 terjadi adalah sama tanpa
kali. memandang penyebabnya.
Terapi terhadap komplikasi
Terapi konservatif :

Sinekia posterior dan


anterior

Untuk mencegah maupun mengobati


sinekia posterior dan sinekia anterior,
perlu diberikan midriatikum, seperti Timolol 0,25 % - 0,5 % 1 tetes tiap
yang telah diterangkan sebelumnya.
• Glaukoma sekunder
12 jam
Glaukoma sekunder adalah
komplikasi yang paling sering
terjadi pada uveitis anterior.
Terapi yang harus diberikan
antara lain:
Terapi bedah

Dilakukan bila tanda- Sudut terbuka :


tanda radang telah hilang, bedah filtrasi.
tetapi TIO masih tetap
tinggi.

Katarak komplikata
Sudut tertutup : iridektomi Komplikasi ini sering dijumpai
perifer atau laser iridektomi, pada uveitis anterior kronis.
bila telah terjadi perlekatan iris Terapi yang diperlukan adalah
pembedahan, yang
dengan trabekula (Peripheral disesuaikan dengan keadaan
Anterior Synechia atau PAS) dan jenis katarak serta
dilakukan bedah filtrasi. kemampuan ahli bedah.
KOMPLIKASI

Sinekia Posterior Glaukoma Sekunder


Sinekia Anterior Katarak Komplikata
Seklusio pupil Endoftalmitis

Oklusio pupil Panoftalmitis

Iris Bombe Ablasio Retina


PROGNOSIS

D
e
n
U
veitisga
gra
n
u
l
o
pat
m
oe
nsa
b
erla
ngsg
u
o
n
bg
b
erat
b
n
u
la
n,-
bsera
u
nla
n
gasa
n
m
p
aita
u
h
u
nveit
a
nis,
nka
d
oa
n
ng-
dka
a
nggra
n
d
ue
n
ga
nl
ore
m
m
d is
at
n
o
eksar
bsaasi,
u
d
m
n a
u
d
m
p a
at
ne
m
nya
bi
m
b
ulkaerla
n
ukergs
usak
n
n
p
m erg
ba
n
ne
b
dera
n
pga
n
a
p
he
n
uari
ursa
n
m
n a
p
peai
n
m
h gli
ati
n
n
n
yatg
w
ual
u
d
de
nga
n
n
pe
n
ogseri
n
b
natg
nyak
m g
ter
baik.
u
h
.

Ad Vitam : Dubia ad bonam

Ad Sanam : Dubia
ad bonam

Ad Fungsionam : Dubia
ad malam

Ad Cosmeticam : Dubia
ad bonam
EDUKASI
Menjelaskan kepada
pasien tentang penyakit
uveitis anterior dan
penyebabnya

Menganjurkan
Menjelaskan
pasien untuk
tentang komplikasi
kontrol apabila
dari penyakitnya
keluhan memberat

Memakai obat Menjaga


secara teratur Hygiene
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai