ANAMNESIS
Riwayat pengobatan : untuk mengatasi batuk pilek
Riwayat pakai softlens : tidak ada info
Riwayat keluarga : -
Trauma : -
PEMERIKSAAN FISIK
Visus ; OD : 6/8, OS : 6/8
Tonometri :perpalpasi -> Normotonus
KGB leher & telinga sedikit membesar
Segmen Anterior
ODS
Palpebra Edem Ringan
Konjungtiva Tarsal Reaksi Folikuler dan papilar
Konjungtiva Bulbi Injeksi silier, kemosis minimal (+), sekret
mucus (+)
Kornea dan Lensa Jernih
COA Dalam tanpa sel-sel
Anamnesis
Komplikasi WD & DD
Prognosis
PF & PP
RM
Tatalaksana Etiologi
patofisiologi
Konjungtiva merupakan membran mukosa tipis dan transparan yang
membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva
ANATOMI palpebralis) dan permukaan anterior sclera (konjungtiva bulbaris).
Penyakit mata yang umum ditemukan baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.
(statistik yang akurat pada frekuensi penyakit tidak tersedia)
Prevalensi konjungtivitis adenoviral ditemukan 20% – 91% dari konjungtivitis di
seluruh dunia.
Hasil studi di Filipina tahun 2002 menujukkan etiologi virus dalam 60% kasus.
Sebuah pusat-multi FDA uji klinis dari AS dan Eropa menunjukkan tingkat
serangan adenoviral sebesar 28%
GEJALA KLINIS
Mata merah
Mata gatal Gejala konjungtivitis viral biasanya
Sekret mata berair, cair, being-putih, volume banyak ringan, dapat sembuh sendiri dan
Radang tenggorokkan tidak disertai penurunan tajam
Demam
penglihatan.
Pembesaran kelenjar limfe (tidak selalu)
PATOFISIOLOGI
Mikroorganisme (virus, bakteri, jamur), bahan alergen, iritasi
menyebabkan kelopak mata terinfeksi sehingga kelopak mata tidak
dapat menutup dan membuka sempurna.
Karena mata menjadi kering sehingga terjadi iritasi menyebabkan
konjungtivitis.
Pada film air mata, unsur berairnya mengencerkan infeksi bakteri,
mucus menangkap debris dan mekanisme memompa dari palpebra
secara tetap akan mengalirkan air mata ke ductus air mata.
Adanya agen perusak, menyebabkan cedera pada epitel konjungtiva
yang diikuti edema epitel, kematian sel dan eksfoliasi, hipertropi epitel
atau granuloma.
Mungkin pula terdapat edema pada stroma konjungtiva (kemosis) dan
hipertropi lapis limfoid stroma atau pembentukan folikel.
Sel-sel ini kemudian bergabung dengan fibrin dan pus dari sel goblet,
membentuk eksudat konjungtiva yang menyebabkan perlengketan
tepian palpebra pada saat bangun tidur
Konjungtivitis virus
Pemberian kompres dingin,
biasanya akan sembuh
air mata buatan (tetes mata).
dengan sendirinya
TATALAKSANA
Antibiotik dapat
Penggunaan deksametason
dipertimbangkan jika
0,1% topikal membantu
konjungtivitis tidak sembuh
mengurangi peradangan
setelah 10 hari dan diduga
konjungtiva.
terdapat superinfeksi bakteri
KOMPLIKASI
Glaukom Ablasi
Katarak
a Retina
Membiasakan
mencuci tangan
Desinfeksi
sebelum
peralatan medis
memegang daerah
mata