Anda di halaman 1dari 18

MISETOMA

MANDUROMIKOTIK
BUTIR HITAM
Muhammad Rifai Al Basith 102016086
Hertiawan Wijaya 102019095
Vania Marlinda 102014049
Clara Nikita Angeline 102019031
Theresia Karolina Purba 102019062 
Annisa Sri Rachma Muthia 102019096
Febriola Irfiani Yami Tuwul 102019136
Gregoriana Ovania Losor 102019166
Skenario 10
◦ Seorang laki – laki berusia 35 tahun datang ke RS Ukrida dengan keluhan luka bernanah
disertai pembengkakkan pada kaki kiri sejak 1 minggu yang lalu
Rumusan Masalah
Seorang laki – laki berusia 35 tahun dengan keluhan
luka bernanah disertai pembengkakkan pada kaki kiri
sejak 1 minggu yang lalu

Anamnesis
• Nama : Tn. X

• Usia : 35 tahun

• Luka tersebut akibat tertusuk duri pada saat bekerja di kebun 1 bulan yang
lalu, pemebengkakan makin membesar dan terdapat deformitas.
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
• Inspeksi luka ukuran 2x • Nanah/biopsy jaringan adanya gambaran
• Nanah positif butir – butir granul jamur gumpalan hifa,
• Bengkak positif hifa lebar 2-4 mikron, warna coklat
• Deformitas pada palpasi terasa nyeri tengguli.
ANAMN
ESIS
WD
KOMPLI
&
KASI
DD

GEJALA
KLINIS PF
&
RM &
PENATALA PP
KSANAAN

PATOFIS EPIDEMI
IOLOGI OLOGI

ETIOLO
GI
Click icon to add picture
Misetoma
Misetoma merupakan penyakit
infeksi granulomatosa kronis
pada kulit, subkutis, fasia, dan
tulang yang terjadi paska trauma
akibat inokulasi oleh bakteri
(aktinomisetoma) atau jamur
(eumisetoma).
• Aktinomisetoma
Nocardia sp., Streptomyces
sp., Actinomadura sp.
• Eumisetoma
Madurella sp., Fusarium sp.,
Leptosphaeria sp., dan
Acremonium sp
Epidemiologi
◦ Daerah endemis misetoma adalah daerah tropis dan subtropis khususnya daerah yang terletak di antara
30°LU dan 15°LS atau yang dikenal sebagai mycetoma belt.

◦ Misetoma umumnya ditemukan pada individu dewasa dengan rentang usia 20-40 tahun dan lebih sering
terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio 3:1 sampai 5:1.3 Sekitar 60% kasus
misetoma di dunia merupakan aktinomisetoma dan sisanya merupakan eumisetoma.

◦ Misetoma umumnya ditemukan pada orang dewasa dan lebih sering terjadi pada laki-laki di sektor
pertanian seperti petani, penggembala, penggarap ladang, selain itu dapat juga terjadi pada korban
kecelakaan jalan raya
Maduromikosis merupakan penyakit jamur sistemik yang mengenai tungkai atau kaki,
unilateral, menahun, granulomatous dengan pembentukan fistula yang disebabkan oleh
Etiollogi jamur golongan Madurella mycetomatis, Scedosporium apiospermum (Pseudoallscheria
boydii), Madurella grisea, Leptosphaeria sinegalensis

◦ Secara klinis, eumisetoma memiliki gambaran nodul subkutan yang tidak nyeri, disertai dengan banyak
sinus pada nodul tersebut dan mengeluarkan eksudat seropurulen

◦ Granul berwarna hitam Madurella mycetomatis, Trematosphaeria grisea,


Exophiala jeanselmei, Falciformispora senegalensis

Aspergillus flavus, Aspergillus nidulans,


◦ Granul berwarna pucat Fusarium sp, Acremonium sp
Pemeriksaan yang Dapat Dilakukan

MIKROSKOPIS PEMBIAKAN BIOPSY


DIAGNOSIS BANDING
Misetoma maduromikotik
Butir Hitam

merupakan butir jamur berwarna


tengguli hitam dan terdiri atas
hifa yang kasar ( lebar hifa lebih
dari 1 mikron).

Butir jamur dari misetoma


maduromikotik butir hitam itu
sendiri terletak di dalam sarang
radang.

Penyebab terjadinya kasus ini


adalah karena Madurella
mycetomatis dan Madurella
grisses
Misetoma maduromikotik
Butir Putih
Merupakan gumpalan hifa yang
kasar dengan lebar lebih dari 1
mikron.
Sel radang dari maduromikotik
butir putih ini berada di sekitar
butir jamur. Kemudian terkadang
akan tampak klamidospora.
Jamur ini dapat ditemukan di
tanah dan tumbuhan busuk. Cara
penularan manduromikotik ini
adalah secara tusukan/trauma.
Jamur yang menyebabkan
maduromikotik butir putih adalah
Pseudallescheria boydii,
Acremonium sp. , Noestestudina
Rosati.
Misetoma Aktinomikotik

merupakan penyakit infeksi


granulomatosa kronis pada
kulit, subkutis, fascia, dan
tulang akibat inokulasi oleh
bakteri, yang termasuk
kedalam golongan misetoma.
Actinomadura madurae,
Steptomyces somaliensis,
Actinomadura pelletieri,
Nocardia brasiliensis, dan
Nocardia asteriodes merupakan
agen penyebab
aktinomisetoma tersering
Patofisiologi
Gejala Klinis

◦ Pembengkakan, abses, sinus dan fistel multiple

◦ Gejala klinis biasanya merupakan lesi kulit yang sirkumskrip dengan


pembengkakan seperti tumor jinak dan harus disertai butir - butir.
Inflamasi dapat menjalar dari permukaan sampai ke bagian dalam dan
dapat menyerang subkutis, fasia, otot dan tulang. Sering terbentuk
fistel,yang mengeluarkan eksudat. Butir - butir sering bersama - sama
eksudat mengalir ke luar dari jaringan.
Penatalaksanaan
◦ Maduromikotik Resisten terhadap pengobatan

Merupakan antifungal triazol yang memiliki sifat keratofilik dan


lipofilik yang kuat. Mekanisme kerja kedua golongan azol
◦ Itrakozanol tersebut yaitu dengan menghambat 14α-demethylase, sehingga
mengganggu sintesis sterol pada membran sel jamur. Secara in
vitro, itrakonazol aktif melawan dermatofit maupun non-
dermatofit (dosis awal 200 mg, 3 kali sehari untuk 3 hari
pertama pengobatan. Dosis perawatan adalah 200 mg 1–2
kali sehari. Durasi pengobatan minimal 3 bulan)

◦ Bila tulang terkena, pengobatannya dilakukan secara amputasi


Komplikasi
◦ Penyakit akbiat jamur ini mengakibatkan kerusakan pada kulit, namun jarang
ada kasus yang berakibat fatal. Jika penyakit ini dibiarkan dan tidak diobati
dapat mengakibatkan penyakit terus berlanjut dan superinfeksi bakteri
menyebabkan peningkatan mordibitas. Dalam kasus lanjut, kelainan bentuk
dan ankilosis dapat terjadi.
Simpulan
◦ Pada kasus ini pasien mengalami misetoma mandiburotik butir hitam yang
dapat disebabkan oleh jamur Madurella mycetomatis dan Madurella grisses.
Gejala klinis yang dapat ditemukan antara lain pembengkakan, abses, sinus
dan fistel multiple. Cara penanganan yang paling tepat adalah dengan
melakukan pemberian itrakonazol secara rutin, dan bila sudah terkena tulang
akan dilakukan amputasi.

Anda mungkin juga menyukai