Anda di halaman 1dari 5

Berpikir Kritis

Clara Nikita Angeline

102019031

Kelompok : A5

Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Email : clara.102019031@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Berpikir kritis merupakan yang patut untuk diterapkan oleh masyarakat dalam menyaring
informasi terlebih dahulu sebelum menerima informasi tersebut. Adapun beberapa hal yang
harus diperhatikan untuk dapat berpikir kritis. Rumusan masalah : tabrakan beruntun yang
terjadi akibat mobil terdepan yang mengubah jalur secara mendadak. Penulisan ini bertujuan
agar lebih mengenal mengenai berpikir secara kritis dalam mengambil sebuah keputusan.
Simpulan dari penulisan ini adalah bahwa agar dapat berpikir secara kritis bukanlah hal yang
mudah, namun, jika adanya kemauan maka hal tersebut dapat dilakukan.

Kata Kunci : Berpikir Kritis, Informasi, Masyarakat

Abstract

Critical thinking is what must be applied by the community in filtering information before
receiving the information. Some things must be considered to be considered. Problem
formulation: streaks that occur as a result of a leading car that changes the path suddenly.
This writing suggests getting to know more about being critical in making decisions. The
conclusion of this renewal is to be able to think critically about the easy thing, however, if
there is a will then it can be done.

Keyword : Critical Thinking, Information, People


Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Di jaman yang sudah semakin modern ini, dan juga perkembangan teknologi yang
semakin pesat di kalangan masyarakat, berpikir kritis akan lebih di perlukan dan ditanamkan
di masyarkat. Dengan berpikir kritis, masyarakat menjadi lebih bisa menyaring terlebih
dahulu informasi yang masuk dan tidak langsung percaya dengan informasi tersebut. Dan
juga, masyarakat dapat lebih pintar memilih informasi mana yang betul kebenarannya.

Semua manusia memiliki kemampuan untuk berpikir dan akan berpikir, bahkan orang
yang mengalami gangguan jiwa sekalipun dapat berpikir di dunianya sendiri. Berpikir
merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan, dan sebagai manusia kita harus bisa
menggunkannya dengan baik. Suatu kehidupan manusia bergantung dengan cara
pemikirinnya, dengan pemikiran yang berkualitas, manusia dapat menciptakan inovasi yang
baru yang bermanfaat untuk kehidupannya maupun orang di sekitarnya. Seperti halnya
dengan para ilmuwan-ilmuwan yang dapat menciptakan penemuan baru. Hal tersebut
disebabkan oleh cara pemikirannya yang berkualitas. (1)

Seseorang yang dapat berpikir secara kritis, akan lebih mudah menemukan
penyelesaian yang efektif dalam masalah tertentu. Selain itu, ia akan dapat berpikir secara
lebih jelas dan tepat, sehingga jika dihadapkan dengan masalah, ia akan memilih jalan yang
lebih baik yang dapat menguntungkan semua belah pihak. (1)

1.2 Rumusan Masalah

terjadi tabrakan beruntut yang melibatkan 5 mobil dikarenakan mobil terdepan


mengubah jalur secara mendadak.

1.3 Tujuan Pembelajaran

tujuan penulisan makalah ini adalah mempelajari yang dimaksud dengan berpikir
kritis, kemudian mempelajari pendekatan-pendekatannya. Sehingga setiap mahasiwa dan
masyarakat lainnya dapat menguraikan suatu masalah atau kasus berdasarkan argumen yang
logis dan jelas.

Pembahasan

2.1 Pengertian Berpikir secara kritis

Berpikir kritis adalah kemampuan seseorang menganilisis dan mengevaluasi suatu


masalah secara lebih mendalam dan berkelanjutan menggunakan pemikiran yang logis dan
rasional, sehingga dapat menemukan penyelesaian yang efektif.

Beberapa kriteria yang menjadi standar dalam prosess berpikir secara kritis, adalah
kejelasan (clarity), tingkat akurasi (accuracy), tingkat keprisisan (precision), relevansi
(relevance), berpikir secara logika (logic), keluasan sudut pandang (breadth), kedalaman
berpikir (depth), kejujuran (honesty), kelengkapan informasi (information), implikasi solusi
(implication). (1)

Karakterisitik seseorang yang harus diperhatikan dalam berpikir kritis yang dijelaskan
oleh Beyer pada bukunya Critical Thinking yaitu: (2)

1. Watak

Seseorang yang memiliki keterampilan berpikir kritis merupakan orang yang


memiliki sifat terbuka, jujur, dan dapat menghargai pendapat orang lain atau pada
dasarnya dapat menghormati orang lain.

2. Kriteria

Dalam berpikir kriteria setiap orang harus meiliki kriteria atau patokan. Dalam
artiannya, untuk mencapai suatu tujuan diperlukan suatu kepercayaan, oleh karena itu
sibutuhkan fakta-fakta atau relevansi.

3. Argumen

Yang dimaksud dengan argumen adalah pernyataan atau proposisi yang dilandasi
oleh data-data. Keterampilan berpikir kritis akan meliputi kegiatan pengenalan,
penilaian, dan menyusun argumen.

4. Pertimbangan atau Pemikiran

Kemampuan untuk mendapatkan kesimpulan dari beberapa premis, dalam kegiatan


ini juga dapat menguji antara bebeapa data.

5. Sudut Pandang (point of view)

Kemampuan untuk mengerti cara pandangan dunia, dengan ini berarti seseorang
dapat memandang sebuah fenomena dalam berbagai sudut pandang.

6. Prosedur Penerapan Kriteria

Prosedur yang meliputi merumuskan permaslahan, mengambil keputusan, dan


mengindentifikasi pemikiran-pemikiran.

2.3 Pengertian Pendekatan logika

Kata logika berasal dari bahasa Yunani yaitu “logike” yang berarti suatu
yang menunjukan adanya hubungan erat dan pikirandan kata yang merupakan
pernyataan dalam bahasa. Logika sendiri memiliki arti yaitu asas-asas yang
menentukan pemikiran yang sehat, lurus, dan tepat. Dengan adanya logika ini,
pemikiran setiap manusia dapat dirumuskan, diselidiki, dan diterapkan pada hukum-
hukum agar setiap pemikiran manusia dapat menjadi lurus dan tepat. (3)

2.4 Pengertian pendekatan Kasuistik


Dalam artiannya, suatu etika yang digunakan dalam memecahkan kasus-
kasus konkret di bidang moral dengan menerapkan etis-etis secara umum. Pendekatan
kausistik merupakan suatu cara yang efektif dalam menangani suatu kasus yang
melibatkan suatu moral untuk mencapai kesepakatan bersama. Dalam pendekatan ini
juga menerapkan bahwa relativisme moral tidak dapat dipertahankan. Dan prinsip-
prinsip etika tidak bersifat absolut, yang artinya dapat berubah sesuai konteksnya. (4)

a. Pengertian Paham Humanistik

Teori kemanusiaan lebih menkankan pada upaya pemanusiaan, dan


perkembangan kepribadian manusia. Teori ini melihat pada lejadian bagaimana
manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal positif yang disebut dengan
potensi diri. Paham ini lebih menenitik beratkan pada kemampuan manusia untuk
mengontrol tingkat emosinya yang merupakan sifat terkuat dalam manusia. Dan
kemampuan untuk berperilaku yang benar sesuai dengan hakikatnya. (5)

b. Pengertian Paham Utilitarsime

Utilitarisme adalah paham yang menentukan benar atau salah sebuah


perbuatan berdasarkan hasilnya. Suatu perbuatan dinilai baik atau benar jika hasilnya
mebawa kebaikan terbesar untuk jumlah besar. Paham ini biasa digunkan pada masa
peperangan. Dan mementingkan pada kebaikan orang banyak dibandingkan individu.
(6)

c. Pengertian Etika Situasi

Kemampuan diri untuk meposisikan diri pada situasi tertentu dan dapat
menggunakan etika yang sesuai pada situasi tersebut

2.5 Pengertian Aspek Linguistik

subkategori semantik fungsional yang mempelajari bermacam-macam sifat


unsur waktu internal situasi (peristiwa, proses, keadaan), yang secar lingual (dalam
bentuk bahasa) terkandung di dalam semantik verba. (7)

Penutup

Kesimpulan

Dari penulisan, dapat mengetahui secara mendalam mengenai berpikir kritis dan
mempelajari bahwa untuk dapat berpikir kritis harus ada bebearapa paham yang harus
diperhatikan dan bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan kemauan semua manusia
dapat berpikir secara kritis dalam membuat keputusan, sehingga akibat dari keputusan
tidak merugikan diri sendiri maupun pihak lainnya.

Daftar Pustaka
1. Riah K. Makalah Berpikir Kritis Universitas Lambung Mangkurat. 2014. 1-25
2. Nurjihan T. Makalah Berpikir Kritis. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
2018. 1-21
3. Pusaka Wanita Modern. Makalah Filsafat Ilmu. Wordpress. 2015. Available from :
https://ikamakoto.wordpress.com/kuliah-ku/filsafat-ilmu/c-penalaran-logika-deduktif-
induktif-dan-metode-ilmiah/
4. Ali M. Pendekatan Interdisipliner. Course Hero. 2016.41-5. Available from :
https://www.coursehero.com/file/p5tsscv/Pendekatan-interdispliner-adalah-kerja-
sama-antara-beberapa-ilmu-tentang-tema/
5. Akhmadi, Fawait A. Humanistik; Dari Teori Hingga Implmentasinya Dalam
Pembelajaran. 2018. 9(1). 1-15
6. DosenPPKN. Pengertian Utilitarisme, macam, ciri, dan contoh. 2019. Avalaible
from : https://dosenppkn.com/utilitarianisme/
7. Oktavianti I N. Aspek (Linguistik). Wordpress. 2012. Available from :
https://littlestoriesoflanguages.wordpress.com/2012/04/08/aspek-linguistik/

Anda mungkin juga menyukai