Anda di halaman 1dari 20

PENYAKIT MORBILI

(RUBEOLA/CAMPAK/MEASLES)
PADA ANAK

Angela Christine Virgina (102014080)


Filbert Nicklaus Gunawam (102109018)
Tanri Julian (102019028)
Clara Nikita Angeline (102019031)
Margaret Christabella Gunarta (102019049)
Tristi Ajrin Safutri (102019110)
Febriola Irfiani Yami Tuwul (102019136)
Skenario 10 • Seorang ibu membawa anak perempuannya yang
berusia 4 tahun ke poliklinik karena demam disertai
ruam merah sejak 2 hari yang lalu.
Rumusan • Seorang anak perempuan yang berusia 4 tahun
mengalami demam dan ruam merah sejak 2 hari yang

Masalah lalu.
Pemerikasa
Proknosis Anamnesa
an

Pencegahan Diagnosis

Tata
Laksana Etiologi
Analisa
Masalah
Komplikasi Epidemiolo
gi

Gejala
Klinis Patogenesis

Masa Diagnosis
Inkubasi banding
Anamnesa • Umur : 4 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Demam sejak 2 hari yang lalu disertai batu pilek dan
ruam merah (dimulai dari dahi hingga leher dan wajah)
• Kedua mata tampak merah disertai kotoran mata
• Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat
• Imunisasi tidak lengkap
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan : sakit sedang • Mata : kongjutivitis ODS tanpa disertai
sekret
• Kesadaran : compos mentis
• Mulut : tidak ada strawberry tongue,
• Tanda-tanda Vital :
tidak terdapat bercak kolpik, faring tidak
– Tekanan nadi : 110x/menit hipermis, tonsil T2-T2
– Tekanan nafas : 24x/menit
• Toraks : pergerakan dada simteris, tidak
– Suhu : 38 ada retraksi sela iga, suara nafas vesikuler
tidak terdapat ronki, tidak terdapat
• Makulo-papular eritematous di dahi, wheezing
kepala, leher, dan belakang telinga
• Abdomen : tampak datar, supel, tidak
• Kelenjar getah bening tidak tampak teraba hepato-splenomegali, tidak ada
membesar nyeri tekan

• Ekstremitas : akral hangat, CRT 2 detik


Epidemiologi
• Virus akut yang disebabkan oleh RNA virus genus

Etiologi Morbillivirus, famili Paramyxoviridae.


• Berukuran 100-250 nm dan mengandung inti untai
RNA tunggal yang diselubungi dengan lapisan
pelindung lipid.
• Protein H • Protein L (Large)
(Hemagglutinin)
• Protein NP
• Protein F (Fusion) (Nucleoprotein)

• Protein M (Matrix) • Protein P (Polymerase


phosphoprotein)

• Jangka hidupnya pendek (short survival time), yaitu


kurang dari 2 jam.
• Imunitas seluler dan humoral berperan penting

mengontrol infeksi virus morbili


Terhirup droplet di

Patogenesis udara yang berasal dari


penderita
Virus terdapat di darah,
saluran napas, kulit,
Masuk melalui dan organ-organ tubuh
saluran pernapasan lain

Infeksi menyebar Timbul gejala infeksi


ke jaringan limfatik di kulit dan saluran
regional napas

Viremia primer
Viremia sekunder

Virus bermultiplikasi di epitel saluran


napas, virus melekat pertama kali,
juga di sistem retikuloendotelial
regional dan kemudian menyebar
Diagnosis • Campak atau morbili atau rubeola merupakan infeksi
yang umum terjadi pada anak dan menyebar melalui

Kerja droplet. Morbili merupakan salah satu penyebab


kematian pada anak-anak meskipun telah ditemukan
vaksin terhadap virus campak. Penyakit ini
dikarakteristikan dengan gejala prodromal seperti
demam, batuk, pilek, dan konjungtivitis yang diikuti
dengan ruam makulopapular.
• Campak dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko:
• Imunisasi
• pengetahuan ibu dan kepadatan hunian rumah
• Status gizi
Congenital Rubella Syndrome Roseola infantum
(CRS)
PENYEBAB Rubella Virus genus roseolavirus, famili herpesviridae
GEJALA • Adanya ruam makulopapular • Demam tinggi mendadak mencapai 40-
• Suhu tubuh >37,20C 40,60C
• Artralgia/artrhitis, • Anak tampak iritabel
• Limfadenopati, • Anoreksia
• Konjungtivitis • Biasanya terdapat koriza

Diagnosis
• Gangguan pendengaran tipe • Konjungtivitis dan batuk
neurosensorik • Demam menetap 3-5 hari dan menurun
• Gangguan jantung meliputi PDA, secara mendadak ke suhu normal disertai

Banding
VSD dan stenosis pulmonal timbulnya ruam.
• Gangguan mata : katarak dan • Ruam tampak pertama kali di punggung
glaukoma dan menyebar ke leher, ekstremitas atas
• Purpura trombositopeni ( Blueberry muka, dan ektremitas bawah
muffin rash ) • Ruam berwarna merah muda,
• Hepatosplenomegali, makulopapular, diskret, jarang koalesen
meningoensefalitis, pneumonitis sehingga mirip dengan lesi rubela
• Lamanya timbul erupsi 1-2 hari
• Ruam hilang tidak meninggalkan bekas
berupa pigmentasi atau deskuamasi.
Roseola Infantum Rubella (German Measles)
Masa • Memiliki masa inkubasi 10-12 hari dari mulai masuknya
virus ke dalam tubuh sampai menimbulkan gejala yaitu

Inkubasi demam
• Panas yang muncul pada badan bekisar 38°C
• Gejala khas pada kasus ini yaitu bercak kokplik’s atau
timbulnya rash atau kemerahan
• Penyakit ini menularkan kepada orang lain pada 4 hari
sebelum timbul ruam sampai 4 hari setelah timbul
ruam
Gejala Klinis
Stadium prodromal Stadium eksantem Stadium penyembuhan
(konvalesens)
• Berlangsung kira- kira 3 hari(kisaran • Timbul ruam makulopapular dengan • Setelah 3-4 hari umumnya ruam
2-4hari ) penyebaran sentrifugal yang dimulai berangsur menghilang sesuai
• Demam yang dapat mencapai 39,50C dari batas rambut di belakang dengan pola timbulnya
• Timbul gejala malaise telinga, kemudian menyebar ke • Ruam kulit menghilang dan
• Coryza (peradangan akut membran wajah, leher, dada, ekstremitas atas, berubah menjadi kecoklatan
mukosa rongga hidung) bokong, dan akhirnya ekstremitas yang akan menghilang dalam 7-
• Konjungtivitis (mata merah), dan bawah 10 hari
batuk • Ruam ini dapat timbul selama 6-7
• patognomonik berupa enantema hari
mukosa buccal yang disebut Koplik • Demam umumnya memuncak
spots yang muncul pada hari ke-2 (mencapai 400C) pada hari ke 2-3
atau ke-3 demam setelah munculnya ruam
• berbentuk tidak teratur dan kecil • Jika demam menetap setelah hari
berwarna merah terang, di tengahnya ke-3 atau ke-4 umumnya
didapatkan noda putih keabuan mengindikasikan adanya komplikasi
• Timbulnya bercak Koplik ini hanya
sebentar, kurang lebih 12 jam
Komplikasi
Susunan Saraf Pusat
• Saluran pernapasan: bronkopneumonia, Ensefalitis akut Subacute Sclerosing
Panencephalitis (SSPE)
laringotrakeobronkitis (croup)
• Timbul pada 0,01 – 0,1% kasus • proses degeneratif susunan
• Saluran pencernaan: diare yang dapat campak saraf pusat yang disebabkan
diikuti dengan dehidrasi • Gejala berupa demam, nyeri infeksi persisten virus campak
kepala, letargi, dan perubahan • timbul beberapa tahun
• Telinga: otitis media status mental yang biasanya setelah infeksi (umumnya 7
muncul antara hari ke-2 tahun)
• Mata: keratitis sampai hari ke-6 setelah • mengalami perubahan
munculnya ruam tingkah laku, retardasi
• Sistemik: septikemia karena infeksi • Umumnya self-limited mental, kejang mioklonik, dan
• Gejala sisa dapat berupa gangguan motorik
bakteri sekunder kehilangan pendengaran,
gangguan perkembangan,
kelumpuhan, dan kejang
berulang
Tata Laksana • Cairan Maintenance (N4D5) : menggantikan air yang
hilang lewat urine, tinja, paru, dan kulit
• Ceftriaxone : golongan cephalosporin, digunakan pada
infeksi saluran nafas dan dengan dosis 50-75
mg/kgBB/kali sehari atau dibagi mejadi 2 dosis
• Paracetamol : dikarenakan pasien mengeluhkan
demam. Dosis paracetamol pada anak yaitu 10-15
mg/kgBB/dosis
• Vitamin A : berfungsi sebagai imunomodulator yang
meningkatkan respons antibodi terhadap virus
campak. pemberian dosis tunggal vitamin A dengan
dosis 200.000 IU untuk anak usia >12 bulan dan
100.000 IU untuk usia <12 bulan, diberikan satu kali per
hari selama 2 hari.
Pencegahan • Vaksinasi campak ataupun vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella)
• Vaksin campak diberikan pada usia 9 bulan
• Vaksin penguat dapat diberikan pada usia 2 tahun
• Apabila vaksin MMR diberikan pada usia 15 bulan, tidak perlu
vaksinasi campak pada usia 2 tahun
• MMR ulangan diberikan pada usia 5-6 tahun
• Dosis vaksin campak ataupun vaksin MMR 0,5 mL subkutan

Tidak dianjurkan untuk:


• Ibu hamil
• anak dengan imunodefisiensi primer
• pasien tuberkulosis yang tidak diobati
• pasien kanker atau transplantasi organ
• pengobatan imunosupresif jangka panjang atau anak
immunocompromised yang terinfeksi HIV
• Anak terinfeksi HIV tanpa imunosupresi berat dan
tanpa bukti kekebalan terhadap campak
Reaksi KIPI • Demam pada 5-15% kasus, yang dimulai pada hari ke
5-6 sesudah imunisasi, dan berlangsung selama 5 hari
(Kejadian • Ruam dapat dijumpai pada 5% resipien, yang timbul

Ikutan Pasca- pada hari ke 7 s/d 10 sesudah imunisasi dan


berlangsung selama 2-4 hari

Imunisasi) • Reaksi KIPI dianggap berat jika ditemukan gangguan


sistem saraf pusat ( ensefalitis & ensefalopati )
• Pada penelitian mencakup 6000 anak berusia 1-2 tahun
berupa malaise, demam, atau ruam 1 minggu setelah
imunisasi dan berlangsung 2-3 hari
Proknosis • Campak merupakan self limited disease, namun sangat
infeksius
• Mortalitas dan morbiditas meningkat pada penderita
dengan faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya
komplikasi
• Di negara berkembang, kematian mencapai 1-3%,
dapat meningkat sampai 5-15% saat terjadi KLB
campak
Simpulan • Campak merupakan penyakit yang sangat infeksius
yang disebabkan oleh virus campak yang ditularkan
melalui perantara droplet. Manifestasi klinis berupa
demam, batuk, pilek, konjungtivitis, dan ruam seluruh
tubuh. Tatalaksana umumnya suportif disertai
pemberian vitamin A sesuai usia penderita.
Pencegahan dilakukan dengan imunisasi vaksin
campak ataupun vaksin MMR.

Anda mungkin juga menyukai