RUMUSAN MASALAH
Bayi berusia 5 hari dibawa ke puskesmas karena demam tinggi dan malas minum
PEMERIKSAAN ANAMNESIS PEMERIKSAAN
FISIK PENUNJANG • Bayi lahir cukup bulan,
dengan berat badan lahir
Bayi kurang aktif, suhu 39 ⁰C, nadi Hb 18 g/dl
3000 g, bayi menangis lemah
140x/menit, frekuensi nafas
dan kurang akitf, tidak ada Ht 55 %
50x/menit, periumbilicus hiperemis,
tampak basah, bau dan terdapat komplikasi saat lahir. Leu 31.000/uL
pus. • Bayi kurang mau menghisap Tro 120.000/uL
saat diberikan ASI atau susu CRP 22
formula. Berat badan bayi
saat ini 2600 g.
Anamnesis
Komplikasi WD & DD
Prognosis
PF & PP
RM
Tatalaksana Etiologi
patofisiologi
OMPHALITI
S
Omphalitis adalah infeksi
di tali pusar, biasanya
muncul sebagai seluitis
superfisial yang dapat
menyebar ke seluruh
dinding perut dan dapat
berkembang menjadi
fasciitis nekrotikans,
mionekrosis, atau penyakit
sistemik
SEPSIS
AWITAN
DINI
Sepsis neonatorum merupakan
suatu sindrom klinis bakteremia
yang ditandai dengan gejala dan
tanda sistemik terutama pada
bulan pertama kehidupan. Dari
awitan gejala, sepsis neonatorum
dibedakan menjadi dua jenis yaitu
sepsis awitan dini (SAD) timbul
dalam 72 jam pertama kehidupan
dan sepsis awitan lanjut (SAL)
timbul setelah umur 72 jam.
OMPHALITIS
• Necrotizing fasciitis
• Hernia umblilikus
TATALAKSANA
informasi baru disebarkan dengan efektif, yakni petugas kesehatan dan ibu
diberi pendidikan lebih baik dapat merubah perilakunya.
KESIMPULAN
Omphalitis adalah infeksi di tali pusar, biasanya muncul sebagai seluitis superfisial yang dapat menyebar ke
seluruh dinding perut, Disebabkan oleh bakteri yang memasuki tubuh melalui tali pusat pada bayi, bakteri
Aerob ditemukan pada sekitar 85% infeksi. Merupakan kasus yang sangat sering terjadi pada bayi baru lahir.
Gejala dari kasus ini antara lain Pembengkakan perut, keluarnya cairan berbau busuk dari daerah yang
terinfeksi, demam, perdarahan di sekitar tali pusat pusar, bayi tampak tampak lesu. Jika dibiarkan dapat
menyebabkan beberapa komplikasi hingga kematian. Omphalitis dapat disembuhkan dengan cara pemberian
antiobiotik pada bayi dan menjaga kebersihan tali pusat. Hal ini dapat dicegah pemberian edukasi betapa
pentingnya pemotongan tali pusat yang steril dan menjaga kebersihan tali pusat bayi.