Anda di halaman 1dari 18

HYMEN

IMPERFORATE
PADA
PEREMPUAN
Clara Nikita
(102019031)
SKENARIO 9
 Pasien Nn. usia 15 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bawah sejak 1 tahun terakhir.
Awalnya nyeri terasa setiap bulan, namun 2 minggu terakhir nyeri terasa setiap hari. Pasien
belum pernah haid.
RUMUSAN MASALAH
 pasien usia 15 tahun dengan keluhan nyeri perut bawah sejak 1 tahun terakhir. Awalnya nyeri
terasa setiap bulan, namun 2 minggu terakhir nyeri terasa setiap hari. Belum pernah haid
anamnesis

Proknosis Pemeriksaan

Tata
diagnosis
Laksana

R
Gejala
M
epidemiologi
klinis

Diagnosis
etiologi
banding

patogenesis
ANMNESIS
 Nama : nn
 Usia : 15 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Riwayat Penyakit Penyerta : kesulitan berkemih saat 2 minggu terakhir
PEMERIKSAAN FISIK
 Teraba massa pada bagian perut bawah sampai dengan pusat,
 Nyeri tekan pasa palpasi abdomen bawah,
 Pertumbuhan payudara dan rambut pubis baik,
 Payudara sudah tumbuh sejak 3 tahun terakhir,
 Pemeriksaan pubis terdapat bulging pada labia mayor,
 Pada daerah vagina terdapat buldging kemerahan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 USG : terdapat massa hematokel pada daerah vagina (hematokolpos), massa hematokel pada
inrauterin (hematometra), dan massa hematokel pada kedua tuba (hematotrakelos)
EPIDEMIOLOGI
 Penderita yang mengalami himen imperforata frekuensinya tidak begitu banyak, yaitu 1 dalam
4000 kelahiran (Bryan dkk, 1949), 1 dalam 4000 sampai 10.000 kelahiran (ACOG).
 Kelainan ini merupakan malformasi yang mudah untuk mendiagnosis, bahkan di negara-
negara dengan cakupan layanan kesehatan yang terbatas. Dilaporkan bahwa hymen
imperforata terjadi pada 1.000  dalam 10.000 kasus.
 suatu malformasi kongenital, dapat juga terjadi akibat ETIOLOGI
jaringan parut oklusif karena sebelumnya terjadi cedera atau
infeksi

 merupakan sambungan antara bulbus sino vaginal dengan


sinus urogenital

 mengalami perforasi selama masa embrional

 terbentuk karena ada bagian yang persisten dari membran


urogenital dan terjadi ketika mesoderm dari primitive streak
yang abnormal terbagi menjadi bagian urogenital dari
membran cloacal.
DIAGNOSIS
BANDING
Mayer Rokitansky Kuster Hauser (Sindroma
MRKH).

Penjelasan Tidak terbentuknya vagina, uterus dan saluran telur (tuba)


yang berasal dari ductus Muller, genitalia eksterna, ciri
kelamin sekunder dan sitogenetik normal wanita.

Penyebab saluran Mullerianus yang harusnya terbentuk tidak terbentuk


dengan normal

Gejala • biasanya mengeluh tidak menstruasi (amenore primer),


• gangguan hubungan seksual dan
• infertilitas

Penanganan Rekontruksi vagina (vaginoplasti)


Septum Vagina Transvera

Penjelasan • Berbentuk septum yang longitudinal atau vertikal


• Septum longitudinal dapat terjadi sepanjang vagina
sehingga dapat menghalangi jalannya persalinan
• Septum vaginal vertikal, menghalangi penurunan dan
kesulitan menilai pembukaan

Penyebab Kegagalan sistem mulleri untuk berfusi digaris tengah atau


mengubah bentuk digaris tengah setelah berfusi untuk
membentuk rongga uterus tunggal

Gejala Tidak menimbulkan keluhan, baru ditemukan pada


pemeriksaan ginekologik,

Penanganan Robekan spontan atau di sayat dan diikat. Tindakan ini


dilakukan pula bila ada dispareuni
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI
KLINIS
 Mekanisme hymen imperforata menyebabkan AUR mungkin karena ditahan hematoma di vagina menekan
uretra atau menyebabkan iritasi pada pleksus sakral.

 Gambaran klinik dapat dijumpai sebagai berikut :

 Hematokolpos

 Hematometra

 Hematosalping
GEJALA KLINIS
 Terjadi molimenia menstrualia (nyeri yang siklik tanpa haid), yang dialami setiap bulan
 Vagina terisi cairan (sekret) yang disebut hidrokolpos
 Bila diketahui sebelum pubertas
asimptomatik & hymenektomi
 Darah yang terkumpul di dalam vagina (hematokolpos) menyebabkan hymen tampak kebiru-
biruan
 Hymen menonjol (hymen buldging) akibat meregangnya membran mukosa hymen
 Keluahan yang timbul : rasa nyeri, kram pada perut selama menstruasi dan haid tidak keluar
 darah haid akan mengakibatkan over distensi vagina dan kanalis servikalis, terjadi dilatasi dan
darah haid akan mengisi kavum uteri (Hematometra)
GEJALA KLINIS
 Tekanan intra uterin mengakibatkan darah dari kavum uteri juga dapat memasuki tuba fallopi
 menyebabkan hemotosalfing karena terbentuknya adhesi (perlengketan) pada fimbriae dan
ujung tuba
 paling sering terjadi akibat over distensi vagina : rasa sakit perut bagian bawah, nyeri pelvis
dan sakit di punggung bagian belakang
 Gangguan buang air kecil terjadi karena penekanan dari vagina yang distensi ke uretra dan
menghambat pengosongan kandung kemih
 Rasa sakit pada daerah supra pubik bersamaan dengan gangguan air kecil menimbulkan
disuria, urgensi, inkontinensia overflow
 disertai penekanan pada rectum yang menimbulkan gangguan defekasi.
PEMRIKSAAN
Pemeriksaan Laboraturium Pemeriksaan Imaging Pemeriksaan tambahan

• darah rutin • Foto abdomen (BNO-IVP), USG • Pemeriksaan Invasif


abdomen serta MRI Abdominal dan
pelvis dapat memberikan gambaran
• urinalisa imaging untuk uterovaginal anomali. • Laparoskopi
• USG dapat segera didiagnosis
hematokolpos atau
hematometrokolpos, Selain itu,
transrectal ultrasonography dalam
membantu delineating
complex anatomy

• USG dan MRI


TATA LAKSANA
(HYMENOTOMI)

Insisi Silang Insisi Stellate


PROKNOSIS
 Kelainan konginetal ini dapat diketahui secara dini. Maka harus segera dilakukan pemeriksaan
secara menyeluruh dan teliti pada bayi baru lahir. Meski kelainan ini baru dapat didiagnosis
saat seorang wanita telah menarche. Sehingga saat seorang gadis telah masuk menarche, dan
mengalami tanda – tanda seperti nyeri perut bawah setiap bulan, tetapi tidak mengalami
menstruasi. Maka harus segera dilakukan pemeriksaan dan segera mendapatkan penanganan
medis.

Anda mungkin juga menyukai