NEONATAL INFECTION
DI RUANG BAYI (TERATAI)
Oleh :
DEWI IRIANTI
NIM I1B108209
Oleh :
DEWI IRIANTI
NIM I1B108209
1. DEFINISI
Infeksi neonatal adalah sindrom klinis dari penyakit sistemik akibat infeksi selama
satu bulan pertama kehidupannya. Infeksi neonatus adalah infeksi bakteri pada aliran
darah pada bayi selama empat minggu pertama kehidupan. Insiden sepsis bervariasi
yaitu antara 1 dalam 500 atau 1 dalam 600 kelahiran hidup (Bobak, 2005). Infeksi
neonates adalah sindroma klinis dari penyakit sistemik akibat infeksi selama satu bulan
pertama kehidupan. Bakteri, virus, jamur, dan protozoa dapat menyebabkan sepsis bayi
baru lahir. (DEPKES 2007).
Penyebab infeksi neonatus biasanya adalah infeksi bakteri: Ketuban pecah sebelum
waktunya / ketuban pecah dini dan perdarahan atau infeksi pada ibu. Penyebab yang
lain karena bakteri virus, dan jamur, yang terserang bakteri, jenis bakteri bervariasi
tergantung tempat dan waktu, seperti Streptococus group B (SGB), akteri enterik dari
saluran kelamin ibu, Virus herpes simplek, Enterovirus, E. Coli, Candida, dan
stafilokokus.
Rangsangan endo/eksotoksin
Sistem imunologi
Infeksi neonatus
3. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinis dari infeksi neonatus di mulai tanpa gejala, tanda-tanda ringan,
menggigit, iritabel, letargi, gelisah, dan keinginan menyusu yang kurang dapat menjadi
tanda-tanda utama. Selain itu terdapat tanda-tanda sebagai berikut:
a. Temperatur yang tidak stabil dapat meninggi atau kurang dari normal (biasanya
hipotermia terjadi pada bayi BBLR).
b. Perubahan warna kulit
c. Lambatnya waktu pengisian kapiler
d. Perubahan denyut jantung, frekuensi nafas
e. Berat badan tiba-tiba turun
f. Pergerakan kurang
g. Muntah dan diare menjadi nyata pada keadaan penyakit yang progresif
h. Edema
i. Salerema purpura atau perdarahan
j. Ikterus
k. Hepatosplenomegali
l. Kejang
m. Data laboratorium yang tidak stabil (khususnya hipoglikemia) dan neptropenia.
4. KOMPLIKASI
a. Hipoglikemia, asidosis metabolik.
b. Koagulopati, gagal ginjal, disfungsi miokard, perdarahan intrakranial.
c. Ikterus.
d. Dehidrasi
e. Anemia
f. Hiperbilirubinemia
g. Meningnitis
h. DIC.
6. MASALAH KEPERAWATAN
a. Pengkajian
1) Biodata bayi
2) Riwayat kesehatan sekarang
a) Sistem saraf pusat : Fontanel yang menonjol, letargi, temperatur yang tidak
stabil, hipotonia, tremor yang kuat.
b) Sistem pencernaan : hilangnya keinginan untuk menyusui, penurunan intake
melalui oral, muntah, diare, distensi abdomen.
c) Sistem integument: kuning, adanya lesi, ruam.
d) Sistem pernapasan: apnea, sianosis, takipnea, penurunan saturasi oksigen, nasal
memerah, mendengkur, dan retraksi dinding dada.
e) Sistem kardiovaskular: takikardi, penurunnya denyut perifer, pucat.
1) Riwayat kesehatan keluarga (Apakah ada anggota keluarga yang menderita
sifilis)
2) Data psikologi
a) Keluhan dan reaksi bayi terhadap penyakitnya.
b) Tingkat adaptasi bayi terhadap penyakitnya.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Hipertermi b.d penyakit (proses infeksi).
2) Pola napas tidak efektif b.d disfungsi neuromuskular
3) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.dfaktor biologi
(diare, anoreksia, dan muntah), faktor psikologis (malas minum).
4) Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif (diare).
5) Gangguan rasa nyaman.
c. RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC
1 Hipertermi b.d proses penyakit Setelah dilakukan tindakan keperawatan Fever treatment
selama 1x4 jam, suhu tubuh bayi kembali 1. Monitor suhu setiap 4 jam
normal, dengan kriteria hasil: 2. Monitor penurunan tingkat kesadaran
1. Suhu tubuh dalam rentang normal 3. Berikan antipiretik
2. Nadi dan RR dalam rentang normal 4. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
5. Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya
menggigil
2 Pola napas tidak efektif b.d disfungsi Setelah melakukan tindakan keperawatan Airway Management
neuromuskular selama 1x24 jam, ketidakefektifan pola 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
pernapasan dapat diatasi, dengan kriteria 2. Keluarkan sekret dengan suction
hasil: 3. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
1. Bayi tidak sesak lagi tambahan
2. Bayi tenang 4. Kolaborasikan pemberian bronkodilator bila perlu
3. Skret di saluran napas tidak ada lagi 5. Monitor respirasi dan status O2
4. Menunjukkan jalan nafas yang paten
(tidak ada suara nafas abnormal) Oxygen Therapy
5. Tanda-tanda vital dalam rentang normal 1. Pertahankan jalan nafas yang paten
(tekanan darah, nadi, pernafasan) 2. Atur peralatan oksigenasi
3. Monitor aliran oksigen
4. Observasi adanya tanda-tanda hipoventilasi
5. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap
oksigenasi
3 Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan Nutrition Management
kebutuhan tubuh b.dfaktor biologi (diare, selama 2x24 jam, gangguan pemenuhan 1. Kaji adanya alergi makanan
anoreksia, dan muntah), faktor psikologis nutrisi dapat diatasi dengan kriteria hasil: 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
(malas minum) 1. Diare, anoreksia, muntah berhenti jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
2. Bayi mau disusui 3. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
3. Tanda-tanda malnutrisi tidak ditemukan 4. Anjurkan pada ibu untuk tetap memberikan ASI
1. Tidak terjadi penurunan berat badan yang 5. Auskultasi bising usus
berarti
Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam batas normal
2. Monitor adanya penurunan berat badan
3. Monitor lingkungan selama makan
4. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama
jam makan
5. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
6. Monitor turgor kulit
7. Monitor adanya muntah
8. Monitor pertumbuhan dan perkembangan
5 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pertahankan tirah baring selama fase akut
selama 1x24 jam, bayi tidak rewel, dengan 2. Jelaskan proses terjadinya infeksi kepada keluarga
kriteria hasil: klien.
1. Tidak ada tanda-tanda nyeri 3. Beri lingkungan tenang dan nyaman
2. Bayi nampak tenang
7. MASALA KOLABORASI
Penatalaksanaan pasien dengan infeksi neonatus adalah sebagai berikut:
a. Diberikan kombinasi antibiotika golongan Ampisilin dosis 200 mg/kg BB/24 jam
i.v (dibagi 2 dosis untuk neonatus umur < 7 hari dibagi 3 dosis), dan Netylmycin
(Amino glikosida) dosis 7 1/2 mg/kg BB/per hari i.m/i.v dibagi 2 dosis (hati-hati
penggunaan Netylmycin dan Aminoglikosida yang lain bila diberikan i.v harus
diencerkan dan waktu pemberian sampai 1 jam pelan-pelan).
b. Dilakukan septic work up sebelum antibiotika diberikan (darah lengkap, urine,
lengkap, feses lengkap, kultur darah, cairan serebrospinal, urine dan feses (atas
indikasi), pungsi lumbal dengan analisa cairan serebrospinal (jumlah sel, kimia,
pengecatan Gram), foto polos dada, pemeriksaan CRP kuantitatif).
c. Pemeriksaan lain tergantung indikasi seperti pemeriksaan bilirubin, gula darah,
analisa gas darah, foto abdomen, USG kepala dan lain-lain.
d. Apabila gejala klinik dan pemeriksaan ulang tidak menunjukkan infeksi,
pemeriksaan darah dan CRP normal, dan kultur darah negatif maka antibiotika
diberhentikan pada hari ke-7.
e. Apabila gejala klinik memburuk dan atau hasil laboratorium menyokong infeksi,
CRP tetap abnormal, maka diberikan Cefepim 100 mg/kg/hari diberikan 2 dosis
atau Meropenem dengan dosis 30-40 mg/kg BB/per hari i.v dan Amikasin dengan
dosis 15 mg/kg BB/per hari i.v i.m (atas indikasi khusus).
f. Pemberian antibiotika diteruskan sesuai dengan tes kepekaannya. Lama pemberian
antibiotika 10-14 hari. Pada kasus meningitis pemberian antibiotika minimal 21
hari.Pengobatan suportif meliputi : Termoregulasi, terapi oksigen/ventilasi
mekanik, terapi syok, koreksi metabolik asidosis, terapi hipoglikemi/hiperglikemi,
transfusi darah, plasma, trombosit, terapi kejang, transfusi tukar
8. DAFTAR PUSTAKA
a. Wong DL, Eaton MH, Wilson D, Winkelstein ML, Schwartz P. Buku ajar
keperawatan pediatrik volume 1. Jakarta: EGC, 2008.
b. Bobak, Irene M, Deitra LL, Margaret DJ. Buku Ajar Keperawatan Maternitas
Edisi 4. Jakarta: EGC. 2005.
c. Blackwell W. Nursing Diagnosis Definition and Classification 2009-2011. USA:
NANDA International. 2009.
d. Moorhead S, et all. Nursing Outcomes Classification (NOC). USA : Mosby
Elsevier. 2004.
e. Bulechek GM, Howard KB, and Joanne MC. Nursing Interventions
Classification (NIC). USA : Mosby Elsevier. 2004.