Anda di halaman 1dari 14

SKENARIO 3

CLARA NIKITA ANGELINE


102019031
SKENARIO

• Seorang laki – laki berusia 38 tahun datang ke prakter Dokter Umum, dengan keluhan mudah
merasa lelah, lapar, dan haus terus menerus, sering buang air kecil hingga mengganggu
tidurnya di malam hari. Laki – laki tersebut memiliki Indeks Massa Tubuh 30. Setelah
diperiksa oleh Dokter, laki – laki tersebut didiagnosis menderita diabetes melitus.
RUMUSAN MASALAH

• Laki – laki berusia 38 tahun dengan Indeks Massa Tubuh 30, datang ke Dokter Umum dengan
keluhan mudah merasa lelah, lapar, dan haus terus menerus, sering buang air kecil. Setelah
diperiksa oleh Dokter, laki – laki tersebut mengidap Diabetes Melitus.
Struktur
Fungsi & Mekanisme Makroskopis & Mikroskopis
Hormon Insulin Pankreas

Hormon yang dihasilkan


pankreas
Patologi
Diabetes Melitus RM

Glukagon Somatostatin

Pengaruh terhadap
Gangguan Hormon Pankreas metabolisme tubuh
STRUKTUR MAKROSKOPIS & MIKROSOPIS
PANKREAS Kelenjar pankreas

• Kepala pankreas yang strukturnya paling lebar dan


terletak di sebelah kanan rongga abdomen.
• Badan pankreas merupakan bagian utama pada organ
itu, terletak di belakang lambung dan di depan
vertebrae lumbalis pertama.
• Ekor pankreas adalah bagian yang runcing, terletak di
sebelah kiri rongga abdomen dan menyentuh limpa.

Pulau Langerhans

• merupakan kumpulan sel ovoid yang berukuran 76x1/5


mikro meter yang tersebar di seluruh pankreas
• ada 1-2 juta pulau, yang masing-masing memiliki
banyak penyediaan darah dan darah dari pulai ini di
drainase ke dalam vena porta.
• Memiliki 4 jenis sel (sel A, sel B, sel D, dan sel F)
HORMON INSULIN
merupakan hormon yang diproduksi di sel beta
Islets of Langerhans Pankreas.

Efek terhdap Efek terhadap Efek terhadap


karbohidrat lemak proteiin

• mempermudah trasnpor • Meningkatkan peningkatan • Mendorong trasnpor aktif asam


glukosa ke dalam sebagian asam lemak dari darah ke dalam amino dari darah ke dalam otot
besar sel. sel jaringan lemak • meningkatkan laju inkorporasi
• Merangsang glikogenis • meningkatkan transport glukosa asam amino menjadi protein
• Menghambat glikogenis ke dalam sel jaringan lemak oleh perangkat pembentuk
• Menurunkan pengeluaran melalui rekriutmen GLUT-4. protein yang ada di sel.
glukosa oleh hatti dengan • Mendorong reaksi – reaksi kimia • menghambat penguraian
menghambat glukogenesis. • Menghambat lipolisis, protein.
mengurangi pembebasan asam
lemak
MEKANISME KERJA HORMON INSULIN
• Pada diabetes melitus terdapat kekurangan relatif atau
absolut insulin yang menyebabkan penurunan ambilan
glukosa oleh jaringan yang sensitif terhadap insulin.

• Saat glukosa darah meningkat, transporter glukosa (GLUT2)


akan memasukkan glukosa ke dalam sel dan menyebabkan
peningkatan ATP intraseluler yang menutup kanal ATP.

• Depolarisasi sel β mengakibatkan influks ion Ca2+ melalui


kanal Ca2+ yang sensitif tegangan dan memicu pelepasan
insulin.

• Ikatan insulin pada reseptor sub unit α mengaktivasi


aktivitas tirosin kinase sub unit β dan memulai suatu rantai
kompleks reaksi-reaksi yang menyebabkan efek insulin.
Diproduksi di sel alpha Islets of Langerhans Pankreas,
HORMON GLUKAGON mempunyai peran menaikan glukosa darah dan memacu
proses penggunaan simpanan glukosa.

Efek terhdap Efek terhdap Efek terhdap


Karbohidrat Lemak Protein
HORMON SOMATOSTATIN

• Disekresikan oleh sel – sel delta pulau langerhans.

• Disebut juga sebagai hormon penghambat hormon pertumubuhan dan merupakan


salah satu hormon hipotalamus yang mengontrol pelepasan hormon pertumbuhan
dari hipofisis anterior.

• Memiliki efek minimal pada pelepasan hormon pertumbuhan dari hipofisis.

• Mengontrol metabolisme dengan menghambat sekresi insulin dan glukagon.


HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana


kadar glukosa darah < 50 mg/100 ml darah.
Hipoglikemia dapat terjadi akibat puasa yang
disertai aktivitas tubuh yang berlebihan, atau
akibat dari kelebihan dosis insulin pada
penderita diabetes dependen insulin.
Hipoglikemia ditandai dengan munculnya gejala
berupa rasa lapar, keringat dingin, peningkatan
denyut nadi (takikardi), nyeri kepala, gelisah,
kejang dan bahkan koma.
Hiperglikemia didefinisikan sebagai kadar glukosa darah yang tinggi
HIPERGLIKEMIA daripada rentang kadar puasa normal 80-90 mg/100 ml darah, atau
rentang non puasa sekitar 140-160 mg/100 ml darah.

• Transport glukosa yang melintasi membran sel-sel


berkurang.

• Glukogenesis (pembentukan glikogen dari glukosa)


berkurang dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam
darah.

• Glikolisis (pemecahan glukosa) meningkat, sehingga


cadangan glikogen berkurang, dan glukosa “hati”
dicurahkan dalam darah secara terus menerus melebihi
kebutuhan.

• Glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari unsur non


karbohidrat) meningkat dan lebih banyak lagi glukosa
“hati” yang tercurah ke dalam darah hasil pemecahan
asam amino dan lemak.
DIABETES MELITUS (DM)

• Gangguan metabolisme tersebut dapat terjadi


karena 3 hal yaitu pertama

• karena kerusakan pada sel-sel beta pankreas


karena pengaruh dari luar seperti zat kimia,
virus dan bakteri.

• . Penyebab yang kedua adalah penurunan


reseptor glukosa pada kelenjar pankreas

• ketiga karena kerusakan reseptor insulin di


jaringan perifer
• Kadar glukosa darah yang tinggi akan menstimulasi sel beta pankreas untuk mengsekresi insulin.
• Sel beta pankreas yang tidak berfungsi secara optimal sehingga berakibat pada kurangnya sekresi insulin
menjadi penyebab kadar glukosa darah tinggi.
• Gangguan respons metabolik terhadap kerja insulin disebut dengan resistensi insulin.
• dapat disebabkan oleh gangguan reseptor, pre reseptor dan post reseptor
• Sensitivitas insulin untuk menurunkan glukosa darah menurun, menyebabkan resistensi insulin.
• Kadar glukosa darah yang tinggi berakibat pada proses filtrasi
• Mengakibatkan glukosa dalam darah masuk ke dalam urin, sehingga terjadi diuresis osmotik.
• Ditandai dengan pengeluaran urin yang berlebih (poliuria).
• Cairan yang banyak keluar menyebabkan sensasi rasa haus (poldipsia).
SIMPULAN

• Dari scenario diatas dapat dikatakan bahwa terjadi gangguang pada sel beta
pankreas yang tidak berfungsi secara optimal sehingga berakibat pada
kurangnya sekresi insulin menjadi penyebab kadar glukosa darah tinggi,
menyebabkan pasien menderita Diabetes Melitus (DM).

Anda mungkin juga menyukai