311192022
SASTRA INGGRIS
SASTRA
Penulisan ini difokuskan dalam memahami budaya berpikir kritis kepada masyarakat luas agar lebih
memahami makna sesungguhnya dari apa yang dimaksud dengan “Budaya Berpikir Kritis”
Data Observasi
masalah. Berpikir kritis dapat terbentuk dengan mengkombinasi beberapa kebiasaan seperti
berikut ini.
1) Keingintahuan
Keinginan untuk mencari pengetahuan dan pemahaman. Orang yang ingin tahu tidak
pernah puas dengan pemahaman mereka saat ini, tetapi terdorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari jawaban. Rasa ingin tahu sendiri itu tidak ada habisnya, semakin
baik seseorang memahami topik tertentu, maka semakin menyadari betapa banyak lagi yang
harus dipelajari.
2) Kerendahan Hati
Kerendahan hati merupakan pengakuan bahwa pemahaman diri sendiri mengenai suatu
pengetahuan bernilai terbatas. Kerendahan hati sangat terkait erat dengan rasa ingin tahu.
Jika seseorang berpikir bahwa sudah tahu segalanya, maka tidak ada alasan untuk menjadi
penasaran. Sesorang yang rendah hati selalu menyadari keterbatasan dan kesenjangan
dalam pengetahuannya. Dengan kerendahan hati maka seseorang menjadi mudah
3) Skeptisisme
Skeptisisme merupakan sikap curiga terhadap apa yang orang lain kemukakan.
Skeptisisme berarti perasaan untuk selalu menuntut bukti dan tidak begitu saja menerima
apa yang orang lain katakan. Pada saat yang sama, skeptisisme juga harus fokus ke dalam
keyakinan sendiri.
Keterampilan logika formal sangat diperlukan bagi para pemikir kritis. Skeptisisme
rasionalitas membantu untuk mengetahui dengan tepat mengapa hal demikian dapat terjadi.
5) Kreativitas
seseorang berpikir kritis, tanpa sadar seringkali melibatkan kemampuan berpikir kreatif dalam
Berpikir kritis dapat diterapkan dengan mencoba melihat permasalahan dari sudut
pandang orang lain. Dengan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, seseorang dapat
sendiri
Narasumber : Menurut saya berpikir kritis itu mengurai dan menganalisis berbagai macam problem
Pewawancara : Apakah kebanyakan masyarakat sudah cukup cakap dalam berpikir kritis saat ini ?
Narasumber : Saat ini kita dihadapkan pada sebuah kondisi di mana terjadi ketidakcukupan dalam
melakukan kritik atas sebuah persoalan. Sebuah kondisi di mana masyarakat cenderung cepat
beraksi daripada terlebih dahulu melakukan refleksi. Rocky menyatakan bahwa kritik haruslah tiba
pada lapisan terakhir sebuah persoalan dan mampu melihat yang tidak terpikirkan. Kritik adalah
sarana pembebasan, karena hanya melaluinya masyarakat dapat keluar dari wilayah doktrinasi.
BAB III
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas bahwa ilmu logika adalah suatu aktivitas penalaran yang digunakan
manusia untuk memecahkan suatu masalah. Ilmu logika berkaitan dengan adanya budaya berpikir kritis
Karena keduanya berhubungan dalam penalaran manusia. Berpikir kritis sangat dibutuhkan di zaman
sekarang ini, karena kalua kita mengambil keputusan tetapi tidak dengan melalui proses berpikir kritis
maka rentan keputusan yang kita ambil akan menimbulkan ketidakpuasan untuk diri kita sendiri karena
tidak difikirkan betul apa yang harus benar-benar kita lakukan demi mencapai hasil yang diinginkan.
4.2 Rekomendasi tindak lanjut
Untuk lebih banyak mengetahui argument atau teori tentang budaya berpikir kritis anda dapat membaca
dari berbagai sumber seperti sumber media digital, cetak , maupun flyer yang berada di jalan-jalan. Dan
anda bisa mengolah dengan pikiran anda semua maksud dari budaya berpikir krits itu sendiri.
BAB V
KEPUSTAKAAN
https://tajdid.uinjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/28
BAB VI
LAMPIRAN